Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEBIDANAN

PADA REMAJA X UMUR 16 TAHUN

DENGAN DISMINORE

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

TULAS AGUSTINA RAHAYU (201802011)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

2021
LAPORAN PENDAHULUAN REMAJA

A. Pengertian Remaja

Masa remaja adalah periode dimana individu mengalami transisi

dari masa kanak-kanak sampai dewasa, biasanya antara usia 13 dan 20

tahun (Novieastari et al., 2020). Istilah remaja biasanya mengacu pada

pematangan psikologis individu, sedangkan istilah pubertas mengacu pada

titik dimana memungkinkan terjadinya reproduksi.

Masa remaja adalah masa transisi dalam rentang kehidupan

manusia, menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. Masa

remaja disebut pula masa penghubung atau masa peralihan antara masa

kanak-kanak dengan masa dewasa (Meilan et al., 2018).

B. Tahapan Tumbuh Kembang Remaja

a) Remaja Awal (11-13 tahun / eraly adolescence)

Remaja merasa lebih dekat dengan teman sebaya dan bersifat

egosentris serta ingin bebas. Sifat anak pada usia ini yaitu adanya

minat terhadap kehidupan sehari-hari, ingin tahu ditandai ingin

belajar, dan masih bersikap kanak-kanak. Karakteristik secara

kognitif, yaitu cara berpikir konkret, tidak mampu melihat akibat

jangka panjang dari suatu keputusan yang dibuat sekarang, dan

moralitas yang konvensional.

b) Remaja Pertengahan (14-17 tahun / middle adolescence)


Bentuk fisik semakin sempurna pada masa remaja tengah ini. Hal-hal

yang terjadi yaitu mencari identitas diri, timbul keinginan untuk

berkencan dengan lawan jenis. Dan berkhayal tentang aktivitas seks.

Remaja pada masa ini cenderung berperilaku agresif, ditandai emosi

yang berlebihan dalam merespons suatu kejadian.

c) Remaja Akhir (18-21 tahun / late adolescence)

Remaja akhir disebut remaja dewasa muda karena mulai

meninggalkan dunia kanak-kanak. Remaja lebih selektif dalam

mencari teman sebaya, mempunyai citra tubuh terhadap dirinya

sendiri, dapat mewujudkan rasa cinta, dan belajar menyesuaikan diri

dengan norma-norma yang berlaku. Remaja akan mulai merasakan

beban atau tanggung jawab dalam mencari pendidikan yang baik atau

pekerjaan yang lebih nyaman.

Remaja mempunyai sifat khas yaitu mandiri dan belajar bertanggung

jawab terhdap hal yang dilakukan. Hal ini ditandai dengan menyukai

petualangan dan tantangan serta cenerung berani menanggung resiko

atas perbuatannya.

C. Perubahan Fisik Pada Remaja

Periode atau masa remaja identik dengan proses pematangan fisik

(jasmani) dan psikologis (rohani). Pematangan fisik terutama pada fungsi

seksual ditandai dengan menstruasi pada remaja perempuan dan mimpi

basah pada remaja laki-laki.


Ciri-ciri seks sekunder pada remaja perempuan di antaranya panggul dan

pantat membesar, kulit lebih halus, serta tinggi dan berat badan bertambah.

Selain itu perkembangan payudara sudah dimulai biasanya paling muda

usia 8-10 tahun. Kelenjar keringat aktif ditandai keringat bertambah

banyak. Rambut pada ketiak dan alat kelamin juga mulai tumbuh,

sedangkan ciri seks sekunder pada remaja laki-laki umunya dikenali dari

perubahan pada suara atau suara menjadi berat, tumbuh jakun, serta tinggi

dan berat badan bertambah. Rambut pada ketiak, alat kelamin, dada, dan

wajah mulaitumbuh. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang. Selain

itu kelenjar keringat aktif ditandai dengan keringat yang bertambah

banyak. Pada alat reproduski penis dan buah zakar membesar.

D. Perkembangan Psikologis Pada Remaja

Remaja mengalami perkembangan pada berbgai aspek terutama

aspek kognitif, emosi, sosial, dan moral. Secara psikologis, perubahan

kemampuan intelektual mendprong remaja memhami dunia luar. Remaja

belajar mengorganisasikan ide-ide, seperti daya dalam kegiatan belajar.

Secara umum, remaja mengalami adaptasi, seperti berusaha

mendapat status dalam kelompok, ingin dihargai, menerima perubahan dan

keadaan fisik, mejalin hubungan di lingkungan sosial, dan pembentukan

minat terjadap jenis kelamin.


Usia remaja memiliki beberapa ciri yang diklasifikasikan dalam

beberapa masa kehidupan yang dilewati. Pertama, masa transisi

merupakan masa peralihan dari beberapa fase perjuangan berat yang

dilalui remaja ke tahap penerimaan. Kedua masa stress yang ditandai

dengan remaja akan mengalami stress apabila ia tidak berprestasi atau

gagal dalam mewujudkan keinginannya. Ketiga masa berbahaya karena

remaja rentan terhadap berbagai macam bahaya. Keempat rasa canggung

karena remaja masih berusaha belajar dengan lingkungan luar yang kadang

tidak mendukung apa yang ia lakukan. Remaja akan belajar beradaptasi

dengan lingkungan baru agar tercapainya perkembangan sosial yang baik.

Kelima masa berprestasi ditandai dengan perkembangan intelegensi yang

terus meningkat. Remaja lebih suka belajar sesuatu yang dapat dimengerti

secara logika. Keenam masa sepi karena ada beberapa waktu remaja butuh

menyendiri.

E. Disminore

Disminore adalah nyeri sewaktu haid. Disminore terjadi pada 30-75 %

wanita dan memerlukan pengobatan. Etiologi dan patogenesis disminore

sampai sekarang belum jelas . Klasifikasi disminorea primer ( disminore

sejati, intrinsik, esensial ataupun fungsional). Nyeri haid yang terjadi sejak

menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan. (Jalilah &

Prapitasari, n.d.)
DAFTAR PUSTAKA

Jalilah, N. hidayatun, & Prapitasari, R. (n.d.). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi

dan Keluarga Berencana. Cv. Adanu Bimata.

Meilan, N., Maryanah, & Follona, W. (2018). Kesehatan Reproduksi Remaja.

Wineka Media.

Novieastari, E., Ibrahim, K., Deswani, & Ramdaniati, S. (2020). Dasar-Dasar

Keperawatan. Elsevier(Singapore) Pte Ltd.


ASUHAN KEBIDANAN

PADA REMAJA X UMUR 16 TAHUN

DENGAN DISMINORE

Pengkajian

Tanggal / Jam Pengkajian : 15 Februari 2021 / 18.00

Tempat : Rumah Klien


Nama Pengkaji : Tulas Agustina Rahayu

DATA SUBJEKTIF (S)

1. Identitas
Nama : Nn. J
Umur : 16 Tahun
Suku : Jawa Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Alamat : Wates Lor
2. Keluhan Utama : Ny. J mengatakan kalau menstruasi mengalami nyeri
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche
b. Lama
c. Siklus
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Nn. J mengatakan tidak sedang menderita penyakit seperti diabetes
melitus, jantung, hipertensi.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
c. Nn. J mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
seperti diabetes melitus, jantung, hipertensi.
5. Pola Pemenuhan Sehari-Hari
a. Pola Nutrisi
Makan : Nn. J mengatakan makan 3x sehari dengan komposisi nasi, lauk
dan sayur.
Minum : Nn. J mengatakan minum air putih kurang lebih 8 gelas sehari.
b. Pola Eliminasi
BAK : Nn. J mengatakan buang air kecil 3-4 kali dalam sehari.
BAB : Nn. J mengatakan buang air besar 1 kali sehari.
c. Pola Istirahat
Nn. J mengatakan tidur siang 1 jam , tidur malam 8 jam.
d. Persoal Hygine
Nn. J mengatakan mandi 2-3x sehari, ganti pakaian 2-3x sehari.
e. Pola Aktivitas Sehari-hari
Nn. J setiap hari yaitu sekolah dan membantu pekerjaan rumah.

DATA OBJEKTIF (O)

1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 82 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 36,5’C
2. Pemeriksaan Fisik Khusus
Kepala : Bersih, tidak ada benjolan, warna rambut hitam

Muka : Bersih, simetris, tidak odem, tidak pucat

Mata : Bersih, simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih

Hidung : Bersih, tidak ada pembesaran polip

Mulut : Bibir bersih, tidak ada gigi berlubang

Telinga : Bersih, tidak ada serumen dan purulen

Leher : Bersih, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran

kelenjar tyroid

Dada : Bersih, tidak ada bunyi whezzing dan ronchi

Abdomen : Bersih, tidak ada benjolan abnormal

Eksremitas : Tidak ada polidaktili dan sindaktili

Genetalia : Tidak dilakukan pengkajiam

Anus : Tidak dilakukan pengkajian

ANALISA (A)
Ny. J umur 16 tahun dengan disminorea

PENATALAKSANAAN (P)

1. Memberitahu pasien bahwa pasien dalam keadaan baik dan mengalami

disminore yaitu nyeri pada saat haid , akan tetapi hal ini normal karena nyeri

menstruasi timbul sejak menstruasi pertama dan akan pulih seiring berjalannya

waktu.

Hasil : Pasien mengerti bahwa nyeri yang dirasakannya merupakan hal normal.

2. Menjelaskan kepada pasien hal-hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi

yang berlebihan seperti shock, kelelahan dan kecemasan.

Hasil : Pasien mengerti dengan penjelasan yang sudah diberikan.

3. Menjelaskan kepada pasien cara pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi

nyeri pada saat menstruasi yaitu menghindari stress yang menimbulkan

kecemasan, mengatur pola makan, istirahat yang cukup, dan olahraga secara

teratur.

Hasil : Pasien mengerti dengan penjelasan yang sudah diberikan.

4. Menjelaskan kepada pasien jika mengalami nyeri menstruasi dapat

mengompres bagian perut dengan air hangat.

Hasil : Pasien mengerti dengan penjelasan yang sudah diberikan.

Anda mungkin juga menyukai