Makalah
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi yang diampu oleh
Dr. Heni Mulyani, M.Pd
Rika Mardiani, S.E., M.Ak
oleh:
2020
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ i
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB 2 KAJIAN TEORI ..................................................................................................... 2
Pengertian Kecurangan (Fraud) ...................................................................................... 2
Faktor yang Menyebabkan Kecurangan (Fraud) ............................................................ 2
Jenis- Jenis Kecurangan (Fraud) ..................................................................................... 3
Kode Etik Akuntan Publik .............................................................................................. 4
BAB 3 ANALISIS KASUS ................................................................................................ 5
BAB 4 KESIMPULAN....................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 8
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB 2
KAJIAN TEORI
2
Kebutuhan manusia yang sangat mendesak juga bisa mendorong
sesorang dalam melakukan tindakan fraud. Beban tekanan hidup yang berat akan
merubah seseorang untuk mengambil keputusan yang akan mengungtungkan
dirinya sendiri, dan tidak memikirkan bahwa ada pihak lain yang merugi karena
tindakannya.
3
Kode Etik Akuntan Publik
Lima prinsip dasar etika untuk anggota adalah sebagai berikut :
1. Integritas : Bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan profesional dan
bisnis.
2. Objektivitas : tidak mengompromikan pertimbangan profesional atau bisnis
karena adanya bias, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak semestinya
dari pihak lain.
3. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional :
I. Mencapai dan mempertahankan pengetahuan dan keahlian profesional
pada level yang disyaratkan untuk memastikan bahwa klien atau
organisasi tempatnya bekerja memperoleh jasa profesional yang
kompeten, berdasarkan standar profesional dan standar teknis terkini
serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
II. Bertindak sungguh-sungguh dan sesuai dengan standar
profesional dan standar teknis yang berlaku.
4. Kerahasiaan : menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari hasil hubungan
profesional dan bisnis.
5. Perilaku Profesioanal : mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan menghindari perilaku apapun yang diketahui oleh Anggota mungkin akan
mendiskreditkan profesi Anggota.
4
BAB 3
ANALISIS KASUS
Pada kasus ini terdapat pelanggaran etika yang dilakukan oleh PT. ISF, yaitu
melakukan pemalsuan dan manipulasi data laporan keuangan pada akun piutang dan
penjualan, dimana pada laporan keuangan disajikan akun piutang fiktif dan penjualan
fiktif yang digunakan sebagai jaminan kepada para kreditur. Dimana PT. ISF
menggunakan hal tersebut sebagai alasan bahwa ketika piutang tersebut ditagih uangnya
akan digunakan untuk membayar utang kepada para kreditur. Untuk mendukung aksinya
PT. ISF memberikan dokumen fiktif yang berisi data customer.
Pada kasus ini PT. ISF tidak menerapkan prinsip otonomi, karena telah
mengambil keputusan dengan pemalsuan dan manipulasi dokumen keuangan. PT. ISF
juga tidak menanamkan prinsip kejujuran, karena telah memanipulasi dokumen keuangan
perusahaan sebagai salah satu usaha membohongi pihak lain untuk kepentingan
perusahaannya. Prinsip keadilan juga sudah diabaikan oleh PT. ISF, dimana yang
diharapkan oleh pihak kreditur dan perusahaan adalah tentunya untuk mendapatkan
keuntungan, tetapi pada kenyataannya perusahaan melakukan tindak kecurangan dengan
memanipulasi dokumen keuangan untuk mendapatkan pendanaan yang lebih besar. Maka
pada kasus ini tentu sangat merugikan pihak kreditur.
1. Integritas
Pada kasus ini, pihak akuntan publik dari KAP Edson dan rekan yang
merupakan salah satu KAP ternama tidak menerapkan prinsip integritas. Karena
selama mengaudit laporan keuangan PT. ISF mereka memberikan opini wajar
tanpa pengecualian, meskipun pada kenyataannya mereka tidak menegetahui
kondisi laporan keuangan PT. ISF yang telah dimanipulasi, yang berarti juga
bahwa pihak auditor tidak mempunyai maksusd buruk atas opininya tersebut.
2. Objektivitas
Akuntan publik tidak menerapkan prinsip objektifitas, karena tidak dapat
mendeteksi kecurangan pemalsuan dan manipulasi dokumen keuangan
perusahaan yang dilakukan oleh PT. ISF
3. Perilaku Profesional
5
Pada kasus ini, meskipun akuntan publik telah melakukan prosedur audit
sesuai dengan standar, mereka dianggap tidak menerapkan perilaku profesional
karena tidak mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh PT. ISF. Dan apa yang
telah dilakukannya tersebut menimbulkan reputasi KAP Edson dan rekan yang
merupakan KAP ternama menjadi dipertanyakan kualitasnya.
6
BAB 4
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, I. (2020, September 17). Accurate. Dipetik Februari 16, 2021, dari Accurate.id:
https://accurate.id/akuntansi/pengertian-fraud-akuntansi/