TAMBAHAN ELC 3

NO MATERI JOB DSC

1 RPM SENSOR ADALAH MERUPAKAN PEMBANGKIT PULSA
SEPERTI IC 555, KEMUDIAN OLEH IC PENDUKUNG
DIRUBAH MENJADI BINARI UTK SEVENT SEGMENT.

2 TWO STAGE ACTIVE POSISI TRAVEL,PWR MAX,SWING LOCK,BOOM LWR

3 SPEED SENSOR LEPAS DAN SHORT PADA SPEED SENSOR

4 SOLENOID LS EPC DILEPAS PENGARUHNYA PADA TRAVEL LOW JADI

LEBIH TINGGI

5 PRESSURE SENSOR BISA MEMBACA PADA PRESSURE 80 KG/CM2

6 POTENSIOMETER PADA SAAT DILEPAS SOCKET POTENSIO TIDAK

GOVERNOR MTR BERPENNGARUH TERHADAP PERGERAKAN
GOVERNOR MOTOR SESUAI FCD

7 FCD BERAPA COMPARASION TERHADAP POSISI DAN

VOLTAGE/OHM.

8 RPM SENSOR PENGARUH RPM TERHADAP PERGERAKAN GOVR

9 FUSE 12 & 2 PENGARUH TERHADAP UNIT

10 PROLIX RESISTOR ARUS YANG KELUAR ADALAH I = V/R

I = 24/30 (30 OHM )
I = 0,8 AMPERE

11 CUT OFF FUNCTION MULAI BEKERJA PADA PRESSURE 285 KG/CM2

12 TWO STAGE INPUTAN PADA SOLENOID TWO STAGE

==> PRESSURE SWITCH TRAVEL
==> SWING LOCK SWITCH
==> POWER MAX SWITCH
==> BOOM LOWER PRESSURE SWITCH

13 OVERHEAT PREVENTION

11 AUTO DECCEL FCD MAX NEUTRAL

12 AUTO OVER HEAT 95 DERAJAD

 OVERHEAT PREVENTION

100 DERAJAD UP

102 DERAJAD UP

105 DERAJAD

13 PRESSURE SENSOR RUMUS / CONVERSI PRESSURE SENSOR

AN ELC 3
PR/EXPERIMENT
1.MEMASTIKAN UOTPUT VOLTASE
SESUAI DENGAN RPM PADA PANEL
RPM….=…..VOLT.

EXPERIMENT
PRESSURE SWITCH

BUKTIKAN

BUKTIKAN

BUKTIKAN

FENOMENA BUKTIKAN

EXPERIMENT

EXPERIMENT

EXPERIMENT

LIHAT RESISTOR PADA UNIT

GERBANG LOGIKA OR

PENURUNAN PERTAMA 100 + 50

0.2 SEC ==> STAGE 1 TURUN 100 + 50
SETELAH 0.2 SEC SAMPAI 4 SEC
SETELAH 4 SEC SELESAI MAKA RPM TURUN PADA 1400 RPM
PADA SAAT DIOPERASIKAN KURANG DARI 1 SEC RPM NAIK

==> TRAVEL TERJADI LOWER SPEED ( SAAT POSISI HIGH SPEED )

==> SETELAH DIBAWAH 95 DERAJAD DI NORMALKAN

==> PADA MODE A DITURUNKAN PUMP DISCHARGE

==> LAMPU INDICATOR MENYALA & LOWER PUMP DISCHARGE

==> ANY MODE LOOW IDLE,LAMP INDICATOR MENYALA, BUZZER SOUNDS

V = 0.008 * P +0.5
V = 0.008 * 355 + 0.5
V = 3,34 VDC

P = 3,34-0,5/0.008
P = 355
 PROGRESS JOB MATERI NEXT
NO SUB MATERI TOOLS ACTION
1 STEEPER MOTOR AVO CHECK VOLT
CHECK OHM
CHECK DRIVE SIGNAL CTRL

2 FCD AVO CHECK VOLT

CHECK OHM

3 POTENSIOMETER AVO CHECK VOLT

GOVERNOR MTR CHECK OHM

4 OUTPUT SPEED ANALISA MENGAPA VOLTAGE YANG TERBACA

SENSOR SAAT DIUKUR KONDISI TERPASANG
SEMAKIN HIGH SEMAKIN RENDAH
PADAHAL WAKTU TERLEPAS SEMAKIN
HIGH IDLE SEMAKIN TINGGI VOLTAGE.

5
ERI NEXT
SUMARY DATA CONTROLING
CARI TECHNOINFO

WAKTU BERAPA
LAMA BERTAHAN

EXPERIMENT UNIT

EXPERIMENT UNIT
DISCONNECT FENOMENA
SHORT FENOMENA

EXPERIMENT LAGI SIMPULKAN

PADA UNIT.

Tanggal : 15 Mei 2006
NO COMPONENT
1 # SPEED SENSOR
2 # POTENSIOMETER
GOVERNOR MOTOR
3 # SOLENOID LS EPC
4 # SOLENOID PC EPC
5 # FUSE 12 & 2
6 # CURRENT PC EPC
7 # PROLIX ON
8 # OUTPUT SPEED SENSOR
TUGAS & HASIL EXPERIMENT ELC 3
ACTION / EXPERIMENT
=> DISCONNECT ( RESISTANCE BESAR )
=> SHORT ( RESISTANCE KECIL )
=>DITUKAR DENGAN WATER TEMPERATURE
=> DISCONNECT
=>SHORT SIGNAL
=>MIS ADJUSMENT/ POTENSIO TIDAK IKUT BER --> RPM ENGINE HUNTING
=> DISCONNECT
=> ATTACHEMENT OPERATE & TRAVEL LOW
=> POSISI SOLENOID ON/OFF
=>DISCONNECT
=>DISCONNECT FUSE NO 2
=>DISCONNECT FUSE NO 12
=>OPERATE UNIT, NEUTRAL,DIGERAKKAN,
=>PRESURE OPERATE &
=>CEK RESISTOR DI TOOLROOM ( ALEX )
=> SENSOR KONDISI TERLEPAS
( DIUKUR OUTPUT VOLTAGE AC RANGE )
FENOMENA HASIL EXPERIMENT
--> ARUS KE PC EPC TIDAK VARIASI DAN POSISI DI TINGGI 600 mA.
--> FLOW MAIN PUMP KECIL DAN SPEED ATTACHEMENT KURANG.
--> RPM ENGINE NORMAL ( BISA HIGH DAN LOW IDLE )
--> TIDAK BERPENGARUH KE SPEED TRAVEL
--> ENGINE TIDAK BISA POSISI HIGH MESKIPUN FCD MAX
--> CURRENT KE PC EPC SOLENOID 410 mA.
--> ENGINE STALL
--> ENGINE OVER HEAT DAN RPM TIDAK MAU TINGGI
--> TIDAK BERPENGARUH TERHADAP RPM & UNIT.
--> RPM ENGINE LOW IDLE HUNTING
--> RPM ENGINE TIDAK MAU KECIL / POSISI SELALU HIGH
--> ENGINE TIDAK MAU MATI
--> ENGINE TIDAK MAU MATI
--> TRAVEL LOW BERUBAH MENJADI MEDIUM ( SPEED + 33 DETIK )
--> LS EPC SOLENOID TETAP ON.
--> ON SAAT TRAVEL LOW DAN UNIT NEUTRAL
--> TRAVEL LOW ARUS 810 mA
--> UNIT NEUTRAL = LOW IDLE ARUS 990-1000 mA
--> UNIT NEUTRAL HIGH IDLE ARUS 880-890 mA
--> ENGINE STALL
--> PANEL TIDAK MAU MATI SAAT ST SWITCH POSISI OFF.
--> TIMBUL ERROR 05 DAN 02
--> ERROR CODE MUNCUL : E 223, E233, DAN E 317.
--> EGINE TIDAK MAU MATI SAAT ST SWITCH POSISI OFF.
--> ENGINE TIDAK MAU HIGH IDLE
--> MODE. A = CURRENT RENDAH KE TINGGI ( SUDUT MAX TO MIN )
--> MODE. E = CURRENT TINGGI KE RENDAH ( SUDUT MIN TO MAX )
--> SESUAI DENGAN DATA EXPERIMENT SEBELUMNYA
Jumlah Klik FCD Output AC volt 1 Output AC Volt 2 Output AC Volt 3
0 3.75
1 3.67
2 3.83
3 4.01
4 4.17
5 4.33
6 4.51
7 4.66
8 4.83
9 4.97
10 5.15
11 5.25
12 5.25
13 5.25
14 5.25
15 5.25
 => SENSOR KONDISI TERPASANG Jumlah Klik FCD RPM Enngine Output AC Volt 1 Output AC Volt 2
( DIUKUR OUTPUT VOLTAGE AC RANGE ) 0 1010 2008 2010
1 1060 2.003 2001
2 1180 1.977 1.978
3 1300 1.945 1.943
4 1400 1.908 1.907
5 1510 1.866 1.866
6 1640 1.813 1.815
7 1750 1.763 1.758
8 1860 1.715 1.713
9 1960 1.664 1.661
10 2090 1.604 1.599
11 2170 1.561 1.561
12 2170 1.561 1.561
13 2170 1.561 1.561
14 2170 1.561 1.561
15 2170 1.561 1.561

9 CURRENT PC EPC SOLENOID =>LIHAT PADA MONITORING CODE NO.13 --> saat lever attachement fine control maka arusnya constan di 180 mA
--> saat lever attachement full stroke arus bervariasi dari 180 up sesuai beban

10 TWO STAGE SOLENOID =>CEK POSISI APA SOLENOID BEKERJA * BEKERJA SETELAH ADA INPUTAN :
--> PRESSURE SWITCH TRAVEL
--> SWING LOCK SWITCH ON
--> POWER MAX SWITCH + ATTACHEMENT KECUALI SWING MODE A/E
--> BOOM LOWER PRESSURE SWITCH

11 SWING HOLDING BRAKE =>ACTIVE SAAT POSISI --> SWING LOK OFF DAN DIPOSISIKAN SWING
--> ALL ATTACHEMENT DIOPERASIKAN KECUALI TRAVEL.

12 PRESSURE SWITCH =>POSISI BIT PATTERN ( 020 ) --> 1 = TRAVEL PRESSURE SWITCH
--> 2 = SWING
--> 3 = BOOM RISE
--> 4 = BOOM LOWER
--> 5 = ARM OUT
--> 6 = ARM IN

=>POSISI BIT PATTERN ( 021 ) --> 1 = BUCKET DUMP

--> 2 = BUCKET CURL
--> 6 = STEERING SIGNAL

13 SOLENOID DRIVE CONDITION =>POSISI BIT PATTERN ( 023 ) --> 1 = TRAVEL JUNCTION SOLENOID
--> 2 = KOSONG
--> 3 = PUMP MERGER DIVIDER SOLENOID
--> 4 = SWING HOLDING BRAKE SOLENOID
--> 5 = TRAVEL SPEED SOLENOID
--> 6 = TWO STAGE SOLENOID

14 WATER TEMPERATURE SENSO=>TEST AUTO WARMING UP --> SAAT DI DINGINKAN DENGAN AIR ES SEWAKTU ENGINE DI-
HIDUPKAN POSISI RPM LANGSUNG TINGGI 1180 RPM

=>TEST OVERHEAT PREVENTION SYSTEM --> SAAT 95º C = FLOW MAIN PUM DIPERKECIL…..
--> SAAT 102º C = LAMPU INDICATOR MENYALA
--> SAAT DIATAS 105º C = ENGINE LOW DAN DISCHARGE
MAIN PUMP DIPERKECIL DENGAN MENGIRIM ARUS KE PC EPC
BESAR YAITU 990 mA.
CODE 44 / HYDRAULIK CODE 41 / WATER
25/39 mA MULAI 195 mA MULAI 212 mA Lebih dari 244 mA
BERPENGARUH MENAIKKAN RPM Bar Graf Temp full RPM mulai naik
MENURUNKAN ENGINE Buzer Sound
RPM ENGINE Rpm Turun

Balok Input Signal sensor

6 236
7 224
8 216

15 PRESSURE SENSOR =>DILEPAS ( NO SIGNAL ) --> POSISI A MODE RELIEF ARUS KE PC SOL 350mA KECUALI SWING
 --> OPERATING CURRENT SESUI STANDARD

16 TRAVEL SPEED SOLENOID =>RPM DIBAWAH 1500 -->SPEED TIDAK BISA PINDAH KE POSISIS HI MESKIPUN SWITCH Hi.
=>TEKANAN HYDRAULIK DIATAS 250 KG/CM2 -->TRAVEL SPEED TIDAK MAU KE POSISI Hi
17 PRESURE SENSOR HYD => COMPARASION OUTPUT VOLTAGE DAN PRESSURE HYD VOLTAGE SENSR
ACTUAL PRESSURE PADA MONITOR PANEL 0 kg/cm² 0.1 Vdc
10 kg/cm² 0.582 Vdc
50 kg/cm² 0.891 Vdc
100 kg/cm² 1.284 Vdc
150 kg/cm² 1.649 Vdc
200 kg/cm² 2.054 Vdc
250 kg/cm² 2.448 Vdc
300 kg/cm² 2.845 Vdc
350 kg/cm² 3.21 Vdc
400 kg/cm² 3.6 Vdc
450 kg/cm² 3.99 Vdc