MIXING
Dosen:
Budhi Primasari, MSc
Hujan umumnya
memperparah
KEKERUHAN AIR 3
Pengendapan partikel dalam air
4
Various sizes of particles in raw water
Particle diameter (mm) Type Settling velocity
GravIty settlIng
10 Pebble 0.73 m/s
1 Course sand 0.23 m/s
0.1 Fine sand 0.6 m/min
0.01 Silt 8.6 m/d
0.0001 (10 micron) Large colloids 0.3 m/y
0.000001 (1 nano) Small colloids 3 m/million y
6
Pentingnya menjernihkan air:
Estetika dan Kesehatan
Koloid→memberikan warna dan
kekeruhan thd air
Mikroba→umumnya dalam koloid
juga
7
Typical layout of a water treatment plant
8
9
10
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
11
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
12
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
14
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
dy
q = 2 2(r − x ) xdx
r du 2 2 0,5
0
dy
Aliran total melalui sferik akan :
1 du
q= (D + D ) .....2.2
P1 P2
3
6 dy
6 dy
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
6 dy
6 dy
Gradien Kecepatan:
18
Gradien Kecepatan:
adalah kecepatan relatif suatu partikel
terhadap partikel yang lain dengan jarak
tertentu. Apabila terdapat 2 buah partikel
didalam suatu tangki berjarak 0.1ft dan
salah satu pertikel tersebut bergerak
dengan kecepatan relatif sebesar 1ft/dt,
maka gradien kecepatan antara kedua
partikel tersebut adalah 10/dt.
19
Kecepatan pengadukan dinyatakan dengan gradien kecepatan, yang
merupakan fungsi dari tenaga yang disuplai (P):
𝑊 𝑃
𝐺= =
𝜇 𝜇. 𝑉
20
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
PENGADUKAN HIDROLIS
→ Kelebihan lebih mudah dalam operasional
dan biaya
→ Kekurangan membutuhkan lahan lebih luas.
22
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
23
24
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Contoh soal:
Pada sebuah proses pengadukan, air olahan disalurkan pada
baffle channel (45 ft x 2,5 ft x 8 ft) dengan kecepatan 0,5 fps
dan kecepatan aliran pada belokan 2 fps. Jumlah belokan
dalam bak 19 buah. Tentukan
a) headloss dengan mengabaikan faktor gesekan saluran,
b) power,
c) gradien kecepatan (G) dan nilai Gtd dengan debit 6,46 mgd
(10 cfs), dengan waktu detensi 30 m, temperatur 500F,
μ = 2,74 x 10-5 lb-f. sec/ ft2 (atau μ = 8.81x10-4 lb/(ft.s))
d) beban saluran (Q/V)!
Diketahui densitas air = 62,4 lb/ft3 dan gravitasi adalah 32,17 ft/s2
Pengadukan Mekanis
1. Paddle
Impeller paddle bervariasi dalam desain. Dari paddle
tunggal dan datar pada shaft vertikal sampai flokulator
banyak blade yang dipasang pada shaft horizontal yang
panjang seperti terlihat pada gambar berikut:
29
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
1. Paddle
1. Paddle dapat berjalan pada kecepatan
rendah sampai sedang (2 sampai 150 rpm)
2. Terutama digunakan sebagai agitator
untuk melarutkan suspensi atau sebagai
pencampur pada aplikasi viskositas tinggi.
3. Arus utama yang diperoleh merupakan
radial dan tangensial terhadap rotating
paddle.
30
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
2. Turbine
Turbine impeller merupakan istilah yang digunakan untuk berbagai macam
bentuk impeller. Contoh:
3. Propeller
1. Impeler tipe marine propeller
merupakan yang berukuran kecil
2. berkecepatan tinggi (400 rpm
untuk propeller beerdiameter
besar sampai 175 rpm untuk yang
berdiameter kecil)
3. Digunakan secara luas dalam
aplikasi viskositas rendah.
4. Impeller ini mempunyai laju
pemindahan aliran tinggi dan
menghasilkan arus kuat pada Gambar 2.7 Propeller
arah aksial. 33
BAHAN DISKUSI (SGD)
1. Perhatikan gambar analisis
gaya-gaya pada proses mixing di
samping ini:
a. Peranan masing-masing gaya
di atas
b. Dengan menganalisis gaya-
gaya di atas, jelaskan
bagaimana agar terjadi
koagulasi dan flokulasi yang
optimal
•Baffling
•Fluid Regime
•Kurva Daya
•Scale up
35
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Ketika Fluida regime telah terbentuk akibat rotating impeller, maka gaya-
gaya mayor yang terjadi dalam fluida adalah:
•Gaya inersia yang ditandai dengan Power Number
P.g
N = .....2.12
c
P
.n .D 3 5
2
n.D .
N = .....2.13
Re
Dimana :
K = konstanta 41
p, q = Eksponen
nilai K,p dan q tergantung situasi pengadukan.
•Gaya gravitasi yang dideskripsikan dengan Bilangan Froude
D.n 2
N = .....2.14
Fr g
Hubungan yang dapat disimpulkan dari ketiga gaya tersebut :
N = K .N p .N q .....2.15
P Re Fr
dimana :
P = Power, ft.lb force/sec
n = rps
D = diameter of impeller, ft
ρ= Berat jenis fluida, lb massa/ft3
μ = viskositas absolut fluida, lb/sec.ft
gc = faktor konversi hukum newton, 32,17 ft.lb massa/sec2.lb force
g = percepatan gravitasi, ft/sec2
Dimana :
42
K = konstanta
p, q = Eksponen
nilai K,p dan q tergantung situasi pengadukan.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
43
44
❑Sampai pada bilangan reynold 10, kemiringan kurva daya
mendekati–1. Substitusi nilai ini untuk p pada persamaan 2.18
P.g
N = = K c
.....2.19
P
.n .D 3
D. .n.
5 2
K
P= . .n .D .....2.20 2 3
g c
K
= N P = K .....2.21 P = . .n 3 .D 5 .....2.22
gc
45
Dalam sistem diatas, turbulensi terjadi pada bilangan reynold =
100.000.
Bagian kurva ABE yang terjadi pada daerah aliran turbulen adalah
irregular. Konsekuensinya, tidak ada persamaan yang dapat dibuat
untuk input daya jika aliran turbulen dan adanya pembentukkan
vorteks.
46
Soal:
Operasi mixing dilakukan pada tanki yang
dilengkapi dengan turbine impeller 2 ft dengan
6 plat yang secara geometri sama dengan data
pada tabel 2.1. Temperatur cairan sekitar 60 F
(μ= 8.04 x 10-4 lb/(sec)(ft)). Vortex telah
dihilangkan dengan baffle.
1. Tentukan kecepatan rotasi (rps) impeller
sehingga terjadi turbulensi.
2. Hitung konsumsi power (ft.lbf/sec)
g c
50
51
Gambar 2.10 Korelasi Koefisien Laju, Sifat Fluida dan Gerakan Fluida
Bilangan Reynold diplot terhadap ψ:
h.D c .
−w
= .....2.27
P
k k
Dimana : h = koefisien Transfer panas (BTU)/(ft2)(jam)(oF)
K= kondukrivita termal (BTU)(ft)/(ft2)(jam)(oF)
cp= panas spesifik pada tekanan konstan (BTU)/(lb)(oF)
w= eksponen
52
2. (3− m ) / m
P2 D2
= ......2.30
P1 D1
h + 34
p = 81,5.Qu .Log ......2.30
34
55
Dimana : Qu /Ga = Debit alir udara
h = Kedalaman diffuser.
Contoh soal :
Pada sebuah bak koagulasi dasar berbentuk
bujursangkar, dengan rasio kedalaman air
terhadap lebar bak = 1,25, debit olahan 2 mgd,
gradien kecepatan 790 /dt. Waktu detensi 40
dt, temperatur air 500F μ = 2,74 x 10-5 lb. force.
sec/ ft2 dan letak diffuser 0,5 ft diatas dasar
bak. Tentukan (a) dimensi bak, (b) power
yang dibutuhkan, (c) debit udara yang
dibutuhkan!
56
57
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
58