Anda di halaman 1dari 22

Nama : Benni Dolles Pardosi

NIM : 1913070019

Rekayasa Sistem Informasi


Pengertian Rekayasa Sistem Informasi

Rekayasa Sistem Informasi adalah aplikasi yang menggunakan teknik formal dan saling terkait
untuk merencanakan, menganalisa, mendisain dan mengkonstruksi sistem informasi pada satu
perusahaan atau pada fungsi utama dari perusahaan.

Tujuan dari rekayasa informasi/information engineering (IE) adalah untuk menentukan arsitektur
yang memungkinkan suatu bisnis menggunakan informasi secara efektif.

Tahapan Rekayasa Sistem Informasi

1. InformationStrategi Planning(PerencanaanStrategi Informasi)


2. BisnisAreaAnalysis (AnalisaBidangUsaha)
3. System Design (PerancanganSistem)
4. Construction (Konstruksi)

Pendekatan Pengembangan SI

1. Pendekatan Berorientasi Proses Fokus pada alur, penggunaan transformasi data dalam
suatu system informasi menggunakan representasi grafik, Mis: DFD (Data Flow Diagram)
2. Pendekatan Berorientasi Data Menggambarkan bentuk organisasi data yang tidak
bergantung pada aplikasi.
Metodologi Pengembangan Sistem

1. Model Waterfall (Air Terjun)


2. Model Rapid Application Development (RAD)
3. Model Pengembangan Evolusi
4. Model Pengembangan Prototype
5. Model Pengembangan Incremental/Bertahap

Model Waterfall (Air Terjun)


Model Rapid Application Development (RAD)

Model Pengembangan Evolusi


Model Pengembangan Prototype

Model Pengembangan Incremental/Bertahap


System Development Computer-Aided Software Engineering Tools

Computer-aided software engineering (CASE) adalah software yang mendukung proses


pengembangan dan evolusi software, dengan mengalihkan sejumlah beban yang biasanya dipikul
oleh pengembang sistem kepada computer.

CASE merupakan suatu teknik yang digunakan untuk membantu satu atau beberapa fase dalam
life-cycle software, termasuk fase analisis, desain, implementasi dan maintenance dari software
tersebut. Manfaat CASE tools dalam software engineer adalah sebagai berikut:

• CASE tools memperbesar kemungkinan otomatisasi pada setiap fase life-cycle software.
• CASE tools sangat membantu dalam meningkatkan kualitas design model suatu software
sebelum software itu dibangun/dikembangkan, baik itu untuk software yang dibangun
dalam simple maupun complex environment.

Ada banyak tools yang mendukung pembangunan/pengembangan suatu software. Agar tidak
membingungkan, CASE tools dibagi menjadi beberapa kategori:

• Information engineering-supporting products. Ada beberapa proses dari life-cycle, yang


dihasilkan dari rencana strategis dari perusahaan dan yang menyediakan suatu repository
untuk membuat dan memelihara enterprise models, data models dan process models.
• Structured diagramming-supporting products. Produk ini sangat mendukung dalam
memodelkan data flow, control flow dan entity flow.
• Structured development aids-providing products. Merupakan produk yang cocok
digunakan oleh sistem analis, karena didukung oleh suatu proses terstruktur sehingga
penganalisaan lebih cepat dan akurat.
• Application-code-generating products. Produk ini mampu menghasilkan application-code
untuk tujuan tertentu yang telah ditetapkan oleh designer.
Lingkup CASE Tool

• Diagram Tools

Digunakan untuk merepresentasikan komponen sistem, arus data dan kontrol di antara berbagai
komponen perangkat lunak dan struktur sistem dalam bentuk grafis. Misalnya, Flow Chart Maker.

• Process ModellingTools

Pemodelan proses adalah metode untuk membuat model proses perangkat lunak, yang digunakan
untuk mengembangkan perangkat lunak. Alat pemodelan proses membantu manajer untuk
memilih model proses atau memodifikasi sesuai kebutuhan produk perangkat lunak. Sebagai
contoh, EPF Composer

• Project Management Tools

Digunakan untuk perencanaan proyek, estimasi biaya dan usaha, penjadwalanproyek dan
perencanaan sumber daya. Manajer harus benar-benar mematuhi pelaksanaan proyek dengan
setiap langkah yang disebutkan dalam manajemen proyek perangkat lunak. Alat manajemen
proyek membantu dalam menyimpan dan berbagi informasi proyek secara real-time di seluruh
organisasi. Misalnya,Creative Pro Office,Trac Project, Basecamp.

• Documantation Tools
Dokumentasi dalam proyek perangkat lunak dimulai sebelum proses perangkat lunak berlangsung
sepanjang tahapan SDLC dan setelah selesainya proyek. DocumantationTools menghasilkan
dokumen untuk pengguna teknis dan pengguna akhir. Pengguna teknis sebagian besar merupakan
profesional internal dari tim pengembang yang mengacu pada manual sistem, manual referensi,
manual pelatihan, manual pemasangan dll. Dokumen pengguna akhir menggambarkan fungsi dan
cara dari sistem seperti panduan pengguna. Misalnya, Doxygen, DrExplain,Adobe RoboHelp
untuk dokumentasi.

• Analysis Tools

Membantu mengumpulkan persyaratan, secara otomatis memeriksa ketidakkonsistenan,


ketidakakuratan dalam diagram, redundansi data atau kesalahan akibat kelalaian. Misalnya, Accept
360, Accompa, CaseComplete untuk analisis kebutuhan, Visible Analyst untuk analisis total.

• Design Tools

Membantu desainer perangkat lunak untuk merancang struktur blok perangkat lunak, yang
selanjutnya dapat dipecah dalam modul yang lebih kecil dengan menggunakan teknik
penyempitan. Alat-alat ini memberikan rincian setiap modul dan interkoneksi antar modul.
Misalnya,Animated Software Design

• Configuration Management Tools

Berhubungan dengan : Version and revision management, Baseline configuration management,


Change control management. Membantu dalam hal ini dengan pelacakan otomatis, manajemen
versi dan manajemen rilis. Misalnya, Fossil, Git, Accu REV.

• ChangeControlTools

Tool ini dianggap sebagai bagian dari alat manajemen konfigurasi dengan menangani perubahan
yang dilakukan pada perangkat lunak setelah perbaikan baseline atau saat perangkat lunak pertama
kali diluncurkan. CASE tool mengotomatisasi pelacakan perubahan, pengelolaan file, manajemen
kode dan lainnya. Ini juga membantu dalam menegakkan kebijakan perubahan organisasi.

• Programming Tools
Alat ini terdiri dari lingkungan pemrograman seperti IDE (Integrated Development Environment),
pustaka modul in-built dan alat simulasi. Tools ini memberikan bantuan menyeluruh dalam
membangun produk perangkat lunak dan mencakup fitur untuk simulasi dan pengujian. Misalnya,
Cscope, Eclipse.

• Prototyping Tools

Prototipe memberikan tampilan dan nuansa awal produk dan mensimulasikan beberapa aspek
produkaktual. Prototyping CASE Tool pada dasarnya dilengkapi dengan pustaka grafis untuk
membuat antarmuka dan desainperangkatkeras yang independen. Tool ini membantu membangun
prototipe dengan cepat berdasarkan informasi yang ada serta memberikansimulasi prototipe
perangkatlunak. Misalnya, komposer prototipeSerena,MockupBuilder.

• Web DevelopmentTools

Membantu dalam merancang halaman web dengan semua elemen sekutu seperti bentuk, teks,
skrip, grafik dan sebagainya. Juga menyediakan live preview tentang apa yang sedang
dikembangkan dan bagaimana tampilannya setelah selesai. Misalnya, Fontello,AdobeEdge
Inspect, Foundation 3,Brackets.

• QualityAssuranceTools

Jaminan kualitas dalam organisasi perangkat lunak adalah memantau proses dan metode rekayasa
yang diadopsi untuk mengembangkan produk perangkat lunak guna memastikan kesesuaian
kualitas sesuai standar organisasi. Tool terdiri dari alat kontrol konfigurasi dan perubahan serta
pengujianperangkatlunak. MisalnyaSoapTest,AppsWatch,JMeter.

• MaintenanceTools

Pemeliharaan perangkat lunak mencakup modifikasi pada produk perangkat lunak setelah
dikirimkan. Teknik pelaporan logging dan error otomatis, pembuatan tiket kesalahan otomatis dan
akar penyebab. Analysis adalah sejumlah CASE Tool, yang membantu organisasi perangkat lunak
dalam tahap pemeliharaanSDLC. Misalnya,Bugzilla untukpelacakancacat,HPQualityCenter.
Komponen CASE Tool

Tahapan Rekayasa Sistem Informasi

Tahap-Tahap Dalam Pe-rekayasaan Sistem Informasi

1. Tahap PerencanaanStrategis Informasi

Tahap ini ditujukan pada bagaimana mencapai target bisnis dan bagaimana teknologi dapat
membantu pencapaian tersebut dengan cara meraih peluang yang lebih besar dan membangun
kemampuan bersaing usaha

2. Tahap analisa Bidang Bisnis

Pada tahap ini tujuannya adalah memahami proses apa, dan data apa yang membuat perusahaan
bekerja dan memahami bagaimana proses dan data tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya

3. Tahap Disain Sistem

Pada tahap ini akan menggunakan seluruh hasil yang didapat pada tahap ABB sebelumnya dan itu
akan mempercepat proses disain, dan dapat dilaksanakan secara terpisah dan paralel dimana
nantinya akan terhubung.
4. Tahap Konstruksi Sistem

Pada thap ini imnpelemntasi dari prosedur yang akan di gunakan , dimana secara praktiknya adalah
pembuatan kondifikasi, bahasa generasi dan alat bantu user.

Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Perencanaan strategi sistem informasi merupakan suatu proses analisis yang menyeluruh dan
sistematis dalam merumuskan tujuan dan sasaran perusahaan serta menentukan strategi yang
memanfaatkan keunggulan sistem informasi dan dukungan teknologi informasi dalam menunjang
strategi bisnis dan memberikan perusahaan suatu keunggulan jangka panjang untuk menghadapi
persaingan dengan perusahaan lainnya

Hal utama yang perlu diperhatikan pada Perencanaan Strategis Sistem Informasi

• Sumber Daya yang Kompetitif


• Perbaikan Manajemen Perusahaan
• Perkembangan Teknologi
• Mengubah Sistem Kerja Internal Institusi

Menyiapkan kemampuan dan kebutuhan yang terkait dengan pengimplementasian PSSI yang
meliputi :

1. Sumber daya finansial yang cukup,


2. Tersedianya infrastuktur yang memadai
3. Tersedianya SDM yang kompeten.
4. Komitmen untuk menjalankan proses bisnis yang transparan dan jujur serta bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan.

Hal yang perlu mendapat perhatian pada Perencanaan Strategis Sistem Informasi

1. Mawas diri terhadap new enterprise risk structure, termasuk regulasi baru
2. Pengembangan strategi dengan fokus berkelanjutan terhadap penciptaan nilai dari suatu
inovasi (value innovation)
3. Transformasi tata laksana internal dicocokkan dengan kebutuhan perubahan dari
lingkungan eksternal dan internal
4. Buat strategi melalui proses yang berkelanjutan.

Analisa Bidang Bisnis

Bidang bisnis adalah fungsi bisnis dalam perusahaan yang memproses data dan akan membentuk
suatu system bisnis secara meyeluruh apabila bidangbidang tersebut saling berhubungan satu
dengan lainnya melalui perantaraan data dan aktivitas.

Syarat melakukan analisa terhadap bidang bisnis perusahaan :

1. Bidang bisnis yang dianalisa harus terdefinisi dengan jelas batasannya agar tidak
overlapping dengan bidang bisnis lainnya
2. Cukup sempit sehingga analisa dapat dilakukan dengan lebih cepat dan focus
3. Tidak mudah berubah akibat pengaruh bidang bisnis lainnya, meskipun data saling
berhubungan

Tahapan Analisa Bidang Bisnis

1. Analisa dapat dilakukan terhadap sistem yang ada (eksisting) yaitu dengan
melakukan analisa terhadap desain, kode program, routin, subroutin, entitas, item
data, record pada diagram dan matrik yang tersimpan pada encyclopedia sistem
informasi lama (reusable design).
2. Lakukan analisa secara aktual dengan mempelajari bidang bisnis yang dipilih dan
melakukan pengamatan, pertanyaan dan pencatatan. Hasil yang diperoleh disimpan
pada encyclopedia sebagai system yang baru.

Jenis Analisis Proses Bisnis

• BerdasarkanKlasifikasi Kompleksitasnya, ada 2 yaitu Kompleksitas Statis dan


Kompleksitas Dinamis
• Berdasarkan Klasifikasi Pengelolaan Operasional, Sumber Daya,
Pemeliharaan,Perencanaan Produk, Pemasaran dan Distribusi
• Berdasarkan Fungsi Dasar Manajemen (POAC, Planning-Organizing-
ActuatingControlling)

Hal yang perlu diperhatikan dalam analisa bidang bisnis:

• Apa yang Dipelajari?


• Alokasi Sumber Daya
• Pemanfaatan Sumber Daya Bersama
• Urutan Proses
• Tingkatan Manajemen
• Fungsi Dasar Manajemen
• Kebutuhan Data dan Informasi

Pemodelan Proses

Pengertian Pemodelan Proses adalah, teknik untuk menata dan mendokumentasikan proses, input,
output, dan simpanan data dalam suatu sistem.

Dalam pemodelan proses terdapat Diagram Arus Data (DAD), dimana Diagram Arus Data (DAD)
adalah Sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang
diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output.
Simbol-Simbol DAD

1. Proses

• Pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan terhadap data yang masuk (input) untuk
menghasilkan data keluaran (output)

• Proses hanya menunjukkan kegiatannya saja, tidak merujuk orang/pihak yang melakukan

• Contoh: proses pembayaran, proses cetak KRS, dll

2. Entitas Luar /Terminator / Kesatuan Luar

• Merupakan pihak di dalam atau di luar organisasi (bisa orang atau organisasi) yang mengirimkan
input ke system atau menerima output dari sistem

• Menunjukkan batasan dari sistem

• Tidak sama dengan entitas dalam basis data

• Entitas luar dapat berupa :

- Orang
- Struktur Jabatan
- Sistem informasi / Server yang diluar dari sistem yang dikembangkan tetapi masih
memiliki suatu hubungan
- Unit kerja, cth : Bagian gudang, personalia
- Organisasi lain yang berada diluar sistem yang dikembangkan yang secara tidak langsung
mempengaruhi

• Contoh: Bank,Sekretariat, Kaprodi, Departemen Pendidikan, dll

3. SimpananData

• Merupakankumpulandata

• Tempat penyimpanan data atau tempat data yang dirujuk oleh proses. Pada akhir pembangunan
sistem, data store biasanya diimplementasikan sebagai file atau basis data.

• Contoh:file Mahasiswa,dataKRS,dll

4. Aliran Data

• Menyatakan datamasukan ke suatu proses atau datakeluaran dari suatuproses

• Dapat juga menyatakan update data dalam suatu file, basis data atau simpanan data yang lain.

• Contoh:Matakuliah yang diambil,Jumlah yang dibayarkan,Saldo terakhir,dll

Aturan-Aturan Pembuatan DAD

1. Minimal salah satu ujung suatu aliran data adalah proses.


2. Data yang mengalir dalam setiap level DAD harus konsisten (jumlah data masuk dan keluar
dalam suatu proses harus konsisten)
3. Suatu proses harus punya output
4. Suatu proses harus punya input
5. Suatu proses harus punya cukup input untuk menghasilkan output
6. Proses-proses yang hanya melewatkan data tanpa melakukan pemrosesan data tersebut
sebaiknya tidak digambarkan
7. Data-data yang berasal dari sumber yang sama dan mengalir dengan tujuan yang sama
dapat digambar dalam satu aliran data (aliran data komposit)
8. Jangan gunakan aliran data menyebar untuk DAD yang penting. Sebaiknya aliran data
dipisahkan menurut komponen-komponennya
9. Sebaiknya simpanan data diberi nama sesuai dengan nama yang dipakai dalam model data
(diagram ER). Kata DATA tidak perlu dipakai.
10. Untuk mengurangi kompleksitas gambar, simbol-simbol proses, entitas,simpanan data
dapat dibuat duplikatnya

Pembuatan Model Data dan Desain Database

Desain dan Implementasi Database

Enam langkah dasar dalam mendesain database

1. Penilaian awal mengenai proposal kelayakan teknologi dan ekonomi


2. Mencakup identifikasi kebutuhan informasi para pemakai, menetapkan lingkup
sistem baru yang diajukan
3. Pengembangan berbagai skema berbeda untuk sistem yang baru, pada tingkat
konseptual, eksternal dan internal
4. Penerjemahan skema tingkat internal ke struktur database sesungguhnya yang akan
diimplementasikan ke dalam sistem yang baru tersebut
5. Mentransfer data dari sistem sebelumnya ke database SI yang baru, menguji sistem
yang baru dan melatih para pegawai mengenai cara penggunaanya
6. Penggunaan dan pemeliharaan sistem yang baru

The REA Data Model

a) Model data REA secara khusus dipergunakan dalam desain database SI sebagai alat
pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek semantik bisnis yang mendasari
aktivitas rantai nilai suatu organisasi
b) The REA (Resources, Data, Events) data model mengklasifikasi entitas ke dalam tiga
kategori yaitu sumber daya (resources), kegiatan (event) atau aktivitas bisnis dan pelaku
(agent) yang terlibat dalam kegiatan tersebut
c) Mengidentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam databaseSI.
d) Menentukan bagaimana membuat struktur antar entitas dalam databasetersebut

Jenis Entitas

1. Entitas adalah segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh
organisasi
2. The REA data model mengklasifikasikan entitas ke dalam 3 kategori
• Resources adalah hal-hal yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi

Contoh: kas dan persediaan, perlengkapan, gudang pabrik, dsb

• Events adalah berbagai aktivitas bisnis yang informasinya dikumpulkan

perusahaan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian, ingin contoh nya

sales events, taking customer orders

• Agents adalah orang-orang dan organisasi yang terlibat dalam kegiatan


yang informasinya ingin didapatkan untuk tujuan perencanaan,
pengendalian dan evaluasi contohnya, pegawai (staf penjualan dan kasir),
pelanggan
3. Pemasok (atau penyedia barang/vendor) adalah jenis-jenis pelaku lainnyayang akan
muncul dalam diagram REA pada siklus pengeluaran.

Diagram Hubungan Entitas

a) Diagram hubungan entitas merupakan suatu teknik grafis yang menggambarkan skema
database.
b) Disebut diagram E-R karena diagram tersebut menunjukkan berbagai entitas yang
dimodelkan, serta hubungan antar- entitas tersebut
c) Di dalam diagram E-R,entitas muncul dalam bentuk persegi panjang,sedangkan hubungan
antar-entitas diwakili oleh bentuk wajik

PROTOTYPING

Prototipe merupakan suatu metode dlm pengembangan sistem yg menggunakan pendekatan utk
membuat sesuatu program dgn cepat & bertahap shg segera dpt dievaluasi oleh pemakai.

Tahapan Prototipe
Keunggulan Prototipe

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan

3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem

4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem

5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya..

Kelemahan Prototipe

1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum
mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan
kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama

2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma


dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa
memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru system.

Terminologi Prototipe

1. Prototype Horisontal

2. PrototypeVertikal

3. Early Prototyping (prototipe cepat)

4. Late Prototyping (prototipe lambat)

5. Low-fidelity Prototyping (prototype dengan tingkat ketepatan yang rendah)

6. Mid-fidelity prototyping (prototype dengan tingkat ketepatan sedang)

7. High-fidelity prototyping (prototype dengan tingkat ketepatan yang tinggi)


Rekayasa Perangkat Lunak

Tujuan utama rekayasa perangkat lunak adalah menghasilkan suatu produk perangkat lunak.

Setelah proses rekayasa perangkat luank selesai tahap terakhir dalam pengembanagan system
informasi adalah tahap pengujian.

Pengujian Sistem

Tujuan pengujian system adalah untuk mengungkap kesalahan sebanyak mungkin,

Ada 3 point penting dalam proses pengujian system,

1. Tidak mungkin membuktikan bahwa sistem bebas dari kesalahan


2. Terlalu mahal untuk mencari semua kemungkinan bug
3. Tujuan pengujian adalah untuk mengungkap perbedaan antara apa sistem sebenarnya dan
apa yang harus dilakukan sistem

Empat tahap pengujian sistem

1. Unit tests
2. Integration tests
3. System tests
4. Acceptance tests

Test Planning

• Rencana pengujian menentukan serangkaian pengujian yang akan dilakukan

• Pengujian berlangsung selama pengembangan sistem berorientasi objek

Kembangkan rencana pengujian di awal dan modifikasi sebagai sistem berkembang

• Setiap tes memiliki tujuan tertentu dan menjelaskan satu set spesifik kasus uji
Unit Tests

• Tes unit fokus pada satu kelas

• Black box testing

- Memeriksa perilaku kelas yang terlihat secara eksternal

- Didorong oleh kartu CRC, mesin dan metode status perilaku

kontrak, bukan dengan interpretasi penguji

• White box testing

- Memeriksa internal kelas

- Didorong oleh spesifikasi metode untuk kelas

Integration Tests

• Menilai apakah sekumpulan kelas yang harus bekerja sama melakukannya tanpa error

• Empat pendekatan umum

– User interface testing

– Use case testing

– Interaction testing

– System interface testing

• Kebanyakan proyek menggunakan keempat pendekatan tersebut

System Tests

• Dilakukan untuk memastikan semua kelas bekerja sama tanpa kesalahan

• Mirip dengan pengujian integrasi tetapi cakupannya lebih luas


- seberapa baik sistem memenuhi fungsi dan persyaratan nonfungsional,

misalnya kegunaan, dokumentasi, kinerja, dan keamanan.

System Maintenance

• Proses menyempurnakan sistem untuk memastikannya terus berlanjut memenuhi kebutuhan


bisnis

• Lebih mahal dari pengembangan awal

• Pemrogram & analis sistem pemula akan mengerjakan pemeliharaan proyek

• Permintaan perubahan adalah versi yang lebih kecil dari permintaan sistem

• Permintaan mungkin datang dari berbagai sumber

- Laporan masalah

- Pengguna

- Proyek lainnya

- Perangkat lunak yang mendasari (mis., Perubahan Sistem Operasi)

- Manajemen senior

Project Assessment

• Tentukan apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan

- Review Tim Proyek

• Daftar anggota apa yang berhasil dan kesalahan yang dibuat

• Tujuannya adalah mengulangi kinerja yang sangat baik dan menghilangkan kesalahan

• Manajer proyek dapat mempersiapkan dokumen "pelajaran yang didapat"

- Tinjauan Sistem
• Sejauh mana biaya & manfaat yang diusulkan benar-benar bertambah

• Tujuannya adalah untuk membandingkan perkiraan dengan nilai aktual

- Tentukan apakah sistem memberikan nilai yang diharapkan atau tidak

- Memberikan biaya dasar untuk proyek selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai