Anda di halaman 1dari 4

NAMA : A.M.

THARIQ ATHALLA RAHMAN

NIM : 1926040006

PRODI : KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

TUGAS TEMU I

1. Jelaskan Pentingnya Keselamatan Kerja dan Kesehatan Lingkungan bagi pekerja dan
perusahaan!
2. Sebutkan dan Jelaskan tiga alasan mengapa program keselamatan kerja penting bagi
perusahaan!
3. Sebutkan beberapa undang-undang mengenai ketenaga kerjaan serta kesehatan lingkungan
setelah kemerdekaan RI!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Higieni Industri !
5. Jelaskan mengapa pendidikan dan pelatihan perlu diberikan kepada pekerja baru !
Pembahasan
1. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu faktor penting yang dapat
mempengaruhi produktivitas karyawan. Resiko kecelakaan serta penyakit akibat kerja
sering terjadi karena program K3 tidak berjalan dengan baik. Hal ini dapat berdampak pada
tingkat produktivitas karyawan. Pada umumnya kecelakaan kerja disebabkan oleh dua
faktor yaitu manusia dan lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan tidak aman dari
manusia seperti sengaja melanggar peraturan keselamatan kerja yang diwajibkan atau
kurang terampilnya pekerja itu sendiri. Sedangkan faktor lingkungan yaitu keadaan tidak
aman dari lingkungan kerja yang menyangkut antara lain peralatan atau mesin-mesin.
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang benar-benar menjaga keselamatan
dan kesehatan karyawannya dengan membuat aturan tentang keselamatan dan kesehatan
kerja yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan. Perlindungan
tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja atau akibat dari lingkungan kerja sangat
dibutuhkan oleh karyawan agar karyawan merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja produktif, sehingga diharapkan
produktivitas kerja karyawan meningkat.
2. 1. Mampu menjaga reputasi perusahaan
Saat ini kita hidup di zaman yang membuat siapa saja dapat mengunggah apa saja
ke internet, terutama media sosial. Tidak terkecuali pengalaman kerja.
Jika perusahaan tidak memiliki tunjangan kesehatan dan keselamatan kerja yang terjamin,
bisa saja suatu saat hal ini muncul di internet sebagai kekurangan perusahaan.
Namun sebaliknya jika perusahaan memiliki tunjangan kesehatan dan keselamatan kerja
yang bagus, biasanya reputasi perusahaan juga akan meningkat. Tidak jarang semakin
banyak kandidat terbaik yang tertarik untuk melamar karena keunggulan reputasi ini.

2. Membuat karyawan lebih sadar dengan bahaya dan risiko di tempat kerja
Banyak sekali karyawan yang tidak peduli dengan bahaya dan risiko di tempatnya
bekerja. Dengan lebih menekankan peraturan tentang keselamatan kerja, karyawan juga
bisa lebih sadar akan hal ini. Sehingga, hal ini dapat membantu perusahaan untuk
mengurangi risiko kecelakaan kerja dan dapat memiliki langkah pencegahan yang lebih
baik.
Perlu diingat bahwa tidak hanya pekerja lapangan yang rentan alami risiko yang
mengancam keselamatan dan kesehatan kerja. Karyawan kantoran pun demikian. Ada
beberapa risiko kesehatan dan keselamatan kerja yang umumnya mengintai penderita
kantoran, misalnya:
a) Terjatuh
b) Cedera punggung akibat duduk seharian di meja kerja
c) Mata lelah akibat terlalu lama bekerja di depan komputer
d) Asma dan gangguan pernapasan akibat kualitas udara dalam ruangan yang buruk

3. Mengurangi stres yang dirasakan karyawan


Dengan mencanangkan budaya kesehatan dan keselamatan kerja, perusahaan juga
harus menuntut pegawainya untuk lebih menjaga kesehatan dan mentalnya. Dengan
demikian, jam kerja sudah diatur dan jadwal lembur tidak akan terlalu menyiksa karyawan.
Sebab, jika jam kerja terlalu panjang dan jadwal lembur sangat banyak dan cenderung tidak
jelas akan rawan membuat karyawan stres. Akibat stres ini dapat menimbulkan beragam
penyakit baik penyakit fisik maupun mental.
3. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
a. Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat
kerja dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.
b. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
c. Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban
memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang
baru maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat
pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara
berkala. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban memakai alat pelindung diri
(APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan. Undang-undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23
Tentang Kesehatan Kerja juga menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap
pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan
masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal.
Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan
penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
d. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
e. Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan
ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampai dengan
keselamatan dan kesehatan kerja.
f. Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut, Pemerintah juga
mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden terkait
penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan
Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
h. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
i. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
j. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat
Hubungan Kerja
4. Higiene Industri merupakan ilmu dan seni yang ditujukan kepada antisipasi, rekognisi,
evaluasi dan pengendalian faktor-faktor lingkungan atau stress yang timbul dari tempat
kerja dan dapat menyebabkan penyakit, gangguan kesehatan atau ketidaknyamanan
signifikan di antara pekerja atau komunitas masyarakat. Ahli higiene industri merupakan
salah satu profesi dalam bidang kesehatan kerja yang memberikan perhatian kepada
pengendalian tekanan-tekanan dari lingkungan atau bahaya kesehatan kerja yang muncul
sebagai dampak atau selama masa pekerjaan. Ahli industrial higiene meyakini bahwa
stressor lingkungan dapat membahayakan kehidupan, kesehatan, mempercepat proses
penuaan atau ketidaknyamanan signifikan.
5. 1. meningkatkan keterampilan dari para karyawan tersebut sesuai dengan perubahan,
kemajuan dan juga perkembangan teknologi yang ada seperti sekarang ini yang memang
sudah semakin canggih. Setiap karyawan tentu saja juga harus menyesuaikannya dengan
teknologi sekarang.
2. Di dalam suatu perusahaan semua karyawan tentu saja dituntut untuk memiliki
professionalism yang tinggi dan juga kemampuan yang baik, oleh karena itu dengan adanya
program pelatihan tentu saja nantinya semua hal tersebut akan bisa didapatkan dan
pekerjaan menjadi lebih selesai secara efektif dan efisien.
3. Kemudian juga untuk meningkatkan kualitas kerja yang memang setiap perusahaan
ingin memiliki karyawan yang memiliki kemampuan serta kinerja yang berkualitas
sehingga nantinya akan bisa mendapatkan kualitas yang baik serta menghasilkan produk
yang berkualitas.
4. Selain itu juga saat ada program pelatihan secara tim tentu saja nantinya akan bisa
membuat setiap karyawan lebih akrab dan juga memiliki solidaritas yang tinggi terhadap
rekan kerja yang lainnya, dengan demikian suasana perusahaan akan lebih tenang dan juga
kondusif.

Anda mungkin juga menyukai