Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KOMUNIKASI TERTULIS
a. Completeness (kelengkapan)
Dalam komunikasi bisnis kelengkapan informasi sangat penting. Sebagai
contoh, bila surat penawaran dibuat dengan informasi yang tidak lengkap
seperti tanpa memberitahukan terms of payment dan terms of delivery
(cara pembayaran dan pengiriman barang), maka ketidak lengkapan
informasi ini dapat mempengaruhi respon dari potential buyers (calon-
calon pembeli). Supaya komunikasi bisnis menjadi lebih lengkap, perlu
diperhatikan beberapa hal berikut ini
1) Informasi / pesan dapat menjawab semua pertanyaan yang mungkin
diajukan oleh pihak lain yang berkomunikasi.
2) Berikan informasi tambahan, bila diperlukan. Informasi tambahan
seringkali bermanfaat bagi calon pembeli yang belum mengetahui apa
yang menjadi kebutuhannya.
3) Seyogyanya mencakup 5 W dan 1 H (what, who, when, where, why,
dan how). Contoh: untuk surat penawaran, informasi yang perlu
disampaikan meliputi: produk apa yang akan dijual, siapa yang dapat
dihubungi untuk pemesanan/pembelian produk, kapan pemesanan /
pembelian dapat dilakukan, dimana pemesanan / pembelian dapat
dilakukan, mengapa produk tersebut perlu dipesan / dibeli, dan
bagaimana pemesanan / pembelian itu dapat dilakukan.
b. Conciseness (kepadatan isi pesan)
Pesan yang disampaikan dalam komunikasi tulis harus singkat,
padat, dan jelas. Kata, frasa, dan kalimat harus bernas, informatif, dan
komunikatif. Teliti dan tidak multi tafsir. Kata lain yang dapat mewakili
pengertian ini adalah compact.
c. Consideration (pertimbangan)
Consideration mengandung maksud bahwa sebelum melakukan
komunikasi tertulis kita harus benar-benar mempertimbangkan pesan apa
yang akan kita sampaikan. Pertimbangkan pula kepada siapa, kapan,
dimana, mengapa, dan bagaimana pesan tersebut kita berikan.
d. Concreteness (kenyataan)
Pesan harus nyata. Artinya, spesifik, jelas, dan mengandung
kepastian. Hindari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum. Oleh
sebab itu gunakan data dan fakta yang relevan.
e. Clarity (kejelasan)
Clarity berarti bahwa pesan yang disampaikan harus jelas dan mudah
dipahami oleh pembaca. Agar pesan itu jelas, perhatikan saran berikut:
1) Pilih kata-kata yang pendek dan frekuensi penggunaannya
tinggi (populer)
2) Susun kata, frasa, kalimat, dan paragraf secara beraturan.
f. Courtesy (kesopanan)
Untuk menyatakan kesopanan bukan berarti kita harus sering
menggunakan kata maaf dan terima kasih. Hal yang lebih penting adalah
bagaimana pesan yang kita sampaikan tidak menyinggung atau melukai
hati orang yang membaca tulisan kita itu. Tuliskan pesan yang persuasif
dan bijaksana. Tegas namun lembut sehingga memberi kenyamanan bagi
siapa pun.
g. Correctness (kebenaran)
Kebenaran berarti bahwa pesan yang disampaikan berdasarkan fakta
dan data yang dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya. Untuk
mendukung hal ini dapat digunakan gambar, grafik, foto dan yang lainnya
yang dianggap relevan.
1) Surat Perkenalan
Ketika perusahaan baru didirikan, keberadaan perusahaan tersebut
perlu diperkenalkan kepada publik. Sebelum menawarkan produk kepada
publik, tentu sangat penting memberitahukan kepada publik mengenai nama
perusahaan, alamat, bidang usaha, misi, visi, dan tujuan-tujuan perusahaan
itu didirikan. Perlu diberitahukan pula mengenai asset yang dimiliki
perusahaan, bonafiditas perusahaan, dan produk-produk yang dihasilkan
perusahaan. Hal lain yang perlu pula dimuat di dalam surat perkenalan itu
adalah surat pendirian perusahaan.
Agar surat perkenalan ini tidak terlalu panjang isinya, maka informasi
mengenai pendirian perusahaan, profil perusahaan (company profile), leaflet,
brosur, booklet mengenai produk dapat disertakan dalam bentuk lampiran.
Dokumen-dokumen lainnya yang perlu dilampirkan dalam surat perkenalan,
antara lain:
a. Photocopy Akte Pendirian Perusahaan dari Notaris.
b. Surat Ijin Usaha Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
c. Neraca terakhir dari perusahaan.
d. Surat Rekomendasi dari Bank (garansi Bank)
e. Surat Rekomendasi dari instansi yang telah menjadi relasi.
f. Susunan pengurus perusahaan.
Contoh surat perkenalan:
Dengan hormat,
Bersama ini perkenankanlah kami memperkenalkan perusahaan kami, PT Bintang Perkasa Jaya yang bergerak di
bidang produksi dan pemasaran peralatan elektronika, kepada Saudara.
Perusahaan kami didirikan pada tanggal 16 April 2019 berdasarkan Akta Notaris, nomor: 4356/ANJK/IV/19.
Perusahaan kami merupakan perusahaan elektronika terbesar di Jawa Tengah dan telah memasarkan produk
elektronika tersebut ke seluruh wilayah Indonesia dan ke luar negeri, diantaranya ke Uni Emirat Arab, Inggris,
Amerika Serikat, Spanyol, Korea, dan Brunai Darussalam.
Jenis-jenis barang elektronika yang kami produksi meliputi Tape Recorder, Lemari Es, Televisi, Pesawat
Telepon, Rice Cooker, Blender, Micro Wave, dan Magic Jar, dengan merek Savinex.
Kami harap Saudara berkenan mengadakan kerjasama dengan perusahaan kami dalam waktu dekat. Atas
perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Lampiran:
1. Fotokopi Akte Notaris Pendirian Perusahaan
2. Surat Ijin Usaha Deperindag
3. Neraca terakhir Perusahaan
4. Surat Rekomendasi Bank
5. Surat Rekomendasi Relasi
6. Susunan Pengurus PT Bintang Perkasa Jaya
IA/bs
PT ASSABRI
Jalan Cempaka Putih, Nomor 109
JAKARTA 70654
Telepon: 021 5678902 Faximile: 021 5678903 E-mail: assabri@gmail.com
Bankir: Bank Mandiri, Bank Niaga, Bank Danamon
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
29 Mei 2019
Nomor: 1242/PTAS-P/V/19
Perihal: Permintaan penawaran
Dengan hormat,
Sehubungan dengan surat perkenalan Saudara, tanggal 16 Mei 2019, :nomor: 0021/ BPJ-PR/V/19, perihal:
perkenalan, dengan ini perkenankan kami memohon kepada Saudara untuk berkenan memberikan surat penawaran barang-
barang elektronik Savinex perusahaan Saudara kepada kami.
Untuk dapat memudahkan rencana kami untuk bekerjasama dengan perusahaan Saudara dalam penjualan barang –barang
elektronik Savinex tersebut, kami harap dalam surat penawaran Saudara dapat disertai keterangan-keterangan mengenai:
1. syarat pembayaran
2. syarat penyerahan barang
3. potongan harga
4. jumlah barang yang tersedia
5. garansi
6. pelayanan purna jual
7. keterangan-keterangan lain bila ada
Hormat kami,
SR/fh
3) Surat Penawaran
Perusahaan yang menerima surat permintaan penawaran dari perusahaan
atau pihak lain dianjurkan untuk segera memberi jawaban dengan mengirimkan
surat penawaran kepada perusahaan atau pihak lain tersebut. Kecepatan dalam
memberikan jawaban tersebut akan memberikan keuntungan bagi perusahaan
karena dengan demikian kita telah membantu perusahaan yang meminta surat
penawaran untuk segera mengambil keputusan yang tepat. Jika surat penawaran
itu dikirimkan dalam waktu yang agak lama, kemungkinan besar perusahaan
tersebut telah mendapatkan surat penawaran dari perusahaan lainnya.
Dalam membuat surat penawaran informasi yang disampaikan harus dibuat
selengkap-lengkapnya. Perlu diantisipasi apa kira-kira informasi yang dibutuhkan
oleh calon pembeli. Dengan demikian akan dapat dihindari surat-menyurat /
korespondensi yang berulang-ulang karena kurang jelasnya informasi yang telah
diberikan sebelumnya. Perusahaan manapun akan lebih memperhatikan surat
penawaran yang informasinya lengkap. Informasi yang disampaikan di dalam surat
penawaran pada umumnya adalah menjawab informasi yang dibutuhkan oleh calon
pembeli sebagaimana yang tertulis dalam surat permintaaan penawaran, seperti
price, quality, discount, after sales service, terms of payment, terms of delivery,
warranty, dan specimen.
Untuk lebih jelasnya pembuatan surat penawaran dapat memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
a. Menggunakan bahasa yang persuasif dan menarik.
b. Membuat rincian produk yang ditawarkan untuk menghilangkan keraguan
calon pembeli.
c. Memberi rekomendasi bahwa produk tersebut bermutu tinggi dan layak
dimiliki.
d. Menjamin ketentuan harga, cara pengiriman dan penyerahan produk.
e. Memberikan potongan harga dengan syarat pembayaran yang mudah.
Memberitahukan sifat penawarannya apakah penawaran bebas, terikat, atau
berjangka. Dalam penawaran bebas, harga dapat berubah sewaktu-waktu tanpa
pemberitahuan. Dalam penawaran terikat perubahan harga yang terjadi sewaktu-
waktu, akan diberitahukan kepada calon pembeli. Adapun penawaran berjangka
adalah penawaran yang berlaku untuk waktu tertentu saja.
f. Menginformasikan apakah harga barang sudah termasuk pajak penjualan.
Contoh Surat Penawaran:
Nomor: 0033/BPJ-M/VI/19
Perihal: Penawaran
Dengan hormat,
Sehubungan dengan surat Saudara, tanggal 29 Mei 2019, nomor: 1242/PTAS-P/V/19, perihal: permintaan penawaran,
bersama ini kami ajukan penawaran produk-produk elektronik Savinex perusahaan kami kepada Saudara dengan rincian
sebagaimana dalam Price List Bulan Mei 2019 terlampir.
Hormat kami,
4) Surat Pesanan
Surat pesanan biasanya dibuat setelah surat penawaran secara cermat
dipelajari oleh calon pembeli. Jika segala sesuatu yang berkaitan dengan
pembelian suatu produk telah diketahui informasinya, kemudian calon pembeli
membuat keputusan untuk melakukan pemesanan.
Surat pesanan dapat pula dikatakan sebagai surat pembelian. Oleh sebab
itu kedudukannya kuat. Agar pemesanan dapat dilakukan dengan sebaik-
baiknya, diperlukan kecermatan dan kehati-hatian dalam menulis surat pesanan
tersebut. Sebelum surat pesanan itu benar-benar ditulis, sebaiknya
pertimbangkan dahulu apakah anggaran / jumlah uang yang tersedia di
perusahaan mencukupi untuk pembelian produk yang diinginkan; apakah produk
yang dipesan sesuai dengan kebutuhan; bagaimana cara pembayaran dan
pengiriman produknya. Surat pesanan hendaknya disusun dengan berdasarkan
surat penawaran yang diterima.
Nomor: 1251/PTAS-P/VI/19
Perihal: Pesanan
Dengan hormat,
Berkaitan dengan surat penawaran Saudara, tanggal 2 Juni 2010, nomor: 00033/BPJ-M/VI/10, perihal: penawaran
produk-produk elektronik Savinex, dengan ini kami mengajukan pesanan dengan rincian sebagai berikut:
N
NAMA PRODUK KODE JUMLAH HARGA SATUAN TOTAL HARGA / UNIT
O
(RUPIAH) (RUPIAH)
1 Lemari Es R. 9087.32 200 unit 2.500.000 500.000.000
2 Setrika Listrik EI. 987605 150 unit 400.000 60.000.000
Hormat kami,
SR/fr
1) Pembayaran dapat dilakukan pada Bagian Pemasaran di kantor kami atau melalui:
2) Bank BNI 46, Jl . Mawar No. 2 Cabang Pemalang, No. Rek. 234-00-45
3) Bank Mandiri, Jl. Dieng No.1 Cabang Pemalang, No. Rek. A4365-0097
4) Bank Danamon, Jl. Kina No 7 Cabang Pemalang, No Rek. 879-0-9809
Hormat kami,
Zahrul Umam, SE
Manajer Pemasaran
ZU/ss
b. Faktur berkuitansi
N
NAMA PRODUK KODE JUMLAH HARGA SATUAN TOTAL HARGA / UNIT
O
(RUPIAH) (RUPIAH)
1 Lemari Es R. 9087.32 200 unit 2.500.000 500.000.000
2 Setrika Listrik EI. 987605 150 unit 400.000 60.000.000
5) Pembayaran dapat dilakukan pada Bagian Pemasaran di kantor kami atau melalui:
6) Bank BNI 46, Jl . Mawar No. 2 Cabang Pemalang, No. Rek. 234-00-45
7) Bank Mandiri, Jl. Dieng No.1 Cabang Pemalang, No. Rek. A4365-0097
8) Bank Danamon, Jl. Kina No 7 Cabang Pemalang, No Rek. 879-0-9809
Hormat kami,
(cap dan tanda tangan)
Zahrul Umam, SE
Manajer Pemasaran
(………………………….)
ZU/ss nama terang penerima barang
N
NAMA PRODUK KODE JUMLAH KETERANGAN
O
3 Micro Wave MW. 87691 100 unit Barang dlm kondisi baik
4 Magic Jar MJ. 786541 100 unit Barang dlm kondisi baik
nama terang
AS/hg
Berat
Nomor Peti Netto Brutto
Isi Ukuran Peti
A.8970X 200 unit Lemari Es 10 x 20 m 4000 kg 4500 kg
X.452MI Setrika Listrik 2x5m 150 kg 175 kg
N. 6512L Micro Wave 4x5m 175 kg 200 kg
B.7687K Magic Jar 4x5m 150 kg 175 kg
Pengirim,
(cap dan tanda tangan)
Warehousing Manager
AS/hg
7) Surat Keluhan / Pengaduan
Setiap perusahaan pasti mengetahui bahwa pelayanan prima (excellent
service) harus diberikan perusahaan kepada pembeli. Namun demikian karena
faktor ketidaksengajaan atau karena kendala teknis tertentu seperti dalam
pengangkutan barang, dapat terjadi barang-barang yang dijual mengalami
kerusakan atau tidak sesuai dengan pesanan. Akibatnya timbul keluhan /
pengaduan (complaint) dari pembeli kepada perusahaan.
Apabila kita sebagai pembeli mendapatkan barang-barang yang dikirimkan oleh
perusahaan penjual dalam keadaan yang tidak semestinya, maka kita dapat
menyampaikan keluhan melalui surat. Meskipun kita kecewa, dalam menulis surat
itu kita harus sopan dan tidak boleh emosional. Kita harus dapat menunjukkan fakta-
faktanya, bersikap simpatik, tidak menyalahkan, tetapi memberikan alternatif solusi
yang baik.
Sebagai penjual, perusahaan yang menerima surat keluhan itu harus bersikap
arif, akomodatif, dan secara cermat mempelajari surat keluhan tersebut. Penjual
tidak boleh memojokkan pembeli. Penjual harus mencari solusi secepatnya dan
sebijaksana mungkin. Pembeli tidak boleh dirugikan. Perlu diingat bahwa bisnis
yang sukses adalah akibat dari hubungan yang dibina secara berkesinambungan
dengan pembeli. Tanpa hubungan baik itu mustahil pembeli akan terus
mempercayai perusahaan sebagai mitra bisnis. Kepercayaan (trust) yang tumbuh
dari citra positif (positive image) perusahaan akan mendorong terjadinya hubungan
bisnis yang berkelanjutan (sustainable business relationship).
17 Juni 2019
Nomor: 1261/PTAS-P/VI/10
Perihal: Pengiriman pesanan
Dengan hormat,
Berkaitan dengan pengiriman produk elektronik Savinex pada tanggal 12 Juni 2019, nomor faktur: 00040/BPJ-M/VI/10
dengan ini kami beritahukan bahwa beberapa produk Saudara mengalami kerusakan ketika kami terima, dengan
rincian sebagai berikut:
N
KODE JUMLAH KETERANGAN
O NAMA PRODUK
1 Lemari Es R. 9087.32 200 unit 4 unit rusak
2 Setrika Listrik EI. 987605 150 unit 12 unit rusak
3 Micro Wave MW. 87691 100 unit Barang dlm kondisi baik
4 Magic Jar MJ. 786541 100 unit Barang dlm kondisi baik
Demikian pemberitahuan, kami. Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
SR/fr
8) Surat Tuntutan
Surat Tuntutan merupakan surat permintaan ganti rugi dari pembeli kepada
penjual berkaitan dengan pelayanan yang telah diberikan. Hal ini dapat terjadi
karena pembeli merasa mendapatkan pelayanan yang tidak sesuai dengan
kesepakatan. Sebagai contoh, barang-barang yang diterima pembeli dari penjual
mengalami kerusakan dalam proses pengiriman, mutu tidak sesuai dengan
penawaran, jumlah barang kurang, dan sebagainya.
Sebagai pembeli, kita dapat meminta kepada perusahaan penjual untuk
mengganti barang-barang yang rusak, menukar barang-barang dengan barang-
barang sejenis yang mutunya dapat dipertanggung jawabkan, meminta potongan
harga, dan sebagainya. Segala biaya dalam proses penukaran barang ditanggung
oleh penjual. Tuntutan yang paling maksimal adalah membatalkan pembelian
barang-barang tersebut. Dalam membuat surat tuntutan kita harus dapat
mengemukakan fakta-fakta secara jelas (dengan bukti-bukti yang diperlukan) dan
disertai dengan argumentasi yang kuat.
Penjual harus menanggapi surat tuntutan dengan bijaksana. Penjual berhak
untuk menerima atau menolak surat tuntutan tersebut. Penolakan dan penerimaan
surat tuntutan harus berdasarkan fakta-fakta dan data-data yang benar. Jika yang
salah adalah pembeli, penjual tidak boleh bersikap tidak sopan dan menyalahkan.
Penjual harus memaafkan kesalahan tersebut. Sebaliknya jika kesalahan ada pada
pihak penual, penjual harus minta maaf dan segera mengambil penyelesaian yang
baik dan adil. Jika surat tuntutan pembeli dipublikasikan secara terbuka di media
masa, maka penjual harus menyampaikan permintaan maaf itu di media masa pula,
agar diketahui oleh publik. Hal ini dapat menjaga citra positif perusahaan.
PT ASSABRI
Jalan Cempaka Putih, Nomor 109
JAKARTA 70654
Telepon: 021 5678902 Faximile: 021 5678903 E-mail: assabri@gmail.com
Bankir: Bank Mandiri, Bank Niaga, Bank Danamon
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
25 Juni 2019
Nomor: 1264/PTAS-P/VI/19
Perihal: Pengiriman pesanan
Yth. Direktur PT Bintang Perkasa Jaya
Jalan Anggrek, Nomor 12 A
SEMARANG 50519
Dengan hormat,
Sehubungan dengan surat keluhan yang kami kirimkan kepada Saudara , tanggal 17 Juni 2019, nomor: 12611/PTAS-
P/VI/19 mengenai pengiriman pesanan, dengan ini kami mohon Saudara dapat mengganti barang-barang yang rusak
sebagaimana yang tersebut dalam surat kami tersebut, dengan barang-barang yang baru. Apabila Saudara tidak dapat
menggantinya, kami minta Saudara dapat mengembalikan kepada kami uang sebagai ganti kerugian dengan rincian sebagai
berikut:
HARGA/UNIT JUMLAH
NO NAMA PRODUK KODE JUMLAH KETERANGAN
(RUPIAH) KERUGIAN
(RUPIAH)
1 Lemari Es R. 9087.32 200 unit 4 unit rusak 2.500.000 10.000.000
2 Setrika Listrik EI. 987605 150 unit 12 unit rusak 400.000 4.800.000
3 Micro Wave MW. 87691 100 unit Barang dlm kondisi baik
4 Magic Jar MJ. 786541 100 unit Barang dlm kondisi baik
Demikian pemberitahuan, kami. Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
SR/fr
2 Juli 2019
Nomor: 0093/BPJ-M/VII/19
Perihal: Penolakan tuntutan
Kami memastikan bahwa pada saat pengiriman, semua barang-barang tersebut tidak ada yang rusak sebagaimana yang
tertera dalam Surat Pengantar Barang, tanggal 12 Juni 2019, nomor: 00068/BPJ-W/VI/19 Oleh karena itu kami tidak
dapat memenuhi permintaan Bapak.
Demikian pemberitahuan kami. Kami harap Saudara dapat memakluminya. Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima
kasih.
Hormat kami,
SR/fr
9) Surat Gugatan
Surat Gugatan merupakan surat yang digunakan untuk mengajukan perkara
melalui jalur hukum. Surat Gugatan pada umumnya dibuat setelah penyelesaian
masalah melalui jalur komunikasi biasa tidak dapat mencapai titik temu. Pihak
penjual dan pembeli atau pihak-pihak yang bersengketa tidak berhasil melakukan
kompromi untuk memberi solusi terhadap masalah yang dihadapi.
Karena tidak semua pelaku bisnis menguasai prosedur hukum, pihak
penggugat dapat meminta bantuan kepada pengacara atau Lembaga Bantuan
Hukum untuk mengajukan gugatan kepada pihak tergugat, melalui Pengadilan
Negeri. Namun jika pihak penggugat tidak menggunakan jasa pengacara atau
Lembaga Bantuan Hukum, maka dapat dibuat surat gugatan, dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Dalam surat gugatan dicantumkan nama, alamat, dan keterangan dari
penggugat dan tergugat.
b. Dijelaskan dasar gugatan, yang berisi keadaan dan ikatan hukum yang
mendasari pengajuan surat gugatan.
c. Tuntutan penggugat agar diputuskan dengan vonis hakim sehingga bersifat
mengikat bagi tergugat.
d. Tuntutan terdiri dari tuntutan primer dan tuntutan sekunder.
e. Ditandatangani oleh penggugat atau oleh kuasa penggugat yang bertugas
mengurus perkara tersebut di Pengadilan Negeri.
PT ASSABRI
Jalan Cempaka Putih, Nomor 109
JAKARTA 70654
Telepon: 021 5678902 Faximile: 021 5678903 E-mail: assabri@gmail.com
Bankir: Bank Mandiri, Bank Niaga, Bank Danamon
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
30 Juli 2019
Nomor : 1271/PTAS-P/VI/19
Perihal : Gugatan
Lampiran: 3 eksemplar
Dengan ini saya, Drs. Syauqi Rahadian, M.Kom, Direktur PT Assabri, alamat Jalan Ni Luh Rini Taka 109, Pekalongan,
bertindak atas nama PT tersebut dan yang untuk selanjutnya disebut pihak Penggugat, mengajukan gugatan terhadap
Saudara Drs. Ilham Arsyad, M.Si, Direktur PT Bintang Perkasa Jaya, alamat Jalan KH Makmur 112, Pemalang yang untuk
selanjutnya disebut sebagai pihak Tergugat.
Perlu kami beritahukan bahwa pada tanggal 12 Juni 2019 telah terjadi transaksi jual beli antara Penggugat dengan
Tergugat. Penggugat telah membeli dari Tergugat barang-barang elektronik Savinex dengan total harga Rp. 729.000.000.
(tujuh ratus dua puluh sembilan juta rupiah). Setelah barang-baramg elektronik tersebut kami terima ternyata 4 Lemari Es,
dan 12 Setrika Listrik dalam keadaan rusak. Oleh sebab itu pada tanggal 25 Juni kami mengirimkan surat tuntutan
penggantian ganti rugi terhadap barang-barang elektronik yang rusak tersebut sebesar Rp. 14. 800.000 (empat belas juta
delapan ratus ribu rupiah). Pada tanggal 2 Juli 2019, kami menerima surat penolakan tuntutan dari Tergugat.
Sehubungan dengan hal itu, Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri Pemalang memerintahkan kepada Terguggat untuk
segera memberikan ganti rugi tersebut kepada Penggugat.
Gugatan ini kami buat dengan surat-surat yang mempunyai kekuatan hokum.
1. Memerintahkan Tergugat untuk membayar kepada Penggugat uang sebesar Rp. 14.800.000 (empat belas juta delapan
ratus ribu rupiah) sebagai ganti rugi.
2. Menghukum Tergugat dan membayar ongkos/biaya perkara ini.
Hormat kami,
SR/fr
10) Surat Permohonan Pembelian Secara Kredit
Dalam dunia bisnis pembelian secara kredit lazim dilakukan. Hal ini dapat
membantu berjalannya bisnis secara lebih mudah. Jika semua transaksi pembelian
harus dilakukan secara kontan, maka roda ekonomi dan bisnis akan berjalan
lamban. Hal ini tentu kurang baik untuk dapat menumbuhkan ekonomi dan bisnis
dalam situasi yang makin kompetitif. Apalagi dengan telah dimulainya bisnis global
saat ini.
Bila surat penawaran yang telah dikirimkan mendapatkan tanggapan dari
calon pembeli, dan calon pembeli tersebut meminta dapat melakukan pembelian
dengan cara kredit, penjual perlu memperhatikan hal-hal di bawah ini:
1) Penjual (kreditur) harus menyelidiki calon pembeli tersebut
apakah yang bersangkutan memiliki kemampuan, sikap dan tanggung jawab
yang baik untuk membayar kredit secara teratur. Hal ini dapat diketahui
dengan meminta surat referensi dari calon pembeli.
2) Penjual (kreditur) dapat meminta surat rekomendasi dari
bank atau mitra bisnis yang dapat dipercaya menyangkut calon pembeli
tersebut.
3) Penjual (kreditur) mempertimbangkan untung ruginya
menjual produknya secara kredit dilihat dari aspek perkembangan bisnis dan
ekonomi sekarang ini dan yang akan datang.
Contoh Surat Permohonan Pembelian Secara Kredit:
PT ASSABRI
Jalan Cempaka Putih, Nomor 109
JAKARTA 70654
Telepon: 021 5678902 Faximile: 021 5678903 E-mail: assabri@gmail.com
Bankir: Bank Mandiri, Bank Niaga, Bank Danamon
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
9 Juni 2019
Nomor: 1251/PTAS-P/VI/19
Perihal: Pesanan
Dengan hormat,
Berkaitan dengan surat penawaran Saudara, tanggal 2 Juni 2019, nomor: 00033/BPJ-M/VI/10, perihal: penawaran
produk-produk elektronik Savinex, dengan ini kami mengajukan pesanan dengan rincian sebagai berikut:
N
NAMA PRODUK KODE JUMLAH TOTAL HARGA / UNIT
O HARGA SATUAN
1 Lemari Es R. 9087.32 200 unit 2.500.000 500.000.000
2 Setrika Listrik EI. 987605 150 unit 400.000 60.000.000
1. Ir. Imaduddin,
Direktur PT Panca Sakti, Jl. Semeru 132. Jakarta
2. Bank Niaga Cabang Pekalongan, Jl. Gajah Mada 453, Pekalongan
Demikiian permohonan kami. Atas perhatian dan kerjasama Saudara kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
SR/fr
11) Surat Tagihan:
Surat Tagihan adalah surat peringatan yang dikirimkan oleh penjual (kreditur)
kepada pembeli (debitur) agar melunasi hutangnya sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Dalam membuat Surat Tagihan sebaiknya dipilih kata-kata dan kalimat yang
simpatik dan persuasif. Meskipun posisi penagih lebih kuat daripada yang ditagih,
namun penagih tidak boleh menggunakan kata-kata dan kalimat-kalimat yang
bersifat memojokkan atau menyinggung perasaan, Diharapkan ada empati yang
diberikan kepada yang ditagih bila keadaannya benar-benar sulit. Dengan cara
berkomunikasi yang etis dan saling menghargai maka diharapkan penyelesaian
pembayaran hutang akan lebih mudah dilakukan. Biasanya cara berkomunikasi
yang efektif adalah tidak menguraikannya dalam kata-kata tetapi dengan cara
menyajikan fakta dan data yang dimiliki. Misal, dengan menunjukkan catatan
pembayaran cicilan hutang yang ada di Bagian Pemasaran.
Jika dengan upaya komunikasi yang baik ternyata pihak yang berhutang
(debitur) tidak mau juga membayar hutangnya itu, maka ada dua langkah yang
dapat ditempuh, yakni:
a. Menyerahkan penagihan tersebut kepada pihak perbankan (inkaso bank)
b. Menyerahkan penagihan itu kepada Pengadilan Negeri dengan cara
mengajukan gugatan hukum kepada pihak debitur.
Untuk menghindari gugatan hukum sebaiknya pihak debitur segera
membayar hutang kepada kreditur. Bila terpaksa tidak dapat membayar berilah
alasan yang dapat dipercaya dan memberitahukan secepatnya.
Dalam membuat surat tagihan kreditur dapat mengikuti cara-cara berikut:
a. Gunakan kata-kata yang sopan.
b. .Dalam penagihan gunakan data-data pembukuan yang berisi:
c.. Nomor dan tanggal faktur yang belum dilunasi pembayarannya.
d. Jumlah uang yang belum dilunasi
e. Waktu atau tanggal kesanggupan debitur untuk membayar hutang kepada
kreditur sesuai dengan surat perjanjian jual beli.
f. Satu minggu sebelum waktu penagihan hutang sebaiknya kreditur membuat
surat tagihan pertama yang sifatnya mengingatkan debitur untuk membayar
tepat waktu. Hal ini dimaksudkan agar debitur tidak lupa membayar hutangnya
karena berbagai kesibukan.
g. Apabila surat tagihan pertama tidak mendapat tanggapan dari debitur, kreditur
dapat membuat sura tagihan kedua, yang dilampiri photo copy surat tagihan
pertama. Hal ini harus dilakukan karena ada kemungkinan surat tagihan pertama
itu tidak sampai ke tangan debitur atau debitur berpura-pura lupa.
h. Bila surat tagihan kedua ini juga tidak ditanggapi, kreditur perlu mengirimkan
surat tagihan ketiga. Surat ini dilampiri photo copy surat tagihan pertama dan
kedua. Maksudnya adalah untuk memberi penegasan kapan pembayaran
hutang itu akan dilakukan oleh debitur.
i. Jika surat tagihan ketiga pun tidak ditanggapi oleh debitur, maka kreditur segera
membuat surat tagihan keempat. Dalam surat ini ditegaskan bahwa kreditur
dengan terpaksa menyerahkan penyelesaian pembayaran hutang ini kepada
Pengadilan Negeri setempat. Artinya kreditur mengajukan gugatan hukum
kepada debitur. Dapat pula kreditur menagih hutang itu dengan cara inkaso
bank. Artinya penagihan dilakukan oleh Bank dimana debitur memiliki simpanan
uang / rekening di Bank itu. Caranya kreditur menyerahkan faktur pembelian
barang yang belum dilunasi kepada bank tersebut.
Debitur yang menerima surat tagihan perlu memberikan tanggapan yang baik
kepada kreditur. Hal ini diharapkan akan dapat memelihara kepercayaan (trust) dan
hubungan bisnis yang berkelanjutan. Langkah-langkah berikut ini patut dilakukan:
a) Menyampaikan ucapan terima kasih sebagai wujud penghargaan / apresiasi atas
surat tagihan yang dikirimkan oleh kreditur.
b) Bila belum dapat melunasi hutang segera memberitahukan alasannya dan
beritahukan kapan kesanggupan melunasinya.
c) Mohon diberi kelonggaran waktu untuk mengusahakan pembayaran hutang
tersebut.
Contoh Surat Tagihan:
Nomor: 0127/BPJ-M/VIII/19
Perihal: Tagihan
Dengan hormat,
Berdasarkan catatan dalam pembukuan kami, Saudara belum melunasi tagihan kami atas Faktur nomor 0040/BPJ-
M/VI/19 , tanggal 12 Juni 2019, sebesar Rp. 729.000.000 (tujuh ratus dua puluh sembilan juta rupiah). Sebagaimana
kesepekatan dalam tranksaksi jual beli, seharusnya pembayaran tersebut telah Saudara lunasi paling lambat tanggal 12
Agustus 2019.
Sehubungan dengan pelunasan pembayaran yang telah terlambat dua minggu, kami harap Saudara segera melunasinya
melalui:
1. Bank BNI 46, Jl . Mawar No. 2 Cabang Pemalang, No. Rek. 234-00-45
2. Bank Mandiri, Jl. Dieng No.1 Cabang Pemalang, No. Rek. A4365-0097
3. Bank Danamon, Jl. Kina No 7 Cabang Pemalang, No Rek. 879-0-9809
Hormat kami,
SR/fr
5.3 Periklanan
Dalam kegiatan bisnis pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting.
Hal itu ditunjukkan dengan semakin banyaknya teori yang menyangkut manajemen
dan strategi pemasaran.
Ada beberapa elemen pokok dalam pemasaran, yaitu product (produk), price
(harga), promotion (promosi), place (tempat), dan service (pelayanan). Elemen-
elemen ini biasanya disebut sebagai marketing mix (bauran pemasaran).
Tanpa promosi tentu saja kegiatan pemasaran tidak akan dapat berjalan dengan
baik.
Dalam melakukan promosi perusahaan dapat melakukan kegiatan advertising
(periklanan), publicity (publisitas), personal selling (penjualan langsung), dan
sebagainya.
Tingkat persaingan bisnis saat ini yang tidak terbatas hanya pada skala lokal
membuat perusahaan harus dapat merencanakan kegiatan periklanan secara
matang. Bisnis global yang tidak dibatasi oleh wilayah negara dapat mengakibatkan
perusahaan yang tidak menguasai periklanan secara baik akan mendapatkan
kesulitan dalam menjual produk-produknya.
Disamping menggunakan iklan di media cetak (printed media) seperti radio,
televisi, surat kabar, majalah, brosur, leaflet, booklet, pamflet, spanduk, billboard
(baliho), perusahaan memanfaatkan pula media elektronik (electronic media), yakni
dengan memanfaatkan radio, televisi, dan internet. Apapun media periklanan yang
digunakan yang paling penting untuk dimengerti adalah bagaimana perusahaan
dapat membuat iklan yang efektif. Iklan yang dapat mempersuasi konsumen untuk
membeli produk yang dipasarkan atau dijual oleh perusahaan tersebut.
4. Pemilihan media
Pertimbangan yang perlu dilakukan dalam pemilihan media periklanan,
diantaranya adalah kemampuan suatu media untuk menyampaikan pesan iklan
yang diinginkan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari kecepatan sirkulasinya
dalam menyebarkan pesan iklan, daya jangkau media itu, frekuensi kemunculan
media tersebut, serta efektifitas media itu dalam mengkomunikasikan pesan
iklan. Disamping itu faktor harga/beaya pemasangan iklan juga menjadi bahan
pertimbangan yang lainnya.
5. Penentuan media yang lebih spesifik
Sebagai contoh jika perusahaan telah memilih televisi sebagai media
periklanannya, kemudian perlu ditentukan stasiun televisi yang mana. Ada
banyak stasiun televisi swasta yang memiliki ‘warna’ yang berbeda. SCTV, Metro
TV, Trans TV, RCTI, TPI, AN TV, Global TV, dan lain-lain memiliki karakteristik
pemirsa yang tidak sama. Berdasarkan karakteristik pemirsa itu, perusahaan
dapat membuat keputusan untuk memilih salah satu atau beberapa diantaranya.
Tentu saja yang paling tepat untuk produk yang akan dijual.
6. Penentuan ekspos iklan
Penentuan ekspos iklan terkait dengan kapan, berapa lama (durasi), dan
bagaimana iklan itu dipublikasikan / ditayangkan. Ekspos iklan dapat dilakukan
secara kontinyu (terus menerus) atau secara eksplosif (meledak). Ekspos iklan
yang kontinyu, misalnya dapat dilakukan setiap saat secara terus menerus.
Sebaliknya ekspos iklan yang eksplosif dilakukan secara fluktuatif, tergantung
dari kebutuhan. Ketika sales volume menurun perusahaan mengekspos iklan
setiap hari. Ketika sales volume meningkat dan normal kembali, ekspos iklan
dihentikan.
7. Evaluasi kegiatan periklanan
Evaluasi merupakan bagian penting dari kegiatan periklanan. Dengan evaluasi
yang baik dan komprehensif, perusahaan akan dapat meningkatakan mutu
kegiatan periklanan yang dilakukan dari waktu ke waktu. Evaluasi dapat
dilakukan dari aspek efektifitas komunikasinya. Artinya apakah publik sasaran
dapat menerima pesan iklan itu dengan baik. Selain itu evaluasi dapat juga
dilakukan dari aspek pengaruh iklan itu terhadap sales volume. Hal ini dapat
dilakukan dengan pendekatan historis (hystorical approach). Caranya adalah
dengan mencari korelasi beaya iklan dengan jumlah penjualan pada beberapa
periode yang lalu dengan kalkulasi statistik. Cara lain adalah dengan
pendekatan eksperimental (experimental approach). Maksudnya, perusahaan
melakukan percobaan menentukan beaya periklanan yang berbeda untuk tiap
wilayah pemasaran. Selanjutnya, diperkirakan secara statistik (statistical
estimation) tingkat penjualan di tiap wilayah tersebut.
Instant noodles
Gambar 5.2
Iklan Gaya Hidup
c. Gaya Fantasi
Iklan dengan gaya fantasi ini ingin membangun sebuah khayalan tertentu di alam
bawah sadar konsumen terhadap penggunaan suatu produk. Misalnya, iklan permen
Frozz, yang membangkitkan fantasi konsumen bahwa kalau mengkonsumsi permen
Frozz, seakan-akan kita berada di dalam freezer yang amat dingin. Itulah kesejukan
Frozz. Iklan body spray Impulse, membangun fantasi pemirsa televisi dengan iklan
yang menarik. Seorang wanita cantik yang meggunakan body spray tersebut seolah
terbang ke suatu taman yang amat indah. Di dalam taman muncul seorang pria
tampan yang membawa seikat bunga mawar. Dan pria tampan itu (dengan tayangan
yang slow motion) berlari kearah wanita cantik tadi. Lalu bunga pun diserahkan
dengan ekspresi cinta yang mekar. Iklan ini dapat menghipnotis alam bawah sadar
untuk menjadi fanatik pada produk yang diiklankan. Contoh yang lain adalah iklan
minuman ringan Sprite.
Gambar 5.3
Iklan Gaya Fantasi
sprite
Gambar 5.4
Iklan Gaya Suasana Hati dan Citra
soap
Gambar 5.5
Iklan Lambang Kepribadian
Gambar 5.6
Iklan Gaya Keahlian Teknik
Ahlinya teh
Gambar 5.7
Iklan Gaya Bukti Ilmiah
" Sudah saatnya, para pemangku kepentingan di media massa menyadari pentingnya peran
strategis mereka dalam kampanye lingkungan, sehingga terwujud keadilan informasi yang
berasaskan kelestarian sumber daya alam,"demikian dikatakan dalam press release, Rabu
(14/4/2010).
Sederet masalah lingkungan yang tengah hangat diperbincangkan seperti konflik tanah
masyarakat adat, hilangnya hak atas kekayaan intelektual masyarakat lokal, perambahan
hutan atau alih fungsi lahan, kerusakan ekosistem laut, kasus lumpur lapindo, privatisasi air,
perubahan iklim dan penambangan liar, akan memiliki dimensi baru bagi publik dalam
mengambil peran aktif sebagai pemangku kepentingan utama yang menjadi korban.
"Keterlibatan publik yang lebih strategis sangat diperlukan dan hanya bisa didorong oleh
media yang berperan menggulirkan isu kesadaran lingkungan," kata Yus Ardiansyah dalam
press release. Maka itu Peringatan Hari Bumi 2010 sangatlah penting dan bertujuan untuk:
1.Memetakan persoalan-persoalan lingkungan yang penting dalam jangka panjang, dalam
konteks penguatan peran media dan partisipasi strategis publik.2. Meningkatkan
pengetahuan jurnalis tentang lingkungan dan keterampilannya meliput persoalan
lingkungan3. Menyediakan forum terbuka dimana kepentingan publik, korporasi dan
konservasi bisa berdialog untuk menyamakan persepsinya mengenai beragam isu
lingkungan. Adapun rangkaian acaranya antara lain: pertemuan nasional SIEJ, training
jurnalisme lingkungan, pameran dan seminar. Acara Hari Bumi 2010 ini terbuka bagi publik,
antara lain: seminar, workshop, diskusi, talkshow, pameran dan pertunjukan musik yang akan
berlangsung pada 24-25 April 2010.(tribunnews)
"Buat apa kami mengeluarkan uang untuk pembebasan lahan yang JAKARTA, TRIBUN- Isu
mengenai 11 Miliiar rupiah yang diberikan PT Pelindo kepada Satpol PP guna pembebasan
lahan makam Mbah Priok, dibantah oleh Dirut Pelindo, RJ. Lino.
merupakan milik kami" tutur Dirut Pelindo itu, seusai diperiksa oleh Komnas HAM terkait
kerusuhan Koja, (23/4).
Pembebasan lahan Makam Mbah Priok yang diklaim PT Pelindo sebagai lahan sah mereka,
telah berbuntut kerusuhan berdarah pada minggu lalu (14/4).
PT Pelindo sebelumnya telah mengeluarkan surat kepada Gubernur DKI, terkait atas
perlindungan hak-hak PT Pelindo di lahan sah mereka.
Pada tahun 1990-1993, Pelindo telah melakukan pembebasan lahan yang tadinya bersetatus
TPU itu, melalui dinas Pertamanan dan Pemakaman, dan telah memberikan ganti rugi pada
pihak terkait.
Oleh karena itu, mereka yakin sebagai pemilik yang sah dari lahan Makam Mbah Priok,
dengan sertifikat Hak Guna Lahan (HBL) no1/Koja Utara yang dikeluarkan Badan
Pertanahan Nasional pada tahun 1987.
Atas keberadaan Makam Mbah Priok di lahan sengketa itu, RJ. Lino juga mengaku bahwa
Pelindo dianggap tidak aman oleh asosiasi pelabuhan international. "Itu adalah standar
internasional, masalahnya makam itu ada di wilayah pelabuhan" Pungkasnya.(Tribunnews)