Anda di halaman 1dari 69

FISIOLOGI RESPIRASI

Presented by : Ns. Nurul Kartika Sari, M.Kep.


Pernafasan terdiri dari 4 proses :
1. Ventilasi : Keluar masuknya udara karena adanya selisih
tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus
2. Distribusi : Pembagian udara ke cabang -cabang
bronkhus
3. Transportasi dan Difusi
- Transport O2 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh ke
dan dari sel
- Difusi O2 dan CO2 antara darah dan alveoli
Pertukaran gas-gas antara alveoli dan kapiler dipengaruhi
oleh tekanan parsial O2 & CO2 dalam atmosfer
4. Perfusi : Aliran darah yang membawa O2 ke jaringan
FISIOLOGI PERNAFASAN
 Fungsi paru2 : pertukaran O2 dan CO2
 Pada Pernafasan paru2 : O2 di ambil dari mulut dan
hidung, via trachea dan pipa bronchiolus, terus ke
alveoli dan berhub dg darah di kapiler pulmonaris (O2
dg darah dipisah, O2 di ikat oleh Hb lalu di bawa ke
jantung).
 Di paru-paru CO2 masuk ke alveoler-kapiler dari
kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui pipa
bronchial dan trachea dinafaskan keluar melalui hidung
dan mulut.
Proses Pernafasan
 Pernafasan External: ialah pengambilan
oksigen dari udara dan pengeluaran karbon
dioksida.
 Pernafasan Internal: yaitu proses oksidasi
glukosa atau molekul lainnya untuk
memperoleh energy dimana pada proses ini
dibutuhkan oksigen dan pengeluaran karbon
dioksida.
RESPIRASI EXTERNAL
RESPIRASI INTERNAL
MEKANISME PERNAFASAN

 Ventilasi adalah proses masuk dan keluarnya udara


 Akibat adanya gerakan costa dan diafragma menyebabkan
terjadinya perbedaan tekanan udara
 Tenaga yg mengalirkan udara sehingga
 Menurunkan diafragma ke bawah

 Membesarkan rongga dada. (demikian sebaliknya klu


udara keluar)
 Mekanisme menarik nafas : rongga dada membesar dan
diafragma ditekan, akibatnya tek rongga dada kecil, udara
sekitar tekanannya tetap, udara dlm paru-paru tek nya
kecil, akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru.
MEKANISME PERNAPASAN
 Terjadi saat sadar dan tidak sadar
 Inspirasi dan ekspirasi
 Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan
ekspirasi dan tempat terjadinya:
1. Pernapasan dada
2. Pernapasan perut
PERNAPASAN DADA
 Inspirasi: muskulus interkostalis
kontraksitulang rusuk terangkatrongga dada
membesar, paru-paru mengembangtekanan udara
rongga paru-paru ↓ di luar ↑udara dari luar masuk
ke paru-paru
 Ekspirasi: muskulus interkostalis relaksasitulang
rusuk turunrongga dada menyempit, paru-paru
mengeciltekanan udara rongga paru-paru ↑ di
luar↓udara keluar dari paru-paru
PERNAPASAN PERUT
 Inspirasi: otot diafragma kontraksidiafragma
datarrongga dada dan paru-paru
mengembangtekanan udara rongga paru-paru
↓udara dari luar masuk ke paru-paru
 Ekspirasi: otot diafragma relaksasidiafragma
melengkungrongga dada dan paru-paru
mengeciltekanan udara rongga paru-paru
↑udara keluar dari paru-paru
PERNAPASAN PERUT
PERNAPASAN PERUT
VENTILASI
 Masuk keluarnya udara antara atmosfir dgn
alveoli paru.
 Prinsip fisika
INSPIRATION
Process
Active process thoracic volume
Boyle’s Law pleural volume
intrapleural pressure
Inspiratory muscles lung volume
intrapulmonic pressure
air flow into the lungs
Phrenic nerves (C3-5)
Thoracic nerves (T1 – T11) 760 mmHg 760 mmHg

760 mmHg 758 mmHg

BEFORE INSPIRATION DURING INSPIRATION

FORCED INSPIRATION
EXPIRATION

Passive process at rest


elastic recoil
surface tension
internal intercostals
Process (11 pairs)

thoracic volume
pleural volume
intrapleural pressure external abdominal oblique
lung volume internal abdominal oblique
intrapulmonic pressure transversus abdominis
air flow of the lungs rectus abdominis

Forced expiration 760 mmHg

internal intercostals (11 pairs)


rectus abdominis
abdominal obliques
762 mmHg
transversus abdominis
Perubahan diafragma saat inspirasi &
ekspirasi
OTOT RESPIRASI
 INSPIRASI ( HISAP )
 Diaphragma

 M. Intercostalis eksterna

 M. Sternocleidomastoideus

 EKSPIRASI (HEMBUS )

 M. Intercostalis interna

 Musculus abdominal
Otot Pernapasan
Selama berlangsungnya ventilasi paru yg berupa
inspirasi & ekspirasi tjd perubahan:
 Volume paru
 Tekanan alveolus

 Tek. Pleura (intra pleura)


COMPLIANCE ( DAYA KEMBANG)

PADA SISTEM PERNAFASAN TERDPAT TIGA MACAM


COMPLIANCE :
1. COMPLIANCE PARU SAJA, YANG MERUPAKAN
COMPLIANCE PARU BILA PARU DILEPAS DARI
TORAKBESARNYA = 0,22 LITER / CM AIR
2. COMPLIANCE TORAK SAJA, YANG MERUPAKAN
COMPLIANCE TORAK SAJA TANPA PARU
3. COMPLIANCE PARU-TORAK YANG MERUPAKAN
COMPLIANCE SISTEM PERNAFASAN
BESARNYA = 0,13 LITER /CM AIR
COMPLIANCE
Compliance is the ease with which the lungs and thoracic wall can
be expanded during inspiration.

Related to two factors:


elasticity
surface tension

Compliance is decreased with any condition that:

destroys lung tissue (emphysema)


fills lungs with fluid (pneumonia)
produces surfactant deficiency (premature birth, near-drowning)
interferes with lung expansion (pneumothorax)
DEAD SPACE
 DEAD SPACE ANATOMIS
Ruang yang secara anatomis tidak ada
pertukaran gas
 DEAD SPACE FISIOLOGIS
Ruang yang secara anatomis tidak ada
pertukaran gas ditambah
alveoli yang tidak berfungsi karena difusi – atau
pembululuh kapiler -
MACAM UDARA PERNAFASAN

 Udara Tidal/respirasi : udara yang dikeluarkan dan


dimasukkan dlm kondisi normal (500 cc)
 Udara komplementer : udara yg masuk stlh nafas
normal, shg paru2 bisa kembang max (2000 cc)
 Udara suplementer : udara keluar stleh nafas normal,
paru2 mengecil (1300 cc)
 Udara Kapasitas Vital : Udara yg dikeluarkan setelah
menarik nafas maksimal (3800 cc)
 Udara Residual : udara yg tersisa dlm paru2 stelah
mengeluarkan nafas maksimal (1600 cc)
 Udara Kapasitas Total : Isi maks paru2 (kaps vital +
udara suplementer.
 Hawa ruang mati : udara yg tdk ikut pertukaran (ada di
ruang mulut dan hidung sampai bronchiolus.
VOLUME & KAPASITAS PARU
 VOLUME PARU
Jumlah udara yang menempati petak-petak
saluran pernafasan
Contoh :
 Tidal Volume
 Inspiratory Reserve Volume
 Expiratory Reserve Volume
 Residual Volume
Volume paru
 Volume alun nafas/tidal volume (TV): vol. yg
diinspirasi, diekspirasi setiap kali bernafas normal, kira2
500ml pd rata2 org dewasa muda
 Volume cadangan inspirasi (IRV): vol. udara ekstra yg
diinspirasi diatas vol. alun nafas normal mencapai
300ml
 Volume cadangan ekspirasi (ERV): vol. udara ekstra yg
masih dpt diekspirasi setelah ekspirasi biasa. Kira2
1100ml.
 Volume residu (RV): volume udara yg tersisa dlm paru
setelah ekspirasi maksimal (vol. sisa udara paru yg tdk
bisa diekspirasi)
 Kapasitas paru
Penjumlahan dua atau lebih dari volume paru
Contoh :
 Inspiratory Capacity

 Vital Capacity

 Functional Residual Capacity

 Total Lung Capacity

 Alat yang digunakan untuk mengukur SPIROMETER


Kapasitas paru
 Kapasitas inspirasi/inspirator capacity (IC) = vol.alun
nafas (TV) + vol. cadangan inspirasi (IRV), kira2
3500ml yg dpt dihirup o/ seseorang dimulai pd tingkat
ekspirasi normal & pengembangan paru sampai jumlah
maksimum
 Kapasitas residu fungsional/FRC = TV + ERV. Ini adl
jml udara maksimum yg tersisa dlm paru pada akhir
ekspirasi normal(kira2 2300ml)
 Kapasitas vital (VC) = IRV + TV + ERV. Ini adl jml
udara maks. Yg dpt dikeluarkan seseorang dr paru,
setelah terlebih dahulu mengisi paru scr maks. &
kemudian mengeluarkan sebanyak2nya 4600ml.
 Kapasitas paru total /TLC : vol. maks. Dmn
paru dpt dikembangkan semaksimal mungkin
dgn inspirasi paksa (5800ml), jml ini = VC + RV
VOLUME & KAPASITAS
PARU-PARU

spirometer
PULMONARY VOLUMES, CAPACITIES, AND RATES
maximum inspiration
Volumes 6000 ml

tidal volume (500 ml) 5000 ml

IRV
anatomical dead space (150 ml)
alveolar ventilation (350 ml) 4000 ml
VC TLC

physiological dead space


inspiratory reserve volume (3000 ml)
3000 ml
expiratory reserve volume (1200 ml) TV
residual volume (1300 ml)
2000 ml
Capacities ERV

total lung capacity (TV+IRV+ERV+RV)


vital capacity (TV+IRV+ERV) (4700 ml) 1000 ml
RV
maximum
inspiratory capacity (TV+IRV) expiration
functional residual capacity (RV+ERV)
SPIROGRAM
Rates
maximum voluntary ventilation = TV x breaths/minute
alveolar ventilation rate = alveolar ventilation x breaths/minute
Pertukaran Gas Dalam Paru
 External Respiration
 Pertukaran gas antara alveolus paru dengan pembuluh
kapiler paru
 CO2 melakukan diffusi dari pembuluh kapiler paru kedalam alveolus
 O2 melakukan diffusi dari alveolus kedalam pembuluh kapiler paru

 Internal Respiration
 Pertukaran gas antara jaringan sel dengan sistem kapiler
paru
 O2 melakukan diffusi dari sistem kapiler paru kedalam sel2
 CO2 melakukan diffusi dari sel2 kedalam sistem kapiler paru
DIFUSI GAS
Dipengaruhi oleh :
1. Tebal membran : semakin tebal akan semakin sulit
2. Luas permukaan membran : semakin luas semakin cepat
3. Koefisien difusi : kecepatan difusi melalui daerah tertentu pd jarak &
perbedaan tertentu
ex. O2=1,0 ;CO2=20,3 ;CO=0,81 ;N2=0,53 ;He=0,95
4. Gradien tekanan :bergerak dari tek. tinggi ke tek. rendah
Respiratory Membrane

 Area between an alveolar


epithelium
alveolus and a
pulmonary capillary capillary
endothelium

 Oxygen and carbon


dioxide diffuse fused
basement
across easily membranes
of both
epithelial
tissues
Tekanan Parsial Gas
 Tek. Disebabkan o/ pukulan konstan dari
gerakan kinetis molekul2 melawan tekanan total
berbanding lansung dgn konsentrasi molekul2 gas.
 Tekanan total campuran gas berada pd ketinggian
permukaan laut 760mmHg
 P02 = 160 mmHg, PCO2, PN2, PH2O., dsb.
Changes in Partial Pressures
Skema difusi gas
TRANSPOR GAS
 Transpor O2
 97% Oxyhemoglobin ( HbO2 )

 3% Plasma

 Transpor CO2

 67% Bicarbonate

 24% Carbaminohemoglobin

 9% Plasma
Oxygen Transport
 Most oxygen is carried bound to
hemoglobin in red blood cells
 Hemoglobin has a great affinity for oxygen
when it is at high partial pressure (in
pulmonary capillaries)
 Lower affinity for oxygen in tissues, where
partial pressure is low
Hemoglobin
Hemoglobin
Bicarbonate Formation

CO2 + H2O H2CO3 HCO3– + H+


carbonic acid bicarbonate

• Most carbon dioxide is transported


as bicarbonate
• Some binds to hemoglobin
• Small amount dissolves in blood
TRANSPORT O2 DAN CO2
DARI JARINGAN KE SEL DRH
Carbon Dioxide Transport
and Chloride Movement
KURVA DISSOSIASI OXYHEMOGLOBINE

 Hubungan antara PO2 plasma dengan % Saturasi Hb


O2 bound to Hb
 % Saturasi Hb = X 100%
O2 Capacity of Hb
KURVA DISOSIASI OKSIGEN

. Kurva ini dipengaruhi oleh suhu, PCO2, pH dan enzim DPG. Pengaruh mereka dapat
dilihat pada kurva berikut :
bergeser ke kanan bila :
1. PCO2 meningkat
2. pH turun
3. Suhu naik
4. DPG naik

bergeser ke kiri
1. PCO2 turun
KIRI
2. pH naik
NORMAL
3. Suhu turun
4. DPG turun KANAN

0 100 P aO2
 Kualitas pengangkutan O2 tergantung pada:

Kadar O2 yang berada di sekitar banyak atau


sedikit, bagus atau tidak
Sempit tidaknya jalan pernafasan
Daya tampung dan kualitas alveoli untuk
menampung O2
Kualitas darah
Kondisi Jantung
RESUME
 Perjalanan O2 sampai ke jaringan
melalui saluran pernafasan sangat
panjang antara lain: melalui alveoli,
menembus dinding, masuk ke dalam
darah merah, ikut sirkulasi darah,
menuju jaringan, menembus dinding
kapiler, baru sampai ke jaringan.
PENGENDALIAN PERNAFASAN

Yang mengendalikan pernfasan :


o Kimiawi : akibat CO2 sbg dampak metabolisme.
o Pengendalian oleh syaraf

Faktor-Faktor yg mempengaruhi Kecepatan pernafasan :


o Olahraga
o Emosi, sakit, dan takut (imfuls yg merangsang saraf pernafasan)

o Suhu yg berubah secara mendadak.

o Pengendalian secara sadar (tdk bisa bertahan lama), sebab secara


otomatis CO2 akan muncul.
REGULASI PERNAFASAN
 Pusat pernafasan
Diatur oleh sekelompok neuron yang terletak
dalam substasia retikularis dari medulla
oblongata dan pons
Respiratory Structures in
Brainstem
CHEMORESEPTOR
 ARTERIAL : Pada Arcus Aorta & A. Carotis
 CO2 meningkat
 H2 menurun
 O2 menurun

 Central : di otak
 Karena CO2 dpt melewati sawar otak (Blood Brain Barrier
System)
Kontrol Pernapasan
 Otot pernapasan diatur oleh neuron & reseptor
pada pons & medula oblongata.

 Faktor utama pengaturan pernapasan: respon


dari pusat kemoreseptor dalam pusat pernapasan
terhadap tekanan persial CO2 dan pH darah
arteri
Kontrol Pernapasan
 Persarafan parasimpatis/ kolinergik (mll nervus fagus)
menyebabkan kontraksi otot polos bronkus shg menyebabkan
bronkokonstriksi & peningkatan sekresi kel mukosa & sel goblet.

 Rangsangan simpatis ditimbulkan epinefrin mll reseptor


adrenergik-beta2 menyebabkan relaksasi otot polos bronkus,
bronkodilatasi, & berkurangnya sekresi bronkus.

 Sistem saraf nonkolinergik non adrenergik (NANC): melibatkan


berbagai mediator seperti ATP, oksida nitrat, substance P, dan
VIP (vasoactive intestinal peptide) respon penghambatan,
meliputi bronkodilatasi, dan diduga berfungsi sebagai
penyeimbang terhadap fungsi pemicuan oleh sistem kolinergik.
Kontrol Pernapasan
Control of Breathing
 Nervous system controls rhythm and magnitude
of breathing
 Breathing is adjusted as a result of changes in
 Carbon dioxide levels
 Oxygen levels
 H+ levels

 Apnea = interrupted breathing


Modifying Respiration
Beberapa Istilah
 Cyanosis : kebiruan pd kulit yg disebabkan oleh jumlah Hb yg
terdeoksigenasi meningkat di dlm p. drh kulit ( terutama kapiler)
 Eupnea : pernapasan normal
 Tachipnea : pernapasan cepat
 Bradypnea : pernapasan lambat
 Hipoksia : kekurangan oksigen di jaringan
 Hipoksemia : kekurangan oksigen di dalam darah
Regulation of Blood pH and
Gases
Macam Penyakit/Kelainan Pada
Pernafasan
 Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran Pernapasan
Macam-macam peradangan pada sistem Pernafasan,
seperti: bronchitis, laringitis, faringitis, pleuritis, sinusitis.

 Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus :


Pnemonia Bakteri.

 Tuberkolosis / TBC

 Batuk
Mekanisme Batuk
 Batuk  mekanisme pertahanan diri terhadap
material asing yang masuk ke dalam saluran
pernapasan
 Benda asing mengiritasi larink dan trakea yang
merangsang reseptor batuk
 Secara tiba-tiba menarik nafas dan udara
masuk ke paru-paru
 Glotis tertutup otot dada dan perut
berkontraksi dan meningkatkan tekanan di
belakang glotis
 Terdorong ke depan dan terjadi batuk

Anda mungkin juga menyukai