Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM SOSIALISASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

SERTA LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN

TAHUN 2014

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks untuk menyediakan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Semakin luas pelayanan kesehatan dan fungsi rumah
sakit tersebut, maka akan semakin komplek peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan. Kerumitan
tersebut menyebabkan rumah sakit mempunyai potensi bahaya yang sangat besar, tidak hanya
bagi pasien dan tenaga medis, tetapi juga pengunjung rumah sakit.
Potensi bahaya di RS, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya-bahaya
lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di RS, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran,
kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera lainnya),
radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi, gangguan psikososial dan
ergonomi.

BAB II

LATAR BELAKANG

Bahan berbahaya dan beracun(B3) serta limbah B3 (LB3)adalahBahan-bahan yang selama


pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, penggunaan dan pembuangan limbah
dapat melepaskan debu, partikel, gas, serat, radiasi yang bisa menimbulkan iritasi, korosif,
keracunan, kebakaran, ledakan dan bahaya lain yang bisa menimbulkangangguan kesehatan,
cacat, kematian dan kerusakan harta benda dan lingkungan hidup. Dalam memberikan
pelayanan pada masyarakat, tak dapat dipungkiri petugas rumah sakit akan berhubungan
dengan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun serta pengelolaan limbah bahan berbahaya
dan beracun.

Mengingat bahwa tidak semua petugas yang bekerja dalam rumah sakit mengetahui jenis-jenis
bahan berbahaya dan beracun serta limbah yang berbahaya dan beracun, dan juga bahaya yang
ditimbulkannya, maka Rumah sakit Yos Sudarso perlu mensosialisasikan bahan B3 yang ada
dilingkungan Rumah sakit Yos Sudarso. Dan mensosialisasikan pentingnya penggunaan Alat
pelindung diri (APD) saat kontak dengan bahan B3 dan atau limbah B3 (LB3) .

BAB III

TUJUAN

Tujuan Umum:
Petugas yang terkait dengan B3 dan LB3 di Rumah Sakit Yos Sudarso mengetahui bahan
berbahaya dan beracun (B3) dan limbah B3 yang ada dilingkungan Rumah Sakit Yos
Sudarso.
Tujuan Khusus:
1. Petugas Rumah Sakit Yos Sudarso yang terkait dengan B3 dan LB3 bahaya yang dapat
ditimbulkan oleh B3 dan LB3 tersebut.
2. Petugas Rumah Sakit Yos Sudarso mengetahui pentingnya penggunaan alat pelindung
diri (APD) saat menangani B3 dan LB3.
3. Petugas Rumah Sakit Yos Sudarso mengetahuiantidote dan cara penanganan bila
terpapar B3 dan LB3.
4. Pengenalan simbol-simbol/lambang B3 dan LB3
5. Mengetahui tempat –tempat lokasi penyimpanan B3 dan LB 3.
6.
BAB IV

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Untuk mencapai tujuan sebagaimana tersebut pada Bab III, terlebih dahulu dirumuskan pokok
dan rincian kegiatan yang merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan sehingga mencapai
tujuan program tercapai. Langkah-langkah yang dimaksud adalah:

1. Pembuatan rencana kerja


2. Penyampaian gagasan/ide ke pihak yang dilibatkan dalam kegiatan.
3. Rapat koordinasi dengan pihak yang akan dilibatkan dalam kegiatan
4. Sosialisai kepada petugas dan pihak –pihak terkait dengan B3 dan LB3.
5. Menentukan waktu dan tempat kegiatan
6. Menentukan jadwal kegiatan
7. Menentukan peserta
8. Menentukan metode dan system kegiatan
9. Menentukan sarana dan prsarana kegiatan.
10. Menentukan metode dan system pelaporan serta evaluasi kegiatan

BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan sebagaimana yang terurai pada bab
IV diatas dilakukan dengan cara:
1. Membentuk tim kerja yang terdiri dari:
Koordinator : Ka. Instalasi Farmasi
Sekretaris : Renni Marthasari, S.Farm Apt
Anggota : Ancilla Timala
2. Menyusun time Schedule
3. Melakukan rapat koordinasi, baik dengan tim kerja dan dengan pihak-pihak terkait.
4. Membuat daftar calon peserta
5. Membuat undangan dan mendistribusikannya ke semua pihak terkait
6. Koordinasi kerja dengan pihak-pihak terkait.

BAB VI
SASARAN

Sasaran dari program Sosialisasi pengelolaan B3 dan LB3 adalah petugas yang berhubungan
dengan bahan B3 dan limbah B3.

BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan sosialisasi pengelolaan bahan berbahaya dan beracun dilaksanakan dengan memberikan
materi tentang pengelolaan bahan B3 serta pengelolaan limbah B3.

    Bulan
No Kegiatan Februari Maret April
    I II III IV I II III IV I II III IV
1 Membentuk tim kerja                        
2 Rapat koordinasi                        
3 Sosialisasi                        
4 Evaluasi dan tindak lanjut                        
5 Pelaporan                        

BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan:


Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan pre test tertulis dan post test tertulis,
dengan nilai minimal post test 80.

Pelaporan:
Setelah kegiatan Sosialisasi Pengelolaan B3 dan LB3 akan dibuatkan laporan tertulis oleh
Tim kerja dan disampaikan kepada direktur Rumah sakit Yos Sudarso Padang melalui
jenjang strukutral. Isi laporan mengacu pada format Laporan Pelatihan pada Buku
petunjuk Pelaksanaan Diklit RS. Yos Sudarso Padang.

BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan
Seluruh program kegiatan Sosialisasi didokumentasikan dalam berkas arsip kegiatan
pengembangan SDM di Sub bagian Diklit untuk kegiatan tahun 2014.
Pelaporan
Laporan kegiatan dibuat dua rangkap.Satu berkas untuk disampaikanm ke Bapak
Direktur, satu rangkap untuk arsip kegiatan pengembangan SDM di Sub Bagian Diklit.
Evaluasi Kegiatan.
Evaluasi kegiatan terdiri atas:
1. Evaluasi tingkat pencapaian pelatihan melalui pre test dan post test materi.
2. Tindak lanjut untuk program selanjutnya.

Materi test :
1. Pengertian bahan berbahaya dan beracun:
a. Bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan
hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya
b. Bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya secara langsung
dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup dan makhluk hidup lainnya.
c. Bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya secara tidak
langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup dan makhluk hidup
lainnya.
d. Bahan yang dapat meledak

2. Pengertian Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


a. Bahan pembuangan yang berbahaya
b. Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau
beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan
hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lain
c. Bahan hasil sisa yang dapat menimbulkan ledakan.
d. Sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang dapat menimbulkan racun dan gas beracun.

3. Berikut ini adalah yang masuk ke dalam bahan berbahaya , Kecuali:


a. Aguadest , garam dapur, sabun cuci tangan
b. Gas LPG, Oksigen, N2O
c. CO2, kaporit, etanol/alkohol
d. Klorin, lisol/Densol, merkuri

4. adalah lambang :
a. Mudah meledak
b. Mudah terbakar
c. Beracun
d. Bahan korosif

5. ini merupakan symbol untuk :


a. Bahan korosif
b. Bahan beracun
c. Mudah terbakar
d. Mudah meledak

6 . Gambar dibawah ini termasuk :


a. Bahan mudah meledak
b. Bahan mudah terbakar
c. Bahan beracun
d. Bahan korosif
7. BAhaya yang dapat ditimbulkan akibat terpapar bahan B3 :
a. Menyebabkan iritasi yaitu terjadi luka bakar,alergi, sulit bernafas.
b. Menimbulkan keracunan sistemik pada bagian-bagian tubuh spt : hati, paru-paru,
menyebabkan orang tidak sadar, pingsan atau kematian
c. Menyebabkan kanker, akibat paparan jangka panjang, menyebabkan
kerusakan/kelainan janin ditandai kelahiran dalam keadaan cacat atau kemandulan.
d. Semua benar

8. Bila terhirup formalin, na hipoklorit, lisol yang dapat dilakukan adalah:


a. Segera membuang cairan tersebut
b. Segera keluar ruanganatau ke ruangan dengan sirkulasi udara yang baik, kemudian
mendapatkan terapi suportif berupa penatalaksanaan jalan nafas, ventilasi dan
oksigenasi serta penatalaksanaan sirkulasi.
c. Segera memuntahkan cairan tersebut
d. Tidak ada jawaban yang benar

9. Berikut ini adalah langkah yang dapat dilakukan bila keracunan ringan cairan formalin, na
hipoklorit/klorin, lisol :
a. Segera berikan air atau susu untuk diminum secepat mungkin untuk pengenceran.
Untuk orang dewasa maksimal 200 cc untuk sekali minum (kecuali untuk Natrium
hipoklorit: susu 250 cc), untuk anak-anak maksimal 100 cc.
b. Dilarang untuk memuntahkan , dan berikan karbon aktif (norit).
c. Dalam keadaan tertentu, pemasangan stomach tube dapat dipertimbangkan setelah
pengenceran dan pemeriksan endoskopi.
d. Jawaban a,b, c benar

10. Alat pelindung diri yang dapat digunakan saat kontak dengan formalin, lisol, na
hipoklorit/klorin:
a. Masker
b. Sarung tangan
c. Masker dan sarung tangan
d. Micromist nebulizer

11. Alat pelindung diri yang dapat digunakan saat pemasangan tabung oksigen:
a. Nebulizer
b. Masker
c. Sarung tangan
d. Masker dan sarung tangan

12. 1.Limbah benda tajam, limbah infeksius.


2. Limbah patologi, Limbah sitotoksik, Limbah farmasi,
3. Limbah kimia yang dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis,
laboratorium, proses sterilisasi dan riset.
4. Limbah radioaktif, yaitu limbah yang terkontaminasi dengan radioisotop yang berasal dari
penggunaan medis.
Dari ke 4 kategori diatas, manakah yang termasuk limbah B3:
a. 1 dan 2 benar
b. 3 dan 4 benar
c. 1, 2 dan 3 benar
d. 1,2,3,4 benar

13. LImbah benda tajam ditempatkan pada:


a. Wadah tahan tusuk dan tahan air
b. Kantong hitam
c. Kantong ungu
d. Kantong merah putih

14. Limbah sitotoksik dibuang pada :


a. Kantong hijau
b. Kantong biru
c. Kantong kuning
d. Kantong ungu

15 .merokok diruang tunggu ICU

Akan mengakibat kan terjadinya:

a. Tabung oksigen meledak


b. Tidak terjadi apa-apa
c. Ruangan dipenuhi asap rokok
d. Pingsan

16. Tujuan pemakaian APD


a. Agar cantik dan ganteng
b. Agar tidak ditegur atasan
c. Agar petugas terlindungi dari bahaya
d. 1 dan 3 benar

17. Guna sepatu bot :


a. Melindungi kaki dari bahaya yang dapat ditimbulkan pada saat bekerja
b. Agar kaki tetap indah
c. Kuku terlindungi
d. Bagian dari kaki tidak terlihat

18. Residu insenerator dibuang ke :


a. Tempat sam[pah
b. Ditmpung pada wadah yang tidak bocor
c. Disimpan di TPS LB3
d. b dan c benar

19. Limbah kemoterapi (sitotoksik) diolah selanjutnya di :


a. IPAL
b. Incenerator
c. Bakar
d. Dimasukkan dalam kantong khusus.

20. Cairan pencuci film di radiologi diolah selanjutnya di:


a. Ditampung
b. Disimpan di TPS
c. IPAL
d. a dan b benar

Anda mungkin juga menyukai