Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan yang terjadi pada


wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis bukan patologis. Oleh
karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi.
Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari tindakan-
tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya (Walyani, 2015).

Pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 22 per 100.000 kelahiran
hidup (KH). Meningkat menjadi 359 per 100.000 KH tahun 2012. AKI terakhir dari data
survei anttara sensus (SUPAS) tahun 2015 sebesar 305 per 100.000 (Kemenkes RI, 2017).

Dengan menganggap semua ibu memiliki resiko tinggi maka dilakukan pengawasan
kehamilan atau yang dikenal dengan ANC (Antenatal Care). Dengan usaha ini ternyata
angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi jelas menurun. Sedapat mungkin wanita
tersebut diberi pengertian sedikit tentang kehamilannya serta menyelamatkan ibu dan anak
dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas.

Ini berarti dalam antenatal care harus diusahakan agar wanita hamil sampai akhir
kehamilannya sekurang-kurangnya harus semuanya sehat atau lebih sehat, dan jika ada
kelainan harus dideteksi secara dini dan ditangani. Oleh karena itu sebagai tenaga
kesehatan, khususnya bidan, harus terampil dan kompeten dalam emberikan asuhan
antenatal pada ibu hamil (Saifuddin, 2010).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Kehamilan ?
2. Apa saja tanda dan gejala Kehamilan ?
3. Apa saja perubahan fisiologi dan psikologi Kehamilan ?
4. Apa yang di maksud antenatal care ?
5. Apa tujuan antenatal care ?
6. Kapan pemeriksaan antenatal care ?
7. Apa saja pelayanan asuhan standar antenatal ?
C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah melakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny "D" umur 26 tahun


G1P0A0 UK 8 minggu dengan kehamilan normal, diharapkan mahasiswa dapat
melaksanakan asuhan kebidanan menurut 7 langkah varney dengan menggunakan
pendekatan standar kebidanan secara komprehensif.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Ny. D umur 26 tahun G1P0A0


UK 8 minggu dengan kehamilan normal.

b. Mahasiswa dapat mengindentifikasi diagnosa dan masalah yang muncul dari hasil
pengkajian pada Ny. D.

c. Mahasiswa dapat mengantisipasi masalah potensial yang timbul dari masalah atau
diagnosa pada Ny. D.

d. Mahasiswa dapat mengindentifikasi kebutuhan segera pada Ny. D.

e. Mahasiswa mampu mengembangkan rencana pada masalah yang muncul sesuai


dengan rasional rencana tindakan gang ilmiah.

f. Mahasiswa dapat mengevaluasi semua tindakan yang sudah dilakukan

D. MANFAAT

1. Bagi Institusi

Dapat digunakan sebagai gambaran dan sarana belajar bagi mahasiswa

2. Bagi Mahasiswa

Dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam meningkatkan dan


menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil sehingga bisa lebih profesional
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KONSEP DASAR KEHAMILAN

1. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahir
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10bulan atau 9
bulan menurut kalender nasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, yaitu:

a. Trimester satu, berlangsung 12 minggu.

b. Trimester kedua, minggu ke 13 hingga minggu ke 27.

c. Trimester ketiga, minggu ke 28 hingga minggu ke 40 (Saifuddin, 2010)

2. Tanda dan gejala kehamilan

a. Amenorea (tidak mendapat haid).

b. Mual dan muntah.

c. Mengidam.

d. Pingsan.

e. Tidak ada selera makan.

f. Lelah.

g. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara dan kelenjar
montgomery terlihat lebih membesar.

h. Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.

i. Konstipasti/obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon


steroid.

j. Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai dimuka


(cloasma gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut.
k. Epulis : hipertrofi papila gingivalis.

l. Pemekaran vena-vena (varises) dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva, biasanya
dijumpai pada triwulan akhir. (Mochtar, 2011).

3. Perubahan fisiologis dan psikologis kehamilan

a. Perubahan fisiologis

1) Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan


melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Utetus
mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat
selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa
minggu setelah persalinan.

2) Serviks

Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan
kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya
edema pada seluruh serviks, bersama dengan terjadinga hipertrofi dan
hiperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks.

3) Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel


baru juga ditunda hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan diovarium.

4) Vagina dan perineum

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat


jelas pada kulit dan otot-otot diperineum dan vulva, ejingga pada vagina akan
terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda chandwick.

5) Kulit

Pada kulit dinging perut akan terjadi perubahan warna menjadi


kemerahan, kusam dan kadang-kandwng juga akan mengenai daerah payudara
dan paha.
6) Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi


lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan
vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat (Saifuddin, 2014).

b. Perubahan psikologi ibu hamil trimester I, II dan III

1) Trimester I

Trimester I sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian


yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang
mengandung. Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang
kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan,
penolakan, kecemasan, depresi dan kesedihan.

2) Trimester II

Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik,


yakni ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan
yabg normal dialami saat hanil. Trimester kedua terbagi atas dua fase: pra
quickenung dan pasca quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya
kehidupan yang terpisah, yang menjadi dorongan bagi wanita dalam
melaksanakan tugas psikologis utamanta pada trimester kedua, yaitu berbeda
dari ibunya.

3) Trimester III

Trimester III sering disebut periode penantian dengan penuh


kewaspadaab. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai
makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang
bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini
membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda
dan gejala persalinan muncul (Walyani, 2015).

4) Kebutuhan

a) Kebutuhan fisik

 Diet makanan
Status gizi ibu yang kurang baik sebelum dan selama kehamilan
merupakan penyebab utama dari berbagai persoalan kesehatan-
kesehatab pada kehamilanu yang berakibatkan bayi lahir rendah,
kelahiran prematur, serta kematian neonatal dan prenatal, kekurangan
nutrisi dapat menyebaban anemia, abortus, IUGR, inersia uteri,
perdaragan pasca persalinan, sepsis dan lain-lain. Sedangkan kelebihan
dapat mengakibatkan preeklamsia, obesitas, janin besar dan sebagainya.

 Kebutuhan energy

 Obat-obatan

 Lingkungan yang bersih

 Senam hamil yang berguna untuk melancarkan sirkulasi darah

 Pakaian, yang berkriteria longgar bersih dan menyerap keringat, bra


yang menopang, dan sepatu yang tidak berhak

 Istirahat dan rekreasi

 Kebersihan tubuh

 Perawatan payudara agar ASI lancer

 Eleminasi

 Seksual

 Sikap tubuh yang baik agar tidak terjadi kram

 Imunisasi

 Persiapan persalinan

 Memantau kesejahteraan bayi dengaj menghitung pergerakan janin


dalam 24jam/hari

b) Kebutuhan Psikologis

 Persiapan persaudaraan kandung

 Dukungan keluarga
 Perasaan aman dan nyaman selama kehamilan

 Persiapan menjadi orangtua

 Dukungan dari tenaga kesehatan (Sulitsyawati, 2010)

 Ketidaknyamanan masa hamil dan cara mengatasinya

 Sering buang air kecil

Cara mengatasi :

 Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing

 Perbanyak minum pada siang hari

 Jangan kurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika


nokturia sangat mengganggu tidur dimalam hari

 Batasi minum kopi teh dan soda

 Striae Gravidarum

Cara mengatasinya:

 Gunakan emolin topikan atau antipruvitik jika ada indikadinya

 Gunakan baju longgar yang dapat menopang payudara dan


abdomen

 Hemoroid

Cara mengatasinya:

 Hindari kontupasi

 Makan makanan yang berserat dan banyak minum

 Gunakan kompres es atau air hangat

 Dengan perlahan masukkan kembali anus setiap selesai BAB


 Keputihan

Cara mengatasinya:

 Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari

 Memakai pakaian dalam dari bahan katun dan mudah meresap

 Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan sayur

 Keringat bertambah

Cara mengatasinya:

 Pakailah pakaian tipis dan longgar

 Tingkatkan asupan cairan

 Mandi secara teratur

 Sembelit
Cara mengatasinya:

 Tingkatkan diet asupan cairan

 Buah prem atau jus prem

 Minum cairan dingin arau hangat, terutama saat perut kosong

 Kram pada kaki

Cara mengatasinya:

 Kurangi konsumsi susu

 Latihan dorsofleksi pada kaki dan meregangkan oot yang terkena

 Gunakan penghangat untuk otot

 Napas sesak

Cara mengatasinya:

 Dorong agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya


pernafasan pada kecepatan normal yang terjadi
 Merentangjan tangan diatas kepala serta menarik nafas panjang

 Mendorong postur tubuh yang baik, melakukan pernapasan


interkostal

 Rasa mual munta

Cara mengatasinya:

 Makan sedikit-sedikit tapi serjng

 Makan biskuit atau roti bakar sebelum pagi hari

 Hindari makanan berminyak

 Bangun dari tempat tidur perlahan-lahan dan jangan langsung


bergerak-gerak

 Pusing

Cara mengatasinya:

 Bangun secara perlahan dari posisi istirahat

 Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang hangat dan


sesak.

 Hindari berbarung dalam posisi terlentang (Sulistyawati, 2010)

c) Tanda Bahaya Kehamilan

Yang harus diperhatikan sebagai berikut:

 Muntah terus dan tidak mau makan

 Demam tinggi

 Bengkak kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala disertai kejang

 Janin dirasakan jurang bergerak dibandingkan sebelumnya

 Perdarahan pada hamil muda dan hamil tua

 Air ketuban keluar sebelum waktunya (Kemenkes RI, 2017).


B. ASUHAN ANTENATAL CARE

1. Pengertian

Asuhan antenatal care adalah suatu prrogram yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.

2. Tujuan Asuhan Antenatal Care

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh


kembang bayi

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan juga
bayi

c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin


terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun


bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal (Walyani, 2015)

3. Jadwal pemeriksaan Antenatal

a. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid

b. Pemeriksaan ulang

1) Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 sampai 7 bulan

2) Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan

3) Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan i bulan sampai terjadi persalinan

4) Frekuensi pelahanan antenatal oleh WHO ditetapkan 4 kali kunjungan ibu hamil
dalam pelayanan antenatal selama kehamilan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) kali pada trimester pertama (K1)

b) kali ada trimester dua dan 2 kali pada trimester ke tiga (K4) (Mufdillah,
2010)

4. Pelayanan Asuhan Standar Antenatal

Pelayanan asuhan standar antenatal manurut kemenkes RI 2017 terdapat 10T yaitu:

a. Pengukuran tinggi badan

Bila tinggi badan <145 cm, maka faktor resiko panggul sempit,
kemungkinan sulit melahirkan secara normal dan penimbangan berat badan sejak
bulan ke-4 pertambahan BB paling sedikit 1kg/bulan.

b. Pengukuran Tekanan Darah

Tekanan darah normal 120/80 mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau
sama dengan 140/90 mmHg, ada faktor resiko hipertensi (tekanan darah tienggi)
dalam kehamilan.

c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)

Bila <23,5 menunjukkan ibu hamil menderita kurang energi kronis (KEK)
dan berisiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR)

d. Pengukuran tinggi rahim

Pengukuran tinggi rahim berguna untuk melihat pertumbuhan janin apakah


sesuai dengan usia kehamilan

e. Penentuan letak janin

Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum
masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah lain. Bila denyut
jantung janin kurang dari 120 kali/menit atau lebih dari 160kali/menit menunjukkan
ada gawat janin.

f. Penentuan status imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Dilakukan oleh petugas untuk selanjutnya bilamana diperlukan


mendapatkan suntikan tetanus pada ibu dan bayi
g. Pemberian tablet tambah darah

Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap hari
minimal 90 hari. Tablet tambah darah diminhm pada malam hari untuk mengurangi
rasa mual.

h. Tes Laboratorium

1) Tes Golongan Darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila
diperlukan

2) Tes Hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah (anemia)

3) Tes pemeriksaan urine

a) Reduksi Urine : unttuk mengetahui zat reduksi dalam urine

b) Protein Urine : untuk mengetahui kadarr protein dalam urine dan juga
untuk mengetahui apakah pasien mengalami pre eklamsia

4) Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan sifilis, sementara pemeriksaan
malaria dilakukan didaerah endemis

i. Konseling atau penjelasan

Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawattan kehamilan,


pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusui dini (IMD), nifas,
perawatan bayi baru lahir, ASI ekskluusif, Keluarga Berencana dan imunisasi pada
bayi. Penjelasan ini diberikan secara bertahap pada saat kunjungan ibu hamil.

j. Tatalaksana atau mendapatkan pengobatan

Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil.


BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada tanggal 28 januari 2020 Ny. D umur 26
tahun usia kehamilan 8 minggu G1P0A0 di Puskesmas Sumbersari maka penulis dapat
menyimpulkan :

1. Dari pengkajian data yang dilakukan peneliti memperoleh data subjektif dan objektif

2. Telah menegakkan analisa data yaitu umur 26 tahun G1P0A0 usia kehamilan 8 minggu
janin tunggal hidup intra uteri dengan kehamilan normal

3. Telah dilakukan penatalaksanaan sesuai dengan kebutuhan dan dilaksanakan dengan


baik

4. Dokumentasi hasil asuhan pada Ny. D sudah didokumentadikan dalam bentuk SOAP

B. SARAN

1. Bagi Institusi

Lebih meningkatkan kualitas sarana dan prasana dalam proses pembelajaran

2. Bagi Mahasiswa

Diharapkan agar dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman nyata dan


memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil

3. Bagi Klien

Diharapkan dapat menerapkan apa yang sudah diberikan pada saat asuhan
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2017. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Pustaka Salemba Medika.

Mochtar, R. 2011. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patoologi. Jakarta: EGC

Mufdillah. Dalam Buku Walyani. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta:
Pustaka Barupress.

Saifuddin. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjdo

Saifuddin. 2014. Buku Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bima Pustaka.

Sulistyawati, A. 2010. Buku Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

Walyani, E.S. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai