Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
Disusun oleh
Mas’udhy Satria Pratama
20101440118046
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
Disusun oleh
Mas’udhy Satria Pratama
20101440118046
NIM : 20101440118046
LEMBAR PERSETUJUAN
Semarang,
Pembimbing
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Mas’udhy Satria Pratama NIM
20101440118046 dengan judul “PENERAPAN TERAPI CROSSWORD
PUZZLE UNTUK MENURUNKAN TINGKAT DEMENSIA PADA
LANSIA” telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal :
Dewan Penguji
Penguji Ketua Penguji Anggota
Ns. Ns.
Mengetahui
Direktur,
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Wassalamualaikum Wr. Wb
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................. 5
D. Manfaat ........................................................................................... 5
C. Demensia.......................................................................................... 11
LAMPIRAN ................................................................................................ 24
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Tabel
Table 2.1 : Skor MMSE
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi
crossword puzzle untuk mengurangi tingkat demensia pada lansia
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi keluarga.7
Berikut akan di kemukakan definisi keluarga menurut beberapa
ahli
a. Bailon dan malagya mendefinisikan sebagai berikut : “keluarga
adalah dua atau lebih individu yang tinggal dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu sama yang lainnya, mempunyai
peran masing- masing menciptakan dan mempertahankan suatu
budaya”.
b. Menurut Departemen kesehatan mendefinisikan sebagai
berikut: “keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang berkumpul dan
tinggal di satu atap dengan keadaan saling bergantungan”.
2. Fungsi keluarga.8
Setiap anggota keluarga mempunyai struktur peran formal dan
informal misalnya, peran formal ayah sebagai penyaci nafkah keluarga
25 sedangakan peran nonformal ayah sebagai panutan dan pelindung
keluarga. Strutur kekuatan keluarga meliputi kemampuan
berkomunikasi, saling berbagi, saling mendukung antar keluarga lain,
kemampuan perawatan diri, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Menurut friedman ada lima fungsi dasar keluarga yaitu :
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Anggota keluarga mengembangkan gambaran diri
6
yang positif, menjalankan peran dengan baik dan penuh kasih
sayang. Fungsi ini merupakan dasar kekuatan keluarga.
7
7
b. Fungsi sosialisasi
Proses perkembangan yang menghasilkan interaksi sosial.
Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan sosialisai
dengan anggota keluarga dan belajar disiplin, norma budaya
dan perilaku melalui interaksi dalam keluarga dan
menghasilkan individu yang dapat berperan dalam masyarakat.
c. Fungsi reproduksi
Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi ekonomi
Fungsi untuk memenuhi keluarga seperti makanan, pakaian,
perumahan, dan kebutuhan ekonomi yang lain.
e. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan,
dan asuhan kesehatan/keperawatan. Kemampuan keluarga
melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan
mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga dalam
satu rumah.
3. Peran keluarga.
Keluarga merupakan support system utama bagi lansia dalam
mempertahankan kesehatannya. Peran keluarga dalam perawatan
antara lain menjaga atau merawat lansia, mempertahankan dan
meningkatkan status mental, mengantisipasi perubahan social
ekonomi, serta memberi motivasi dan memfasilitasi kebutuhan
spiritual bagi lansia.
B. Konsep Lansia.
1. Pengertian lansia.
Lanjut usian adalah tahap akhir perkembangan pada kehidupan
manusia mulai dari usia 60 tahun hingga hamper 120 atau 125 tahun. 9
8
3. Klasifikasi Lansia
Klasifikasi
berikut ini adalah lima klasifikasi pada lansia.10
a. Pralansia.
Seseorang yang berusia 45-59 tahun.
b. Lansia.
Seseorang yang berusia 60 tahun.
9
4. Karakteristik Lansia
Lansia memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut.
a. Berusia lebih dari 60 tahun.
b. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai
sakit, dari kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari
kondidi adaptif hingga kondisi maladaptive.
c. Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi.10
C. DEMENSIA
1. Pengertian
Demensia adalah kondisi hilangnya ingatan dan kemampuan
kognitif. Demensia adalah sindrom penurunan kognitif dan fungsional,
biasanya terjadi dikemudian hari sebagai akibat neurodegenarif dan
12
b. Serangan Stroke
Penyebab kedua demensia adalah serangan stoke yang
terjadi secara ulang. Stroke ringan dapat mengakibatkan kelemahan
dan secara bertahap dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan
otak akibat tersumbatkan aliran darah (infark). Demensia
multiinfark berasal dari beberapa stoke ringan, sebagian besar
13
c. Serangan lainnya
Serangan lainnya dari demensia adalah demensia yang terjadi
akibat cedera pada otak (cardiac arrest), dan hidrocefalus.
3. Jenis-jenis demensia.
Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis demensia.4
a. Demensia tipe Alzheimer
Demensia alzheimer adalah salah satu bentuk demensia
akibat degerasi otak yang sering ditemukan dan paling ditakuti.
Demensia alzheimer, biasanya dimensia ini diderita oleh pasien
usia lanjut dan merupakan penyakit yang tidak hanya
menggerogoti daya pikir dan kemampuan aktivitas penderita,
namun juga menimbulkan beban bagi keluarga yang merawatnya.
Demensia Alzheimer merupakan keadaan klinis seseorang yang
mengalami kemunduran fungsi intelektual dan emosional secara
progresif sehingga mengganggu kegiatan social sehari-hari.
Gejalanya dimulai dengan gangguan memori yang mempengaruhi
keterampilan pekerjaan, sulit berfikir abstrak, salah meletakkan
barang, perubahan inisiatif, tingkah laku, dan kepribadian.
b. Demensia vaskuler
Demensia vaskuler merupakan jenis demensia terbanyak
kedua setelah demensia Alzheimer. Angka kejadian pada demensia
vaskuler tidak beda jauh dengan kejadian demensia alzheimer
sekitar 47% dari populasi demensia keseluruhan. Demensia
alzheimer 48% dan demensia oleh penyebab lain 5%. Kejadian
vaskuler pada populasi usia <65 tahun sekitar 1,2-4,2%, dan pada
14
1. Lansia yang mengalami demensia tingkat berat (nilai MMSE 0-9) dan
lansia yang tidak mengikuti pelaksanaan terapi.
2. Lansia dengan gangguan neuromuskuler (penurunan kekutan otot).
3. Lansia dengan gangguan pendengaran dan penglihatan
17
18
C. Fokus Studi
1. Analisa Data
Pengolahan data ini dilakukan dengan kuisioner MMSE untuk
mengetahui pengaruh terapi crossword puzzle terhadap tingkat
demensia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi crossword
puzzle dapat menaikkan skor MMSE lansia yang menglami demensia.
Kuisioner MMSE terdiri dari 11 pertanyaan dengan nilai maksimal
skor total adalah 30. Skoring MMSE terbagi menjadi demensia ringan
(dengan skor 21-26), demensia sedang (dengan skor 15-20), dan
demensia berat (dengan skor 0-9).
2. Penyajian Data
Hasil data yang disajikan dengan menggunakan table dan narasi.
I. Etika Penelitian
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang sangat penting
dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.
Pada bagian ini dicantumkan etika penelitian yang mendasari penelitian
studi kasus yang terdiri dari :
1. Inform consent.
Inform consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan subjek studi kasus dengan memberikan lembar persetujuan.
Inform consent diberikan sebelum peneliti melakukan penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan menjadi subjek studi kasus.
Tujuan inform consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
selama dilakukannya penelitian dan mengetahui dampaknya.
2. Anonymity (tanpa nama)
Anonymity merupakan salah satu bentuk jaminan pada subjek studi
kasus dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama subjek
studi kasus pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
disajikan.
3. Confidentially (kerahasiaan)
21
4. Justice (keadilan)
Hak terhadap penanganan yang adil memberikan individu hak yang
sama untuk dipilih atau terlibat dalam penelitian tanpa diskriminasi
dan diberikan penanganan yang sama dengan menghormati seluruh
persetujuan yang disepakati, dan untuk memberikan penanganan
terhadap masalah yang muncul selama persitipasi dalam penelitian.
5. Fidelity (Ketataan)
Prinsip ini tanggung jawab perawat kepada pasien dalam konteks
menjaga janji, mempertahankan hubungan saling percaya dan
memberikan perhatian/kepedulian. Selain itu prinsip tersebut juga
dapat diartikan jika seorang perawat tidak akan melanggar untuk
melakukan hal Yang dapat membahayakan pasien.
22
DAFTAR PUSTAKA
4. Citra Kunia putri dan trisna insan Noor 2011. 済無 No Title No Title. Anal
pendapatan dan tingkat Kesejaht rumah tangga petani. 2013;53:1689–99.
11. Kholifah SN. Keperawatan Gerontik. Vol. 66. Jakarta; 2012. 37–39 p.
LAMPIRAN
Lampiran 1
JADWAL KEGIATAN
Tanggal Kegiatan
Lampiran 2
(PSP)
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini yaitu untuk menerapkan intervensi
minggu.
ini adalah anda turut terlibat aktif dalam perkembangan / tindakan yang
diberikan.
5. Nama dan identitas anda beserta seluruh informasi yang anda sampaikan
Peneliti
27
Lampiran 3
INFORMED CONCENT
penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya
...............,....................20.....
(...............) (...............)
...............,....................20.....
Peneliti
(......................)
Lampiran 4
Lampiran 5
JUDUL SOP
TERAPI CROSSWORD PUZZLE
AKPER KESDAM
IV/DIPONEGORO
SEMARANG
NO NO HALAMAN
PROSEDUR TERAPI DOKUMEN REVISI
TANGGAL DITETAPKAN OLEH
TERBIT
1 PENGERTIAN Crossword puzzle adalah suatu permainan
dengan tempelate yang berbentuk segi
empat yang terdiri dari kotak-kotak yang
dilengkapi 2 jalur yaitu mendatar dan
menurun. (Munir, 2015).
2 TUJUAN 1. Untuk menurunkan tingkat demensia
Lampiran 6
LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH
NIM : 20101440118046
NAMA PEMBIMBING : Ns. Novita Wulan Sari, M. Kep