KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat-Nya, dan
Cimahi Tengah Kota Cimahi” Dalam penyusunan Karya tulis ini, penulis telah
banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan serta arahan dan masukan dari
berbagai pihak baik secara moril maupun materil yang sangat bermanfaat bagi
penulis. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Kolonel Ckm dr. Purwo Setyanto, Sp.B .,M.A.R.S selaku Kepala Kesdam
III/SILIWANGI
RS. Dustira
Dustira yang telah memberikan dukungan teori dan praktik kepada penulis
11. Terimakasih kepada keluarga khususnya kepada kedua orang tua saya
yang telah mendukung dan mendoakan saya sampai saya berada dititik ini
12. Terimakasih kepada adik – adik saya Rizkya dan Raluna telah membantu
menyuport saya
13. Terimakasih kepada Sahabat kost saya yang bernama Dine Ramadhanti
yang telah menemani dalam penyusunan Karya tulis ini selama satu bulan
lebih
14. Terimakasih kepada sahabat – sahabat saya yaitu Yusnita Nurafni dan
15. Terimakasih kepada Acep yang telah mendengarkan keluh kesah saya
selama saya menyusun karya tulis ini dan menemani pada setiap proses
penyusunan
16. Terimakasih juga kepada rekan – rekan Komunitas 2 yaitu Desi nur
muhajirin yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ini dan
17. Terimakasih juga kepada teman – teman seperjungan saya yaitu Brother
18. Tn. T dan keluarga selaku klien yang telah memberi kerjasama selama
mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Semoga Karya Tulis ini
PenulisDAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i-iii
BAB I...................................................................................................................................7
PENDAHULUAN..................................................................................................................7
A. Latar Belakang........................................................................................................7
B. Tujuan penulisan..................................................................................................10
C. Metode Penulisan Dan Teknik Pengumpulan Data...............................................11
D. Sistematika Penulisan..........................................................................................12
BAB II..................................................................................................................................8
TINJAUAN TEORITIS............................................................................................................8
A. Konsep Dasar keluarga...........................................................................................8
1. Definisi keluarga.................................................................................................8
2. Tipe Keluarga....................................................................................................10
3. Struktur Keluarga..............................................................................................15
4. Fungsi Keluarga.................................................................................................19
5. Stres dan koping keluarga.................................................................................22
6. Perkembangan Keluarga...................................................................................23
7. Kesejahteraan Keluarga....................................................................................31
B. Konsep Penyakit...................................................................................................39
1. Definisi Penyakit Jantung Koroner....................................................................39
2. Etiologi..............................................................................................................39
3. Patofisiologi......................................................................................................41
4. Anatomi jantung...............................................................................................41
5. Penyabab penyakit Jantung Koroner................................................................44
6. Tanda dan Gejala..............................................................................................44
7. Manisfestasi Klinis............................................................................................45
Pathway....................................................................................................................45
Pencegahan penyakit jantung..................................................................................47
Pengobatan..............................................................................................................48
Pengobatan non medis (non farmakologi)...............................................................49
5
1. Pengkajian......................................................................................................122
2. Diagnosis........................................................................................................122
3. Perencanaan...................................................................................................122
4. Pelaksanaan....................................................................................................123
5. Evaluas............................................................................................................123
Rekomendasi..............................................................................................................124
Institusi...................................................................................................................124
Puskesmas..............................................................................................................124
Penulis....................................................................................................................124
Daftar Pustaka................................................................................................................125
7
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya
dari kerusakan ini dapat disebabkan oleh penggunaan seiring dengan usia
maupun karena gaya hidup yang tidak sehat. Dapat dikatakan bahwa
timbul karena penurunan fungsi salah satu atau beberapa organ tubuh yang
sangat rentan dialami oleh orang berusia lanjut [ CITATION ANI181 \l 1057 ].
meningkatnya angka harapan hidup, gaya hidup tidak sehat, dan tingkat
sebagai akibat dari perubahan pola hidup, termasuk pola makan dan pola
9
10
penyakit yang menyerang jantung dan sistem pembuluh darah. Ada banyak
penyebab penyakit jantung seperti pola hidup, kelainan bawaan sejak lahir,
dan merupakan penyakit yang menjadi “wabah” di dunia modern saat ini.
pembuluh darah jantung (pembuluh koroner) dan hal ini lama – lama
aktifan secara fisik , dan diet tinggi lemak. Selain itu , faktor demografi
11
seperti jenis kelamin , usia, ras, dan status sosio – ekonomi hanya mampu
menjelaskan 50% penyebab pjk. Selebihnya ada faktor lain yang tidak
pada usia 45-69 tahun. Meskipun angka kejadian penyakit jantung koroner
(Dinkes,2018)1
1
https://cimahikota.bps.go.id
12
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
jantung
jantung
13
diharapkan
jantung
adalah :
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan fisik
4. Studi dokumentasi
5. Studi kepustakaan
D. Sistematika Penulisan
Dalam sitematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan
dasar keluarga yang terdiri dari definisi keluarga, struktur keluarga, tipe
A. ........................
1. .........................
a. ..........................
1) ...........................
a). ............................
(1). ............................
(a). ...............................
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami – istri, atau suami – istri dan Anaknya, atau ayah dan anaknya ,
atau ibu dan anaknya .Undang – undang Nomor 52 Tahun 2009, dalam
oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi , dan tiap – tiap anggota
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
dan mereka hidup dalam satu rumah tangga , berinteraksi satu sama
1
2
fisik , mental , emosional , dan sosial dari tiap anggota. duvall dalam
2. Tipe Keluarga
Menurut [ CITATION Nad18 \l 1057 ]tipe keluarga dibagi menjadi :
a. Tradisional
4) Keluarga Adopsi
menginginkan anak.
– lain.
4
pernikahan ).
7) Commuter family
tertentu.
8) Multigenerational Family
dari dua rumah tangga inti, ibu dan ayah dengan berbagai
b. Non Tradisional
3) Commune Family
6) Cohabitating Family
perkawinan.
anaknya.
9) Foster Family
aslinya.
11) Gang
dalam kehidupanya.
3. Struktur Keluarga
Struktur keluarga Friedman 2003, dalam buku [ CITATION Nad18 \l
1057 ]
balik.
5) Komunikasi fungsional
adalah
b. Struktur kekuatan
peraturan.
memaksakan.
keinginannya).
persuasi)
c. Struktur peran
keluarga.
d. Struktur Nilai
Nilai adalah sistem ide – ide , sikap dan keyakinan yang mengikat
4. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga Dermawan 2005, dalam buku [ CITATION Nsk12 \l
1057 ]
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
d. Fungsi ekonomi
e. Fungsi biologis
selanjutnya.
f. Fungsi psikologis
g. Fungsi pendidikan
perkembanganya.
14
1) Affection
a) Mempertahankan motivasi
4) Socialization
c) Melepas anggota
5) Controls
a. Mekanisme pertahanan
keluarga.
b. Strategi koping
c. Penguasaan
6. Perkembangan Keluarga
a. Tahap 1 : Pasangan Baru ( Begining Family)
keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim. Dua
sosial.
Tahap ini dimulai pada kelahiran abak pertama berusia 2,5 tahun
dan berakhir saat anak usia 5 tahun. Pada tahap ini , keluarga
prasekolah adalah :
kreatifitas anak.
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun
dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini , umumnya keluarga
memiliki aktivitas dan minat sendiri. Demikian pula orang tua yang
sekolah :
anggota keluarga.
Pada tahap inipun orang tua perlu belajar berpisah dengan anak ,
pada tahap ini : selama tahap ini, orang tua merasakan tekanan
produktivitas.
dan pembentukan sikap, nilai dan minat baru. Tahap ini dimulai
saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir dengan 6-7 tahun
otonominya.
keluarga.
Tahap ini dimulai pada saat terakhir kali meninggalkan rumah dan
atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
suami istri seperti fase awal. Orang tua akan merasa kehilangan
baik.
Tahap ini dimulai pada saat seseorang anak terakhir kali meninggal
rumah dan berakhir pada saat pensiun atau salah satu pasangan
Pertengahan :
1) Mempertahankan kesehatan
7. Kesejahteraan Keluarga
Menurut Nadirawati 2018 keluarga sejahtera dibagi menjadi beberapa
macam yaitu :
1) Keluarga Sejahtera
lingkungan .
2) Keluarga Berencana
3) Keluarga Berkualitas
b. Keluarga sejahtera
mengukur perubahan.
dan lingkunganya.
negaranya.
sejahtera tahap 1.
bepergian.
29
tanah.
(e) Bila anak sakit atau pasangan usia subur ingin ber-KB
rumah.
ini.
30
(g) Bila anak hidup dua atau lebih , keluarga yang masih
sedang hamil).
agama.
tempat tinggalnya.
setempat.
B. Konsep Penyakit
pembuluh darah ini dapat terjadi karena beberapa faktor risiko antara
lain radikal bebas yang terkandung dalam rokok dan polusi udara ,
2. Etiologi
Penyakit jantung koroner disebabkan oleh proses arteriosklerosis yang
1) Usia
2) Jenis kelamin
ateriosklerosis.
4) Hiperlipidemia
5) Merokok
1) Obesitas
untuk jantung.
2) Kurang gerak
3) Diabetes melitus
34
3. Patofisiologi
Patofisologi penyakit jantung koroner meliputi berbagi patologi yang
seperti koronaria , basilar , aorta , dan arteri iliaka. Lesi – lesi pada
serebravaskular(stroke).
arteri , secara etimologis berasal dari bahasa yunani ather yang berarti
bermakna keras.
a. Iskemia
b. Angina pektoris
c. Infark miokardium
4. Anatomi jantung
a. Perikardium
membungkus jantung.
b. Miokardium
35
atas otot – otot jantung .otot jantung menerima darah dari arteri
koronoraia
c. Endokardium
selaput lendir dan licin ,kecuali aurikula dan bagian depan sinus
vena kava.
sulkus terminalis.
(parietal).
4) Ventrikel sinistra
ventrikel dekstra.
Gambar 2.1
37
d. Merokok
e. Diabetes melitus
f. Kegemukan
h. Kurang olahraga
i. Stress
tak lebih dari beberapa menit atau berlalu hilang dan kembali.
g. Rasa sakit atau tidak nyaman bagian – bagian lain pada bagian
lambung.
7. Manisfestasi Klinis
Gejala dan komplikasi berkembang sesuai dengan lokasi tingkat
meliputi :
c. Angina pektoris
Pathway
Jantung koroner
39
Aterosklerosis
Trombosit
Aliran darah ke
jantung menurun
Oksigen dan
Nutrisi
Jaringan Miocard
iskemik
Intoleransi aktivitas
Cop turun Kegagalan pompa jantung
b. Berhenti merokok
c. Atasi sress
f. Konsumsi antioksidan
minuman teh.
g. Waspadai keturunan
nenek, saudara, paman, bibi dan lain- lain) yang menderita atau
Pengobatan
a. Koroner (balon) angioplasti : sebuah kateter tipis dimasukan
kecuali bahwa dalam balon ada logam tabung kecil (stent) yang
a. Tebu hitam
b. Kemukus
c. Gula batu
d. Daun sembung
e. Bunga jeruk
f. Tomat
Pengkajian
Pada tahap ini, perawat wajib melakukan pengkajian atas
ibu (yang digunakan setiap hari), lugas , dan sederhana, hal ini akan
secara terus – menerus dan bertahap. Sehingga proses ini tidak hanya
sekali saja dilakukan. Sehingga proses ini tidak hanya sekali saja
a. Data umum
1) Informasi dasar
2) Tipe bangsa
3) Agama
kepercayaanya.
keluargana.
46
5) Aktivitas rekreasi
adalah :
diselesaikan.
kesehatan.
cucu.
48
e. Data Lingkungan
keperawatan keluarga:
1) Karakteristik rumah
keempat tinggalnya.
yang dibutuhkan.
c. Struktur Keluarga
atau sebaliknya.
pola komunikasi.
d. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
keluarga
lingkunga.
51
2) Fungsi sosial
3) Fungsi reproduksi
menyelesaikanya.
f. Pemeriksaan kesehatan
1) Pemeriksaan fisik
b) Antropometri
penurunan.
c) Pernafasan
d) Cardiovasculer
e) Pencernaan
f) Perkemihan
g) Muskuloskeletal
menjadi lemah.
h) Pengindraan
i) Reproduksi
j) Neurologis
g. Harapan keluarga
perawat.
a. Ancaman kesehatan
penyakit.
c. Situasi krisis
55
keluarga.
Penerapan prioritas
Bailon dan Maglaya (1978) telah merumuskan skala prioritas sebagai
berikut :
Tabel 2.1
Keadaan sejahtera
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah 2
Mudah 1 2
Sebagian
Tidak dapat 0
Potensi masalah untuk dicegah
3 Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
1. Menonjolnya masalah
Skoring
Skor X Bobot
Angka tertinggi
tertinggi adalah 5.
1) Problem (P/Masalah)
2) Etiologi
a) Patofisiologi penyakit
b) Situasional
c) Medikasi
d) Maturasional
e) Adolesent
f) Young adult
g) Dewasa
Yang dikaji disini adalah ciri , tanda atau gejala , dari sini dapat
Diagnosis Keperawaan:
masalah tersebut.
Rencana keperawatan
Perencanaan adalah pengembangan strategi desain untuk
dokumentasi (Nursalam,2001).
Tabel 2.2
No Kriteria Standar
1 Pengetahuan keluarga mampu menjelaskan kembali kepada
diikuti pasien.
kebutuhan pasien.
pusat layan.
Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan suatu langkah dalam menilai
dalam 1 bulan.
Definisi
Penyakit jantung koroner adalah perubahan variabel intima arteri yang
koroner).
Etiologi
Penyakit jantung koroner disebabkan oleh proses arteriosklerosis yang
Patofisiologi
Patofisologi penyakit jantung koroner meliputi berbagi patologi yang
seperti koronaria , basilar , aorta , dan arteri iliaka. Lesi – lesi pada
serebravaskular(stroke).
arteri , secara etimologis berasal dari bahasa yunani ather yang berarti
bermakna keras.
a. Iskemia
b. Angina pektoris
c. Infark miokardium
62
Manisfestasi klinis
Gejala dan komplikasi berkembang sesuai dengan lokasi tingkat
meliputi :
c. Angina pektoris
Diagnosis
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
1) B1(Breathing)
2) B2 (Blood)
a) Inspeksi
b) Palpasi
64
c) Auskultasi
d) Perkusi
3) B3 (Brain)
4) B4 (Bladder)
5) B5 (Bowel)
IMA.
6) B6 (Bone)
saat beraktivitas.
Intervensi keperawatan
a. Intervensi pada serangan akut
miokardium.
isirahat,tindakan pembedahan.
diagnosisnya :
66
konduksi elektribal.
jantung.
Bab 2.3
Intervensi Rasional
Ukur tekanan darah Hipotensi dapat terjadi akibat
terjadinya pengeluaran
katekolamin.
Evaluasi kualitas dan kesamaan Penurunan curah jantung
kekuatan nadi.
Aukultasi dan catat terjadinya S3 berhubungan dengan gagal
hipertensi pulmonal.
Auskultasi dan catat mur mur Menunjukan gangguan aliran
papilaris.
Pantau frekuensi jantung dan Perubahan frekuensi dan irama
sehingga meningkatkan
frekuensi jantung.
Kolaborasi
Jalur yang penting untuk
Pertahankan kalur IV pemberian obat darurat .
indikasi .
Tinjauan kasus
Pengkajian
a. Data umum
Nama : Tn. T
Umur : 62 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Rt.03/09,Kalidam
2) Komposisi keluarga
o kelamin dengan KK
1. Tn. T L Suami 62 Tahun SMA
2. Ny.E P Istri 55 Tahun SMA
3. Nn. A P Anak 28 Tahun SMA
4. Sdr. N L Anak 16 Tahun SMP
1
2
3) Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: : Tinggal serumah
: pasien
keluarga Tn. T adalah seorang laki - laki dan anak yang kedua adalah
3
seorang perempuan tetapi anak kedua sudah meninggal ,lalu anak ketiga
laki laki. Lalu Tn . T menikah dengan Ny. E dan Tn. T dikaruniai 4 orang
anak yaitu anak pertama dan kedua seorang laki – laki anak ketiga
seorang perempuan dan anak keempat adalah seorang laki – laki. Anak
pertama dan kedua sudah tidak tinggal serumah lagi dengan Tn. T karena
4) Tipe keluarga
yaitu keluarga yang terdiri dari Tn. T, Ny. E ,Nn. A, Sdr. L yang
asli berasal dari cimahi, lalu istrinya yaitu Ny. E berasal dari
suku sunda yaitu sama dengan Tn. T asli cimahi. Menurut Tn.
yang haram.
4
agama islam.
pendidikan.
f) Bahasa
praktisi.
BPJS.
1.500.000,-
rumah.
senam
ergonominik
2 Ny. E 55 kg Sehat -
tahun
3 Nn. A 28 sehat -
tahun
4 Sdr. N 16 sehat -
tahun
d. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
b) Denah rumah
Kamar 1 Kamar 2
Kmr
mandi
Keterangan :
: pintu
: jendela
: Teras rumah
9
d) Dapur
e) Kamar mandi
untuk keperluan mandi, buang air besar dan buang air kecil,
kedalam rumah.
i) Pembuangan sampah
penempatannya.
e. Struktur keluarga
4) Struktur peran
masyarakat.
f. Fungsi keluarga
12
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
selain itu jika ada salah satu yang salah saling mengingatkan, dan
hal yang penting dan harus disyukuri karena apabila sakit biaya
4) Fungsi reproduksi
5) Fungsi ekonomi
sehat
pelayanan kesehatan.
Bila ada salah satu dari anggota keluarganya yang sakit maka
Keluarga Tn. T jika mempunyai masalah maka mereka akan bermusyawarah dengan anggota keluarga yang lainnya.
h. Pemeriksaan fisik
Tabel 3.3 Pemeriksaan Fisik
refleks menelan baik. refleks menelan baik. refleks menelan baik. refleks menelan baik.
Kardiovaskuler Konjungtiva tampak merah Bentuk dada simetris, tidak Bentuk dada simetris, tidak Bentuk dada simetris, tidak
muda , tampak adanya teraba pembesaran kelenjar teraba pembesaran kelenjar teraba pembesaran kelenjar
peningkatan JPV dengan tyroid, tidak ada luka, tidak tyroid, tidak ada luka, tidak tyroid, tidak ada luka, tidak
tinggi 3.5cm, tidak tampak terdapat peningkatan JPV terdapat peningkatan JPV terdapat peningkatan JPV
adanya pembengkakan pada Tekanan darah: 120/80 Tekanan darah: 110/80 Tekanan darah: 100/80
dada kiri, saat di palpasi MmHg MmHg MmHg
daerah dada klien tidak Nadi : 69 x/menit Nadi : 70 x/menit Nadi : 72 x/menit
mengeluh nyeri, tidak teraba
adanya masa. Perkusi jantung
terdengar dullness ,tidak
terdapat pembesaran jantung
di ICS 5 dan 6. Irama jantung
dendengar irreguler. CRT <2
detik .
Respirasi Bentuk hidung simetris , Bentuk hidung simetris, Bentuk hidung simetris, Bentuk hidung simetris,
hidung bersih , tidak terdapat hidung bersih, tidak terdapat hidung bersih, tidak terdapat hidung bersih, tidak terdapat
nyeri tekan pada daerah dada, nyeri tekan pada daerah dada, nyeri tekan pada daerah dada, nyeri tekan pada daerah dada,
pengembangan paru pengembangan paru simetris, pengembangan paru simetris, pengembangan paru simetris,
simetris ,tidak terdapat tidak terlihat retraksi dinding tidak terlihat retraksi dinding tidak terlihat retraksi dinding
PCH ,tidak mngeluh nyeri dada, suara paru resonan, dada, suara paru resonan, dada, suara paru resonan,
tekan area dada , vocal tidak ada PCH, tidak ada PCH, tidak ada PCH,
premitus teraba getaran Respirasi : 18x/menit Respirasi : 18x/menit Respirasi : 19x/menit
17
Bentuk tangan simetris tidak Bentuk tangan simetris tidak Bentuk tangan simetris tidak Bentuk tangan simetris tidak
adanya lesi, jumlah jari adanya lesi, jumlah jari adanya lesi, jumlah jari adanya lesi, jumlah jari
lengkap, kekuatan otot lengkap, kekuatan otot lengkap, kekuatan otot lengkap, kekuatan otot
, ROM baik. 5 5,
5 5 5 5
5 5 5 5
5 5 ROM baik 5 5
5 5 ROM baik.
- Bawah ROM baik.
- Bawah
Bentuk kaki simetris, tidak
- Bawah
adanya lesi, jumlah jari Bentuk kaki simetris, tidak
Bentuk kaki simetris, tidak lengkap, terdapat adanya lesi, jumlah jari
adanya lesi, jumlah jari pembengkakan pada kaki, - Bawah lengkap, terdapat
lengkap, terdapat kekuatan otot pembengkakan pada kaki,
Bentuk kaki simetris, tidak
pembengkakan pada kaki, kekuatan otot
adanya lesi, jumlah jari
kekuatan otot
ROM baik. lengkap, terdapat , ROM baik.
5 5
kekuatan otot
5 5 , ROM baik.
Integumen Warna kulit tampak kuning Warna kulit (sawo matang) Warna kulit (sawo matang) Warna kulit (sawo matang)
langsat ,akral teraba dingin nampak kulit cukup lembap nampak kulit cukup lembap nampak kulit cukup lembap
dan kering ,turgor kembali turgor kulit kembali dalam 2 turgor kulit kembali dalam 2 turgor kulit kembali dalam 2
dalam >2 detik, tidak tampak detik, tidak tampak adanya detik, tidak tampak adanya detik, tidak tampak adanya
19
i. Harapan keluarga
Analisa data
Tabel 3.4 Analisa Data
beraktifitas ketidakmampuan
(skala sesa 5)
gejala,penyebab.
DO:
Tekanan darah:
Nadi: 59 x/menit.
Respirasi: 22 x/menit.
21
Suhu: 36oC.
Diagnosa keperawatan
Penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
b. Ancaman kesehatan
c. Keadaan sejahtera
2. Kemungkinan masalah dapat diubah Tn. T tertarik untuk
akan mengunjungi
mandiri dalam
mengatasi masalah.
3. Potensial masalah untuk dicegah saat dikaji Tn. T
kontrol
4. Menonjolnya masalah Tn. T mengatakan
segera ditangani
masalah. 1. Menyebutkan
pengertian
penyakit
jantung
fisik, stress
Keluarga
mampu
melakukan
cara
26
perawatan
- Memberikan
makanan yang
dan tidak
mengganggu fungsi
jantung
- Menurunkan berat
badan jika
penderita adalah
obesitas
- Mengurangi kadar
dalam tubuh
- Menurunkan kadar
kolesterol menjadi
normal
28
4. Teknik deep
breathing.
Mampu
3 detik , rasakan
abdomen
mengembang saat
menarik nafas
3 detik
6. Kerutkan bibir,
keluarkan melalui
dan hembuskan
nafas seacara
perlahan
jinjit
sambil
membungkukkan
badan kedepan
(nafas dada)
. semampunya ,
pada pergelangan
kaki sampai
punggung terasa
tertarik atau
31
teregang
3. Wajah menengadah
sampai terasa
perlahan.
4. Teknik ke tiga
menarik nafas
membungkukan
dua tangan
bertumpu pada
paha. Wajah
menengadah
sampai terasa
saat membungkuk,
32
pantat janggang
sampai
menungging
5. Teknik ke 4
posisikan duduk
tangan
menggenggam
pergelangan kaki,
menarik depan
sampai punggung
teregang, wajah
menengadah. Saat
membungkuk ,
pantat jangan
sampai
menungging saat
melepaskan nafas
33
rileks
6. Teknik ke 5 posisi
kaki duduk
pembakaran
dilanjutkan
berbaring pasrah
punggung
menyentuh lantai
kepala,nafas rileks
dada),peru
mengecil apabila
posisikan pada
keadaan lurus
34
7. Teknik ke 6
gerakkan putaran
dengan duduk
simpu dengan
punggung kaki
sebagai alas 2
lengan lurus
kedepan lalu
pergelangan tangan
atas kepala.
35
Implementasi keperawatan
Tabel 3.7 Implementasi keperawatan
Tn. T dalam mengenal b. Memvalidasi keadaan keluarga. banyak beraktivitas dan terkadang
jauh .
datang.
lemah.
tentang tanda dan gejala penyakit tanda dan gejala penyakit jantung .
- Mual, muntah
- Sesak nafas
- Banyak berkeringat
- Kesadaran menurun.
jantung . - Kolesterol
- Hipertensi
- Merokok
- Obesitas
- Diabetes melitus
- Stress
- Jenis kelamin
- usia
mahasiswa.
Evaluasi
Tabel 3.8 Evaluasi
S:
- Keluarga mengatakan memahami tentang teknik deep
Selasa, 19 breathing
Maret - Keluarga memahami tentang cara senam ergonomik.
2019 O:
- Klien memperagakan teknik deep breathing.
- Klien terlihat rileks.
- Klien memperagakan senam ergonominik dengan
39
mandiri.
- Terlihat klien mampu menghapal gerakan meskipun
beberapa gerakan masih tidak hapapal .
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Demonstrasikan senam ergonominik.
S:
- Klien mengatakan bahwa ia merasa tenang pada saat
teknik deep breathing dilakukan
- Klien mendemonstrasikan sendiri teknik deep breathing
Rabu, 20 Penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakmampuan .
Maret keluarga Tn. T dalam mengenal masalah. O:
2019 - Klien memperagakan teknik deep breathing
- Klien terlihat tenang.
- Klien mendemonstrasikan senam ergonomik.
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi.
40
B. Pembahasan
Asuhan keperawatan pada keluarga Tn. T dengan Jantung Koroner pada
Pengkajian
Pengkajian merupakan suatu proses berkelanjutan , yang
tidak hanya sekali saja dilakukan. Sehingga proses ini tidak hanya
oleh penulis dari metode wawancara pada keluarga Tn. T yaitu Tn. T
dua jenis data yaitu data subjektif dan data objektif. Setelah
intervensi keperawatan).
Diagnosa keperawatan
Menurut effendy (1998) dalam menyusun masalah kesehatan dan
Perencanaan. Sign & symptom Yang dikaji disini adalah ciri , tanda
buku Nanda.
Perencanaan
Perencanaan adalah pengembangan strategi desain untuk
Metode yang digunakan oleh penulis di sini yaitu dengan cara promosi
koroner.
Implementasi
Perawat membantu pasien mencapai tujuan yang diharapkan,
oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik ini laksanakan untuk
penulis.
Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan suatu langkah dalam menilai hasil
evaluasi dengan kriteria hasil yang teratasi. Terbukti pada saat penulis
telah direncanakan.
46
BAB IV
beraktivitas, dan Tn. T mengeluh jika berjalan jauh selalu merasa sesak
masalah.
klien. Karena dengan teknik deep breathing klien dapat merasa rileks.
senam tersebut sangat baik untuk peredaran darah klien karena senam
dirumah.
cepat lemas.
48
Rekomendasi
Institusi
Ditujukan pada perpustakaan Akper Rs. Dustira untuk lebih
koroner ini sangat sulit mencari buku – bukunya maka itu harus
Puskesmas
Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus lebih
Penulis
Sebaiknya sebelum terjun langsung ke keluarga alangkah baiknya
Daftar Pustaka
Achjar, N. k. (2012). aplikasi praktis asuhan keperawatan keluarga. In N. k.
Achjar, aolikasi praktis asuhan keperawatan keluarga. jakarta: CV sagung
Seto