Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

DEPARTEMEN KEPERWATAN JIWA

DEFISIT PERAWATAN DIRI

OLEH :

TUTIK ALAWIYAH

201710300511015

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2020
A. DEFINISI
Perawatan Diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan
dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya. (Depkes, 2000
dalam Wibowo, 2009).

Poter, Perry (2005), dalam Anonim (2009), mengemukakan bahwa


Personal Higiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Wahit Iqbal Mubarak (2007), juga mengemukakan bahwa higiene personal
atau kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan
dan kesehatan dirinya untuk memperolah kesejahteraan fisik dan
psikologis.

Seseorang yang tidak dapat melakukan perawatan diri dinyatakan


mengalami defisit perawatan diri. Nurjannah (2004), dalam Wibowo
(2009), mengemukakan  bahwa Defisit Perawatan Diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias,
makan, toileting).

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), dalam Anonim(2009), Kurang


Perawatan Diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya.

B. JENIS-JENIS DEFISIT PERAWATAN DIRI


Menurut Nanda (2012), jenis perawatan diri terdiri dari:
a. Defisit perawatan diri: mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
mandi/beraktivitas perawatan diri untuk diri sendiri.
b. Defisit perawatan diri : berpakaian
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
berpakaian dan berhias untuk diri sendiri
c. Defisit perawatan diri : makan
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
makan secara mandiri
d. Defisit perawatan diri : eliminasi/toileting
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
eliminasi sendiri.

C. TANDA DAN GEJALA


Menurut Depkes (2000), dalam Anonim (2009), tanda dan gejala klien
dengan defisit perawatan diri yaitu:
1. Fisik
a. Badan bau, pakaian kotor  
b. Rambut dan kulit kotor
c. Kuku panjang dan kotor
d. Gigi kotor disertai mulut bau
e. Penampilan tidak rapi
2. Psikologi
a. Malas, tidak ada inisiatif  
b. Menarik diri, isolasi diri
c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina
3. Sosial
a. Interaksi kurang  
b. Kegiatan kurang
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma
d. Cara makan tidak teratur
e. Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) di sembarang
tempat
f. Gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri
Selain itu, tanda dan gejala tampak pada pasien yang mengalami
Defisit Perawatan Diri adalah sebagai berikut:
a) Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor,
kulit  berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotor  
b) Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut
acakacakan,  pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada
pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien perempuan tidak
berdandan
c) Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh kemampuan
mengambil makan sendiri, makan berceceran dan makan tidak pada
tempatnya
d) Ketidak mampuan eliminasi secara mandiri, ditandai dengan
BAB/BAK tidak pada tempatnya, dan tidak membersihkan diri dengan
baik setelah BAB/BAK (Keliat, 2009).

Apabila kondisi ini dibiarkan berlanjut, maka akhirnya dapat juga


menimbulkan penyakit fisik seperti kelaparan dan kurang gizi, sakit
infeksi saluran pencernaan dan pernafasan serta adanya penyakit kulit,
atau timbul  penyakit yang lainnya (Harist, 2011).

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DPD


1. Faktor Predisposisi
a. Perkembangan Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien
sehingga  perkembangan inisiatif terganggu
b. Biologis Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan  perawatan diri
c. Kemampuan realitas turun Klien gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian
dirinya dan lingkungan termasuk  perawatan diri
d. Sosial Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam  perawatan diri
2. Faktor Presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi defisit perawatan diri adalah kurang
penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas,
lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu
kurang mampu melakukan  perawatan diri. (Depkes, 2000, dalam
Anonim, 2009) Sedangkan Tarwoto dan Wartonah (2000), dalam
Anonim(2009), meyatakan bahwa kurangnya perawatan diri
disebabkan oleh :
a. Kelelahan fisik  
b. Penurunan kesadaran

E. RENTANG RESPON
Perawatan Diri Keterangan :
Adaptif Maladaptif

Pola Kadang Tidak


perawatan perawatan melakukan
diri diri kadang perawatan
seimbang tidak diri

a. Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan


mampu untuk berperilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan
klien seimbang, klien masih melakukan perawatan diri.
b. Kadang perawatan diri kadang tidak : saat klien mendapatkan stresor
kadang – kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya.
c. Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli
dan tidak bisa melakukan perawatan saat stresor.

F. POHON MASALAH
Resiko Tinggi Isolasi Sosial Effect

Defisit Perawatan Diri Core Problem

Harga Diri Rendah Causa


Pohon Masalah Defisit perawatan Diri ( Fitria.2009 ).

G. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping mempengaruhi respon individu dalam
menanggapi stressor meliputi status sosialekonomi, keluarga, jaringan
interpersonal, organisasi yang dinaungi oleh lingkungan sosial yang lebih
luas, juga menggunakan kreativitas untuk mengekspresikan stress
interpersonal seperti kesenian, musik, atau tulisan (Stuart and Sundeen,
1998 dalam Lili Kadir, 2018)

H. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan dengan defisit perawatan diri menurut (Herdman Ade,
2011:154) adalah sebagai berikut :
a. Meningkatan kesadaran dan kepercayaan diri
b. Membimbing dan menolong klien perawatan diri
c. Ciptakan lingkungan yang mendukung
d. BHSP (bina hubungan saling percaya)

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit Perawatan Diri : Kebersihan diri (Mandi) , berdandan , makan,
BAB/BAK (Yusuf, Rizky & Hanik,2015:155).

J. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Perencanaan Intervensi


keperawatan Tujuan Kriteria evaluasai

Defisit TUM: Ekspresi wajah Bina hubungan


perawatan Pasien dapat bersahabat, saling percaya dengan
diri memelihara menunjukkan prinsip
rasa
kesehatan diri secara senang, klien komunikasi terapeutik
mandiri bersedia 1. Sapa klien dengan
TUK: berjabat tangan, ramah baik verbal
klien bersedia maupun nonverbal
1. Klien dapat
menyebutkan 2. Perkenalkan diri dengan
membina
nama, ada sopan
hubungan saling
kontak mata, 3. Tanyakan nama lengkap
percaya
klien bersedia klien dan nama panggilan
duduk 4. Jelaskan tujuan
berdampingan pertemuan
dengan 5. Jujur dan menepati janji
perawat, klien 6. Tunjukan sikap empati
bersedia dan menerima klien apa
mengutarakan adanya
masalah yang 7. Beri perhatian pada
dihadapinya pemenuhan kebutuhan
dasar
klien
2. Mengidentifikasi Klien dapat 1. Kaji pengetahuan klien
kebersihan diri menyebutk tentang kebersihan diri
klien. an dirinya dan tandanya
2. Beri kesempatan klien
untuk menjawab pertanyan
3. Berikan pujian terhadap
kemampuan klien
menawab pertanyaan.
3. Menjelaskan Klien dapat 1. Menjelaskan pentingnya
pentingnya memahami kebersihan diri
kebersihan diri pentinya 2. Meminta klien
kebersihan menjelaskan kembali
diri pentingnya kebersihan
diri
3. Diskusikan dengan klien
tentang tentang
kebersihan diri
4. Beri penguatan

positif atas

jawabannya
4. menjelaskan Klien dapat 1. Menjelaskan alat yang
peralatan yang menyebutkan dan dibutuhkan dan cara
digunakan untuk dapat membersihkan diri
menjaga mendemonstrasik 2. Memperagakan cara
kebersihan diri an dengan alat membrsihkan diri dan
dan cara kebersihan mempergunakan alat untuk
melakukan membersihkan diri
kebersihan diri 3. Meminta klien untuk
memperagakan ulang alat
dan cara kebersihan diri
4. Beri pujian
positif terhadap klien
5. Menjelaskan Klien dapat 1. Menjelaskan cara
cara makan yang mengerti cara makan yang benar
benar makan yang 2. Beri kesempatan klien
benar untuk bertanya dan
mendemonstrasi kan cara
benar
3. Memberikan pujian
positif terhadap klien
6. Menjelasakan Klien dapat 1. Menjelaskan cara
cara mandi yang mengerti cara mandi yang benar
benar mandi yang 2. Beri kesempatan klien
benar untuk bertanya dan
mendemonstrasi kan cara
yang benar
3. Memberi pujian positif
terhdap klien
7. Menjelaskan Klien dapat 1. Menelskan cara
cara berdandan mengerti cara berdandan yang benar
yang benar berdandan 2. Beri kesempatan klien
yang benar untuk bertanya dan
mendemonstrasi kan cara
yang benar
3. Memberi pujian positif
terhdap klien
8. Menjelaskan Klien dapat 1. Menjelaskan cara
cara toileting toileting yang toileting yang benar
yang benar benar 2. Beri kesempatan klien
untuk bertanya dan
mendemonstrasi kan cara
yang benar
3. Memberi pujian positif
terhdap klien
9. Mendiskusikan Keluarga dapat 1. Menjelsakan kepada
masalah yang mengerti keluarga tentang
dirasakan tentang pengertian tanda dan
merawat klien gejala tanda defisit
perawatan diri, dan
jenis perawatan
diri.

DAFTAR PUSTAKA

Stuart, W. Gail. (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Singapore: Elsevier


Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika
Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas :CMHN(Basic
Course). Jakarta: EGC
Fitria Nita.2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan
Srategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan(LP dan SP). Jakarta:Salemba
Medika. Damaiyanti Mukhripah,dkk.2012. Asuhan Keperawatan Jiwa .Bandung:
PT Refika Aditama
Hoesny, Rezkiyah,.2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Defisit
Perawatan  Diri diakses dari http://repositori.uin alauddin.ac.id/3358/1/Rezkiyah
%20Hoesny.pdf   pada 14 Juni 2018  

Neri, Silvia,.2018. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan diakses dan


https://www.academia.edu/6822348/STRATEGI_PELAKSANAAN_TINDAKA
N_K EPERAWATAN_SP-1_Pasien_Defisit_Perawatan_Diri_Pertemuan_Ke-1
pada 14 Juni 2018 

Shinzu, Bekti,.2018. Defisit Perawatan Diri LP SP diakses dari


https://www.academia.edu/35135428/Defisit_Perawatan_Diri_LP_SP  pada 14
Juni 2018 

Anda mungkin juga menyukai