Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lusiyanti

NPM :6220081

Laporan Kasus

1. Data Subjektif
Keluhan Utama
Ibu pertama datang ke puskesmas rawalele dari puskesmas rawalele
dirujuk ke RSUD subang karena PEB. Ibu mengeluh sedang hamil 9
bulan, pernah melahirkan 2 kali, belum pernah keguguran dan gerakan
janin masih dirasakan. Therapy yang diberikan di puskesmas :
 infus RL 20gtt.
Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu merasa hamil 9 bulan, dengan HPHT 05-03-2019, tafsiran
persalinan 13-12-2019. Ini merupakan kehamilan yang ke-3, ibu
belum pernah keguguran. Pemeriksaan kehamilan sebanyak 8 kali di
bidan dan tidak ada keluahan obat yang diberikan adalah tablet Fe,
Vitamin, kalsium dan nifedipin.
 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas Yang Lalu

N Ana Tgl/ Temp Usia Jenis Penolo Penyulit J BB P Keada Nifa


o k Ke at Kehamil ng Kehamilan K B an s
Thn
an &
Persalinan
1 1 2006 BPM 9 bulan Norm Bidan Tidak Ada P 2500 - Hidup Baik
al
2 2 2013 RS 9 Bulan Norm Bidan Preeklams P 2100 - Hidup Baik
al ia
3 Hamil ini

2. Data Objektif
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-Tanda Vital :
TD : 150/90 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 36,0 0C
BB sekarang : 78 kg BB sebelum hamil : 69 kg TB : 142 cm
TFU : 32 cm
Leopold I : Teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu bokong
Leopold II : Sebelah kanan ibu teraba panjang, keras seperti papan
yaitu punggung, sebelah kiri ibu teraba bagian terkecil janin
atau ekstremitas
Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala, bagian
terendah janin kepala sudah masuk PAP
Leopold IV :Divergen
Penurunan : 2/5 bagian
DJJ : 142 x/menit
Kontraksi : Frekuensi 3 kali dalam 10 menit durasi 35 detik
TBF : 32 – 11 x 155 = 3.255 gram.
Vulva/vagina :.Tidak ada kelainan
Portio : Tebal lunak
Pembukaan serviks : 4 cm
Ketuban : (+)
Presentasi janin : Kepala
Moulage : Tidak ada moulage
Teraba bagian terkecil janin : Tidak ada
Anus : Tidak ada haemoroid

1. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Darah : HB 12.4 gr%
Urine : +2 Glukosa : tidak ditemukan
Lain-lain : Tidak ada

3. Analisa
G3P2A0 parturien aterm kala 1 fase aktif janin tunggal hidup intrauterine
dengan Preeklamsi Berat.
Masalah Potensial
Ibu : Eklamsi
Bayi : Asfiksia

Faktor penyebab terjadinya PEB


Pada kasus Ny. I terdapat beberapa faktor risiko terjadinya
preeklampsia berat yaitu ibu mempunyai riwayat preeklampsia saat hamil
sebelumnya. Prawirohardjo (2014) mengemukakan faktor risiko terjadinya
preeklampsia berat diantaranya riwayat preeklampsia sebelumnya, jarak
antar kehamilan, kehamilan pertama oleh pasangan baru, nulipara, usia. 4
Hal ini sejalan dengan penelitian Syfa, dkk (2016) bahwa terdapat
hubungan bermakna antara graviditas, riwayat pre-eklampsia dan obesitas
dengan kejadian preeklampsia berat. Ibu yang memiliki riwayat
preeklampsia 6,923 kali lebih berisiko untuk mengalami preeklampsia
berat dibandingkan dengan ibu yang tidak memiliki riwayat preeklampsia
pada kehamilan sebelumnya, hal ini disebabkan oleh karena preeklampsia
diyakini dapat menginduksi perubahan vaskular dan metabolisme yang
bersifat irreversibel, perubahan irreversibel tersebut diyakini dapat
meningkatkan risiko terjadinya hipertensi dan cardio vascular disease di
masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai