Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

Jl. Nangka No. 58 C, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Telp. 021-7818718
Jln. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Telp. 021-87797409
Webiste: http///www.unindra.ac.id

LEMBAR JAWABAN

Nama Mahasiswa : Susi Susanti Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran


NPM : 201842500137 Dosen Penguji : Ibu Maria Dewati, M.Pd.
Kelas : Y5A Tanggal : Sabtu, 20 Februari 2021
Semester : 5 Waktu : 13.00 – 15.00
No. Urut : No.Hp : 0821 1112 7245

1. Berikut 4 prinsip pokok pembelajaran abad 21 yang dipopulerkan oleh Jennifer Nichols
yang sedang dikembangkan saat ini
1) Instruction should be student-centered
Pengembangan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik. Peserta didik ditempatkan sebagai subyek pembelajaran yang secara
aktif mengembangkan minat dan potensi yang dimilikinya.\
2) Education should be collaborative
Peserta didik diajarkan untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain. Dalam menggali
informasi dan membangun makna, peserta didik perlu didorong untuk bisa
berkolaborasi dengan teman – teman di kelasnya.
3) Learning should have context
Materi pelajaran perlu dikaitkan dengan kehidupan sehari – hari peserta didik. Pendidik
mengembangkan metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik terhubung
dengan dunia nyata (realword).
4) Schools should be integrated with society
sekolah memfasilitasi peserta didik untuk terlibat dalam lingkungan sosialnya.
Misalnya, mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat, dimana peserta didik dapat
belajar mengambil peran dan melakukan aktivitas tertentu dalam lingkungan sosial.

2. Ada beberapa model pembelajaran yang layak untuk diaplikasikan dalam pembelajaran
abad 21. Namun yang paling populer dan banyak di implementasikan adalan model
Pembelajran Project Based Learning dan Inquiry Based Learning.
 PjBL atau Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model belajar yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Melalui
PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding
question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan
terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus
berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBLmerupakan
investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi
atensi dan usaha peserta didik. Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki
gaya belajar yang berbeda, maka Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan
kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan
menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen
secara kolaboratif.
 Inquiry Based Learning ,. Proses inquiry dimulai dengan mengumpulkan informasi dan
data melalui pancaindera yakni penglihatan, pendengaran, sentuhan, pencecapan, dan
penciuman. Pendekatan IBL adalah suatu pendekatan yang digunakan dan mengacu
pada suatu cara untuk mempertanyakan, mencari pengetahuan (informasi), atau
mempelajari suatu gejala. Pembelajaran dengan pendekatan IBL selalu mengusahakan
agar siswa selalu aktif secara mental maupun fisik. Materi yang disajikan guru bukan
begitu saja diberitahukan dan diterima oleh siswa, tetapi siswa diusahakan sedemikian
rupa sehingga mereka memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka “menemukan
sendiri” konsep-konsep yang direncanakan oleh guru.

3. Media pembelajaran sangat berperan penting dalam proses pembelajaran . dengan


media pembelajaran suasana belajar jauh lebih kondusif serta lebih menyenangkan peserta
didik dalam belajar. Ada banyak jenis media pembelajaran ada visual, audio-visual, maupun
mekanik. Untuk media pembelajaran materi fisika yang sesuai dengan pelaksanaan model
pembelajaran abad 21 misalnya dengan menggunakan software powerpoint, adobe Flash,
Macromedia Flash, PhET Simulation, DSCH, tracker dan masih banyak media software
lainnya yang membantu siswa dalam pembelajaran materi fisika..
4. Behaviorisme merupakan alah satu teori belajar yang digunakan di Indonesia. Teori
belajar behaviorisme melihat belajar merupakan perubahan tingkah laku. Seseorang telah
dianggap belajar apabila mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Pandangan
behaviorisme mengakui pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus, dan keluaran
atau output yang berupa respons.
Aplikasi teori behavioristik dalam proses pembelajaran untuk memaksimalkan tercapainya
tujuan pembelajaran (siswa menunjukkan tingkah laku / kompetensi sebagaimana telah
dirumuskan), guru perlu menyiapkan dua hal, sebagai berikut :
1) Menganalisis kemampuan awal dan karakteristik siswa
Siswa sebagai subjek yang akan diharapkan mampu memiliki sejumlah kompetensi
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam standart kompetensi dan kompetensi dasar,
perlu kirannya dianalisis kemampuan awal dan karakteristiknya.
2) Merencanakan materi pembelajaran yang akan dibelajarkan
Idealnya proses belajar yang dilaksanakan oleh guru benar-benar sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh siswa dan juga sesuai dengan kondisi siswa, sehingga disini guru tidak
akan over-estimate dan atau under estimate terhadap siswa.

5. Menurut Drs. Slameto, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu adalah :.


a. Faktor Intern yaitu faktor yang ada dalam diri individu, yang sangat besar pengaruhnya
terhadap aktivitas belajar seseorang. Faktor ini dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Faktor Jasmaniah : Faktor Kesehatan , Cacat Tubuh
2. Faktor Psikologis, berupa: Intelegensi, Perhatian, Minat, Bakat, Motif, Kematangan
pertumbuhan seseorang, Kesiapan (kesediaan untuk memberikan response atau
bersaksi)
3. Faktor Kelelahan
b. Faktor extern yaitu faktor yang ada di luar diri individu. Antara lain :
1. Faktor keluarga, berupa :Cara orang tua mendidik, Relasi antar anggota keluarga,
Suasana rumah, Keadaan ekonomi keluarga, Pengertian Orang Tua, Latar belakang
kebudayaan (pembiasaan)
2. Faktor Sekolah : Metode Mengajar, Kurikulum, Relasi guru dengan siswa, Relasi
siswa dengan siswa, Disiplin sekolah, Alat Pelajaran, Waktu Sekolah, Standar
pelajaran di atas ukuran, Keadaan gedung, Metode Belajar, Tugas rumah
3. Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor extern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa.
Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat seperti kegiatan
siswa dalam masyarakat, membatasi kegiatan siswa dalam masyarakat supaya
jangan mengganggu belajarnya Mass Media, siswa perlu mendapatkan bimbingan
dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik.
Teman bergaul Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri
siswa, begitu juga sebaliknya.
Bentuk kehidupan masyarakat
Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka
mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan berpengaruh jelek kepada
anak (siswa) yang berada di situ.
Perwujudan perilaku belajar yang terpenting ialah adanya perubahan intensional dan
perubahan tersebut positif dan aktif, serta perubahan yang efektif dan fungsional.

6. Perbedaan proses belajar yang dikemukakan oleh Jerome S Bruner dan Robert M Gagne
Proses Belajar menurut pandangan seorang ahli psikologi perkembangan dan psikologi
belajar Jerome S. Bruner. Bruner tidak mengembangkan suatu teori belajar yang
sistematis; yang penting baginya ialah cara-cara bagaimana orang memilih,
mempertahankan, dan mentransformasika informasi secara efektif, ialah menurut Bruner
inti dari belajar. Menurutnya dalam proses belajar dapat dibedakan menjadi tiga fase yaitu:
Informasi, Transformasi dan Evaluasi
Sedangkan Proses belajar menurut pandangan Robert M. Gagne belajar adalah proses yang
kompleks, dan hasil belajar berupa kapabilitas. Timbulnya kapabilitas disebabkan oleh
stimulusi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh peserta
didik. Setelah belajar orang akan memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.

Skemata dalam pembelajaran merupakan representasi bentuk dari seperangkat persepsi, ide
dan aksi yang di asosiasikan, dn merupakan dasar pembangunan pemikiran. Skemata selalu
berkembang sejalan dengan kapasitas pengalaman. Skemata didasari dengan pemrosesan
informasi pertama kali dilakukan dalam sistem penyimpanan/memori jangka pendek
(STM). Sistem penyimpanan/memori jangka pendek ini tidak beroperasi sendiri, namun
selalu berhubungan dengan “pengetahuan” yang tersimpan dalam sistem memori jangka
panjang (LTM) begitupun sebaliknya.

7. Teori humanistik adalah teori belajar yang memanusiakan manusia. Pembelajaran dipusatkan pada


pribadi seseorang. Teori ini tidak lepas dari pendidikan yang berfokus pada bagaimana menghasilkan
sesuatu yang efektif,bagaimana belajar yang bisa meningkatkan kreativitas dan memanfaatkan potensi
yang ada pada seseorang.

Pendekatan humanistic dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif. Berfokus pada
potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang dimiliki dan mengembangkan
kemampuan tersebut. Hal ini mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk
pengembangan diri yang ditujukan untuk memperkaya diri. Kemampuan membangun diri secara
positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan keberhasilan
akademik.

Dalam teori belajar humanistic, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan
dirinya sendiri. Dalam proses belajarnya siswa harus berusaha agar mampu mencapai aktualisasi diri
dengan sebaik-baiknya.

Aplikasi teori humanistic lebih menonjolkan kebebasan individu siswa/I memahami materi
pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan baru dengan caranya sendiri. Selama proses
pembelajaran peserta didik berperan sebagai subjek didik, pusat (central) dalam aktifitas belajar.
Peserta didik menjadi pelaku dalam memaknai pengalaman belajarnya sendiri. Dengan demikian
peserta didik mampu menemukan potensinya dan mengembangkannya secara mamaksimal.

Peran guru dalam pembelajaran adalah menjadi fasilitator bagi para peserta didiknya dengan cara
memberikan motivasi dan memfasilitasi pengalaman belajar dengan menerapkan strategi pembelajaran
yang membuat peserta didik aktif serta menyampaikan materi pembelajaran yang sistematis.

Proses pembelajaran berazaskan teori humanistic ini cocok diterapkan pada materi-materi
pembelajaran tertentu yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan
analisis terhadap fenomena sosial.

Anda mungkin juga menyukai