Anda di halaman 1dari 15

NASKAH SEMNAR TUGAS AKHIR

KENDALA DAN TANTANGAN PENERAPAN SISTEM DRAINASE


BERKELANJUTAN PADA KAWASAN PERUMAHAN DI SEPUTAR KOTA
YOGYAKARTA
(Studi Kasus : di Kabupaten Sleman Bagian Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta) 1
Afif Susanto2, Nursetiawan3, Puji Harsanto4

INTISARI

Kota Yogyakarta sebagai ikon kota pelajar memang tidak dapat dilepaskan begitu saja
dari proses perkembangan properti di Yogyakarta. Adanya penyaluran rumah/perumahan yang
terus dibangun oleh pengembang/developer untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dimana
sektor pendidikan mengambil kuota cukup besar. Pada awal ajaran baru kota Yogyakarta
selalu ramai dikunjungi oleh mereka yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih
tinggi. Para pendatang baru inilah yang menjadi lahan basah bagi pengembang/developer
dalam menawarkan produknya. Perubahan tata guna lahan pada suatu kawasan yang
sebelumnya merupakan lahan resapan air, kemudian berubah menjadi lahan terbangun yang
akan meningkatkan luas area kedap air serta akan memberikan dampak langsung pada
peningkatan volume limpasan. Kondisi peningkatan volume limpasan ini berjalan seiring
dengan peningkatan resiko terjadinya banjir pada kawasan tersebut. Salah satu upaya
mengurangi resiko terjadinya banjir pada kawasan tersebut adalah dengan menerapkan konsep
sistem drainase berkelanjutan. Sistem drainase berkelanjutan adalah suatu konsep dasar
pengembangan sistem drainase yang bertujuan untuk meningkatkan daya guna air,
meminimalkan kerugian, serta memperbaiki dan konservasi lingkungan. Untuk itu diperlukan
usaha-usaha yang komprehensif dan integratif yang meliputi seluruh proses, baik yang bersifat
struktural maupun non struktural untuk mencapai tujuan tersebut. (Suripin, 2004).
Metode penelitian dilakukan dengan menganalisis data kuisioner yang disebarkan
kepada para developer pemiliki proyek perumahan yang telah selesai pembangunannya
ataupun masih dalam proses pembangunan, dan berada di dalam lokasi penelitian. Penelitian
ini dilakukan di Kabupaten Sleman bagian barat.
Berdasarkan survei kuesioner serta hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut : Sebanyak 90 % developer menyatakan sudah mengerti tentang
konsep sistem drainase yang ramah terhadap lingkungan atau sistem drainase berkelanjutan,
dan hanya 10 % yang belum mengerti. Sedangkan untuk penerapan konsep green landscape di
lapangan adalah cukup, sebanyak 60 % developer menerapkan konsep tersebut pada proyek
perumahan yang mereka kembangkan. Sebanyak 10 % developer yang mengetahui konsep zero
delta Q policy dan metode pelaksanaannya. Dan hanya sebanyak 5 % developer yang tidak
berkeinginan untuk menerapkan serta melanjutkan berinvestasi perumahan dengan mengusung
konsep green, khususnya pada konsep sistem drainase berkelanjutan di kawasan perumahan.
Dikarenakan, pemahaman dari developer sendiri mengenai konsep green, khususnya pada
konsep sistem drainase berkelanjutan masih kurang, sehingga developer tersebut mengalami
kesulitan dalam penerapan di lapangan.

Kata kunci : sistem drainase berkelanjutan, developer,

1
Disampaikan pada Seminar Tugas Akhir, Desember 2015
2
Mahasiswa jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, UMY (20110110133)
3
Dosen Pembimbing I
4
Dosen Pembimbing II

1
1. PENDAHULUAN c. Penelitian berlokasi di Kabupaten Sleman
bagian barat.
1.1. Latar Belakang d. Responden merupakan para
Kota Yogyakarta sebagai ikon kota pelajar pengembang/developer pemiliki proyek
memang tidak dapat dilepaskan begitu saja dari perumahan yang telah selesai
proses perkembangan properti di Yogyakarta. pembangunannya maupun belum selesai, dan
Adanya penyaluran rumah/perumahan yang terus berada di dalam lokasi penelitian. Baik para
dibangun oleh pengembang/developer untuk pengembang/developer yang terdaftar dalam
memenuhi kebutuhan konsumen, dimana sektor keanggotaan REI maupun tidak terdaftar.
pendidikan mengambil kuota cukup besar. Pada
awal ajaran baru kota Yogyakarta selalu ramai
2. LANDASAN TEORI
dikunjungi oleh mereka yang ingin melanjutkan
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Para 2.1. Konsep Sistem Jaringan Drainase Yang
pendatang baru inilah yang menjadi lahan basah Berkelanjutan
bagi pengembang/developer dalam menawarkan Konsep Sistem Drainase yang Berkelanjutan
produknya. prioritas utama kegiatan harus ditujukan untuk
Perubahan tata guna lahan pada suatu mengelola limpasan permukaan dengan cara
kawasan yang sebelumnya merupakan lahan mengembangkan fasilitas penahan air hujan.
resapan air, kemudian berubah menjadi lahan Berdasarkan fungsinya, fasilitas penahan air
terbangun yang akan meningkatkan luas area hujan dapat dikelompokkan menjadi dua tipe,
kedap air serta akan memberikan dampak yaitu tipe penyimpanan dan tipe peresapan
langsung pada peningkatan volume limpasan. (Suripin, 2004) seperti disajikan pada gambar
Kondisi peningkatan volume limpasan ini dibawah ini :
berjalan seiring dengan peningkatan resiko
terjadinya banjir pada kawasan tersebut. Salah
satu upaya mengurangi resiko terjadinya banjir
pada kawasan tersebut adalah dengan
menerapkan konsep sistem drainase
berkelanjutan.

1.2. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pemahaman dan
kepedulian dari seorang developer dalam
penerapan konsep green, khususnya konsep
sistem drainase berkelanjutan pada kawasan Gambar 1 Klasifikasi fasilitas penahan air hujan
perumahan. (Suripin, 2004; 229)
b. Untuk mengetahui kesediaan developer dalam
menerapkan konsep green, khususnya konsep
sistem drainase berkelanjutan di kawasan 2.2. Sistem Drainase Berkelanjutan
perumahan. Konsep dasar pengembangan sistem
c. Untuk mengetahui adakah kendala dan drainase yang bertujuan untuk meningkatkan
tantangan dalam menerapkan konsep green, daya guna air, meminimalkan kerugian, serta
khususnya pada konsep sistem drainase memperbaiki dan konservasi lingkungan.
berkelanjutan di kawasan perumahan. Beberapa keuntungan yang akan didapat
dalam upaya penerapan sistem drainase
1.3. Batasan Masalah berkelanjutan meliputi:
Ruang lingkup penelitian sebagai berikut : a. Secara tidak langsung berpotensi menurunkan
a. Pada penelitian ini penulis hanya membahas biaya pengembangan wilayah,
tentang permasalahan suatu konsep green, b. Dapat menurunkan tingkat polusi sehingga
khususnya pada penerapan konsep sistem terjadi perbaikan kualitas lingkungan,
drainase berkelanjutan di kawasan perumahan c. Memperbaiki metode perancangan
yang berkembang di seputar Kota Yogyakarta. penanganan limpasan permukaan,
b. Penelitian difokuskan pada kendala dan d. Menurunkan resiko terjadinya banjir, dan
tantangan dalam menerapkan konsep green, e. Mengisi kembali air tanah dalam tingkat
khususnya pada penerapan konsep sistem lokal.
drainase berkelanjutan di kawasan perumahan 2.2.1. Sumur merupakan sumur
yang berkembang di seputar Kota Yogyakarta. Resapan Air kosong dengan
Sumur resapan kapasitas tampung

2
yang cukup besar Saluran 2.2.4. Biopori Carport.jpg
yang berfungsi Terbuka Biopori adalah
untuk menampung Drainase 2.2.6. Kolam Retensi
lubang atau rongga
air sebelum air saluran terbuka Kolam retensi
di dalam atau di atas
meresap ke dalam adalah sistem merupakan suatu
permukaan tanah
tanah. saluran yang cekungan atau kolam
yang terbentuk
yang dapat
secara alami maupun
menampung atau
buatan.
meresapkan volume
air ketika debit
maksimum di sungai
datang, kemudian
secara perlahan-
lahan
Gambar 2 Contoh permukaan airnya mengalirkannya
sumur resapan air terpengaruh dengan ketika debit di sungai
(Suripin, 2004; udara luar Gambar 6 sudah kembali
306 ) (atmosfer). Lubang normal.
resapan
biopori
(sumber :
http://www.bi
opori.com/keu
nggulan_lbr.p
hp)
Gambar 8 Kolam
2.2.5. Grass Block Retensi dan Wetland.
Seperti halnya (http://www.scotland.
Gambar 3 paving block, grass gov.uk/Publications/2
Konstruksi sumur block merupakan 009/01/27 140909/10)
resapan air (Suripin, material perkerasan
2004; 309 ). 2.2.7. Zero Delta Q
yang terbuat dari Policy
adukan semen dan Pada Peraturan
2.2.2. Drainase pasir, hanya saja Pemerintah No.26
Saluran memiliki perbeda Tahun 2008 tentang
Tertutup Gambar 5 Drainase bentuk dan Rencana Tata Ruang
Drainase saluran terbuka cetakannya. Wilayah Nasional
(sumber :
saluran tertutup yang diterbitkan
http://lorenskambuaya.
adalah sistem blogspot.co.id/2012/12 tanggal 10 Maret
saluran yang /saluran- terbuka-dan- 2008. Disebutkan
permukaan airnya tertutup_1926.html) bahwa yang
tidak terpengaruh dimaksud dengan
dengan udara luar “kebijakan prinsip
(atmosfer). Gambar 7
zero delta Q” adalah
Penerapan grass
block pada keharusan agar tiap
carport (sumber : bangunan tidak boleh
http://rumahidam mengakibatkan
anminimalisseder bertambahnya debit
hana.com/wp- air ke sistem saluran
content/uploads/2 drainase atau sistem
015/03/Grass- aliran sungai.
Block-untuk-
Gambar 4 Drainase 2.2.8. Konsep Green dapat
saluran tertutup Dalam kamus diinterpretasikan
(sumbe : Bahasa Indonesia sebagai
http://umarcivilenginee kata “Green” dapat sustainable
ring.blogspot.co.id/201
5/02/dra inase- diartikan “hijau” (berkelanjutan), earth
perkotaan.html). namun, dalam hal friendly (ramah
perumahan ataupun lingkungan), dan
2.2.3. Drainase bangunan Green high performance
3
building (bangunan Langkah- 3. METOD adalah :
dengan performa langkah yang a. Data Primer
E
sangat baik). dilakukan dalam yaitu data yang
Sehingga konsep penyusunan angket
PENELI
TIAN diperoleh
green sendiri dapat antara lain : langsung dari
diartikan sebagai 3.1. Tahapan Dan lapangan.
1) Merumuskan
suatu konsep yang Prosedur Pengumpulan
tujuan
diterapkan pada Penelitian data primer
penelitian.
suatu kawasan Tahapan dengan cara
2) Membuat
hunian (dalam hal ini penelitian secara survei langsung
kerangka
perumahan), dimana skematis dalam bentuk di lapangan.
pertanyaan.
keberadaan diagram alir dapat b. Data sekunder
3) Menyusun
bangunan tersebut dilihat pada Gambar 4. yaitu data dari
petunnjuk
dirancang ramah instansi terkait
pengisian.
terhadap lingkungan, yaitu REI
4) Pelaksanaan
memiliki daya guna (Realestat
penyebaran
yang baik, serta Indonesia),
angket.
berkelanjutan dalam Bappeda
hal sistem 2.4. Rencana Tata Kabupaten
drainasenya ataupun Ruang Wilayah Sleman, data
pada sistem yang Kabupaten tersebut berupa :
lain. Sleman a. Data developer c. RTR
Menurut Perda b. Daftar perumahan d. Dat
2.2.9. Ruang
No.12 Tahun 2012 3.3. Samplin
Terbuka
tentang Rencana Tata g dan
Hijau
Ruang Wilayah, Teknik
Menurut
RTRW Kabupaten Pengam
Undang-Undang No.
Sleman bilan
26 Tahun 2007
tentang Penataan PETA RENCANA POLA Sampel
Ruang, yang RUANG KABUPATEN Pengambilan
SLEMAN sampel dilakukan
dimaksud dengan
Ruang Terbuka dengan cara Cluster
Hijau adalah area Random Sampling
memanjang/jalur untuk pengumpulan
dan/atau data partisipasi
mengelompok, yang developer. Dengan
penggunaannya lebih Gambar 10 Bagan jumlaah sampel yang
bersifat terbuka, alir tahapan ditentukan
tempat tumbuh penelitian menggunakan rumus
tanaman, baik yang (dikutip dari laporan
3.2. Jenis Data penelitian Wahana
tumbuh secara Data yang
alamiah maupun (1996), dalam
dibutuhkan dalam Kurniasari (2005) ) :
yang sengaja penelitian ini
ditanam.
𝑛=
2.3. Kuesioner
𝑁
Kuesioner
merupakan teknik
.........
pengumpulan data
yang dilakukan .........
dengan cara .........
memberi .........
seperangkat ......
pertanyaan atau (3.1.)
pernyataan tertulis Kabupaten Sleman
kepada responden (sumber :
untuk dijawab BAPPEDA
(Sugiyono, 2012: Gambar 9 Rencana
Kabupaten
199). Sleman)
pola ruang
4
𝑁𝑑 2 +1 p r Koefisien Skalabilitas
Dimana : o
n t

d a

e h
=
n u
N
j
= 4
u
j
m
u =
l
m
a
la B
h
h a
p i
s
o k
a
p /
m
u s
p
la a
e
si n
l
d = derajat g
/
kecermatan a
r
(Level of t
e
s Significance)
t
3.4. Skala a a
Pembobotan h h
Pada u u
penelitian ini
menggunakan 2 b. Skala Guttman,
pengukuran antara menggunakan
lain : = dua jawaban
yang tegas dan
a. Skala Likert, konsisten, yaitu
S
skala pengkuran ya-tidak, postif-
e
sikap, pendapat negatif, tinggi-
d
dan persepsi rendah, yakin-
i
seseorang atau tidak yakin,
k
kelompok orang setuju-tidak
i
tentang setuju, dll.
t
fenomena atau
gejala sosial 4. ANALISIS
t
yang terjadi. DAN
a
Mempunyai
h PENGOLA
jawaban gradasi
dari sangat
u HAN
3 D
positif sampai
sangat negatif, A
= T
yang dapat
berupa kata- S
A
kata seperti : e 4.1. Uji Validitas
1 d Kuesioner
a a. Analisis Skala
= n Guttman
g Dianalisis
T / menggunakan
i s metode rumus
d e Koefisien
a k Reprodusibilitas
k e (Coefficient of
d Reproducibility) dan
t a
5
Sehingga 8 0.459 h Dari analisis
dapat disimpulkan Dengan demikian , kesala diperoleh :
bahwa pada diketahui bahwa han/nil a. Kr = 0.967
pertanyaan dengan semua nilai r hitung ai dimana Kr >
pembobotan > dari nilai r tabel, error x 0.90, sehingga
menggunakan skala yang artinya semua = 0,5 nilai koefisien
Guttman dinyatakan item kuesioner ({juml reprodusibiltas
valid. dinyatakan viled dan ah diterima.
bisa dijadikan pernya b. Ks = 0.636
b. Analisis Skala
sebagai alat taan dimana Ks >
Likret
pengumpul data dikali 0.60, sehingga
Dianalisis
dalam penelitian j nilai koefisien
menggunakan
yang dilakukan. u skalabilitas
metode "Pearson
m diterima.
Product Moment" 4.2. Uji Reliabilitas l
dengan sofware Kuesioner a
Statistical Product a. Analisis Skala h
and Service Guttman
Solutions (SPSS Dianalisis r
16.0). Dan diperoleh menggunakan e
hasil : metode Kuder s
Tabel 2 Richardson 20 (KR- p
Pembandingan r 20) dengan o
hitung dengan r tabel menggunakan Ms. n
No. Item r hitung r tabel = Excel
0.444 2007. d
3 0.622 Sedangkan rumus e
4 0.977 Kuder Richardson n
6 0.734 20 adalah sebagai }
7 0.747 berikut :
(Coefficient of 𝑠 2 − 𝛴𝑝𝑞 –
Skalability).� r 𝑡
𝑡
� = 𝑠 2 .......... j
Kr = 1 – ( ) 𝑘 .............. (5.3) u )
.................................
𝑛
m
l
( a
− h
1
)
j
Dimana : dikali a
Kr jumlah w
= responden a
Koe
Syarat b
fisie
penerimaan nilai a
n
koefisien n
Rep
rodu reprodusibiltas yaitu
� apabila koefisien “
sibil �
itas reprodusibiltas y
e= memiliki nilai > 0.90 a
Jum (Singarimbun dan ”
lah Effensi, 2014 : 118- )
kesa 119). .
laha Ks = 1 – ( ).....................
Syarat
n/nil 𝑥 penerimaan nilai
ai Dimana : koefisien skalabilitas
erro Ks = Koefisien yaitu apabila
r Skalabilitas koefisien skalabilitas
n = Jumlah e = memiliki nilai > 0.60
pernyataan Kumla (Nazir, 2005 : 343).
6
Dimana : :
k=
T
jumlah
a
item soal
b
dalam
e
instrume
l
np =
banyak
3
subyek
yang
U
menjawa
j
b1q=1
i
–p
s2= t t
r
varia
e
ns
l
total
i
=x
2 a
/n
b
(juml
i
ah
l
respo
i
nden)
t
Dari analisis a
dengan s
menggunakan Ms. R
Excel 2007 e
diperoleh nilai l
i
reliabilitas/KR 20 a
sebesar = 0.736, b
menurut (Priyatno, i
2010: 98) nilai l
i
reliabilitas kurang t
dari 0,6 adalah y
kurang baik,
sedangkan 0,7 dapat S
diterima dan di atas t
0,8 adalah baik. a
t
Dapat disimpulkan i
bahwa nilai s
realibilitas = 0.736 t
> 0.7 (maka nilai i
c
reliabilitas dapat s
diterima).
b. Analisis Skala
Likret
Dianalisis
menggunakan
metode "Cronbach
Alpha", dengan
sofware Statistical
Product and Service
Solutions (SPSS
16.0). Dan dari hasil
uji reliabilitas
menggunakan SPSS
diperoleh output
tabel sebagai berikut

7
Cronbach's N of Items
Alpha
.673 8

Disimpulkan Istimewa
bahwa nilai Yogyakarta. Di

Gambar Gambar 15
13 Salah Penerapan
satu unit paving block dan
rumah tipe grass.

75. Gambar 16
Cronbach's Alpha kawasan seluas 8 penerapan RTH
yang diperoleh = hektar ini akan Gambar 14 di jalan
0.673 > r tabel = dibangun 200 unit Penerapan lingkungan
0.444, sehingga rumah yang terbagi
dapat diartikan item- menjadi 3 cluster.
item kuesioner dapat Untuk denah setiap
dikatakan reliabel kavling didesain
atau terpercaya dengan memberikan
sebagai alat ruang terbuka hijau
pengumpul data hingga 50% dari
dalam penelitian. keseluruhan luas
tanahnya, dengan RTH Gambar 18
4.3. Gambar Privat Taman yang
demikian setiap
an sekaligus
penghuninya akan
Lokasi dijadikan
dapat melakukan
Peruma Ruang Terbuka
penghijauan sehingga
han Hijau (RTH)
memperlancar
yang sirkulasi udara.
Menerap
Gambar 11 Master
5. HA
kan
plan perumahan SI
Konsep
Green Green Hills L
Berikut adalah Residence. AN
(Sumber : AL
gambaran dari http://www.residena. ISI
perumahan yang com/artikel/2012/3/g
dibangun oleh salah reen-hills- residence-
S
satu green-concept-di- DA
developer/pengemba yogyakarta) N
ng dengan PE
menerapkan konsep M
green landscape BA
yang berlokasi di Jl. HA
Kapten Haryadi SA
Kav.101, Kec. N
Sleman, Daerah
5.1. Hasil Analisis
Berikut adalah
rincian dari hasil
analisis data yaitu :
8
1. Pengukuran aspek umum bahwa sebagian
Wawasan developer besar developer (93 Gambar 22 Grafik
Developer Daftar Pertanyaan %) dari 20 pengukuran kendala
Terhadap Apakah anda mengetahui penyebab developer yang developer
permasalahan banjir
Konsep Green diteliti adalah baik. Dari tabel dan
Apakah anda mengetahui adanya
Khususnya pada peraturan Sumur Resapan Air (SRA) Dilihat dari segi grafik di atas
Konsep Sistem Apakah anda mengetahui tentang konsep pemahamannya, mengindikasikan
sistem drainase yang ramah lingkungan bahwa tidak ada
Drainase atau konsep sistem drainase berkelanjutansebagian besar
Berkelanjutan. Rata- rata developer (40 %) kendala/hambatan
dari 20 developer dari pemerintah
Tabel 4 Gambar 19 Grafik
pengukuran yang diteliti adalah terhadap penerapan
Pengukuran wawasan aspek konsep green
wawasan umum
cukup.
khususnya pada
developer
2. Pengukuran konsep sistem
Tabel 5 3. Pengukuran Keinginan drainase
Pengukuran Kendala Developer berkelanjutan.
wawasan aspek Developer Terhadap
pemahaman Penerapan 5.2. Metode Sistem
Terhadap
developer Konsep Green Drainase yang
Penerapan Konsep
Khususnya pada Diterapkan
Daftar Pertanyaan Baik Green Khususnya Tabel 8
Seberapa tahukah anda pada Konsep Konsep Sistem
terhadap suatu konsep green Drainase Sistem
30 % Sistem Drainase
(lingkungan) dan metode
pelaksanaannya Berkelanjutan. 7%
Seberapa tahukah anda Ya
terhadap konsep zero delta Q Tabel 7 Tidak
10 %
policy dan metode Pengukuran
pelaksanaannya kendala developer
Rata-rata 20 % Daftar Pertanyaan 93%
Adakah peran pemerintah terhadap
Baik penerapan konsep sistem drainase
20%20% berkelanjutan pada kawasan
perumahan drainase
Sedang
Apakah dari pemerintah
Berkelanjutan. yang
20% memberikan
Tidak suatu kompensasi
Sedikit tahu
40%untuk proyek tersebut Tabel 6 diterapkan
Rata-rata Pengukuran No Alternatif Jawaban
keinginan 1 Saluran terbuka
developer 2 Saluran tertutup
Ya Tidak 3 Sumur resapan air
Daftar Pertanyaan
39%
4 Biopori
Akankah anda melanjutkan 61%5 Kolam retensi
Gambar 20 d investasi perumahan dengan
G e menerapkan konsep sistem drainase 6 Saluran terbuka dan Saluran tertutup
berkelanjutan
ra v 7 Saluran tertutup dan Sumur resapan air
Bagaimanakah keinginan anda
fi e untuk menerapkan konsep sistem 8
Saluran terbuka, Saluran tertutup dan
k l Sumur resapan air
drainase berkelanjutan pada
Saluran tertutup, Sumur resapan air, dan
pe o kawasan perumahan yang anda 9 Biopori
bangun
ng p Saluran tertutup, Sumur resapan air, dan
Rata-rata 10
uk e Kolam retensi
ur 0%
r Jumlah
5%
an Dari kedua
w tabel dan grafik di 5.3.
Sangat Peran
ingin Tidak
a atas ingin Tidak
Pemerintah
w mengindikasikan tahu Dalam
as 95% bahwa wawasan mewujudkan konsep
an green, khususnya
as developer terhadap
Gambar 21 pada konsep sitem
pe konsep green Grafik drainase
k khususnya pada keinginan
konsep sistem berkelanjutan di
pe developer.
drainase kawasan perumahan.
m
ah berkelanjutan, Pemerintah berperan
a dilihat dari aspek dalam pembuatan dan
m pengetahuan penegakan peraturan
an wawasan umumnya maupun perda

9
mengenai hal tersebut, Tingkat II penerapan di lapangan
diantaranya adalah Sleman Nomor sistem drainase adalah
mengenai peraturan : 1 Tahun 1990 berkelanjutan di cukup,
a. Pembangunan tentang kawasan sebanyak 60
sumur resapan Peraturan perumahan %
terdapat pada Bangunan yang adalah baik, hal developer
Peraturan Daerah tertulis pada ini dapat menerapkan
Kabupaten Pasal ditunjukkan konsep
Dari tabel dan 56 bahwa berdasarkan : terebut pada
grafik di atas “Setiap a. Pemahama proyek
mengindikasikan halaman atau n dan perumahan
bahwa dari 20 pekarangan penerapan yang
developer yang harus para mereka
diteliti, sebagian dilengkapi developer kembangka
besar developer (95 dengan saluran mengenai n.
%) menyatakan pembuangan air konsep b. Pengetahua
sangat ingin hujan dan green, n developer
menerapkan konsep sumur resapan”. khususnya mengenai
tersebut dilapangan. b. Pengaturan pada konsep zero
mengenai RTH konsep delta Q
dalam suatu sistem policy dan
kawasan telah drainase metode
diatur dalam berkelanjut pelaksanaan
Undang- an pada di lapangan
Undang kawasan adalah
Tata Ruang No. Kabupaten perumahan rendah,
26 tahun 2007. Tingkat II di wilayah hanya
Undang- Sleman Nomor Kabupaten sebanyak 10
undang tersebut 1 Tahun 1990 Sleman %
mensyaratkan tentang bagian developer
penyediaan Peraturan barat yang
RTH sebesar 30 Bangunan yang adalah mengetahui
persen tertulis pada baik. konsep zero
diantaranya 20 Pasal Sebanyak delta Q
persen di area 79 bahwa 90 % policy dan
publik yang “Barang siapa developer metode
dikelola oleh mendirikan menyatakan pelaksanaan
pemerintah bangunan, harus sudah nya.
daerah dan 10 sudah memiliki mengerti
2. Tingkat
persen di area IMB dari tentang
ketersediaan
privat yang Kepala Daerah”. konsep
developer dalam
dikelola sistem
menerapkan
perorangan, 6. drainase
konsep green,
maupun KESIMPILA yang ramah
khususnya pada
institusi, N DAN terhadap
penerapan
termasuk SARAN lingkungan
sistem drainase
lembaga 6.1. Kesimpulan atau sistem
berkelanjutan di
pendidikan. Beradasarkan drainase
kawasan
c. Perda No.12 hasil penelitian yang berkelanjut
perumahan
Tahun 2012 telah dilakukan, an, dan
adalah baik.
tentang maka dapat hanya 10 %
Sebanyak
Rencana Tata disimpulkan yang belum
95 % developer
Ruang Wilayah beberapa hal sebagai mengerti.
berkeinginan
(RTRW) berikut : Sedangkan
untuk
Kabupaten 1. Pemahaman untuk
menerapkan dan
Sleman 2011- developer penerapan
melanjutkan
2031. mengenai konsep
berinvestasi
d. Peraturan konsep green, green
perumahan
Daerah khususnya pada landscape
dengan
1
0
mengusung drainase dalam di Kabupaten
konsep green, berkelanjutan di pengembangan Sleman. Dengan
khususnya pada kawasan perumahan harapan akan
konsep sistem perumahan. yang ia tercipta suatu
Dan hanya kembangkan. kawasan dengan
sebanyak 5 % Hal ini mengusung konsep
developer yang menunjukkan green, khususnya
tidak bahwa tidak pada penerapan
berkeinginan adanya kendala konsep sistem
untuk maupun drainase
menerapkan tantangan serius berkelanjutan yang
dan dalam lebih baik dan ramah
melanjutkan penerapan terhadap lingkungan.
berinvestasi konsep green, Dan saran
perumahan khususnya pada untuk penelitian
dengan konsep sistem selanjutnya adalah :
mengusung drainase 1. Diharapkan
konsep green, berkelanjutan penelitian
khususnya pada dalam selanjutnya
konsep sistem pengempangan lebih
drainase perumahan, disempurnkan
berkelanjutan di kecuali kendala dalam
kawasan maupun penyusunan
perumahan. tantangan dari kuesioner,
Dikarenakan, pengetahuan sehingga
pemahaman developer itu kuesioner lebih
dari developer sendiri mudah diolah
sendiri mengenai dengan sofware
mengenai konsep tersebut. Statistical
konsep green, Product and
6.2. Saran
khususnya pada Service
Diharapkan
konsep sistem Solutions (SPSS
adanya penelitian
drainase 16.0).
selanjutnya untuk
berkelanjutan 2. Diharapkan
mengkaji lebih
masih kurang penelitian
mendalam mengenai
memahami, selanjutnya
kendala dan
sehingga dapat meninjau
tantangan penerapan
developer lebih banyak
sistem drainase
tersebut responden yang
berkelanjutan pada
mengalami diteliti.
kawasan perumahan
kesulitan dalam
7. Manfaatnya.
penerapan http://resapanb
dilapangan. DAFTA
R iopori.blogspot
.co.id. Diakses
3. Dari sebagian PUSTAK
pada tanggal
besar A 20 September
developer, Andoh, R.Y.G., dan 2015.
hanya sebanyak Iwugo, K.O., Anonim. 2010. Konsep-
10 % developer (2002). Konsep Dasar
yang belum Sustainable Zero Delta Q
mengetahui/bel Urban Policy.
Drainage https://bebasba
um paham dan
Systems-AUK njir2025.word
belum Perspective.
menerapkan press.com/04.
Urban Diakses pada
konsep green, Drainage 2002 tanggal 6
khususnya pada 112, 19. Oktober 2015.
konsep sistem
Anonin. 2014. Anonim. 2014. Skala
drainase
Pengertian pengukuran
berkelanjutan Biopori Serta
1
1
dan instrumen 2015. Stahre, P. (2005), 15 Seminar
penelitian Years Pengkajian
Lorens,
(https://dinysa Experiences Sitem
bila.wordpress of Hidrologi dan
.com/2014/01/ Rinto,
Sustainable Hidrolika,
16 Urban Storm PAU Ilmu
/). Diakses Kambuaya.
http://lorenska Drainage in Teknik
pada tanggal 6 the City of Universitas
Oktober 2015. mbuaya.blogs
pot.co.id/2012/ Malmo, Gajah Mada.
Anonim. 2014. 12 Sweden,
Supriharyono. (2002),
Statistik /saluran- World Water
Intisari
Deskriptif dan terbuka-dan- and
Materi Kuliah
Statistik. tertutup_1926. Environmenta
Metodologi
http://jam- html l Resources
Penelitian,
statistic.blogs pada 6 Congress
Program
pot.co.id/2014 Desember 2005173, 154.
Pasca Sarjana
/01/statistik- 2015. Sugiyono 2012. Universitas
deskriptif- Metode Diponegoro
dan- Libran, Suga. 2014.
Penelitian Magister
statistik.html. Kendala Dan
Pendidikan Teknik Sipil.
Diakses pada Tantangan
Penerapan (Pendekatan
6 Desember Suripin. (2004). Sistem
Konsep Green Kuantitatif,
2015. Drainase
Landscape Kualitatif,
Perkotaan
Anonim. 2014. Uji Pada Kawasan dan R&D).
yang
Validitas Perumahan Di Bandung:ALF
Berkelanjutan,
Product Bandung. ABETA
Yogyakarta,
Moment Tugas Akhir, Sunjoto. (1987), Penerbit Andi.
SPSS. Jurusan Sistem
http://www.sp Teknik Sipil Triatmodjo, Bambang.
Drainase Air
ssindonesia.co Institut (1993),
Hujan yang
m/2014/01/uji Teknologi Hidraulika II,
Berwawasan
- validitas- Nasional Yogyakarta,
Lingkungan,
product- Bandung, Beta Offset.
Makalah
momen- Bandung
spss.html. N
Diakses pada Muttaqin, Adi, Y. a
2006. Kinerja h
6 Desember z
Sistem t
2015. u
Drainase t
r
Anonim. 2014. Uji Yang p
u
Reliabilitas Berkelanjutan s
l
Alpha Berbasis :
,
SPSS. Partisipasi /
http://www.sp Masyarakat. /
ssindonesia.co Tesis, Jurusan e
m/2014/01/uji Teknik Sipil r
- reliabilitas- Universitas d
alpha- Diponegoro i
spss.html. Semarang, i
Diakses pada Semarang n
6 Desember d
2015. i
e
Anonim. 2012. Izin s
Mendirikan .
Bangunan. w
http://moroola o
ncar.blogspot. r
co.id/2012/09/ d
im b-izin- p
membangun- r
bangunan.htm e
l. Diakses s
pada 6 s
Desember .
1
2
c c m
o t a
m u n
/ r
2 e N
0 - o
1 g .
4 r 1
/ e
1 e t
1 n e
/ - n
2 p t
4 l a
/ a n
n g
g -
r g P
e r e
e e r
n e a
- n t
a - u
r c r
c i a
h t n
i y
t / B
e . a
Diakses pada 6 Desember 2015. n
Peratura g
n u
n
D a
a n
e ,
r
a S
h l
e
K m
a a
b n
u
p :
a
t 1
e 9
n 9
0
T .
i Spillett,
n P
g
k
.
a
B
t
,
I
E
I
v
a
S n
l s
e ,
1
3
S
S U
. D
G S
. :
,
U
C K
o —
l S
q u
u s
h t
o a
u i
n n
, a
b
K l
. e
,
S
( t
2 o
0 r
0 m
5 w
) a
, t
e
I r
n
t M
e a
r n
n a
a g
t e
i m
o e
n n
a t
l
i
P n
e
r T
s h
p e
e
c U
t K
i ,
v
e W
o
o r
n l
d
B W
M a
P t
s e
/ r

1
4
a
n
d

E
n
v
i
r
o
n
m
e
n
t
a
l

R
e
s
o
u
r
c
e
s

C
o
n
g
r
e
s
s

2
0
0
5

1
7
3
,

1
9
6
.

1
5

Anda mungkin juga menyukai