1. Pada tahun 1948-1965 terjadi banyak pergolakan internal di Indonesia. Tahun 1948 ditandai dengan pecahnya pemberontakan besar pertama setelah Indonesia merdeka, yaitu pemberontakan PKI di Madiun. Pergolakan internal ini ditutup pada tahun 1965 yang merupakan tahun dimana berlangsung peristiwa G30S/ PKI yang berusaha merebut kekuasaan dan mengganti ideologi Pancasila. Penyebab terjadinya pergolakan ini antara lain:
- Terdapat banyak kelompok yang saling bersaing untuk mengusung ideologi masing-masing Pada masa setelah kemerdekaan, terdapat lima kelompok besar politik Indonesia : nasionalisme radikal (diwakili antara lain oleh PNI), Islam (NU dan Masyumi), komunis (PKI), sosialisme demokrat (Partai Sosialis Indonesia/ PSI), dan tradisionalis Jawa (Partai Indonesia Raya/ PIR, kelompok teosofis/ kebatinan, dan birokrat pemerintah/pamongpraja). Pada masa itu kelompok-kelompok tersebut saling bersaing untuk mengusung ideologi masing-masing menjadi ideologi bangsa.
- Konflik kepentingan Pada masa ini, terdapat kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan yang tertanam dengan kuat sehingga mereka berusaha untuk mengontrol suatu sistem sosial atau kegiatan untuk keuntungan sendiri. Mereka mengalami kesulitan untuk melepaskan posisi atau kedudukannya sehingga sering menghalangi suatu proses perubahan. Contoh konflik yang terjadi adalah APRA, RMS dan peristiwa Andi Aziz.
- Ketidaksetujuan terhadap sistem pemerintahan. Hal ini menyebabkan persoalan negara federal dan BFO (Bijeenkomst Federal Overleg), serta pemberontakan PRRI dan Permesta. Hal ini dimulai setelah terjadinya perjanjian Linggarjati yang menyatakan Indonesia akan berbentuk negara serikat/federal dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS).
2. - Ir. Soekarno Ir. Soekarno dikenal sebagai Bapak Proklamator. Beliau berjasa memperjuangkan kemerdekaan Indonesia lewat jalur perundingan. Banyak peristiwa penting yang melibatkan Soekarno, baik masa persiapan kemerdekaan sampai usaha mempertahankannya. Jasa dan peranan beliau antara lain sebagai berikut. Tanggal 9 Agustus 1945, Ir. Soekarno bersama Mohammad Hatta dan Rajiman Wedyodiningrat ke Dalat, Vietnam. Mereka bertemu Jenderal Terrauchi untuk membicarakan kemerdekaan Indonesia. Tanggal 17 Agustus 1945, membacakan Proklamasi Kemerdekaaan RI dan bersama Mohammad Hatta menandatangani naskah proklamasi. Tanggal 18 Agustus 1945 dilantik menjadi presiden RI. Tanggal 23 Agustus 1945, membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR). Tanggal 28 Oktober 1945, mengadakan perundingan dengan Inggris di Surabaya. - Drs. Mohammad Hatta Peran Drs. Mohammad Hatta dalam usaha mempertahankan kemerdekaan antara lain sebagai berikut: Bersama Ir. Soekarno menandatangani naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Menjadi pemimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda tanggal 23 Agustus–2 November 1949. Pada tanggal 27 Desember 1945, menandatangani naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia. Drs. Mohammad Hatta dipercaya mendampingi Ir. Soekarno menjadi wakil presiden pertama Republik Indonesia. - Sultan Hamengkubuwono IX (HB IX) Peranan HB IX dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia antara lain sebagai berikut: Sri Sultan Hamengkubuwono IX Pada tanggal 5 September 1945, Sultan Hamengkubuwono IX menyatakan bahwa Kesultanan Jogjakarta adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada saat ibu kota RI di Jakarta diserang Belanda, HB IX mempersiapkan dan menyediakan Kota Jogjakarta sebagai pusat pemerintahan RI. HB IX menjadi anggota delegasi Indonesia dalam Perundingan Roem–Royen. Saat terjadi Serangan Umum 1 Maret 1949, HB IX membantu TNI menyediakan Keraton Jogjakarta sebagai tempat persembunyian para pejuang dan TNI. Tanggal 13 Juli 1949, HB IX diangkat menjadi Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan pada sidang pertama kabinet Indonesia. Tanggal 27 Desember 1949, HB IX mewakili Indonesia dalam penandatanganan kedaulatan RI dan menerima penyerahan kedaulatan dari Belanda. - Jenderal Soedirman Peranan Jenderal Soedirman dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut. Tanggal 12 Desember 1945, memimpin TKR di Ambarawa dalam menggempur dan mengusir Inggris. Saat itu beliau masih berpangkat kolonel. Jenderal Soedirman memimpin pasukan TNI melakukan perang gerilya melawan Belanda dalam Agresi Militer Belanda II. Satu hal yang perlu kamu ingat, Jenderal Soedirman tetap berjuang memimpin pasukan walaupun dalam keadaan sakit. Sebagai penghargaan atas jasa dan pengorbanannya, Jenderal Soedirman mendapat sebutan Bapak Tentara Nasional Indonesia.
3. Kondisi Ekonomi dan Politik Indonesia
A. Masa setelah kemerdekaan Indonesia - Kehidupan politik 1. Pada awal kemerdekan didirikannya badan pemerintahan * Kabinet Indonesia * TNI * Badan perjuangan rakyat seperti Barisan Rakyar indonesia (BARA) 2. Indonesia menganut sistem multi partai, sehingga munculah kepentingan golongan diantara partai - partai politik. 3. Dari sistem multipartai tersebut mneyebabkan Indonesia tumbuh dengan baraneka macam ideologi.
- Kehidupan ekonomi 1. Kekosongan kas negara Indonesia akbat untuk pemniayaan pada masa pedudukan Jepang. 2. Seringnya mengganti kabinet Indonesia menyebabkan perekonomian tidak stabil. 3. Belanda menjadi arus politik keuangan yang ada di indonesia, sehingga belanda masih memiliki peranan perekonomian di indonsia yang memperbutuk perekonomian bangsa.
B. Masa Demokrasi Liberal - Kehidupan politik 1. Kabinet Indonesia sering berganti sehingga menyebabkan pembangunan tiddak merata. 2. TIdak terdapat partai yang dominan 3. Pada sistem multipartai tidak ada susunan pemerinahan yakni legislatif, yudikatif dan eksekutif. 4. Di dalam masyarakat mulai muncul pemberontakan seperti DI/TII, Permesta, ARPA dan RMS. 5. Mulai muncul sengketa dengan Irian Barat sebagai wilayah bekas jajahan Belanda.
- Kehidupan ekonomi 1. Mulai muncul krisis ekonomi. 2. Penduduk etnis Toinghoa, mulai memiliki semangat untuk mendirikan perekonomian di indonesia. 3. Dibatalkannya KMB, menyebabkan Indonesia kekurangan penanam pasar modal yakni Belanda.
C. Masa Demokrasi terpimpin - Kehidupan poiitik 1. Dibentuknya Kabinet Kerja dgan dibentuknya tri program yakni : * Masalah pangan dan sandang * Masalah yang ada di dalam negeri * Pengembalian Irian barat - Kehidupan ekonomi - Atas banyak pemberontakan yang trejadi di era kepemimpinan Soekarno maka Soeharto selaku Presiden mengeluarkan sistem ekomi komanda. Yakni alat - alat produksi harus dimiliki oleh negara dengan penawasan dari negara.