Anda di halaman 1dari 8

Identifikasi Metabolit Sekunder Ekstrak Herba Suruhan (Peperomia pellucida L.

Kunth) Dengan
Perbandingan Pelarut

Siti Salma Yusuf2, Febrianika Ayu Kusumaningtyas3, Fadila Hasan1


*Program Studi D3 Farmasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Manado

ABSTRAK

Suruhan merupakan tumbuhan yang berasal dari ordo piperales, secara tradisional herba suruhan (Peperomia
pellucida L. Kunth) digunakan sebagai obat abses, bisul jerawat, penyakit kulit, sakit kepala, mengurangi
nyeri pada rematik dan rematik gout. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi kandungan senyawa
metabolit sekunder dalam ekstrak herba suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) dengan perbandingan
pelarut yaitu etanol 95%, etil asetat dan n-Heksan. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan
pelarut etanol, etil asetat dan n-Heksan. Berdasarkan skrining fitokimia yang telah dilakukan hasil penelitian
menunjukan bahwa ekstrak herba suruhan dengan pelarut etanol 95 % dan etil asetat hanya mengandung
senyawa steroid.

Kata kunci : Herba suruhan, Metabolit sekunder, Skrining fitokimia

Identification of secondary metabolites of Suruhan herbs extract (Peperomia pellucida L. Kunth) with
solvent comparison

Siti Salma Yusuf2, Febrianika Ayu Kusumaningtyas3, Fadila Hasan1


*Program Studi D3 Farmasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Manado

ABSTRACT

Suruhan is a plant derived from the order of piperales, traditionally the herbaceous herb (Peperomia pellucida
L. Kunth) is used as an abscess medication, acne ulcers, skin diseases, headaches, relieves pain in rheumatism
and rheumatic gout. The purpose of this research is to identify the content of secondary metabolite contain in
suruhan herbs extracts with a comparison of solvents of ethanol 95%, ethyl acetate and n-Hexane. Extraction
is done by maceration method using ethanol solvent, ethyl acetate and n-Hexane. Based on the screening of
phytochemicals that have been done the results showed that herbaceous herb extracts with ethanol solvent
95% and ethyl acetate contain only steroid compounds.

Keywords: Suruhan herbs, Secondary metabolites, Phytochemical screening


PENDAHULUAN golongan polar yang mudah larut dalam air seperti
Metabolit sekunder merupakan senyawa saponin dan tanin.
yang disintesis tanaman dan digolongkan menjadi Pemisahan senyawa yang luas dari suatu
lima yaitu glikosida, terpenoid, fenol, flavonoid campuran dapat dicapai oleh fraksinasi dengan
dan alkaloid (Khotimah, 2016).Tumbuhan tropis pelarut organik. Pelarut-pelarut organik yang
mampu merekayasa beranekaragam senyawa umum digunakan ialah senyawa-senyawa kimia
kimia yang memiliki berbagai bioaktivitas yang diantaranya metanol, etanol, etil asetat, n-heksana,
menarik. Tumbuhan menggunakan senyawa kimia kloroform dan lebih banyak lagi (Fajarullah,
tersebut sebagai mekanisme pertahanan diri baik 2014). Pemilihan pelarut yang sesuai merupakan
terhadap kondisi lingkungan maupun terhadap faktor penting dalam proses ekstraksi. Pelarut yang
serangan herbivora dan hama penyakit (Daenlangi digunakan adalah pelarut yang dapat menyari
dkk, 2016). Beberapa manfaat dari kandungan sebagian besar metabolit sekunder yang diinginkan
senyawa metabolit sekunder berpotensi sebagai dalam simplisia. Pelarut ideal yang sering
antioksidan, antikanker, antiinflamasi, digunakan adalah alkohol atau campurannya
antimikroba, antidiabetes dan antitripanosoma, dengan air karena merupakan pelarut
sehingga identifikasi golongan metabolit sekunder pengekstraksi yang terbaik untuk hampir semua
penting diketahui pada suatu tanaman (Gunawan senyawa dengan berat molekul rendah seperti
dkk, 2016). saponin dan flavonoid.(Arifianti,2014)
Tumbuhan suruhan merupakan tumbuhan Berdasarkan latar belakang yang telah
yang biasanya tumbuh di celah-celah batuan basah diuraikan, maka dilakukan penelitian Identifikasi
yang ditemukan dari timur laut ke tenggara, Metabolit Sekunder pada herba suruhan
Indonesia (Nurhayati dkk, 2016 ). Secara (Peperomia pellucid L. Kunth) dengan perbedaan
tradisional herba suruhan (Peperomia pellucida L. pelarut yaitu etanol 95%, etil asetat, dan n-Heksan.
Kunth) digunakan sebagai obat abses, bisul METODE
jerawat, penyakit kulit, sakit kepala, mengurangi Alat dan Bahan
nyeri pada rematik dan rematik gout (Nurhayati Alat penelitian yang digunakan dalam
dkk, 2016). penelitian ini yaitu aluminium foil, batang
Penelitian Yunarto (2013) menunjukkan pengaduk, corong kaca, erlenmeyer, gelas beker,
secara in vivo ekstrak air dan heksan herba suruhan gunting, kertas label, kertas saring, pensil, pipet
(Peperomia pellucida, L. Kunth) memiliki potensi tetes, rak tabung reaksi, tabung reaksi, timbangan
sebagai penurun kadar asam urat darah hewan uji. analitik, toples kaca.
Potensi menurunkan kadar asam urat ekstrak air Bahan yang digunakan dalam penelitian
lebih besar dibandingkan dengan ekstrak n-heksan. ini yaitu : Herba Suruhan yang sudah dikeringkan,
Khasiat ekstrak air 200 mg/Kg BB sebanding asam asetat (CH3COOH), asam klorida (HCl),
dengan Allopurinol 10 mg/Kg BB (Berat badan). asam sulfat (H2SO4), aquadest, besi (III) klorida
Efek penurunan kadar asam urat berasal dari (FeCl3), bubuk magnesium, Etanol (C2H5OH)
95%, Etil Asetat (CH3CH2OC(O)CH3), n-heksan Uji Steroid
(CH3(CH2)4CH3), reagen dragendorf, reagen Sebanyak 3 mL ekstrak masing-masing
mayer, reagen wagner. pelarut ditambahkan 10 tetes asam asetat
(CH3COOH) dan 2 tetes asam sulfat (H 2SO4) 2N.
PROSEDUR PENELITIAN
Jika terbentuk warna hijau maka positif
Pengolahan Sampel
mengandung steroid (Harborne, 1987).
Diambil herba Suruhan sebanyak 1 kg
dicuci hingga bersih dari tanah yang menempel Uji Saponin
dan dilakukan perajangan pada herba suruhan. Uji saponin dilakukan dengan melarutkan
Setelah itu sampel dikeringkan dengan cara sampel dalam aquadest lalu dikocok selama 10
diangin anginkan terlindung dari sinar matahari detik. Jika terbentuk buih yang stabil selama
selama 5 - 7 hari. Timbang masing-masing sampel kurang lebih 10 menit, maka sampel positif
sebanyak 100 gram. Kemudian sampel mengandung saponin (Harborne ,1987).
dimasukkan ke dalam toples kaca lalu
Uji Flavonoid
ditambahkan pelarut yang berbeda yaitu etanol,
etil asetat dan n-heksan yang digunakan sebanyak Sebanyak 3 mL ekstrak cair masing-
750 mL. Kemudian dimaserasi selama 3x24 jam di masing pelarut ditambahan 0,1 gram bubuk Mg
tempat terlindung dari sinar matahari sambil dan 5 tetes HCl 2N. Jika terbentuk warna kuning
diaduk. Larutan disaring kemudian filtrat yang jingga sampai merah, maka positif mengandung
diperoleh ditimbang untuk hitung remendemen flavonoid (Ergina, 2014).
ekstraknya kemudian disimpan di dalam botol
Uji Tanin
(DITJEN POM , 1979). 
Sebanyak 3 mL ekstrak cair masing-
UJI FITOKIMIA
masing pelarut. Kemudian ditambahkan pereaksi
Uji Alkaloid
FeCl3 bila terbentuk warna biru/ ungu, maka
Ekstrak cair sebanyak 1 mL dimasukkan
positif mengandung tanin (Marliana, 2005).
ke dalam tabung reaksi ditambahkan 3-5 tetes
H2SO4 pekat lalu dikocok hingga terbentuk dua
Analisis Data
lapisan, kemudian dianalisis dengan pereaksi
Mayer, Dragendorff dan Wagner sebanyak 4-5 Data hasil ekstraksi yang diperoleh

tetes. Terbentuknya endapan menunjukkan bahwa ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar,

sampel tersebut mengandung alkaloid. Reaksi kemudian dianalisis secara deskriptif berdasarkan

dengan pereaksi Mayer akan terbentuk endapan tabel dan gambar serta mengamati perubahan

putih, dengan pereaksi Dragendorff terbentuk warna yang menunjukkan reaksi positif oleh

endapan merah jingga dan dengan pereaksi penambahan reagen – reagen.

Wagner terbentuk endapan coklat (Mondong,


2015).
Pelarut
Senyawa Pereaksi
Etanol Etil asetat n-Heksan
H2SO4 + Mayer (-) (-) (-)
Alkaloid H2SO4 + Wagner (-) (-) (-)
H2SO4 + Dragendroff (-) (-) (-)
Steroid CH3COOH H2SO4 (+) (+) (-)
Flavonoid Logam Mg + HCl pekat (-) (+) (-)
Saponin Aquadest (-) (-) (-)
Tanin FeCl3 1% (-) (+) (-)

Tabel 1. Data Hasil Skrining Fitokimia pada Herba Suruhan

HASIL DAN PEMBAHASAN bereaksi dan menghasilkan I3- yang berwarna


cokelat. Hasil negatif pada uji menggunakan
Hasil ekstraksi yang diperoleh yakni,
pereaksi wagner ditandai dengan tidak
ekstrak etanol sebanyak 600 g, ekstrak etil asetat
terbentuknya endapan coklat yang merupakan
650 g dan ekstrak n-Heksan sebanyak 590 g.
kalium-alkaloid yang merupakan hasil reaksi dari
Uji Alkaloid
ion K+ yang membentuk kovalen koordinat dengan
Pada identifikasi senyawa alkaloid,
nitrogen pada alkaloid (Marliana dkk., 2005).
ekstrak herba suruhan direaksikan dengan H 2SO4
Hasil negatif pada uji mayer ditandai
pekat, pereaksi mayer, pereaksi wagner, dan
dengan tidak terbentuknya endapan putih. Hal ini
pereaksi dragendorff. Uji ini dilakukan untuk
disebabkan karena tidak terjadinya reaksi antara
memastikan adanya alkaloid yang terkandung
nitrogen yang terdapat pada alkaloid dan ion
dalam sampel yang mungkin tidak dapat terdeteksi
logam K+ dari kalium tetraiodomerkurat (II)
oleh salah satu reagen. Berdasarkan hasil uji
sehingga hasil yang diperoleh yakni tidak
alkaloid ekstrak herba suruhan, ketiga ekstrak
terbentuknya endapan putih (Marliana dkk., 2005).
menunjukkan hasil negatif.
Pada penelitian ini tidak ada hasil positif
Hasil negatif pada uji dragendorff ditandai
karena data yang diperoleh dari hasil pengujian
dengan tidak terbentuknya endapan merah.
menggunakan 3 jenis pereaksi memberikan hasil
Endapan tersebut adalah kalium-alkaloid. Pada
negatif sesuai dengan penelitian yang dilakukan
pereaksi dragendorff, bismut nitrat dilarutkan
oleh Abriyani (2018) mendapatkan hasil negatif
dalam HCl agar tidak terjadi reaksi hidrolisis.
alkaloid menggunakan pelarut etanol.
Selanjutnya ion Bi3+ dari bismut nitrat bereaksi
Uji Flavonoid
dengan kalium iodida membentuk endapan hitam
Pada identifikasi senyawa flavonoid,
bismut (III) iodida yang kemudian melarut dalam
ekstrak direaksikan dengan logam Mg 0,1 gram
kalium iodida berlebih membentuk kalium
dan 5 tetes HCl pekat. Identifikasi yang dilakukan
tetraiodobismutat (Svehla, 1990).
memberi hasil positif yang ditunjukkan dengan
Pereaksi Wagner terdiri dari kalium iodide
terbentuknya warna kuning jingga atau merah.
(KI) dan iodin (I2) dimana keduanya dapat
Dari hasil identifikasi yang telah dilakukan
diketahui bahwa hanya pada ekstrak etil asetat Uji Saponin
yang memberi positif mengandung flavonoid. Dari identifikasi yang telah dilakukan
Hasil positif dipengaruhi oleh terjadinya reduksi diperoleh hasil bahwa ekstrak etanol, etil asetat
pada inti benzopiron yang terdapat dalam struktur dan n-Heksan herba suruhan tidak mengandung
flavonoid. Fungsi penggunaan HCl pada pengujian saponin karena buih yang terbentuk setelah
ini yakni membuat glikosida yang terdapat pada dilakukan pengocokan tidak dapat bertahan selama
flavonoid terhidrolisis. Fungsi penggunaan logam 10 menit. Hal ini disebabkan karena saponin
magnesium pada pengujian ini yakni untuk memiliki glikosil (gugus polar) serta gugus steroid
mempercepat proses reduksi pada senyawa (OH) atau triterpenoid (gugus non polar), sehingga
flavonoid (Harbone, 1987). bersifat aktif permukaan dan membentuk misel
Hasil penelitian ini sama dengan hasil dari saat dikocok dengan aquadest. Pada struktur misel
penelitian Nurhayati (2016), akan tetapi pelarut gugus polar menghadap keluar sedangkan non
yang digunakan beda. Pada penelitian sebelumnya polar menghadap ke dalam dan keadaan inilah
menggunakan metanol sedangkan pada penelitian yang tampak seperti busa. Saponin larut dalam
ini menggunakan etil asetat. pelarut yang bersifat polar (Sangi dkk, 2008).
Uji Steroid Hasil ini tidak sama dengan penelitian
Dari hasil identifikasi yang telah Abriyani (2008) yang memakai air sebagai pelarut
dilakukan diketahui bahwa hanya ekstrak etil yang menunjukan hasil positif mengandung
asetat herba suruhan yang positif mengandung saponin. Dapat disimpulkan bahwa ketiga pelarut
steroid, dibuktikan dengan adanya perubahan yang digunakan tidak dapat menarik saponin yang
warna hijau. Hal ini dikarenakan steroid bisa terkandung dalam herba suruhan.
terdapat dalam bentuk glikosida (Harbone, 1987). Uji Tanin
Pada pelarut etanol yang bersifat polar terjadi Pada pengujian tanin, ekstrak herba
ikatan OH dengan gugus glikon yang terdapat suruhan etanol, etil asetat dan n-Heksan
pada senyawa steroid, sehingga glikosida mampu ditambahkan FeCl3. Jika terdapat warna hijau,
larut dalam pelarut tersebut. Sebaliknya pada ungu, biru atau hitam maka menunjukan adanya
senyawa non polar, terjadinya ikatan antara pelarut senyawa tanin. Pada ekstrak etil asetat hasil yang
tersebut dengan aglikon yang terdapat pada steroid didapatkan hasil positif yang ditandai dengan
sehingga menyebabkan steroid larut (Purwatresna, adanya perubahan warna biru. Pada ekstrak n-
2012). Heksan dan etanol dinyatakan negatif karena hasil
Hasil ekstrak etil asetat ini sama dengan yang didapatkan tidak terjadi perubahan warna.
hasil dari penelitian Abriyani (2008), akan tetapi Pada identifikasi tanin, perubahan warna
pelarut yang digunakan beda. Pada penelitian disebabkan oleh reaksi penambahan FeCl 3 dengan
sebelumnya menggunakan eter sebagai pelarut salah satu gugus hidroksil yang ada pada senyawa
sedangkan pada penelitian ini menggunakan etil tanin. Penambahan FeCl3 menghasilkan warna
asetat. Karena pelarut eter bersifat non polar hijau kehitaman yang menunjukan adanya tanin
sedangkan pelarut etil asetat bersifat semi polar. terkondensasi (Sangi dkk, 2008). Terbentuknya
warna hijau kehitaman atau biru tinta pada ekstrak Ansel, C. H. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan
Farmasi. Jakarta : UI Press.
setelah ditambahkan dengan FeCl3 karena tanin
akan membentuk senyawa kompleks dengan ion Arifianti, Lusiana., Rice Disi Oktarina, Idha
Kusumawati.2014.Pengaruh Jenis Pelarut
Fe3 (Halimah, 2010). Hasil ini tidak sama dengan
Pengektraksi Terhadap Kadar Sinensetin
penelitian rachmawati (2018) yang memakai air Dalam Ekstrak Daun Orthosiphon
stamineus Benth.Surabaya : Universitas
panas sebagai pelarut untuk menarik senyawa
Airlangga
tanin, hasil dari penelitian ini menunjukan hasil
Aziz, Tamzil. 2009. Pengaruh Pelarut Heksana dan
positif mengandung tanin. Etanol, Volume Pelarut, dan Waktu
KESIMPULAN DAN SARAN Ekstraksi Terhadap Hasil Ekstraksi
Minyak Kopi. Jurnal Teknik Kimia.
Hasil penelitian identifikasi metabolit Palembang : Fakultas Jurusan Teknik
sekunder menunjukan bahwa ekstrak herba Kimia Fakultas Teknik Universitas
Sriwijaya
suruhan dengan pelarut etanol 95 % dan etil asetat
positif mengandung steroid. Berdasarkan hasil Daenlangi, Reinhard., Pince Salempa. 2016.
Isolasi dan Identifiksi Senyawa Metabolit
penelitian, maka saran yang dapat dikemukakan Sekunder Ekstrak Kulit Batang Sukun
yaitu : (Artocapus altilis). Skripsi. Makassar :
Universitas Negeri Makassar.
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
isolasi senyawa metabolit sekunder pada herba Dirjen POM. Sediaan Galenik. Jakarta:
Departeman Kesehatan RI, 1986.
suruhan.
2. Perlu dilakukan ekstraksi dengan Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter
Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
menggunakan metode yang berbeda seperti Jakarta : Direktorat Jendral POM–Depkes
metode dingin; perkolasi atau metode panas ; RI
soxletasi, dan refluks untuk mendapatkan hasil Departemen Kesehatan RI. 2000. Acuan Sediaan
terbaik. Herbal. Jakarta: Direktorat Jendral POM–
Depkes RI.
REFERENSI
Abriyani, Ermi. 2018. Identifikasi Sederhana Departemen Kesehatan RI. 1995. Materia Medika.
Metabolit Sekunder Tumbuhan Jilid VI. Jakarta : Direktorat Jendral
Sasaladahan (Peperomia pellucid L. POM–Depkes RI.
Kunth). Jurnal Ilmu Farmasi. Karawang :
Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer, Desmiaty, Y., Ratih H., Dewi M.A., Agustin R.
Universitas Buana Perjuangan Karawang. 2008. Penentuan Jumlah Tanin Total pada
Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia
Anggarwulan, E. dan Solichatum. 2001. Fisiologi Lamk) dan Daun Sambang Darah
Tumbuhan. FMIPA, UNS. Surakarta. (Excoecaria bicolor Hassk.) Secara
Kolorimetri dengan Pereaksi Biru Prusia.
Anggraeni, Indria Ratna. 2017. Potensi Ekstrak Ortocarpus. 8, 106-109.
Suruhan (Peperomiapellucida (L.) Kunth)
Terhadap Pertumbuhan Rambut Kelinci. Ergina, Siti Nuryanti, Indarini Dwi Pursitasari.
Skripsi. Lampung : Universitas Lampung. 2014. Uji Kualitatif Senyawa Metabolit
Sekunder pada Daun Palado (Agave
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. angustifolia) yang Diekstraksi dengan
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Pelarut Air dan Etanol. Palu : Jurnal
Indonesia. Akademik Kimia. 3 (3) : 165-172.
Fajarullah, Aulia., Henky Irawan, Arief Pratomo. Senyawa Karpain pada Ekstrak Metanol
2014. Ekstraksi Senyawa Metabolit Daun Carica pubescens Lenne & K. Koch
Sekunder Lamun Thalassodendron ciliatum dengan LC/MS (Liquid Chromatograph-
pada Pelarut Berbeda. Kepulauan Riau : tandem Mass Spectrometry). Skripsi.
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Malang : Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Maritim Raja Ali Haji. Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim.
Gaffar. 2010. Satu Senyawa dari Kulit Batang
Paliasa (Kleinhovia hospital L.) Asal Kristanti. A. N. N. S. Aminah, M. Tanjung, dan B.
Sulawesi Selatan. Chem. Prog. 3 (1). Kurniadi. 2008. Buku Ajaran Fitokimia.
Surabaya : Airlangga University Press.
Gunawan, Didik dan S. Mulyani.2004. Ilmu Obat
Alam (Farmakognosi Jilid I). Jakarta: Kristianti, Ayu P. 2007. Isolasi dan Identifikasi
Penebar swadaya. Glikosida Saponin pada Herba Krokot
(Portulaca oleracea L.). Jogjakarta :
Gunawan, T. Chikmawati, Sobir dan Sulistijorini. Fakultas Farmasi, Universitas Sanata
2016. Review: Fitokimia Genus Baccaurea Dharma.
spp. Bioeksperimen. 2 (2): 96-110.
Lenny, Sovia, 2006. Senyawa Flavonoida,
Hagerman, A. E. 2002. Tannin Handbook. Fenilpropanoida, dan Alkaloida. Karya
Department of Chemistry and Biochemistry, Ilmiah. Medan : Departemen Kimia
Miami University. Fakultas Kimia dan Ilmu Pengetahuan
Universitas Sumatera Utara.
Halimah, 2010, Uji Fitokimia dan Uji Toksisitas
Ekstrak tanaman Anting-Anting (Acalypha Lestari, P. 2010. Karakteristik Simplisia dan
Indica Linn) Terdapat Larva Udang Isolasi Senyawa Triterpenoida / Steroida
(Artemia salina Leach). Jurnal, Malang: dari Herba Suruhan (Peperomia pellucid
Jurusan Kimia Universitas Islam Negri L. Kunth). Skripsi. Medan : Fakultas
Malang. Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Hanafi, U. 2000. Terpenoid (Kursus Singkat Marliana, D.S., dan Suyono (2005). Skrining
Teknik Ekstraksi, Isolasi dan Identifikasi Fitokimia dan Analisis Kromatografi
Komponen Kimia Tumbuhan yang Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu
Berkhasiat Obat). Direktorat Jenderal (Sechium edule Jack. Swartz) dalam
Pendidikan Tinggi-Departemen Ekstrak Etanol. Jurnal Biofarmasi. 3 (1):
Pendidikan Nasional. 29.

Hanani, E. 2014. Analisis Fitokimia. Jakarta : Mawati, Isa Desi. 2017. Uji Aktivitas
EGC.S. Antihiperurisemia Ekstrak Etil Asetat
Tanaman Suruhan (Peperomia pellucida
Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia: Penuntun L. Kunth) pada Tikus Putih Jantan yang
Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, Diinduksi Kafein. Skripsi. Jakarta : UIN
Terbitan Kedua. Bandung: ITB Syarif Hidayatullah Jakarta.

Islamy, Desti. 2019. Efek Antihiperglikemik Mondong, R. Fendy., Meiske S. Sangi., Maureen
Ekstrak Etanol Tumbuhan Suruhan Kumaunang. 2015. Skrining Fitokimia dan
(Peperomia pellucid L. Kunth) Terhadap Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol
Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus Daun Patikan Emas (Euprorbia prunifolia,
musculus) yang Diinduksi Aloksan. Jacq.) dan Bawang Laut (Proiphys
Skripsi. Bandar Lampung : Fakultas amboinensis (L.) Herb). Manado : Jurnal
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Online MIPA UNSRAT.
Universitas lampung.
Najib, Ahmad. 2006. Ringkasan Materi Kulia
Khotimah, Khusnul. 2016, Skrinning Fitokimia Fitokimia II. Fakultas Farmasi Universitas
dan Identifikasi Metabolit Sekunder Muslim Indonesia.
https://moko31.files.wordpress.com. Saifudin, Aziz, 2014, Senyawa Alam Metabolit
Diakses 22 Agustus 2019. Sekunder : Teori, Konsep, dan Teknik
Pemurnian. Jogjakarta : Deepublish.
Nadjib, Ahmad. 2010. Hijau-Hijauan Tanin. PT
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Sangi, M., M.R.J. Runtuwene., H.E.I. Simbala,
dan V.M.A. Makang. 2008. Analisis Awal
Nurhayati., Mustapa. Adam., dan Situmeang. Fitokimia Tumbuhan Obat di Kabupaten
Boima. 2016. Antimalarial activity and Minahasa Utara. Chem. Prog., 1(1): 47-53.
phitochemical analysis from Suruhan
(Peperomia pellucida) extract. Jurnal Saputra, Dyan Angga. 2014. Uji Toksisitas
Penelitian. Gorontalo : Universitas Negeri Ekstrak Etanol 96% Daun Suruhan
Gorontalo. (
Peppermoia Pellucida L. Kunt) dengan
Metode Brine Shrimp Lethality Test.
Nurhidayat, Arif. 2016. Isolasi dan Identifikasi Skripsi. Makassar : Universitas Islam
Senyawa Metabolit Sekunder dari Kulit Negeri Alauddin Makassar.
Batang Tumbuhan Turi (Sesbania
grandiflora (L.) Pers) Serta Uji Aktivitas Sirait M. 2007. Buku penuntun Fitokimia Dalam
Antibakteri Escherichia coli Resisten Farmasi. ITB, Bandung
Terhadap Kloramfenikol. Skripsi.
Universitas Lampung. Bandar Lampung. Sudjadi. 1998. Metode Pemisahan Edisi I.
Yogyakarta : Kanisius
Purba, Ritson, Nugroho, D. S. 2007. Analisis
Fitokimia dan Uji Bioaktivitas Daunkaca Svehla, G. 1990. Vogel : Buku Teks Analisis
(Peperomia pellucid (L.) Kunth). Jurnal Organik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Kimia Mulawarman. 5 (1): 5-8. Jakarta : Kalman Media Pustaka.
Purwatrensna, E. 2012. Aktivitas Antidiabetes
Ekstrak Air dan Etanol Daun Sirsak secara Tiwari, P., Kumar, B., Kaur, M., G., & Kaur, H.
In Vitro Melalui Inhibisi Enzim A- 2011. Phytochemical screening and
Glukosidase. Skripsi. Institut Pertanian extraction : A review. International
Bogor. Pharmaceutical Sciencia.

Rachmawati, Fri, Vebrianty Rantelino. 2018. Uji Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi
Toksisitas dan Fitokimia Ekstrak Suruhan Farmasi. Alih Bahasa Drs. Soendani
(Peperomia pellucida L. Kunth). Jurnal. Noerono Soewandhi. Universitas Gajah
Jakarta : Universitas Kristen Indonesia. Mada. Yogyakarta ; 577-578.

Rama. P. 2008. Bioetanol Ubi Kayu Bahan Bakar Yunarto, Nanang. 2013. Efek Ekstrak Air dan
Masa Depan. Penerbit Agro Media. Heksan Herba Suruhan (Peperomia
Jakarta. Pellucida (L) Kunth) Terhadap Penurunan
Kadar Asam Urat Serum Darah Ayam
Rivai, H., Azizah, Z., & Frizkiah, D. 2019. Kampung Jantan. Media Litbangkes. 23 (1) :
Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif 8-14
Kandungan Senyawa Kimia Dari Ekstrak
Heksan, Aseton, Etanol Dan Air Daun
Sambung Nyawa (Gynura Procumbens
(Lour) Merr). Jurnal. Padang : Sekolah
Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang.

Rizal, S., 2011. Metabolit Sekunder.


http://www.kutipanbuku.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 01 Januari 2020.

Sahidin, I. 2015. Mengenal Senyawa Alam.


Kendari : Unhalu Press.

Anda mungkin juga menyukai