Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk
memenuhi salah satu persyaratan yang di ajukan oleh PT. Bank Syariah Indonesia
Tbk Wilayah-Jakarta. sesuai dengan pedoman pelaksanaan teknis bantuan dana
KUR.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah
SWT, meski hanya begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Atas
perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
Fajar sidiq. SE
Ketua Umum
Page | i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................iii
EXECUTIVE SUMMARY.............................................................................................iv
I. PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Bekalang...............................................................................................1
B. Dasar Kebijakan / Landasan Hukum.............................................................2
C. Tujuan............................................................................................................3
II. KEMITRAAN TERPADU......................................................................................3
A. Organisasi......................................................................................................3
B. Pola Kerjasama.............................................................................................5
C. Mitra Kerja Koperasi Perdagangan Indonesia..............................................6
D. Perjanjian Kerasama.....................................................................................7
III. ASPEK PEMASARAN..........................................................................................8
A. Peluang Pasar...............................................................................................8
B. Arus Kas Distribusi Pemasaran.....................................................................9
IV. ASPEK PRODUKSI.............................................................................................9
A. Pengolahan Tanah........................................................................................9
B. Penanaman...................................................................................................9
C. Pemupukan..................................................................................................10
D. Pengairan....................................................................................................10
V. Aspek Keuangan................................................................................................10
A. Sumber Dana...............................................................................................10
B. Proyeksi Laba/Rugi Arus Kas......................................................................12
VI. Rencana Kegiatan budidaya Tanaman Jagung Hibrida....................................13
VII. Penutup..............................................................................................................14
Page | ii
DAFTAR LAMPIRAN
6. COMPANY PROFILE
Page | iii
EXECUTIVE SUMMARY
SWADAYA)
5. SASARAN PROGRAM : PETANI JAGUNG SWADAYA
6. POTENSI PASAR : DALAM NEGERI
7. DANA YANG DIBUTUHKAN : Rp. 4.690.000.000.00,-
8. TARGET PRODUKSI PERTAHUN : 16.352 TON.
9. PELAKSANA : KOPERASI PERDAGANGAN INDONESIA
Page | iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Bekalang
Jagung merupakan bahan makanan pokok utama di Indonesia, yang
memiliki kedudkan sangat penting setelah beras. Dalam perkebangan ekonomi
dewasa ini, disamping sebagai bahan makanan pokok, jagung telah menjadi
sangat penting karena merupakan bahan pokok, jagung telah menjadi lebih
sangat penting bagi industri pakan ternak. Kandungan jagung dalam pakan
ternak mencapai lebih dari 50% apabila harus di impor, karena produksi dalam
negeri tidak cukup, akan menelan devisa yang tidak sedikit.
Statistik impor jagung Indonesia, semenjak tahun 1991 menunjukkan
adanya gejolak peningkatan yang kadang-kadang terjadi sangat tinggi. Dari
hanya impor jagung sebanyak 323.000 ton pada tahun 191, bisa menjadi lebih
dari 1 juta ton pada tahun 1997 ini antara lain dikarenakan adanya kebutuhan
untuk pakan ternak dan hampir 90% dari kebutuhan jagung untuk pakan ternak
kadang-kadang terpaksa harus diadakan melalui impor. Devisa yang harus
dikeluarkan untuk impor jagung diberitakan mencapai US $ 168 juta sampai US $
196 juta untuk tahun 1997 (Harian Ekonomi Neraca 21 Januari 1998).
Dengan memperhatikan keadaan dan luas lahan serta kondisi lingkungan
(iklim) di sebagian besar wilayah Indonesia, impor jagung, seharusnya bisa
ditekankan sekecil-kecilnya apabila ada upaya yang mendorong petani
memanfaatkan lahannya dengan baik untuk penanaman jagung. Masalah bagi
petani di dalam penanaman jagung, lebih banyak dikarenakan kesulitan
mendapatkan modal dan tidak memiliki keterampilan tehnis dalam menghadapi
berbagai kendala serangan hama dan penyakit serta penggunaan benih varietas
yang unggul. Pemberian kredit kepada petani guna penanaman jagung, dapat
diharapkan memberikan hasil apabila disertai dengan adanya bantuan
pembinaan budidaya serta kontrol yang baik terhadap serangan hama dan
penyakit.
Selanjutnya, usaha tani jagung hanya akan bisa berkelanjutan apabila
disertai dengan diperolehnya pendapatan yang memadai untuk kesejahteraan
keluarganya. Oleh karena itu pencapaian produksi jagung yang tinggi perlu di
ikuti dengan adanya pemasaran yang pasti dan mampu menciptakan keuntungan
bagi petani. Biasanya petani selalu berada pada posisi yang sulit, karena
pemasaran hasilnya menghadapi dilemma harga yang tidak menguntungkan,
terutama pada saat-saat panen.
Apabila dalam kemitraan antara petani dan pengusaha Pabrik Makan
Ternak (PMT) dapat direncanakan kerjasama pengelolaan yang bisa mengatasi
permasalahan yang mungkin timbul dalam kerangka usaha tani jagung, maka
pemberian kredit kepada petani di harapkan dapat berhasil mendorong
peningkatan produksi sehingga mampu menggantikan jagung impor guna
Page | 1
memenuhi kebutuhan perusahaan pakan ternak. Ini membantu menciptakan
penghematan devisa Negara. Disamping itu dengan mantapnya produksi jagung
dalam negeri pada tingkat yang mencukupi, pasokan jagung untuk produksi
pakan ternak akan lancar. Memanfaatkan selanjutnya adalah terselenggaranya
kelancaran dalam usaha peternakan ayam untuk produksi telur dan guna
meningkatkan kualitas gizi makanan masyarakat Indonesia.
Adanya kelayakan petani dalam melakukan usaha tani jagung dengan
menjalin kemitraan dengan pengusaha Pabrik Makanan Ternak ini, akan
menarik perhatian Bank untuk bekerjasama dan memberikan kredit
keperluan modal usaha. Proyek seperti ini, yang melibatkan kerjasama
kemitraan antara pihak PT. Bank Syariah Indonesia Tbk Wilayah-Jakarta.
sebagai Pembiayaan, Koperasi Perdagangan Indonsia sebagai OFF TAKER, dan
kelompok tani/petani binaan merupakan model Pola Kemitraan Terpadu (PKT-
Jagung) menjadi pokok bahasan proposal ini.
Page | 2
Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tentang Fasilitasi Dukunguan
Permodalan Pembiayaan Pertanian Bagi Mitra dan Petani
Se-Indonesia tanggal 31 agustus 2020.
h. Surat Rekomendasi Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda
Indonesia nomor: 004/BID.II.Rekom/BPP/IX/20 tanggal 23 September
2020, untuk bertindak sebagai OFF TAKER dalam Program
Pengembangan budidaya Jagung Hibrida
C. Tujuan
Pelaksanaan Model Kelayakan Pola Kemitraan Terpadu Produksi Jagung
ini bertujuan untuk:
1) Memberikan kepada perbankan informasi mengenai pola usaha agribisnis
jagung hibrida sebagai bahan dasar untuk pakan ternak yang layak
dibiayai dengan kredit Bank / Kredit Usaha Rakyat (KUR), sehinggal dapat
dipergunakan sebagai acuan didalam mempertimbangkan permintaan
kredit sejenis.
2) Dipergunakan sebagai model bagi para petani yang akan melaksanakan
usaha tani jagung hibrida untuk pakan ternak dengan mengadakan pola
kemitraan terpadu sehingga layak mendapatkan dana kredit Bank sebagai
modal usaha.
3) Mendorong pengembangan usaha kecil (petani) dalam memproduksi
jagung guna memenuhi kebutuhan pakan ternak dalam rangka
penghematan devisa dan meningkatkan produksi ternak di Indonesia.
4) Memberikan Akses Permodalan budidaya jagung Hibrida kepada Petani
yang mengarah ke kemandirian Petani untuk kesejahteraan petani.
Page | 3
sebagai Pola Kemitraan Terpadu yang disiapkan dengan mendasarkan pada
adanya saling berkepentingan diantara semua pihak yang bermitra.
a. Petani
Sesuai keperluan, petani yang dapat ikut dalam proyek ini bisa terdiri
atas (a) Petani yang akan mengunakan lahan usaha pertaniannya untuk
penanaman dan perkebunan atau usaha kecil lain, (b) Petani / Usaha kecil
yang telah memiliki usaha tetapi dalam keadaan yang perlu ditingkatkan
dalam untuk itu memerlukan bantuan modal.
Untuk kelompok (a), kegiatan proyek ini dimulai dari penyiapan lahan
dan penanaman atau penyiapan usaha, sedangkan untuk kelompok (b),
kegiatan dimulai dari telah adanya kebun atau usaha yang berjalan, dalam
batas masih bisa ditingkatkan produktivitasnya dengan perbaikan pada aspek
usaha. Luas lahan atau skala usaha bisa bervariasi sesuai luasan atau skala
yang dimiliki oleh masih-masih petani/usaha kecil.
Pada setiap kelompok tani/kelompok usaha, ditunjuk ketua dan
sekretaris merangkap bendahara. Tugas ketua dan sekretaris kelompok
adalah mengadakan koordinasi untuk pelaksanaan kegiatan yang harus
dilakukan oleh para petani anggotanya, didalam mengadakan hubungan
dengan pihak Koperasi Perdagangan Indonesia dan instansi lainnya yang
perlu, sesuai hasil kesepakatan anggota. Ketua kelompok wajib
menyelenggarakan pertemuan kelompok secara rutin yang waktunya
ditentukan berdasarkan kesepakatan kelompok.
Page | 4
PT. Bank Syariah Indonesia Tbk Wilayah-Jakarta.
Bank berdasarkan adanya kelayakan usaha dalam pola kemitraan
antara pihak Petani/Kelompok Tani Binaan dengan Koperasi Perdaganagan
Indonesia, dapat kemudian melibatkan diri untuk biaya pinjaman modal kerja
pada kegiatan budidaya tanaman jagung hibrida di Provinsi Sulawesi Selatan.
Disamping mengadakan pengamatan terhadap kelayakan aspek-aspek
budidaya/produksi yang dipelukan, termasuk kelayaakn keuangan. Pihak
bank dalam mengadakan evaluasi, juga harus memastikan bagaimana
pengelolaan kredit dan persyaratan lainnya yang dipelukan sehingga dapat
menungjang keberhasilan Budidaya Jagung Hibrida.
Dalam pelaksanaannya, bank agar membuat perjanjian kerjasama
dengan pihak perusahaan (Koperasi Perdagangan Indonsia Sebagai OFF
TAKER), dan Pihak Perusahaan Membuat Perjanjian Kerjasama dengan
Perusahaan pembeli hasil dalam hal ini (PT. Japfa Comfeed Indonesia Unit
Makassar dan PT. New Hope Indonesia) akan memotong uang hasil
penjualan petani sejumlah pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk
dibayarkan langsung kepada Bank sebagai penyalur pinjaman.
B. Pola Kerjasama
Kemitraan antara kelompok tani dan Koperasi Perdagangan Indonsia
Sejahtera dengan perusahaan mitra dan Bank BSI adalah Kelompok Tani yang
diusulkan oleh Koperasi Perdagangan Indonsia dan mengadakan perjanjian yang
dibuat antara Koperasi Perdagangan Indonsia (mewakili anggotanya) dengan
perusahaan pembeli hasil (PT. Japfa Comfeed Indonesia unit Makassar dan PT.
New Hope Indonesia), dan Bank BSI sebagai lembaga Pembiayaan.
Pola Bantuan KUR Pertanian
Perusahaan Penyalur
Dalam bentuk kerjasama seperti ini, pemberian modal kerja kepada petani
dilakukan dengan kedudukan Koperasi Perdagangan Indonsia sebagai Executing
Page | 5
Agent. Masalah pembinaan teknis budidaya tanaman jagung, akan menjadi
tanggung jawab Koperasi Perdagangan Indonsia.
Page | 6
D. Perjanjian Kerasama
Page | 7
III. ASPEK PEMASARAN
A. Peluang Pasar
Komoditi jagung sedang menjadi salah satu primadona dalam agribisnis.
Konsumsi jagung untuk pakan cenderung eningkat dengan rata-rata
pertumbuhan pertahun sebesar 11,52%, sementara itu pertumbuhan produksi
hanya 6,11%.
Disamping untuk pakan ternak, jangan juga diperlukan untuk industry
makanan ternak yang pertumbuhannya juga makin meningkat. Kecenderungan
konsumsi jagung di Indonesia yang makin meningkat lebih tinggi dari
peningkatan produksi menyebabkan makin bersarnya jumlah impor dan makin
kecilnya ekspor.
Jagung pada dasarnya merupakan bahan pangan sumber karbohidrat
kedua sesudah beras bagi penduduk Indonesia. Sehingga disamping keperluan
pakan ternak, komoditi ini juga sebagai bahan makanan utama sesudah beras
bagi penduduk Indonesia dan menjadi bahan baku industry makanan lainnya.
Sejalan dengan adanya peningkatan pendapatan masyarakat dan tingkat
pengetahunannya, konsumsi protein hewani khususnya daging ayam dan telor
serta daging terlihat juga terus meningkat. Hal ini mendorong meningkatnya
kebutuhan makanan ternak yang kemudian meningkatkan kebutuhan jagung,
karena jagung merupakan 51% dari komponen pakan ternak. Peningkatan
kebutuhan jagung ini dalam beberapa tahun terakhir tidak sejalan dengan laju
peningkatan produksi di dalam negeri, sehingga mengakibatkan diperlukannya
impor jagung yang makin besar.
PT. Multibreeder Adirama Indonesia, Tbk, merupakan perusahaan
multinasional yang bergerak di bidang peternakan dan memproduksi ternak
ayam (DOC). Perusahaan ini bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini
didirikan pada tahun 1983 di Sukodermo, Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur
dengan nama Multifarm Adiputra. Kemudian pada tahun 1985 berubah menjadi
PT. Multibreeder Adirama Indonesia. Perushaan ini telah berkembang ke seluruh
pelosok Indonesia, di antaranya di Jawa Barat (Sukabumi, Serang, Bogor,
Purwakarta, dan Subang), Jawa Tengah (Pamalang, Salatiga, dan Tuntang),
Jawa Timur (Mojokerto, Pasuruan, dan Malang), Bali (Baturiti dan Batungsel),
Kalimantan (Banjarbaru dan Samarinda), Sumatera (Lampung, Palembang,
Pekan Baru dan Medan), dan Sulawesi (Makassar dan Manado).
Page | 8
B. Arus Kas Distribusi Pemasaran
Keterangan:
- Petani memasok hasil panen ke Gudang rekomendasi Koperasi Perdagangan
Indonsia Menjual Panen Petani ke PT. Japfa Comfeed Indonesia TBK.
- PT Japfa Comfeed Indonesia sebagai pembeli hasil melakukan pembayaran
ke rekening milik Koperasi Perdagangan Indonsia.
- PT. Bank BSI Tbk mendebit hasil penjualan petani ke rekening petani setelah
dikurangi jumlah pinjaman/kredit.
- Pembayaran
Harga jagung (nilai jual petani dipotong/dikurangi jumlah kredit sama dengan
penerimaan bersih petani yang di transfer ke rekening masing-masing petani).
IV.ASPEK PRODUKSI
A. Pengolahan Tanah
Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang mempunyai batang
berbentuk bula, beruas-ruas dan tingginya antara 60-300 cm. Tanaman jagung
dapat tumbuh di daratan rendah sampai daratan tinggi (ketinggian 0 – 1.300 m
dpl). Curah hujan yang optimal adalah antara 85-100 mm/bulan merata
sepanjang tahun.
Jagung dapat ditanam secara monokultur atau tumpangsari dengan
tanaman lain, misalnya ubi kayu. Jenis jagung yang ditanam oleh petani dapat
berupa jagung komposit atau jagung hibrida. Pengolahan tanah dapat dilakukan
dengan tenaga manusia, ternak atau mesin (traktor). Tanah dibajak dengan
kedalaman 1520 cm yang kemudian diratakan. Biaya pengolahan tanah sebesar
Rp. 640.000 per ha, tergantung dari jenis tenaga yang digunakan.
B. Penanaman
Varietas jagung yang ditanam adalah jagung hibrida Pioneer P27.
Kebutuhan benih untuk varietas jagung hibrida Pioneer P27 adalah 20 kg/ha.
Page | 9
Jumlah benih tersebut untuk memenuhi jumlah tanaman yang optimum yang
keluar sekitar 132000 tanaman/Ha. Jika tanaman jagung ditumpangsarikan
dengan kacang tanah, jumlah bibit kacang tanah yang diperlukan sekitar
25Kg/Ha dan ditanam 30 hari sebelum jagung ditanam.
C. Pemupukan
Jenis pupuk yang diperlukan adalah Urea 200 kg/ha dan NPK 100 kg/ha.
Pada waktu penanaman pertama diberikan pupuk dasar 150 kg dosis Urea.
Kemudian sisa Urea diberikan pada waktu tanaman berumur 3 dan 6 minggu,
dengan dosis masing-masing 1/3 bagian. Pengendalian Hama dan Penyakit bila
ada gejala serangan hama atau penyakit, segera dilakukan penyemprotan
dengan pestisida yang telah dianjurkan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan
setempat.
D. Pengairan
Tanaman jagung memerlukan air yang cukup untuk pertumbuhan dan
pembentukan biji. Air sangat diperlukan pada saat penanaman, pembuangan
( 45-55 hari sesudah tanam/hst) dan pengisian biji (60-80 hst). Di beberapa
daerah yang cukup curah hujannya, kebutuhan air dapat dipenuhi oleh curah
hujan tersebut, sedangkan untuk daerah-daerah yang mengalami kesulitan air,
para petani dapat munggunakan pompa air disewa dengan biaya sekitar Rp.
350.000/ha.
V. Aspek Keuangan
A. Sumber Dana
Sumber dana untuk usaha tani jagung dapat berasal dari kredit Bank BSI.
Skim kredit perbankan yang digunakan untuk usaha ini adalah KUR (Kredit
Usaha Rakyat), dan dapat digunakan sepanjang usaha tersebut layak dengan
menggunakan bunga pinjaman KUR.
Page | 10
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
KOMODITI JAGUNG PROGRAM KUR PERTANIAN
Volume
N Uraian Harga Satuan TOTAL
Angka Satuan
o
Kebutuhan Petani 1 Ha (Rp.) (Rp.)
Dari proyeksi arus kas terlihat bahwa, apabila tidak ada gangguan teknis
dalam pertanaman, usaha ini masih dapat menghasilkan surplus dana serta
dikurangi untuk pelunasan pokok pinjaman dan bunganya. Para petani akan
dapat mengangsur pinjamannya (bunga dan pokok) dengan baik dan
memperoleh keuntungan yang bervariasi tergantung pada harga jual jagung saat
Page | 12
panen. Jumlah keuntungan menjad lebih besar apabila petani bisa menjual
produksi jagung dengan harga yang lebih tinggi dan mendapatkan kredit modal
kerja dengan bunga yang lebih kecil atau sebaliknya petani akan memperoleh
keuntungan bersih yang lebih kecil apabila harga jagung sebih rendah dan petani
menggunakan kredit dengan bunga yang lebih besar.
Karena siklus produksi jagung dari tanam sampai panen memerlukan
waktu kurang dari 4 bulan, maka analisis kelayakan usaha tani jagung
didasarkan atas nilai B/C nya. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai B/C
untuk usaha tani jagung hibrida adalah 1.17. Dengan demikian usaha tani ini
secara finansial yalak untuk dikembangkan. Walaupun demikian, harga jual di
tingkat petani di prediksi minimal adalah Rp. 3.000/Kg
Page | 13
VII. Penutup
FAJAR SIDIQ
Ketua Umum
Page | 14