UPTD
PUSKESMAS drg. Chamelia Hasan
DUKUHKLOPO NIP.198108222006042012
1. Pengertian Tindak lanjut efek samping obat dan kejadian tidak diinginkan adalah suatu
kegiatan yang dilakukan untuk menindaklanjuti laporan efek samping obat dan
kejadian yang tidak diinginkan pada pasien di Puskesmas.
2. Tujuan 1. Memantau termasuk mengobservasi dan mendokumentasikan setiap
efek samping obat dan KTD.
2. Mencegah atau mengantisipasi ESO dan KTD agar tidak terulang
kembali.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Dukuhklopo No. 188/111/415.17.22/2017 tentang
Penanganan Efek Samping Obat dan Kejadian Tidak Diinginkan.
4. Referensi 1. Permenkes No. 30 tahun 2014 tentang Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.
2. Pedoman Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik (CPFB), tahun 2006,
oleh Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI.
5. Langkah – langkah 1. Petugas farmasi menerima keluhan dari pasien/keluarga pasien tentang
efek samping obat.
2. Petugas farmasi mencatat identitas pasien melalui bagian pendaftaran
dengan melihat rekam medis terakhir kunjungan.
3. Petugas farmasi menyampaikan hal tersebut kepada dokter/dokter gigi
penulis resep obat.
4. Petugas farmasi menanyakan kepada dokter/dokter gigi penulis resep,
tindakan yang harus dilakukan apabila obat sudah diminum pasien
sebelum obat pengganti yang sesuai resep diberikan.
5. Petugas medis/paramedis menuliskan nama obat yang menimbulkan efek
samping dan kejadian tidak diinginkan (KTD) di Rekam Medis.
6. Petugas farmasi menulis laporan Efek Samping Obat (ESO) dan KTD di
buku yang tersedia.
7. Petugas farmasi menyiapkan obat pengganti.
8. Petugas farmasi menjelaskan kepada pasien tentang efek samping obat
yang sebelumnya.
9. Petugas farmasi menyerahkan obat pengganti ( yang sesuai resep )
dengan kata-kata asertif kepada pasien/keluarganya.
10. Petugas farmasi memberikan penjelasan tentang obat pengganti apabila
terjadi efek samping dan KTD kembali, maka dianjurkan untuk test alergi.
6. Diagram Alir