Anda di halaman 1dari 9

MOTIF

 Pengertian

Motif berasal dari bahasa Latin “movere” yang berarti bergerak. Jadi dapat kita
simpulkan bahwa Motif adalah sebagian kekuatan yang terdapat dalam diri organisme
yang mendorong untuk berbuat atau merupakan driving force. Motif sebagai pendorong
pada umumnya tidak berdiri sendiri, tetapi saling kait mengait dengan faktor-faktor
lainnya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi motif disebut motivasi. Motif merupakan suatu
pengertian yang mencakup penggerak, keinginan, rangsangan, hasrat, pembangkit tenaga,
alasan, dan dorongan diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

 Macam-macam
a. Motif fisiologis
Motif ini pada umumnya berakar pada keadaan jasmani, misalnya dorongan untuk
berjalan, berbaring. Motif ini sering dikatan atau disebut motif dasar (basic motives)
atau motif primer (primary motives).
b. Motif Sosial
Motif sosial merupakan motif yang kompleks dan sumber prilaku dan perbuatan
manusia, di dalam motif ini juga dapat mengenai gambaran tentang prilaku individu
maupun kelompok.
 Keebutuhan akan prestasi
Orang yang mempunyai kebutuhan atau need ini akan meningkatkan
performance, sehingga dengan demikian akan terlihat kemampuan
berprestasinya.
 Kebutuhan untuk berafiliasi dengan orang lain
Afiliasi menunjukan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan berhubungan
dengan orang lain.
 Kebutuhan akan kekuasaan
Dalam interaksi sosial orang akan memepunyai kebutuhan untuk berkuasa
(power).
c. Teori kebutuhan dari Murray
Murray mengemukakan suatu datar dari 20 kebutuhan yang pada umunya
mendorong manusia untuk bertindak atau berprilaku.
d. Motif eksplorasi, kompetensi, dan self-aktualisasi
Ketiga macam motif ini ialah :
 Motif untuk mengadakan ekslorasi terhadap lingkungan
 Motif untuk menguasai tantangan yang ada dalam lingkungan dan
menanganinya dengan secara efektif
 Motif untuk aktualisasi siri.
 Teori-teori motif
Kebutuhan untuk mendapatkan restu (approval) adalah dari stimulus eksternal , yaitu
keadaan sosial . mengenai motif ini ada beberapa teori yang diajukan yang memberi
gambaran tentang seberapa jauh peranan dari stimulus internal dan eksternal.
 Teori insting (instinct theory)
 Teori dorongan (drive theory)
 Teori insentif (insetive theory)
 Teori atribusi
 Teori kognitif

MOTIVASI
 Pengertian
Secara umum, motivasi aertinya mendorong untuk berbuat atau beraksi. Menurut
Nancy Stevenson (2001), “Motivasi adalah semua hal verbal, fisik, atau psikologis yang
membuat seseorang melakukan sesuatu sebagai respons.
 Teori yang membahas motivasi
1. Teori Maslow
Salah satu teori Maslow yang paling banyak diacu adalah teori “Hiraki Kebutuhan”
yang dikemukan oleh Abraham Maslow. Maslow memandang kebutuhan manusia
berdasarkan suatu harikat kebutuhan dari kebutuhan yang paling rendah hingga
kebutuhan yang paling tinggi.
2. Teori Dua Faktor Herzberg
Herzberg telah menemukan penjelasan 2 faktor motivasi, yaitu :
 Hygiene Factors, yang meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas supervisi,
kondisi kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan
administrasi perusahaan.
 Motivation Factors, yang dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup
keberhasilan, penakuan,pekerjaan yang menatang, peningkatan dan
pertumbuhan dalam pekerjaan.
3. Teori kebutuhan ERG Alderfer
Teori Alderef menemukan adanya 3 kebutuhan pokok manusia :
 Exsistence Needs (kebutuhan keadaan), adalah suatu kebutuhan akan tetap
bisa hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari Maslow
yaitu meliputi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman serta
hygienefactors dari Herzberg.
 Relatedness Needs (kebutuhan berhubungan), mencakup kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain.
 Growth Needs (kebutuhan pertumbuhan) adalah kebutuhan yang
mendorong sesorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif
terhadap diri sendiri atau lingkungan.
 Ciri-ciri motivasi
Sadiman menjelaskan ciri – ciri motivasi pada diri seseorang :
 Tekun menghadapi tugas
 Ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin
 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
 Lebih senang bekerja mandiri
 Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
 Dapat mempertahankan pendapat
 Tidak mudah menjelaskan hasil yang diyakini
 Senang mencari dan memecahkan masalah soal
 Hubungan motivasi dengan frustasi
Jadi motivasi disini bertugas sebagai acuan dari melaksanakan sesuatu. Ini
berarti penting buat kita semua khususnya mahasiswa dalam pencapaian
kedepan. Sedangkan Frustasi merupakan persaan dan emosi dikarenakan
keinginan yang pencaaiannya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Dengan
adanya motivasi (baik dari dalam maupun luar) membuat dia tidak pantang
menyerah dengan siklus tugas yang semakin bertambah.

KECERDASAN EMOSIONAL
 Pengertian
Kecerdasan emosional atau sering disebut EQ (emotional quotient) adalah
kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi
dirinya sendiri maupun emosi orang lain. Tingkatan kecerdasan emosional atau EQ
(emotional quotient) setiap orang atau individu berbeda-beda ( tergantung orangnya
sendiri). Dalam EQ, emosi mangacu pada perasaan terhadap informasi akan sesuatu
hubungan. Kecerdasan emosional bisa dikatakan sebagai kemampuan psikologi yang
telah di miliki oleh setiap individu sejak lahir.
 Faktor kecerdasan emosional
Menurut Agutian (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional :
1. Faktor Psikologis
Faktor Psikologis merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang atau
individu tersebut dalam mengolah, mengontrol, mengendalikan dan
mengkoordinasikan keadaan emosi agar termanifestasi dalam perilaku secara
efektif. Peningkatan kecerdasan emosional secara fisiologis dengan puasa.
Puasa tidak hanya mengendalikan dorongan fisiologis manusia, namun juga
mampu mengendalikan kekuasaan implus emosi. Contohnya puasa senin dan
kamis.
2. Faktor pelatihan emosi
Reaksi emosional apabila diulang-ulang pun akan berkembang menjadi suatu
kebiasaan, dan kebiasaan rutin tersebut akan menghasilkan pengalaman yang
berujung pada pembentukan nilai.
3. Faktor pendidikan
Pendidikan dapat menjadi salah satu sarana belajar individu untuk
mengembangkan kecerdasan emosional . individu mulai dikenalkan dengan
berbagai bentuk emosi dan bagaimana mengolahnya melalui pendidikan.
Sistem pendidikan di sekolah tidak boleh hanya menekankan pada kecerdasan
akademik saja, memisahkan kehidupan dunia dan akhirat, serta menjadikan
ajaran agama sebagai ritual saja.
 Cara meningkatkan kecerdasan emosional
1. Belajar mengenal emosi diri
Kamu dapat menanyakan kepada hati nuranimu sendiri misalkan apakah
perasan kamu sesungguhnya. Apakah kamu tergolong orang yang mudah
marah, mudah tersinggung, dll.dengan harapan bahwa setelah mengenal
emosi diri, maka akan segera muncul kesadran diri bahwa setelah mengenal
emosi diri, maka akan segera muncul kesadaran diri bahwa kamu sedang
merasakan senang, sedih, dll.
2. Belajar mengelola/mengekspresikan emosi
Jika kamu mengekspresikan perasaan terlalu berlebihan dapat menjadi
penghambat terjadinya suatu kejadian yang tak diharapkan. Contoh jika
kita akan menghadapi ujian kita merasa tidak dapat menjawab ujian
tersebut, maka hal tersebut dapat menjadi hambatan.
3. Belajar memotivasi diri
Memotivasi diri dapat membantu menumbuhkan semangat, percaya diri,
ketekunan, dan ketahan mental. Memotivasi diri akan membuat kita selalu
berfikir positif dan kekuatan mental.
4. Belajar mengenal emosi orang lain
Dengan mengenal emosi orang lain akan melatih cepat tanggap terhadap
lawan bicara, dimana lawan bicara pada saat sedih, gembira, takut ataupun
manrah.
5. Belajar membina hubungan
Salah satu kunci dari membina hubungan ialah membuka hati untuk
menerima kelemahan dan kelebihan orang lain,menjaga kode-kode rahasia
hubungan sehingga tidak semua hal terutama yang berhubungan dengan
privasi atau pun sesuatu yang bersifat pribadi perlu diungkapkan.
6. Belajar mengambil keputusan
Kita mengambil keputusan hampirb setiap saat. Meskipun anda tidak dapat
mengontrol keputusan yang anda buat secara sadar dan tidak sadar setiap
detik, anda pasti membutuhkan banyak pemikiran dan pertimbangan.
 Manfaat kecerdasan emosional
1. Dalam menghadapi stres
Sters ialah suatu keadaan di mana kita merasa tertekan yang mubcul dari
masalah atau pun beban pikiran yang siapa saja bisa merasakannya dari
anak-anak sampai orang tua.
2. Kontrol implus
Mampu menunda kesenangan sesaat untuk menghasilkan hasil yang
memuaskan. Seperti saat menhan diri, rasa sulit. Menahan rasa sakit
sekarang dan membaliknya menjadi senang di waktu yang akan datang.
3. Mengelola susana hati
Adalah suatu kemampuan emosiaonal yang meliputi kemampuan untuk
tetap tenang dalam suasana apapun, mengatasi kesedihan.
4. Motivasi diri
Orang yang mampu memotivasi diri akan cendrung sangat produktif dan
efektif dalam hal apapun itu. Dengan membaca buku atau membaca
artikel juga dapat membuat diri kita termotivasi.
5. Mampu memahami orang lain
Memahami dan menghormati orang lain mempunyai keuntungan yaitu
memiliki kesempatan untuk menjalin komunikasi dan hubungan yang baik
dengan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Sunaryo.2004.psikologi untuk keperawatan.Jakarta: penerbit buku kedokteran (EGC)

Murtiadi,dkk.2013.pengantar psikologi umum.Yogyakarta: Graha Ilmu

Goleman,Daniel.1999.Kecerdasan Emosional.Jakarta: Gramedia

Rusmi Widayatun,Tri.1999.Ilmu prilaku.Jakarta: Sagung Seto

Bimo,walgito.2010.pengatur psikologi umum.Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Maliki,S.2009.Manajemen pribadi untuk kesuksesan hidup.Yogyakarta: Kartajaya

Goleman.2000.Kecerdasan manusia.Jakarta: Gramedia


MAKALAH PSIKOLOGI

NAMA : HESTI ANGGRAINI

JURUSAN : GIZI

PRODI : DIV

NIM : PO 5130217 022

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATAN BENGKULU

TAHUN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai