Nim : 193082023
Kelas/semester : A/3(tiga)
Jurusan : Sosiologi Agama
Tugas : Psikologi
Dosen Pengampuh : S.Th.I Taufik Ajuba, M.Hum
Dan menurut dari teori ini ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak
membawa bakat apa-apa. Manusia hanya akan berkembang berdasarkan stimulus
yang diterimanya dari lingkungan sekitar. Dan lingkungan yang buruk akan
menghasilkan manusia yang buruk, sedangkan lingkungan yang baik akan
menghasilkan manusia yang baik juga.dan kesadaran tidak termasuk benda yang
dkaji oleh behaviorisme sehingga psikolog ini telah menjadikan ilmu mengenai
perilaku manusia menjadi sangat sederhana dan mudah dikaji. Mengapa
demikian? Karena semua perilaku menurut behaviorisme termasuk tindak
balas(respons) yang diimbulkan oleh adanya rangsangan (stimulus). Jadi, jika
gerak balas telah diamati dan dketahui, maka rangsangan dapat di prekdisikan.
Dengan demikian, setiap perilaku itu dapat diprediksikan dan dikendalikan.
Watson juga dengan tegas menolak pengaruh naluri dan kesadaran terhadap
perilaku. Jadi semua perilaku dipelajari menurut hubungan stimulus-respons. Dan
untuk membuktikan kebenaran teori behaviorisme ini terhadap manusia, Watson
mengadakan eksperimen terhadap Albert seorang bayi berumur 11 bulan. Pada
mulanya albert adalah seorang bayi yang gembira yang tidak takut terhadap
binatang seperti tikus berbulu halus. Dan dalam eksperimen ini, Watson memulai
proses pembiasaannya dengan cara memukul sebatang besi dengan sebuah palu
setiap kali albert mendekati dan ingin memegang tikus putih, dan juga terhadap
kelinci putih. Dengan eksperimen itu, Watson
1. Psikonalisis
Perspektif ini pertama kali dikemukakan oleh Sigmund freund.
Perspektif ini menekankan masa lampau dan spekulasi. Perspektif ini
banyak membahas tentang level kesadaran; id, ego, superego, defence
mmechanism, seks dan agresi, dan tahap perkembangan seksual 5 tahun
pertama kehidupan. Perspektif ini bersifat pesimistik, memandang sebab
akibat perilaku, membicarakan level ketidaksadaran, dan berkaitan dengan
faktor-faktor biologis.
2. Behavioristik
B.F Skinner adalah orang yang pertama kali mengemukakan
perspektif ini. Perspektif ini menggunakan behavioral analisys untuk
menganalisis seseorang . perspektif ini juga menekan pada hal-hal yang
terjadi saat ini dan perilaku yang dapat di amati. Terdapat pula aliran
radical behaviorist, yaitu determinist dan environtmentalist. Menurut
perspektif ini, tingkahlaku mengikuti hukum tertentu (behavior is lawful),
bisa di prediksi dan di control dengan mengubah lingkungan. Perspektif
ini bersifat optimistic, berada pada level kesdaran, dan berkaitan dengan
faktor-faktor sosial.
3. Humanistik
Perspektif ini dikemukakan pertama kali oleh Abraham maslow.
Salah satu teori terkait perspektif ini adalah holistic-dynamic theory of
human nature. Menurut perspektif ini, manusia punya potensi bertumbuh
menuju aktualisasi diri. Untuk mencapai aktualisasi diri, kebutuhan lapar,
keamanan, cinta, dan self-esteem harus telah terpenuhi. Selain itu, manusia
bisa di motivasi oleh satu atau beberapa kebutuhan. Perspektif ini bersifat
optimistik.
ABA (Applied Behavior Analysis) terdiri dari tiga kata. Yaitu Applied
yang berarti terapan, Behavior yang berarti perilaku, sedangkan Analysis memiliki
pengertian: mengurai atau memecah menjadi bagian–bagian kecil, mempelajari
bagian-bagian tersebut, melakukan dan memodifikasi. Dari tiga kata tersebut
ABA (Applied Behavior Analysis) dapat diartikan sebagai ilmu terapan yang
mengurai, mempelajari dan memodifikasi perilaku. Study pengertian dari ABA
(Applied Behavior Analysis) itu sendiri adalah ilmu yang menggunakan prosedur
perubahan perilaku, untuk membantu individu membangun kemampuan dengan
ukuran nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Menurut Danuatmaja selain pengertian diatas ada juga pengertian lain
mengenai terapi ABA (Applied Behavior Analysis) yaitu suatu metode untuk
membangun kemampuan yang secara sosial bermanfaat dan mengurangi atau
menghilangkan hal-hal kebalikannya yang merupakan masalah. Terapi ABA
(Applied Behavior Analysis) merupakan suatu bentuk modifikasi perilaku melalui
pendekatan perilaku secara langsung, dengan lebih memfokuskan padaperubahan
secara spesifik. Baik berupa interaksi sosial, bahasa dan perawatan diri sendiri.
Metode ABA (Applied Behavior Analysis) bertujuan untuk mengajarkan
bagaimana anak bisa berkomunikasi dua arah yang aktif, sosialisasi dalam
lingkungan yang umum, menghilangkan atau meminimalkan perilaku yang tidak
wajar, mengajarkan perilaku akademik dan kemandirian. Menurut Nanik kekuatan
efektifitas terapi modifikasi perilaku ialah kemampuan memperbaiki kepatuhan,
tanggung jawab, kemandirian, disiplin dan hubungan keluarga. Secara umum,
program awal meliputi program kesiapan keluarga. Secara umum, program awal
meliputi program kesiapan belajar, programbahasa reseptif, program meniru,
program bahasa ekspresif, menyamakan, kemampuan pre-akademik dan
kemandirian.