Anda di halaman 1dari 30

Modul

KONSEP PENGELOLAAN LINGKUNGAN


SEKOLAH

(Green School )

Oleh :
Sugeng Paryadi

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PMPTK
PPPPTK PERTANIAN CIANJUR
2008
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR KEPALA LEMBAGA ii

KATA PENGANTAR PENULIS iii

DAFTAR ISI iv

I. PENDAHULUAN

A Diskripsi 1

B Peta Modul 2

C Glosarium 3

D Chek List 4

II. LEMBAR INFORMASI

A Tujuan 5

B Tujuan pembelajaran khusus 5

C Uraian Materi 6

D Lembar Kerja 19

III.LEMBAR EVALUASI

A Evaluasi Kognitif 23

B Evaluasi Psikomotorik 26

C Evaluasi Afektif 27

DAFTAR PUSTAKA 31
I. PENDAHULUAN

A. DISKRIPSI MODUL

Pembinaan kesadaran Lingkungan Hidup melalui kegiatan-kegiatan nyata yang


dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari, dapat membawa siswa lebih
memahami dan dapat langsung mengaplikasikannya. Lingkungan sekolah
merupakan lingkungan para siswa hidup sehari-hari. Didalamnya terdat
komponen-komponen Ekosistem dan Sosiosistem, jika lingkungan sekolah
tersebut ditata sedemikian rupa maka akan dapat menjadi wahana pembentukan
prilaku arif terhadap lingkungan.

Diskripsi judul

Modul Pengelolaan Lingkungan Sekolah Sebagai Sarana Pembelajaran berisi :

2. Manusia dan lingkungan hidupnya


3. Lingkungan hidup sebagai suatu sistem
4. Siklus energi dan materi
5. Konsep green school
6. Pembelajaran lingkungan hidup secara terintegrasi
7. Pembelajaran tematik dengan tema lingkungan
8. Kegiatan ektrakurikuler yang berbasis lingkungan hidup
9. Pengelolaan lingkungan fisik
10. Pengelolaan lingkungan sosial
B. PETA MODUL

Konsep
Pengelolaan Lingkungan
Sekolah

Pengelolaan Lingkungan
Sosial Budaya

Pengelolaan Lahan
Sekolah

Pengelolaan
Lingkungan Pengelolaan
Sekolah Sumberdaya Energi
( Green School )

Pengelolaan
Sumberdaya Air

Pengelolaan
Sumberdaya Biota

Pengelolaan Limbah /
Sampah

: Posisi Modul
C. GLOSARIUM

Lingkungan Hidup : segala sesustu yang ada di sekitar kita, baik yang hidup atau
yang mati
Sistem : Sesuatu yang tersusun dari sub-sistem dan mengikuti asas
sistem
Siklus energi : Perputaran / perubahan energi dalam kehidupan di alam
Siklus materi : Perputaran materi dalam kehidupan di alam
Rantai makanan : Hubungan ketergantungan antara produsen, konsumen dan
jasad pengurai dalam kehidupan di alam
Green school : Sekolah yang seluruh programnya berwawasan lingkungan
Suksesi : Pemulihan Bentang alam secara alamiah
Holistic : Langkah secara menyeluruh, saling terkait
Kearifan tradisional: Nilai-nilai positif lokal yang bersifat turun temurun
D. CHEK LIST

NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah anda tahu yang dimaksud dengan
lingkungan hidup
2 Apakah anda tahu tentang sistem Lingkungan hidup
3 Apakah ada tahu tentang asas-asas sistem
lingkungan hidup
4 Apakah anda tahu tentang siklus energi dan siklus
materi
5 Apakah anda tahu tentang ekosistem dan habitat
6 Apakah anda tahu tentang Eco-school/Green
school
7 Apakah anda tahu tentang komponen-komponen
dari program green school
8 Apakah anda tahu tentang pembelajaran tematik

Apabila anda menjawab “TIDAK” pada salah satu atau lebih pertanyaan
di atas, pelajarilah modul ini. Sebaliknya jika anda menjawab “Ya” pada
semua pertanyaan, maka lanjutkanlah dengan mengerjakan evaluasi yang
ada pada modul ini.
II. LEMBAR INFORMASI

A. Tujuan Pembelajaran umum

Memahami konsep penataan Lingkungan Sekolah dan mampu menerapkan


dalam pengelolaan lingkungan sekolah, sehingga lingkungan sekolah dapat
dijadikan sebagai sumber belajar.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Memahami konsep Lingkungan Hidup


2. Memahami konsep green school
3. Memahami konsep pengelolaan sumberdaya
4. Memahami konsep pengelolaan limbah
5. Memahami konsep pembelajaran tematik
C. Uraian Materi

1. Konsep Lingkungan Hidup

a. Manusia dan lingkungan Hidupnya

Manusia diciptakan oleh Yang Maha Kuasa sebagai Kholifah di muka bumi
( Qur’an Albaqarah ayat 30 ), yang bertanggung jawab untuk memakmurkan
bumi. Kesadaran dan kepedulian manusia terhadap lingkungan tidak dapat
tumbuh begitu saja secara alamiah, namun harus diupayakan pembentukannya
secara terus menerus sejak usia dini, melalui kegiatan-kegiatan nyata yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari. Untuk menanamkan kesadaran terhadap
Lingkungan Hidup, langkah yang paling strategis adalah melalui pendidikan, baik
pendidikan formal atau pendidikan non-formal.

Pendidikan merupakan salah satu amanah UUD 1945, bahwa Negra


kesatuan RI didirikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan diri
akan memberdayakan manusia Indonesia untuk melaksanakan pembangunan
bagi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan bersama dalam
perubahan peradapan dan budaya yang selalu berlangsung. Pembangunan yang
berhasil memerlukan kearifan dalam menetapkan arah, tujuan dan sasaran
melalui berbagai sektor secara adil dan bijaksana agar tercapai peningkatan
kualitas hidup bagi seluruh bangsa.
Manusia sangat bergantung pada lingkungan hidupnya, manusia akan
musnah jika lingkungan hidupnya rusak. Lingkungan hidup yang rusak adalah
lingkungan hidup yang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dalam
mendukung kehidupan. Keinginan setiap manusia untuk meningkatkan kualitas
hidup merupakan sesuatu yang tak dapat dihindari, namun tanpa disertai
kearifan dalam proses pencapaiannya, justru kemerosotan kualitas hidup yang
akan diperoleh. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia melakukan
eksploitasi sumberdaya alam. Seiring dengan perubahan peradapan, kebutuhan
terus berkembang baik jenis maupun jumlahnya, sedangkan penyediaan
sumberdaya alam terbatas. Eksploitasi yang berlebihan akan mengakibatkan
merosotnya daya dukung alam.
Disisi lain dalam proses penyediaan barang kebutuhan manusia juga akan
dihasilkan limbah, limbah yang dihasilkan menjadi beban bagi lingkungan untuk
mendegradasinya. Jumlah limbah yang semakin besar yang tidak terdegradasi
akan menimbulkan masalah pencemaran.

Diagram Hubungan Manusia dan Lingkungan Hidupnya

KEMEROSOTAN EKOLOGIS, PENCEMARAN & KEMEROSOTAN DAYA DUKUNG

EKSPLOITASI

PERKEMBANGAN SUMBER DAYA


HIDUP MANUSIA ALAM
SELARAS
• Pertumbuhan Penduduk SERASI
• Perkembangan teknologi SETIMBANG
ABIOTIK BIOTIK
• Perkembangan ekonomi Tanah
Air Flora
• Perkembangan sos & bud Udara Fauna

EFISIENSI
REHABILITASI

KELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN

Langkah efisiensi dan rehabilitasi dalam pengelolaan sumberdaya alam


harus dilakukan agar peningkatan kualitas hidup dapat dicapai secara adil
merata dan berkesinambungan.
b. Lingkungan hidup sebagai suatu sistem

Lingkungan hidup adalah sistem kehidupan yang merupakan kesatuan


ruang dengan semua benda ( materi), daya ( energi), keadaan (tatanan alam)
dan mahluk hidup, termasuk manusia dengan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Menurut difinisi di atas Lingkungan hidup merupakan suatu sistem sehingga
tentu terdiri dari sub-sistem yang merupakan komponen penyusun sistem.
Lingkungan hidup tersusun dari tiga komponen yakni Abiotik, Biotik dan Kultur.
Ketiga komponen tersebut memiliki hubungan saling mempengaruhi dan saling
kebergantungan antara satu dan lainnya. Hubungan timbal balik antar komponen
lingkungan hidup akan menuju pada suatu kesetimbangan. Perubahan yang
terjadi pada salah satu sub sistem akan berpengaruh pada kesetimbangan
seluru sistem lingkungan hidup dan akan menuju pada kesetimbangan yang
baru. Secara lebih jelas tergambar pada diagram berikut.

LINGKUNGAN HIDUP

Abiotik Biotik Kultur


Kultur

Tanah Frora Sosial


Air Ekonomi
Udara Fauna Budaya
Kesehatan

Ekosistem

Sebagai suatu sistem lingkungan hidup memiliki pengerak sistem yang


berupa Siklus materi dan Siklus energi.
c. Siklus Materi dan Energi

Lingkungan hidup sebagai suatu sistem dilengkapi perangkat penggerak


sistem, berupa siklus materi dan siklus energi . Siklus materi dan siklus energi
berjalan seiring mengikuti alur rantai makanan, shingga kehidupan di muka bumi
dapat berlangsung.
Siklus materi dan siklus energi dimulai dari proses fotosintesa yang terjadi
pada tumbuhan berklorofil membentuk C6H12O6, merupakan senyawa organik
pertama yang akan disintesa membentuk seluruh biomassa dimuka bumi.
Melalui rantai makanan materi biomassa akan berpindah dari biota satu ke biota
lainnya, dirombak dan disintesa kembali menjadi bentuk yang lain. Pada
akhirnya jika biota mati, akan terjadi proses dekomposisi biomassa oleh biota
dekomposer menjadi unsur hara yang siap diserap kembali oleh tumbuhan hijau
untuk proses fotosintesa.
Kata energi berasal dari kata Yunani ” Ergenia” yang berarti daya. Energi
tidak dapat dikreasi maupun dimusnahkan, melainkan dapat berubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain. Energi tidak tampak hanya dapat dilihat dari
kinerjanya, tetapi jumlahnya dapat diukur. Sumber utama dari segala bentuk
energi yang tersedia bagi manusia di bumi adalah matahari yang memasok bumi
dengan energi cahaya. Energi cahaya yang dipancarkan matahari selanjutnya
akan diubah menjadi energi biokimiawi melalui proses fotosintesa. Selanjutnya
energi biomassa ini akan berubah kebentuk energi biomassa yang lain seiring
dengan perubahan materi dalam rantai makanan. Perbedaan antara siklus
materi dan siklus energi adalah, siklus materi merupakan siklus tertutup,
sedangkan siklus energi tidak tertutup.
Diagram Siklus Materi dan Energi

c. Kesetimbangan Lingkungan

Lingkungan hidup merupakan suatu sistem yang yang tersusun dari sub-
sistem abiotik, biotik dan kultur. Ketiga sub-sistem tersebut mempunyai
hubungan saling keterkaitan dan saling ketergantungan. Oleh sebab itu
Lingkungan Hidup akan mengikuti azas kesetimbangan sistem sebagaimana
sistem yang lain.
Semua sistem akan mencapai suatu kesetimbangan, jika terjadi
perubahan pada sub-sistem akan berpengaruh pada kesetimbangan seluruh
sistem dan akan menuju kesetimbangan yang baru. Sebagai ilustrasi, ekosistem
aquarium yang terdiri dari komponen air, batu, ikan dan tumbuhan air. Jika kita
mengisi ikan terlalu banyak maka kualitas air akan cepat turun dan jenis ikan
yang tidak dapat beradaptasi terhadap turunnya kualitas air akan mati, sehingga
terjadi kesetimbangan baru pada ekosistem aquarium.
Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan, namun kemampuannya sangat terbatas. Adaptasi
makhluk hidup terhadap perubahan lingkungan juga bisa terjadi melalui evolusi,
bahkan secara keseluruhan suatu ekosistem dapat memulihkan kondisinya dari
kerusakan melalui suksesi, namun kedua hal tersebut memerlukan waktu yang
panjang.
2. Konsep Green School

a. Pengertian

Secara harfiah Green school berarti sekolah hijau, namun sebenarnya


memiliki makna yang lebih luas dari arti harfiahnya. Green school bukan hanya
tampilan fisik sekolah yang hijau/rindang, tetapi ujud sekolah yang memiliki
program dan aktivitas pendidikan mengarah kepada kesadaran dan kearifan
terhadap lingkungan hidup. “Sekolah hijau” yaitu sekolah yang memiliki
komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk
menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktifitas sekolah.
Tampilan fisik sekolah ditata secara ekologis sehingga menjadi wahana
pembelajaran bagi seluruh warga sekolah untuk bersikap arif dan berprilaku
ramah lingkungan. Program pendidikan dikemas secara partisipatif penuh,
percaya pada kekuatan kelompok, mengaktifkan dan menyeimbangkan Feeling,
Acting, dan Thinking, sehingga tiap individu bisa merasakan nilai keagungan
inisiasinya. Secara konsep kelompok didorong untuk mampu melahirkan visi
bersama dengan memahami apa yang menjadi penting (Definisi), menemukan
dan mengapresiasi apa yang telah ada dan tentunya itu terbaik (Discovery),
menemukan apa yang semestinya ada (Dream), menstrukturkan apa yang ada
(Design) dan merawatnya hingga menjadi ada (Destiny), sehingga hasilnya akan
melampaui dari apa yang dinginkan dan sangat sinergi dengan konteks realitas
yang ada dalam kehidupan sekolah.
Bahwa sebenarnya memahami makna Green school yang seharusnya
adalah “berbuat untuk menciptakan kualitas lingkungan sekolah yang
kondusif,ekologis, lestari secara nyata dan berkelanjutan, tentunya dengan
cara-cara yang simpatik, kreatif, inovatif dengan menganut nilai-nilai dan
kearifan budaya lokal “.
b. Program Green School

Program Green School ( Green School Movement ) harus disusun secara


holistik dengan mengkaitkan keseluruhan program yang ada di sekolah serta
mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat berpengaruh, baik faktor
pendukung atau faktor penghambatnya. Potensi internal sekolah yang berupa
lahan, sumberdaya air, energi dan limbah serta potensi sekitar sekolah seperti
tradisi masyarakat, kondisi bentang alam dan ekosistemnya akan menjadi objek-
objek pengembangan dalam program Green School.
Program Green School versi ”KEHATI” dikembangkan melalui lima
kegiatan utama meliputi :
a. Pengembangan kurikulum berwawasan lingkungan
b. Pengembangan pendidikan berbasis komunitas
c. Peningkatan kualitas kawasan sekolah dan lingkungan sekitarnya
d. Pengembangan sistem pendukung yang ramah lingkungan
e. Pengembangan manajemen sekolah berwawasan lingkungan
Program Green School merupakan bagian tak terpisahkan dari
keseluruhan program pengembangan sekolah, oleh sebab itu program Green
School akan terintegrasi ke dalam program pengembangan sekolah.
Pengembangan kurikulum berwawasan lingkungan dan pendidikan berbasis
komunitas terwadai dalam program kurikuler dan ektra kurikuler. Sedangkan
pengembangan kawasan sekolah dan pengembangan sistem pendukung yang
ramah lingkungan termasuk dalam program pengelolaan lingkungan fisik/
fasilitas. Selanjutnya pengembangan lingkungan sosial/lingkungan kerja
merupakan bagian dari pengembangan manajemen sekolah. Secara
diagramatis dapat digambarkan sebagai berikut :
Diagram Program Green School

PROGRAM GREEN SCHOOL

EKSTRA
KURIKULER PENGELOLAAN
KURIKULER LINGKUNGAN
Integrasi materi LH Identifikasi kegiatan LH • Lingkungan
• Analisis materi Kegiatan eks-kul fisik sekolah
• Menyusun RPP berbasis LH • Lingkungan
non fisik
sekolah

Indikator keberhasilan

Prilaku peduli lingkungan

1). Kurikuler

Pembelajaran Lingkungan hidup di Indonesia ditempuh dengan strategi


pembelajaran terintegrasi. Pembelajaran lingkungan hidup tidak dikemas dalam
bentuk mata diklat ( mata pelajaran ), namun diintegrasikan ke seluruh mata
diklat dalam struktur program kurikulum yang berlaku.
Melalui strategi pembelajaran terintegrasi, diharapkan siswa memperoleh
pengalaman langsung dan aplikatif dari konsep Lingkungan hidup. Selanjutnya
diharapkan dapat menambah kekuatan pemahaman, ketrampilan dalam
penerapan dan kepekaan analisis kemungkinan serta penemuan alternatif
pemecahan masalah. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang
guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi siswa.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun rencana pembelajaran
Lingkungan hidup terintegrasi dapat dilihat dalam diagram alir berikut :
Diagram alir penyusunan rencana pembelajaran Lingkungan hidup
terintegrasi

Kompetensi
/ sub

Menganalisis kompetensi/
Sub kompetensi untuk
menentukan

Hasil analisis
materi kejuruan
sesuai
• Dampak setiap
kegiatan
• Kebijakan Mengidentifikasi materi LH
yang dapat
pemerintah tentang
Lingkungan Hidup
Hasil identifikasi
• Relevansi dengan materi kejuruan
Yang telah
Hasil satuan
Menyusun satuan pemelajaran/
pemelajaran/
Rencana pemelajaran
Rencana pemelajaran

2). Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler diarahkan kepada pembentukan sikap peduli


terhadap pelestarian fungsi lingkungan, dengan menambah pengetahuan melalui
ceramah lingkungan hidup, pembinaan sikap melalui kegiatan nyata “ Jelajah
Lingkungan” dan pembinaan prestasi melalui Lomba Karya Lingkungan. Secara
diagramatis strategi implementasi adalah sebagai berikut :
DIAGRAM ALIR STRATEGI EMPLEMENTASI
EKSTRA KURIKULER LINGKUNGAN HIDUP

CERAMAH LINGKUNGAN HIDUP


5W & H

SDA
L L
I JELAJAH LINGKUNGAN I
N P N
LINGKUNGAN
G Pengamatan / Praktek / E G
Polusi Simulasi
Wawancara Penugasan D K
K &
U U
U Game
L N
N I
G Energi G
Diskusi dan Presentasi A
A
N
N
Sosial
LOMBA KARYA LINGKUNGAN

Kreativitas, Kemandirian, Kerjasama

a) Ceramah Lingkungan Hidup

Ceramah Lingkungan Hidup merupakan salah satu pilihan kegiatan ekstra


kurikuler, dimaksudkan untuk memberi pengetahuan dan wawasan kepada siswa
tentang lingkungan hidup.
Ruang lingkup materi dapat dipilih materi-materi yang sedang menjadi
kasus hangat, misalnya masalah sampah, banjir, krisis energi, pembalakan
hutan dsb. Materi dapat disampaikan oleh orang-orang yang kompeten, baik dari
dalam maupun dari luar sekolah.
Kegiatan ceramah lingkungan hidup dapat dilaksanakan pada waktu-waktu yang
tepat dengan peringatan Lingkungan Hidup. Misalnya Hari Cinta Puspa dan
Satwa Nasional ( HCPSN ), Hari air, Hari bumi dsb.
b) Jelajah Lingkungan

Materi Jelajah dikemas dari komponen lingkungan hidup yang potensial


timbul masalah atau kasus-kasus lingkungan yang sedang hangat di
masyarakat. Sebagai contoh Jelajah Sampah, Jelajah Sungai, Jelajah Hutan,
Jelajah Gunung, Jelajah Ngarai, Jelajah Tradisi, Jelajah Situs Budaya,
Jelajah Pencemaran Air, Jelajah Polusi Udara dsb. Ruang lingkup materi
meliputi, diskripsi objek jelajah, masalah-masalah lingkungan hidup yang timbul,
pencegahan dan penanggulangannya, bentuk-bentuk pemberdayaan, serta cara
meyikapinya.
Pelaksanaan jelajah dilakukan diluar ruangan dengan memanfaatkan
Laboratorium Alam secara berkelompok. Kegiatan Jelajah lingkungan yang
dikemas dalam paket extra kurikuler di sekolah merupakan bentuk kegiatan yang
inovatif, produktif dan rekreatif, diharapkan dapat menjadi wahana pembinaan
sikap peduli lingkungan dan dapat memberi tambahan ketrampilan-ketrampilan
praktis yang bermanfaat, serta dapat menjadi wahana pembelajaran kecakapan
hidup ( life skill Learning ). Kegiatan jelajah lingkungan dapat dikolaborasikan
dengan tugas terstruktur matapelajaran-matapelajaran lain, seperti Biologi,
fisika,kimia, bahasa Indonesia, IPS dan Agama.
Lokasi jelajah lingkungan disesuaikan dengan daya dukung dana serta
kesiapan siswa dan guru pembimbing. Misalnya pelaksanaan “ Jelajah Sungai “,
jika jaminan keselamatan terbatas bisa dilaksanakan pada sistem air mengalir
yang lebih aman.
Pada akhir kegiatan jelajah setiap kelompok akan mendiskusikan hasil
pengamatan / wawancara, praktek dan simulasi, serta mengkomunikasikan
kepada kelompok lain.
c) Lomba Karya Lingkungan

Kegiatan lomba karya lingkungan sebagai salah satu kegiatan ekstra


kurikuler dimaksudkan untuk pembinaan prestasi di bidang Lingkungan Hidup
bagi para siswa. Lomba karya lingkungan dapat berupa, lomba karya ilmiah
dengan tema Lingkungan Hidup, lomba pengelolaan lingkungan antar Program
Keahlian, lomba mengarang, lomba membuat poster, lomba perancangan dsb.
Materi lomba dapat disesuaikan dengan Program Keahlian yang dimiliki
oleh sekolah, issu lingkungan Hidup dan atau kondisi Lingkungan sekitar sekolah
( Regional ).
Pelaksanaan lomba dapat berkelompok atau perorangan disesuaikan
dengan materi atau jenis lomba. Jenis lomba tertentu dapat dilaksanakan secara
periodik tepat pada peringatan hari-hari besar tertentu.

3) Pengelolaan Lingkungan Sekolah

Perilaku peduli lingkungan merupakan hasil dari proses belajar dan


pembiasaan secara terus menerus, yang dimulai dari usia dini. Pembelajaran
Lingkungan Hidup di sekolah ditempuh dengan pelaksanan program kurikuler
dan ekstra kurikuler.
Upaya peningkatan efektivitas pembelajaran yang mengarah kepada
pembentukan perilaku bagi siswa, ditempuh dengan pendekatan pembelajaran
yang aplikatif dan materi yang menyentuh kehidupan anak sehari-hari.
Sedangkan lingkungan kehidupan sekolah harus dapat menjadi wahana
pembiasaan berprilaku peduli lingkungan sehari-hari.
E.School/ green school merupakan ujud sekolah yang dikemas
sedemikian rupa, sehingga seluruh aspek dari program sekolah diarahkan
kepada pembelajaran dan pembiasaan peduli lingkungan. Komponen lingkungan
yang menjadi objek pengelolaan meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
a. Pengelolaan fisik meliputi pengelolaan lahan sekolah ( ploting lahan,
upaya konservasi, kebersihan dan penghijauan), pengelolaan limbah
( aplikasi konsep penanganan sampah dan limbah cair),
pengelolaan air, dan pengelolaan energi.
1) Areal lahan sekolah ditata secara holistik, bersih, hijau sehingga
dapat menjadi laboratorium alam.
2) Pengelolaan air dan egergi diarahkan kepada pembiasaan hemat
sumberdaya
3) Pengelolaan limbah/ sampah diarahkan kepada pembiasaan
kaidah 4 R ( Reduse, Reuse, Recycle dan Recovery ) dan
mengarah kepada zero waste
b. Pengelolaan Lingkungan sosial meliputi kekeluargaan, keagamaan,
keamanan dan seni budaya. Tatanan kehidupan sosial disekolah
dibentuk menjadi wahana pembiasaan prilaku-prilaku sosial yang positif
bagi siswa, seperti disiplin, kerjasama, kepedulian, keberanian,
kejujuran, menghargai orang lain dan sportivitas serta mengangkat
kearifan budaya lokal.
D. LEMBAR KERJA PRAKTEK

Lembar Kerja 1

JUDUL : Identifikasi Potensi Lingkungan sekolah


ALAT/BAHAN : Peta lingkungan sekolah
Alat tulis
LANGKAH KERJA :

1. Lakukan inventarisasi kondisi fisik dan sosial lingkungan sekolah


2. Lakukan analisis dampak dari lingkungan fisik dan sosial yang potensial
timbul dan penanggulangannya
3. Susun Program penataan Lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
4. Susun perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan
sekolah
LEMBAR PRAKTEK

Identifikasi Potensi Lingkungan Sekolah

No Aspek Lingkungan Dampak (+/- ) Perencanaan Indikator


keberhasilan
1 Fisik
a. Air
b. Lahan
c. Vegetasi
d. Sarana
2 Budaya
a. Mata pencaharian
b. Tradisi pemanfaatan
sumber daya
c. Kearifan tradisional

3 Sosial
Aturan ( tata tertib )
Kekeluargaan
Norma (etika sopan
santun )
Lembar Kerja 2.

JUDUL : Menyusun rencana pembelajaran Lingkungan


Hidup terintegrasi
ALAT/BAHAN : Kurikulum KTSP
Alat tulis
LANGKAH KERJA :

1. Lakukan identifikasi kompetensi dasar dari kelompok kompetensi produktif


yang potensial menimbulkan dampak terhadap lingkungan pada aplikasi
kompetensi tersebut
2. Lakukan analisis jenis dampak yang dapat ditimbulkan dari aplikasi
kompetensi
3. Lakukan analisis penanggulangan dampak yang dapat dilakukan
4. Susun RPP dengan materi Lingkungan hidup terintegrasi

LEMBAR PRAKTEK

Analisis materi Lingkungan Hidup yang diintegrasikan

NO KOMPETENSI JENIS ATASI MATERI


DASAR DAMPAK DAMPAK LH
Lembar Kerja 3

JUDUL : Menyusun rencana Kegiatan ekstra kurikuler


berbasis Lingkungan
ALAT/BAHAN : Daftar kegiatan ektra kurikuler
Alat tulis
LANGKAH KERJA :

1. Lakukan identifikasi jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ada disekolah dari


kelompok jenis kegiatan ektrakurikuler yang dapat diintegrasikan dengan
kegiatan Lingkungan Hidup
2. Lakukan identifikasi lingkungan sekitar sekolah ( potensi dan kasus
lingkungan yang dominan )
3. Lakukan analisis jenis kegiatan ekstrakurikiler ( minat siswa, pendanaan,
ketersediaan sarana dan ketersediaan pembimbing )
4. Susun Program ( paket ) kegiatan ektra kurikuler berbasis lungkungan
hidup

LEMBAR PRAKTEK

Identifikasi Jenis Kegiatan Ektra kurikuler

NO Jenis kegiatan Ekstra kurikuler berbasis LH


Ex.LH integrasi Ex.LH mandiri
Identifikasi Lingkungan Sekitar sekolah

NO Potensi Ekstra kurikuler berbasis LH


Lingkungan sekitar Ex.LH integrasi Ex.LH mandiri
sekolah

Program Ekstra Kurikuler Berbasis Lingkungan

No Komponen Rincian kegiatan Sarana Unit Penangung Output


jawab
III. LEMBAR EVALUASI

A. EVALUASI KOGNITIF
Soal :
1. Sebutkan apa yang disebut dengan Lingkungan Hidup
2. Sebagai sistem Lingkungan Hidup memiliki komponen sebagai sub-
sistem, sebutkan komponen-komponen tersebut
3. Jelaskan 4 asas yang mengikat Lingkungan Hidup sebagai suatu
sistem
4. Jelaskan program pendidikan Lingkungan Hidup yang harus
diterapkan di sekolah.
5. Jelaskan apa yang diistilahkan dengan Green school / Eco-school
6. Sebutkan komponen yang dikembangkan dalam ” Green School
movement”
7. Sebutkan objek yang digarap dalam pengelolaan lingkungan sekolah
sebagai wahana pembelajaran

Perhitungan Skor
Skor = Jumlah skor yang diperoleh/7
Skor maksimal = 700/7 = 100

Apabila skor total yang Anda peroleh adalah ≥ 70 maka Anda harus
mengulangi kegiatan evaluasi kognitif skillnya sampai sesuai kriteria.
Sebaliknya skor total yang Anda peroleh adalah ≤ 70 maka Anda dikatakan
sudah berhasil dalam kegiatan evaluasi kognitif skillnya, dan Anda dapat
melanjutkan pada kegiatan evaluasi berikutnya.
B. EVALUASI PSIKOMOTORIK

No Sub Kompetensi Kriteria Keberhasilan YA TIDAK


1 Menyusun rencana • Kriteria dampak
pembelajaran kegiatan teridentifikasi
lingkungan hidup • Kriteria mengatasi
terintegrasi dampak teridentifikasi
• RPP lingkungan hidup
terintegrasi tersusun
2 Menyusun rencana • Kegiatan
kegiatan ektrakurikuler yang
ektrakurikuler ada di sekolah
berbasis teridentifikasi
Lingkungan Hidup • Potensi lingkungan
sekitar sekolah
teridentifikasi
• Program
ektrakurikuler
berbasis Lingkungan
hidup tersusun
3 Pengelolaan • Kondisi lingkungan
lingkungan sekolah sekolah teridentifikasi
• Program Pengelolaan
lingkungan sekolah
tersusun
Apabila ada salah satu kriteria dijawab “TIDAK” maka Anda harus
mengulangi kegiatan sesuai kriteria. Sebaliknya bila semua kriteria
dijawab “YA” maka Anda dikatakan sudah berkompeten, dan Anda
dapat melanjutkan belajar pada kompetensi berikutnya.

C. EVALUASI AFEKTIF

Penilaian ini dilakukan dengan pendekatan Metode Fish Bean dengan format
sebagai berikut :
Format Penilaian Sikap
Nama Peserta Didik : _____________________________________
Kode Modul : _____________________________________
Nama Penilai : _____________________________________
No. Skor Perolehan
Unsur Yang Believe Evaluation
(Preferensi Siswa) (Guru/Evaluator)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Disiplin

2. Taat azas

3. Kemauan untuk
bekerja keras
4. Konsisten

5. Kemauan untuk
memperoleh hasil
terbaik
6. Kemauan untuk
bekerja cepat
7. Kreatif

Catatan : Untuk mengisi skor sikap Anda dalam melaksanakan kegiatan , ada
dua sumber yang harus ditulis, yaitu :
a. Skor sikap di bawah kolom believe/preferensi Anda sendiri,
Anda harus mengisi setiap atribut sesuai apa yang Anda
rasakan selama melaksanakan kegiatan belajar pada
kompetensi yang Anda lakukan. Dalam konteks ini Anda
diharap berlaku jujur sesuai dengan kondisi yang Anda alami.
Sebab bila Anda tidak jujur, maka yang rugi Anda sendiri karena
sikap Anda tidak akan berkembang positif sesuai yang
diharapkan.
b. Skor sikap di bawah kolom evaluation diisi oleh penilai yang
melakukan pengamatan langsung terhadap perilaku Anda
selama melaksanakan pembelajaran kompetensi yang Anda
lakukan.

Perhitungan Skor

Skor sikap = ∑ B x E

Skor ⋅ Perolehan
Perolehan Nilai Sikap = xNilai ⋅ Tertinggi ⋅ (100 )
Skor ⋅ Tertinggi

DAFTAR PUSTAKA

Soerjani, M. 1997 Pembangunan dan Lingkungan. Meniti Gagasan dan


Pelaksanaan Sustainable Development. IPPL, Jakarta : 122 pp.

Anonim, 2008 Go Green School Competition http://www.kehati.or.id/ .


04 July 2008

Purnami Lestari,2008 Green School Menjangkau Mimpi Mencetak Orang


Hebat http://www.greenschool.org/ 6 April 2008

Anonim, 2006 Pedoman Sekolah Berbudaya Lingkungan ( SBL ) Buku II.


Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Provensi Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai