Anda di halaman 1dari 42

[Type text]

LABORATORIUM FARMASETIKA
PRAKTIKUM ILMU RESEP I
UNIVERSITAS TADULAKO

PERCOBAAN I
“KAPSUL”

DISUSUN OLEH :
NAMA : MAR’ATUL AZIZAH S.N
NIM : G701 19 002
KELAS/KELOMPOK : A/I
HARI/TANGGAL : JUM’AT, 15 OKTOBER 2020
ASISTEN : MUHAMMAD FAISAL

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
[Type text]

RESEP I KAPSUL
[Type text]

A. Resep Asli

dr.FarmaTika
SIK No.014/DU/2020
Jl.Soekarno-Hatta KM.9
Telp.0451-123456
No.1 Palu, 15 Oktober 2020

R/ Aminofilin 100 mg
Prednison tab 2/3
m.f. pulv. la. dtd No. XXX
da in caps
S. t.d.d caps I
Did

Pro : Ghita
Umur : 15 Tahun
Alamat : Jl.Raya Baruga No.2
BB : 40 kg
[Type text]

B. Kelengkapan Resep

dr.FarmaTika
SIK No.014/DU/2020
INSCRIPTIO
Jl.Soekarno-Hatta KM.9
Telp.0451-123456
No.1 Palu, 21 Oktober 2020

R/ Aminofilin 150 mg
PRESCRIPTIO
Prednison tab 2/3
m.f. pulv. la. dtd No. XXX
INOVACTIO
da in caps
S. t.d.d caps I SIGNATURA
Did

Pro : Ghita
Umur : 15Tahun
SUBSCRIPTIO
Alamat : Jl.Raya Baruga No.2
BB : 40 kg

Keterangan :
 INSCRIPTIO
Nama Dokter : Dr. Farma Tika
Alamat : Jl Soekarno-Hatta Km.9
SIP/SIK : No. 014/DU/2020
NO :1
Tanggal : Palu, 15 Oktober 2020
 INVOCATIO
R/ (Recipe) : Ambilah
 PRESCRIPTIO
Nama Obat : Aminofilin 150 mg, Prednison tab 2/3
M.f (Misce fac) : Campur dan buatlah
Pulv (Pulveres) : Serbuk terbagi
l.a (Lege artis) : Seharusnya
[Type text]

dtd (Da tales doses) : Berikan sesuai dosis


No : Sebanyak
XXX (Triginti) : Tiga puluh
Da in caps : Buat dalam bentuk kapsul

 SIGNATURA
S.t.d.d (Signa ter de die) : Tandai 3 kali sehari
d.i.d (Da in dimidio) : Berilah separuhnya

C. OTT
-
D. Resep Standar
-

E. Uraian Bahan
1. Aminofilin (FI Edisi III 1979 : 82)
Nama resmi : AMINOPHYLLINUM
Nama lain : Aminofilina
RM/BM : C₁₆ H ₂₄N₁₀O₄/420,43
Pemerian : Butir serbuk, putih agak kekuningan, bau lemah mirip
amoniak, rasa pahit
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 5 bagian air, jika dibiarkan
mungkin mungkin menjadi keruh, praktis tidak larut
dalam etanol (95%) P dan dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindungi dari cahaya
Khasiat : Bronkodilator, antispasmodikum, diuretikum
Kegunaan : Bronkodilator, antispasmodikum, diuretikum
2. Predinson (FI Edisi III 1979 : 514)
Nama resmi : PREDNISONUM
Nama Lain : Prednison
RM/BM : C₂₁H₂₆O₅/358,43
[Type text]

Pemerian : Serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak


berbau; rasa mula tidak mempunyai rasa, kemudian
pahit
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, sukar larut dalam
etanol (95%) P dalam kloroform P, dalam dioksan P
dan dalam methanol P.
Penyimpanan : Dalam wadah tetutup baik
Khasiat : Adrenoglukokortikoidum
3. Saccharum Lactis (FI Edisi III 1979 : 338)
Nama resmi : LACTOSUM
Nama lain : Laktosa
RM/BM : C12H22O11H2O / 36,30
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis
Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam bagian air
mendidih, sukar larut dalam etanol, (95%) P, praktis
tidak larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Zat tambahan
[Type text]

F. Uraian Obat
1. Aminofilin
Indikasi : Bronkospasme kronis. bronkospasme berat akut
Dosis : DL = 225-450 mg
Mekanisme kerja : Aminofilin, turunan xantin, adalah kompleks teofilin
dan etilenadiamina. Ini memblokir fosfodiesterase-3
(PDE III), enzim yang mendegradasi 3’-5’-adenosine
monophosphate (cAMP), mendorong stimulasi
catecholamine lipolisis, glikogenolisis, dan
glukoneogenesis dan mendorong pelepasan epinefrin
dari sel medula adrenal. Hal ini menyebabkan
bronkodilatasi, diuresis, SSP dan stimulasi jantung,
dan sekresi asam lambung.
Efek samping : Mual, muntah, sakit kepala; hipokalemia,
hipofosfatemia, hipernatremia, hiperglikemia,
gangguan asam / basa; kecemasan, insomnia, perilaku
gila, mengigau; kebingungan, gelisah, lekas marah,
hiperventilasi, vertigo/pusing, tremor, kejang;
gangguan penglihatan; palpitasi,takikardi hipotensi;
sakit perut, diare, refluks gastroesofagus, perdarahan
GI; ruam makulo-papular, eritema, pruritus, urtikaria,
dermatitis eksfoliatif, rhabdomyolysis; hipertermia,
rasa haus yang ekstrim, diuresis transien
Interaksi obat : Peningkatan klirens dengan aminoglutethimide,
karbamazepin, moracizine, fenitoin, rifampisin,
sulfinpyrazone, dan barbiturat. Berkurangnya klirens
dg allopurinol, karbimazol, simetidin, siprofloksasin,
klaritromisin, diltiazem, disulfiram, eritromisin,
flukonazol, interferon, isoniazid, isoprenalin,
metotreksat, mexamililetine, propranolatidina,
propranafilatin, propranamiline, propranamil,
propranamiline, norfloxendazen dan kontrasepsi oral.
[Type text]

Dapat meningkatkan konsentrasi fenitoin. Berpotensi


Fatal: Peningkatan risiko toksisitas dengan turunan
xanthine lainnya.
Golongan obat : xanthine.

2. Prednison
Indikasi : Artritis reumatoid, Anti-inflamasi atau
imunosupresif, Eksaserbasi akut pada multiple
sclerosis.
Dosis : DL = 40-60 mg/hari
Mekanisme kerja : Prednison adalah kortikosteroid sintetis. Dengan
aktivitas glukokortikoid dan anti-inflamasi. Ini
mengurangi peradangan dengan pembalikan
permeabilitas kapiler yang meningkat dan penekanan
migrasi leukosit polimorfonuklear; menekan sistem
kekebalan dengan mengurangi aktivitas dan volume
sistem limfatik. Aktivitas antitumornya mungkin
disebabkan oleh penghambatan transportasi glukosa,
fosforilasi, atau induksi kematian sel pada limfosit
imatur.
Efek samping : Signifikan : supresi adrenal (misalnya
hiperkortisolisme, supresi aksis hipotalamus-
hipofisis-adrenal [HPA]), ruptur dinding bebas
ventrikel kiri, gangguan penglihatan (misalnya
katarak, glaukoma sudut terbuka, peningkatan
tekanan intraokular, korioretinopati serosa sentral),
perforasi kornea, osteoporosis, penekanan
pertumbuhan pada anak-anak, sarkoma Kaposi
(penggunaan jangka panjang), miopati akut,
imunosupresi, kejang, gangguan psikiatrik (misalnya
insomnia, euforia, perubahan suasana hati, perubahan
kepribadian, depresi berat, manifestasi psikotik yang
[Type text]

nyata), gejala penarikan diri (misalnya kelemahan otot,


hipotensi, hipoglikemia, nyeri otot dan sendi). Reaksi
anafilaktoid jarang terjadi. Gangguan darah dan sistem
limfatik: leukositosis sedang, limfopenia, eosinopenia,
polisitemia. Gangguan jantung: Aritmia. Gangguan
telinga dan labirin: Vertigo. Gangguan mata:
Penglihatan kabur. Gangguan gastrointestinal: Mual,
muntah, diare, konstipasi, perut kembung, iritasi
lambung, esofagitis ulserativa, pankreatitis, tukak
lambung dengan perforasi dan perdarahan.Gangguan
umum dan kondisi situs administrasi: Gangguan
penyembuhan luka. Pemeriksaan penunjang:
Peningkatan AST / ALT, penambahan berat badan,
kelainan EEG, keseimbangan nitrogen negatif,
toleransi glukosa berkurang. Gangguan metabolisme
dan nutrisi: Sindrom Cushing, anoreksia, retensi
natrium dan air, hipokalemia, alkalosis hipokalemia,
hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia, intoleransi
karbohidrat. Gangguan muskuloskeletal dan jaringan
ikat: Atrofi otot, fraktur kompresi vertebra.Gangguan
sistem saraf: Sakit kepala, gelisah.gangguan sistem
dan payudara: Gangguan haid. Gangguan kulit dan
jaringan subkutan: hirsutisme, erupsi akneiformis,
penipisan kulit, purpura, peningkatan keringat, striae
rubrae, telangiectasia, petechiae, ekimosis. Gangguan
pembuluh darah: Hipertensi. Berpotensi Fatal:
insufisiensi adrenal akut, krisis ginjal skleroderma.
Interaksi obat : Dapat mengurangi efek hipoglikemik antidiabetik.
Peningkatan risiko aritmia dengan digitalis glikosida.
Dapat meningkatkan atau mengurangi kemanjuran
antikoagulan kumarin. Peningkatan risiko ulserasi
gastrointestinal atau perdarahan dengan NSAID,
[Type text]

salisilat. Dapat menyebabkan peningkatan tekanan


intraokular tambahan dengan agen antikolinergik
(misalnya atropin). Penurunan konsentrasi serum
prazikuantel, isoniazid. Dapat mengurangi efek
terapeutik somatropin. Peningkatan risiko miopati atau
kardiomiopati dengan antimalaria (misalnya
chloroquine, hydroxychloroquine, mefloquine).
Khasiat dapat diperkuat oleh estrogen. Dapat
mengurangi kemanjuran terapeutik dengan
mifepristone, penginduksi CYP3A4 (misalnya
fenobarbital, rifampisin, primidon, karbamazepin).
Dapat menurunkan pembersihan dan meningkatkan
konsentrasi serum dengan penghambat CYP3A4
(misalnya ketokonazol, ritonavir, eritromisin).
Peningkatan kadar ciclosporin serum. Peningkatan
risiko hipokalemia dengan agen perusak K (misalnya
amfoterisin B, diuretik). Penurunan absorpsi dengan
antasida yang mengandung Al dan Mg Peningkatan
risiko ruptur tendon dengan fluoroquinolones
(misalnya ciprofloxacin, levofloxacin). Fatal: Dapat
mengurangi efek terapeutik dari vaksin hidup.
Golongan obat : glukokortikoid. kortikosteroid yang bekerja secara
lokal
[Type text]
[Type text]
[Type text]

H. Alat dan Bahan


H.1 Alat
1. Lap halus
2. Lap kasar
3. Lumpang dan alu
4. Neraca ohaus
5. Sendok tanduk
6. Sudip

H.2 Bahan
1. Alkohol 70%
2. Saccharum lactis
3. Kapas
4. Kertas perkamen
5. Plastik embalase
6. Cangkang kapsul
7. Handscoon
8. Masker
9. Etiket putih

H.3 Obat
1. Theofilin 100 mg
2. Prednison tab 2/3
[Type text]

I. Cara kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dibersihkan lumping dan alu dengan kapas dan alcohol
3. Diambil SL, Theofiline, Predinson
4. Dimasukkan SL kedalam lumpang dan alum untuk menutupi pori-pori
lumpang
5. Dimasukkan aminofilin kedalam lumpang, gerus hingga halus dan homogen
6. Dimasukkan predinson kedalam lumpang, gerus hingga homogen
7. Dikeluarkan semua bahan yang telah digerus menggunakan sudip dan
letakkan diatas perkamen
8. Dibagi serbuk diatas perkamen sebanyak 15 bungkus
9. Dimasukkan kedalam cangkang kapsul
10. Dimasukkan kedalam plastic embalase
11. Diberikan etiket putih tanda pemakaian dalam

J. Etiket
APOTEK PEMBINA SEHAT
Jl. Soekarno-Hatta KM.9
APA : Aisyah Rahmadani , S.Si.,Apt
No.1 tgl : 15 oktober 2020

Ghita
Sehari 3 x 1 kapsul
Sesudah/sebelum makan
[Type text]

K. Copy Resep
APOTEK PEMBINA SEHAT
Jl. Soekarno-Hatta KM.9
APA :Aisyah Rahmadani, S.Si.,Apt
Palu, 15/ 10/2020
Salinan Resep
Resep untuk : Ghita
Resep dari : dr. Farma tika
Tanggal resep : 15 oktober 2020
Tanggal pembelian :
Nomor : 1

R/ Aminofilin 100 mg

Prednison tab 2/3

Cap Apotek pcc


Tanda tangan

Aisyah Rahmadani, S.Si.,Apt


[Type text]

RESEP II KAPSUL
[Type text]

A. Resep Asli

dr.FarmaTika
SIK No.014/DU/2020
Jl.Soekarno-HattaKM.9
Telp.0451-123456

No.2 Palu, 15 Oktober 2020

R/ Kloramfenikol 280 mg
PCT tab 2/3
m.f. pulv. dtd No. XXX
da in caps
S. b.d.d caps I
Did

Pro : Rafly
Umur : 15th
Alamat : Jl.Karyano.15
BB : 50 kg
[Type text]

B. Kelengkapan Resep

dr.FarmaTika
SIK No.014/DU/2020
Jl.Soekarno-Hatta KM.9 INSCRIPTIO

Telp.0451-123456
No.2 Palu, 15 Oktober 2020

R/ Kloramfenikol 280 mg
PCT tab 2/3 PRESCRIPTIO
m.f. pulv. dtd No. XXX
INOVACTIO
da in caps
S. b.d.d caps I
SIGNATURA
Did
Pro : Rafly
Umur : 15th
SUBSCRIPTIO
Alamat : Jl.Karyano.15
BB : 50 kg

Keterangan :
 INSCRIPTIO
Nama Dokter : Dr. Farma Tika
Alamat : Jl Soekarno-Hatta Km.9
SIP/SIK : No. 014/DU/2020
NO :2
Tanggal : Palu, 15 Oktober 2020
 INVOCATIO
R/ (Recipe) : Ambilah
 PRESCRIPTIO
Nama Obat : Kloramfenikol 280 mg, PCT tab 2/3
M.f (Misce fac) : Campur dan buatlah
Pulv (Pulveres) : Serbuk terbagi
[Type text]

l.a (Lege artis) : Seharusnya


dtd (Da tales doses) : Berikan sesuai dosis
No : Sebanyak
XXX (Triginti) : Tiga puluh
Da in caps : Buat dalam bentuk kapsul
 SIGNATURA
S.b.d.d (Signa bis de die) : Tandai 2 kali sehari
d.i.d (Da in dimidio) : Berilah separuhnya
 SUBSCRIPTIO
Pro : Rafly
Umur : 15th
Alamat : Jl.Karya no.15
BB : 50 kg

C. OTT
-

D. Resep Standar
-

E. Uraian Bahan
1. Kloramfenikol (FI Edisi III 1979 : 144)
Nama resmi : CHLORAMPHENICOLUM
Nama lain : Kloramfenikol
RM/BM : C11H12Cl2N2O5/323,13
Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang,
putih hingga putih kelabu atau putih kekuningan.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, dalam
propilena glikol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Antibiotik
[Type text]

2. Paracetamol (FI edisi III 1979 : 23)


Nama resmi : ACETAMINOPHENUM
Nama lain : Acetaminophen, parasetamol
RM/BM : C8H9NO2/151,6
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%)
P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P,
dan dalam 9 bagian propillengikol P, larut dalam larutan
alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
Khasiat : Analgetikum, Antipiretikum
Kegunaan : Sebagai zat aktif
3. Saccharum Lactis (FI Edisi III 1979 : 338)
Nama resmi : LACTOSUM
Nama lain : Laktosa
RM/BM : C12H22O11H2O / 36,30
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis
Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam bagian air
mendidih, sukar larut dalam etanol, (95%) P, praktis
tidak larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Zat tambahan
[Type text]

F. Uraian Obat
1. Kloramfenikol
Indikasi : Infeksi rentan, Demam tifoid; Keracunan darah;
Meningitis, Konjungtivitis bakteri, Otitis externa
Dosis : Dewasa: PO : Infeksi rentan 50 mg / kg / hari dalam 4
dosis terbagi; hingga 100 mg / kg / hari untuk
meningitis atau infeksi berat akibat organisme resisten
sedang. IV Demam tifoid; Keracunan darah; Meningitis
50 mg / kg hari dalam dosis terbagi dengan interval 6
jam. Infeksi berat (misalnya meningitis) atau infeksi
akibat organisme yang resisten sedang: Hingga 100
mg / kg / hari, diturunkan secepat mungkin.
Ophthalmic Konjungtivitis bakteri Sebagai larutan
0,5%: Teteskan 1-2 tetes ke mata yang terkena 6 kali
/ hari atau lebih sering sesuai kebutuhan. Sebagai
salep 1%: Oleskan salep sekitar 1 cm ke mata yang
terkena 3-4 jam atau lebih sering sesuai kebutuhan.
Durasi pengobatan: 5 hari. Otic Otitis externa
Sebagai solusi 5% atau 10%: Teteskan 3-4 tetes ke
telinga yang terkena bid-tid hingga 1 minggu.
Mekanisme kerja : Meningkatkan efek antikoagulan kumarin (misalnya
dicoumarol, warfarin), hipoglikemia tertentu (misalnya
klorpropamid, tolbutamid) dan antiepilepsi (misalnya
fenitoin). Penginduksi enzim hati (misalnya
fenobarbital, rifampisin) dapat menurunkan konsentrasi
plasma kloramfenikol. Dapat menurunkan efek Fe dan
vit B12 pada pasien anemia. Pengobatan jangka
panjang dapat mengurangi kemanjuran kontrasepsi
oral yang mengandung estrogen. Dapat meningkatkan
kadar inhibitor kalsineurin plasma (misalnya
tacrolimus, ciclosporin). Berpotensi Fatal: Peningkatan
toksisitas hematologis dengan obat-obatan yang
[Type text]

menyebabkan depresi sumsum tulang (mis. agen


sitotoksik, sulfonamid).
Efek samping : Gangguan telinga dan labirin: Ototoksisitas. Gangguan
mata: Perih dan iritasi sementara (oftalmik), neuritis
optik (penggunaan lama). Gangguan gastrointestinal:
Mual, muntah, glositis, stomatitis, diare, enterokolitis.
Gangguan sistem saraf: Sakit kepala, neuritis perifer
(penggunaan lama). Gangguan kejiwaan: Delirium,
kebingungan mental, depresi ringan. Berpotensi Fatal:
Diskrasia darah (misalnya anemia aplastik, anemia
hipoplastik, trombositopenia, granulositopenia),
sindrom bayi abu-abu, reaksi hipersensitivitas
(misalnya angioedema, anafilaksis, urtikaria, demam,
vesikuler, dan dermatitis makulopapular), superinfeksi
(misalnya C. difficile -diare terkait dan kolitis
pseudomembran). Efek samping : Meningkatkan efek
antikoagulan kumarin (misalnya dicoumarol,
warfarin), hipoglikemia tertentu (misalnya
klorpropamid, tolbutamid) dan antiepilepsi (misalnya
fenitoin). Penginduksi enzim hati (misalnya
fenobarbital, rifampisin) dapat menurunkan konsentrasi
plasma kloramfenikol. Dapat menurunkan efek Fe dan
vit B12 pada pasien anemia. Pengobatan jangka
panjang dapat mengurangi kemanjuran kontrasepsi
oral yang mengandung estrogen. Dapat meningkatkan
kadar inhibitor kalsineurin plasma (misalnya
tacrolimus, ciclosporin). Berpotensi Fatal: Peningkatan
toksisitas hematologis dengan obat-obatan yang
menyebabkan depresi sumsum tulang (mis. agen
sitotoksik, sulfonamid).
Golongan obat : Anti-Infeksi & Antiseptik Mata Anti-Infeksi & Antiseptik
Telinga Kloramfenikol.
[Type text]

2. PCT (FI edisi III 1979 : 23)


Indikasi : Nyeri dan demam ringan sampai sedang
Dosis : PO 0,5-1 g 4-6 jam. IV 33-50 kg : 15 mg / kg 4-6
jam jika perlu. Maks : 3 g / hari : > 50 kg : 1 g 4-6
jam jika diperlukan. Rektal As supp : 0,5-1 g 4-6
jam. Maks : 4 g setiap hari.
Mekanisme kerja : Paracetamol menunjukan aksi analgesik dengan
penyumbatan perifer dari pembentukan implus
nyeri. Ini menghasilkan antipirresis dengan
menghambat pusat pengatur panas hipotalamus.
Aktivitas antiinflamasinya yang lemah berhungan
dengan penghambatan sintesis prostaglandin di
SSP. Interaksi obat : Penurunan absorbsi dengan
kolestiramin. Penurunan konsentrasi serum
dengan rifampisin dan beberapa antikonvulsa
(misalnya fenitoi, fenobarbital, karbamazepin,
primidon). Meningkatkan efek antikoagulan
warfarin dan kumarin lainnya dengan penggunaan
jangka panjang. Peningkatan absorbsi dengan
metoclopramide dan domperidone. Peningkatan
konsentrasi serum dengan probenesid. Dapat
meningkatkan konsentrasi serum kloramfenikol.
Golongan obat : Analgesik dan antipiretik
[Type text]
[Type text]
[Type text]

H. Alat dan Bahan


H.1 Alat
1. Lap halus
2. Lap kasar
3. Lumpang dan alu
4. Neraca ohaus
5. Sendok tanduk
6. Sudip

H.2 Bahan
1. Alkohol 70%
2. Etiket putih
3. Kapas
4. Kertas perkamen
5. Plastik embalase
6. Masker
7. Hamdscoon
8. Cangkang kapsul
9. SL

H.3 Obat
1. Kloramfenikol 280 mg
2. PCT 2/3 tab
[Type text]

I. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dibersihkan lumping dan alu dengan kapas dan alcohol
3. Diambil SL, kloramfenikol, PCT
4. Dimasukkan SL kedalam lumpang dan alum untuk menutupi pori-pori
lumping.
5. Dimasukkan kloramfenikol kedalam lumpang, gerus hingga halus dan
homogen
6. Dimasukkan pct kedalam lumpang, gerus hingga homogen
7. Dikeluarkan semua bahan yang telah digerus menggunakan sudip dan
letakkan diatas perkamen
8. Dibagi serbuk diatas perkamen sebanyak 30 bungkus
9. Dimasukkan kedalam cangkang kapsul
10. Dimasukkan kedalam plastik embalase
11. Diberikan etiket putih tanda pemakaian dalam
[Type text]

J. Etiket

APOTEK PEMBINA SEHAT


Jl. Soekarno-Hatta KM.9
APA : Aisyah Rahmadani , S.Si.,Apt
No.2 tgl : 15 oktober 2020

Rafly
Sehari 2 x 1 kapsul
Sesudah/sebelum makan
[Type text]

K. Copy Resep

APOTEK PEMBINA SEHAT


Jl. Soekarno-Hatta KM.9
APA :Aisyah Rahmadani, S.Si.,Apt
Palu, 15/ 10/2020
Salinan Resep
Resep untuk : Rafly
Resep dari : dr. Farma tika
Tanggal resep : 15 oktober 2020
Tanggal pembelian :
Nomor : 2

R/ Kloramfenikol 280 mg
PCT tab 2/3

Cap Apotek pcc


Tanda tangan

Aisyah Rahmadani, S.Si.,Apt


[Type text]

RESEP III KAPSUL


[Type text]

A. Resep Asli

dr.FarmaTika
SIKNo.014/DU/2020
Jl.Soekarno-Hatta KM.9
Telp.0451-123456
No.3 Palu,15 Oktober 2020

R/ Thiamin hcl 200 mg


Riboflavin 250 mg
Piridoksin HCl 170 mg
m.f. pulv. dtd No. XII
da in caps
S. 3.d.d caps I

Pro : Dirwan
Umur : 13tahun
Alamat : Jl.Karyano.15
BB : 35 kg
[Type text]

B. Kelengkapan Resep

dr.FarmaTika
SIKNo.014/DU/2020
Jl.Soekarno-Hatta KM.9 INSCRIPTIO

Telp.0451-123456
No.3 Palu,15 Oktober 2020

R/ Thiamin hcl 200 mg


Riboflavin 250 mg
PRESCRIPTIO
Piridoksin HCl 170 mg
INOVACTIO m.f. pulv. dtd No. XII
da in caps
S. 3.d.d caps I SIGNATURA

Pro : Dirwan
Umur : 13tahun
SUBSCRIPTIO
Alamat : Jl.Karyano.15
BB : 35 kg

Keterangan :
 INSCRIPTIO
Nama Dokter : Dr. Farma Tika
Alamat : Jl Soekarno-Hatta Km.9
SIP/SIK : No. 014/DU/2020
NO :3
Tanggal : Palu, 15 Oktober 2020
 INVOCATIO
R/ (Recipe) : Ambilah
 PRESCRIPTIO
Nama Obat : Thiamin HCl 200 mg, Riboflavin 250 mg, dan
Piridoksin HCl 170 mg
M.f (Misce fac) : Campur dan buatlah
[Type text]

Pulv (Pulveres) : Serbuk terbagi


l.a (Lege artis) : Seharusnya
dtd (Da tales doses) : Berikan sesuai dosis
No : Sebanyak
XII (Duodecim) : Dua belas
Da in caps : Buat dalam bentuk kapsul
 SIGNATURA
S.3.d.d (Signa tres de die) : Tandai 3 kali sehari
 SUBSCRIPTIO
Pro : Dirwan
Umur : 13tahun
Alamat : Jl.Karya no.15
BB : 35 kg

C. OTT
-

D. Resep Standar
-

E. Uraian Bahan
1. Thiamin HCL (FI Edisi III 1979:598)
Nama resmi : THIAMINI HYDROCHLORIDUM
Nama lain : Tiamina hidroklorida
RM/BM : C₁₂H₁₇CIN₄OS,HCl/337,27
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, putih; bau khas lemah
mirip ragi; rasa pahit
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%)
P; praktis tidak larut dalam eter P dalam benzene P,
larut dalam gliserol P Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup baik,terlindungi dari cahaya
Khasiat : Antineuritikum; komponn vitamin B kompleks
[Type text]

Kegunaan : Antineuritikum; komponn vitamin B kompleks

2. Riboflavin (FI Edisi III 1979: 557)


Nama resmi : RIBOFLAVINUM
Nama lain : Riboflavina
RM/BM : C₁₇H₂₀N₄O₆/376,37
Pemerian : Serbuk hablur; kuning sampai kuning jingga; bau
lemah; rasa agak pahit
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, etanol (95%) P dan
dalam larutan natrium klorida; isotonis
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindungi dari cahaya
Khasiat : Komponen vitamin B kompleks
Kegunaan : Komponen vitamin B kompleks

3. Piridoksin HCL (FI Edisi III, 1979: 1012)


Nama resmi : PIRIDOKSIN HIDROKLORIDA
Nama lain : Pyridoxine Hyrdrochloride
RM/BM : C₈H₁₁NO₃HCL/205,64
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur; putih atau hampir putih;
stabil di udara; secara perlahan-lahan dipengaruhi oleh
cahaya sinar matahari.
Kelarutan : mudah larut dalam, sukar larut dalam etanol; tidak
larut dalam eter. Larutan mempunyai PH lebih
kurang 3
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
Khasiat : Defisiensi B6 dan anemia
Kegunaan : Defisiensi B6 dan anemia
[Type text]

F. Uraian obat
1. Piridoksin
Indikasi : Pengobatan dan pencegahan defisiensi vit B 6,
Sideroblastik anemia
Dosis : Dewasa : PO Pengobatan dan pencegahan defisiensi vit
B 6 Hingga 150 mg / hari Sideroblastik anemia Hingga
400 mg / hari.
Mekanisme kerja : Pyridoxine adalah vitamin yang larut dalam air yang
berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak. Ini penting dalam pembentukan Hb dan sintesis
GABA di dalam SSP. Ini juga membantu pelepasan
glikogen yang disimpan di hati dan otot.
Efek samping : Neuropati perifer berat (dengan pemberian dosis besar
jangka panjang).
Interaksi obat : Isoniazid, penicillamine dan kontrasepsi oral dapat
menyebabkan kebutuhan yang lebih besar dalam dosis
piridoksin. Mengurangi efek levodopa, fenobarbiton,
altretamin dan fenitoin.
Golongan obat : Vitamin B Kompleks
2.Thiamin
Indikasi : bermanfaat dalam mengatasi kondisi kekurangan tiamin
(defisiensi tiamin), termasuk penyakit beri-beri dan
peradangan pada saraf (neuritis) yang berhubungan
dengan pellagra atau kehamilan.
Dosis : DM = 250 mg/hari
Mekanisme kerja : berikatan dengan adenosine triphosphate (ATP) Di hati,
ginjal, dan leukosit untuk memproduksi tiamine
diphosphate
Efek samping : Sensasi hangat, kesemutan, pruritus, nyeri, urtikaria,
lemas, berkeringat, mual, gelisah, sesak pada
tenggorokan, angioedema, gangguan pernapasan,
[Type text]

sianosis, edema paru, perdarahan GI, vasodilatasi


sementara dan hipotensi, kolaps vaskular.
Interaksi obat : Dapat meningkatkan efek agen penghambat
neuromuskuler. Interferensi Lab hasil positif palsu
dalam metode fosfotungstat untuk penentuan asam urat
dan dalam tes bercak urin dengan reagen Ehrlich untuk
urobilinogen. Dosis tinggi tiamin dilaporkan mengganggu
penentuan spektrofotometri Schack dan Waxler dari
konsentrasi serum teofilin.
Golongan obat : Vitamin
3. Riboflavin
Indikasi : pencegahan dan terapi defisiensi vitamin B2 yang
sering menyertai pegra atau defisiensi vitamin B
kompleks lainnya. Mengobati anemia mikrositik
dengan splenomegali (pembesaran limpa) dan
penurunan glutation
Dosis : DL = 5-30 mg/hari
Mekanisme kerja : Riboflavin bekerja dengan menyuplai vitamin B2
dari luar, yang diperlukan untuk memperbaiki
jaringan pada tubuh.
Efek samping : perubahan warna urine menjadi kuning-oranye.
Apabila mengalami efek alergi, diare, atau
meningkatnya frekuensi buang air kecil.
Interaksi obat : tingkat absorpsi dapat dipengaruhi oleh
propantheline bromide.
Golongan obat : Vitamin
[Type text]

G.
[Type text]
[Type text]

H.Alat dan Bahan


H.1 Alat
1. Lap halus
2. Lap kasar
3. Lumpang dan alu
4. Neraca ohaus
5. Sendok tanduk
6. Sudip

H.2 Bahan
1. Alkohol 70%
2. Etiket putih
3. Kapas
4. Kertas perkamen
5. Plastik embalase
6. Handscoon
7. Masker
8. SL

H.3 Obat
1. Thiamin hcl 200 mg
2. Riboflavin 250 mg
3. Piridoksin HCl 170 mg
[Type text]

I. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dibersihkan lumping dan alu dengan kapas dan alcohol
3. Diambil SL, Thiamin hcl, Riboflavin, Piridoksin HCL
4. Dimasukkan SL kedalam lumpang dan alum untuk menutupi pori-pori
lumpang
5. Dimasukkan Thiamin kedalam lumpang, gerus hingga halus dan homogen
6. Dimasukkan Riboflavin kedalam lumpang, gerus hingga homogen
7. Dimasukkan Piridoksin kedalam lumpang, gerus hingga homogen
8. Dikeluarkan semua bahan yang telah digerus menggunakan sudip dan
letakkan diatas perkamen
9. Dibagi serbuk diatas perkamen sebanyak 12 bungkus
10. Dimasukkan kedalam cangkang kapsul
11. Dimasukkan kedalam plastik embalase
12. Diberikan etiket putih tanda pemakaian dalam
[Type text]

J. Etiket

APOTEK PEMBINA SEHAT


Jl. Soekarno-Hatta KM.9
APA : Aisyah Rahmadani , S.Si.,Apt
No.3 tgl : 15 oktober 2020

Dirwan
Sehari 3 x 1 kapsul
Sesudah/sebelum makan
[Type text]

K. Copy Resep
L.
APOTEK PEMBINA SEHAT
Jl. Soekarno-Hatta KM.9
APA :Aisyah Rahmadani, S.Si.,Apt
Palu, 15/ 10/2020
Salinan Resep
Resep untuk : Dirwan
Resep dari : dr. Farma tika
Tanggal resep : 15 oktober 2020
Tanggal pembelian :
Nomor : 3

R/ Thiamin hcl 25 mg
Riboflavin 5 mg
Piridoksin HCl 25 mg

Cap Apotek pcc


Tanda tangan

Aisyah Rahmadani, S.Si.,Apt


M.

Anda mungkin juga menyukai