Anda di halaman 1dari 18

1

Lembar Kerja Sesi 1


Pengantar IPS Terpadu Untuk Kecakapan Abad 21

Nama Peserta :Widya Oktavia


Asal Sekolah :SMPN 21 Solok Selatan

Langkah Kegiatan :
1. Untuk memahami sekaligus menguasai sesi ini, sebaiknya Saudara membaca materi/
bahan bacaan dan PPt yang disediakan.
2. Pelajari Permendikbud No. 37 Tahun 2018.
3. Simpanlah LK Saudara dengan penamaan file, misalnya : SUBKHAN ROJULI_SMP N 3
KEBUMEN_LK SESI 1

LK 1.1
1. Jelaskan kerangka kerja abad 21 menurut World Economic Forum, menurut Center for
Curriculum Re-Design (CCR), dan menurut Partnership for 21st Century Skills (P21)!

Uraian : perkembangan teknologi dimasa sekarang menjadi ciri khas yang sangat familiar
dalam dunia pendidikan. Melalui dunia pendidikan keberadaan teknologi akan didesain
sedemikian mungkin dan difilter sedemikian trupa sehingga akan menjadi batu loncatan
bagi perkembangan dunia ke depannya, yaitu menggunakan teknologi dalam
menciptakan peserta didik atau generasi yang siap menyongsong tantangan tersebut,
menjadi warga dunia (global citizen) yang memilki ciri mampu melakukan perubahan
dan adaptasi dengan cepat, mobilitas yang tinggi dan aktivitas yang berbasis teknologi
tinggi. Dalam pengaplikasian teknologi dalam dunia pendidikan tentu perlu adanya
kerangka-kerangka kerja abad 21 yang sesuai dengan acuan dan panduan sehingga
kombinasi antara pendidikan dan teknologi untuk menciptakan peserta didik yang
mampu menyonsong kehidupan abad 21 diantranya:

A. Kerangkan Kerja Menurut World Economic Forum


Menurut World Economic Forum (2016), peserta didik memerlukan 16 keterampilan
2

agar mampu bertahan di abad 21, yakni Literasi dasar, Kompetensi/Keterampilan, dan
Karakter.
 Literasi dasar Yaitu bagaimana peserta didik menerapkan keterampilan berliterasi
untuk kehidupan sehari-hari), meliputi: 1. Baca tulis 2. Berhitung 3. Sains 4. Teknologi
informasi dan komunikasi 5. Keuangan 6. Kebudayaan dan kewarganegaraan
 Kompetensi/keterampilan Yaitu bagaimana peserta didik menyikapi tantangan
yang kompleks dengan menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang
mencakup: 7. Berpikir kritis 8. Berpikir kreatif 9. Berkomunikasi 10. Berkolaborasi
 Karakter Yaitu bagaimana peserta didik menyikapi perubahan lingkungan mereka.
Kualitas karakter yang dibutuhkan peserta didik pada abad 21 adalah: 11. Memiliki rasa
ingin tahu 12. Inisiatif 13. Kegigihan 14. Adaptasi 15. Kepemimpinan 16. Keterampilan
sosial budaya

B. Kerangka Kerja Menurut Center for Curriculum Re-Design (CCR)


Center for Curriculum Re-Design (CCR) mengajukan kerangka kerja yang memiliki 4
komponen utama, yaitu: pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), karakter
(character), dan metakognisi (metacognition).
 Pengetahuan meliputi: a. Pengetahuan tradisional seperti: matematika, sains. b.
Pengetahuan kekinian seperti: robotika, kewirausahaan, dan interdisiplin. Kedua jenis
pengetahuan ini harus diberikan dalam porsi yang seimbang.
 Keterampilan berkaitan dengan kemampuan menggunakan pengetahuan yang
telah dimiliki pada berbagai konteks baru serta kemampuan mengembangkan
pengetahuan itu sendiri. Keterampilan tersebut adalah: 1. Berpikir kritis 2. Kreatif 3.
Komunikasi 4. Kolaborasi
 Karakter menjelaskan bagaimana seseorang berinteraksi, bergaul, berperilaku, dan
bersikap terhadap lingkungannya yang meliputi: 1. Tanggap dan peka 2. Memiliki rasa
ingin tahu 3. Berani 4. Tangguh 5. Beretika 6. Mampu memimpin
 Metakognisi berkenaan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan refleksi
diri dan mengetahui cara belajar efektif, serta kemampuan untuk mengembangkan ketiga
komponen yang lain.

C. Kerangka Kerja Menurut Partnership for 21st Century Skills (P21)


3

Adapun Partnership for 21st Century Skills (P21), sebuah organisasi yang didirikan
tahun 2002 oleh para tokoh bisnis, konsultan, dan pendidik merumuskan tiga komponen
kemampuan yang perlu dikuasai peserta didik menghadapi abad XXI, yaitu:
 Keterampilan pembelajaran dan inovasi Keterampilan ini terdiri dari 4
elemen, yaitu: 1. Bidang dasar (core subjects), diantaranya: membaca, menulis, dan
matematika. 2. Berpikir kritis dan pemecahan masalah. 3. Kreativitas dan inovasi. 4.
Komunikasi dan kolaborasi.
 Keterampilan berbasis digital, terdiri dari: 1. Literasi informasi 2. Literasi media
3. Keterampilan teknologi informasi
 Keterampilan hidup dan karir yang terdiri atas: 1. Fleksibilitas dan kemampuan
beradaptasi 2. Inisiatif 3. Keterampilan sosial dan lintas budaya 4. Produktivitas dan
akuntabilitas 5. Tanggung jawab dan kepemimpinan
4

2. Bandingkan (persamaan dan perbedaan) masing-masing kerangka kerja tersebut dengan kerangka kerja keterampilan abad-21 di
Indonesia (IP-21 CSS)!

Uraian :
Persamaan Kerangka Kerja Abad 21
World Economic Center for Partnership for 21st Indonesian Partnership
Forum Curriculum Re- Century Skills (P21) for 21 Century Skill
Design (CCR) Standard (IP-21CSS).
Kognitif Keempat kerangka Keempat kerangka Keempat kerangka kerja Keempat kerangka kerja
kerja abad 21 ini kerja abad 21 ini abad 21 ini sama-sama abad 21 ini sama-sama
sama-sama sama-sama memperhatikan memperhatikan
memperhatikan memperhatikan kemampuan kogitif dari kemampuan kogitif dari
kemampuan kogitif kemampuan kogitif peserta didik yaitu terletak peserta didik yaitu terletak
dari peserta didik dari peserta didik pada komponen pada komponen Pemikiran
yaitu terletak pada yaitu terletak pada Keterampilan Kritis dan pemecahan
komponen Literasi komponen Pembelajaran dan masalah, Kreativitas dan
Dasar Pengetahuan Inovasi Inovasi, dan Komunikasi
dan Kolaborasi
Afektif Keempat Kerangka Keempat Kerangka Keempat Kerangka kerja Keempat Kerangka kerja
kerja abad 21 ini kerja abad 21 ini abad 21 ini sama-sama abad 21 ini sama-sama
sama-sama sama-sama memperhatikan memperhatikan
memperhatikan memperhatikan kemmapuan Afektif kemmapuan Afektif
kemmapuan Afektif kemmapuan Afektif terutama pembentukan terutama pembentukan
terutama terutama sikap dan mentalitas sikap dan mentalitas
pembentukan sikap pembentukan sikap peserta didik yaitu terletak peserta didik yaitu terletak
dan mentalitas dan mentalitas pada komponen pada komponen
peserta didik yaitu peserta didik yaitu Keterampilan hidup dan Keterampilan Hidup dan
terletak pada terletak pada karir Karir (Pengembangan
komponen Karakter komponen Karakter Karekter dan Nilai
5

Spritual)
Psikomotorik Keempat kerangka Keempat kerangka Keempat kerangka kerja Keempat kerangka kerja
kerja abad 21 ini kerja abad 21 ini abad 21 ini sama-sama abad 21 ini sama-sama
sama-sama sama-sama memperhatikan memperhatikan
memperhatikan memperhatikan kemampuan psikomotorik kemampuan psikomotorik
kemampuan kemampuan terutama dalam hal terutama dalam hal
psikomotorik psikomotorik penguasaan ketempilan penguasaan ketempilan
terutama dalam hal terutama dalam hal teknologi pada peserta teknologi pada peserta
penguasaan penguasaan didik yaitu terdapat pada didik yaitu terdapat pada
ketempilan teknologi ketempilan teknologi komponen Metakognisi komponen Informasi,
pada peserta didik pada peserta didik Media, dan Teknologi
yaitu terdapat pada yaitu terdapat pada
komponen komponen
Kompetensi/Ketera Kompetensi/Ketera
mpilan mpilan

Perbedaan Kerangka Kerja Abad 21


World Economic Center for Partnership for 21st Indonesian Partnership
Forum Curriculum Re- Century Skills (P21) for 21 Century Skill
Design (CCR) Standard (IP-21CSS).
Point Terdapat 16 point Terdapat 4 komponen Terdapat 3 komponen Terdapat 5 komponen
Arah kerjanya Bertumpu pada 16 Bertumpu pada 4 Tergantung pada arah kerja
point komponen organisasi
6

3. Uraikan bagaimana setiap aspek dalam kerangka kerja keterampilan abad 21 menurut IP-21CSS dapat diintegrasikan ke dalam proses
pembelajaran IPS terpadu!

Uraian :
Kerangka kerja keterampilan abad 21 yang bersifat global, universal, dan multidisiplin tersebut perlu ditempatkan dalam konteks
Indonesia dengan mempertimbangkan dan mengakomodasi beberapa hal. Untuk melengkapi kerangka P21 sesuai dengan tuntutan
Pendidikan di Indonesia, berdasarkan hasil kajian dokumen pada UU Sisdiknas, Nawacita, dan RPJMN Pendidikan Dasar, Menengah, dan
Tinggi, diperoleh 2 standar tambahan sesuai dengan kebijakan Kurikulum dan kebijakan Pemerintah, yaitu sesuai dengan Penguatan
Pendidikan Karakter pada Pengembangan Karakter (Character Building) dan Nilai Spiritual (Spiritual Value).
Indonesian Partnership for 21 Century Skill Standard (IP-21CSS) memiliki beberapa aspek diantaranya:
 Berpikir kritis dan pemecahan masalah
 Kreativitas dan inovasi
 Komunikasi dan kolaborasi
 Informasi, media dan teknologi
 Keterampilan hidup dan karir
Ke lima aspek ini merupakan pedoman dan langkah kerja pengintegrasian pendidikan dengan teknologi, salah satu mata pelajaran
yang bisa di kolaborasikan dengan langkah kerja ini adalah Ilmu Pengetahuan Sosial, adapun bentuk aplikasinya pada setiap aspek dalam
mata pelajaran ilmu sosial
 Berpikir kritis dan pemecahan masalah
Berpikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi
untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan,menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Berpikir
7

kritis adalah suatu proses berpikir sistematik yang penting bagi seorang profesional. Berpikir kritis akan membantu profesional dalam
memenuhi kebutuhan klien. Berpikir kritis adalah berpikir dengan tujuan dan mengarah-sasaran yang membantu individu membuat
penilaian berdasarkan data bukan perkiraan (Alfaro-LeFevre 1995). Dalam disiplin ilmu pengetahuan sosial diperlukan kemampuan
untuk berpikir kritis sehingga mampu memahami setiap permasalahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat, dan mampu untuk
mencari jalan keluar dari setiap permasalahan sosial yang ada di dalam masyarakat
 Kreativitas dan inovasi
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik yang benar-benar merupakan hal baru atau sesuatu ide
baru yang diperoleh dengan cara menghubungkan beberapa hal yang sudah ada dan menjadikannya suatu hal baru . Menurut Munandar
(1988), kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas dan keaslian dalam berpikir), serta
kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan. Sedangkan Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata INOVASI diartikan sebagai pengenalan atau pemasaukan hal hal yang baru. Inovasi juga diartikan sebagai pembaharuan.
Inovasi adalah penemuan baru yang sifatnya berbeda dengan yang sudah ada terlebih dahulu baik itu gagasan, metode pun alat. Dalam
mata IPS kemampuan kreativitas dan inovasi sangat di butuhkan dalam menghadapi tantangan dan permasalahan sosial yang timbul
dalam masyarakat baik yang berhubungan dengan fisik maupun sosial

 Komunikasi dan kolaborasi


Dalam kerangka kerja yang disusun oleh indonesia salah satunya menitikberatkan pada kemampuan komunikasi dan kolaborasi.
Keterampilan berkomunikasi merupakan salah satu kunci dalam keberhasilan berkolaborasi. Komunikasi yang efektif akan menentukan
sejauh mana interaksi dan kolaborasi seseorang dengan lingkungannya berhasil. Dengan komunikasi yang efektif, seseorang dapat
menyampaikan ide, gagasan, dan pemikirannya kepada orang lain. Komunikasi yang efektif tidak saja diukur dari tersampaikannya ide,
gagasan, dan atau pemikiran, namun juga mempertimbangkan aspek- aspek lain seperti faktor budaya, tradisi, dan konteks dari penerima
pesan komunikasi. Kemampuan ini sangat diperlukan dalam Mata pelajaran IPS dikarenakan akan menjadi sarana atau jembatan untuk
8

menjalin keutuhan atau integrasi bangsa dan menjaga keutuhan NKRI dari potensi konflik karena pada dasarnya indonesiamemiliki
banyak perbedaan baik dari segi bahasa, ras, etnik, agama dll
 Informasi, media dan teknologi
Di era digital, seseorang tanpa keterampilan teknologi, media, dan informasi, akan berpotensi tergilas dan terancam untuk meraih
kesejahteraan hidup. Oleh karena itu, kurikulum pendidikan, harus mengokomodasi keterampilan ini dan menjadikannya sebagai muatan
wajib baik secara terpisah sebagai sebuah mata pelajaran, maupun terintegrasi dengan mata-mata pelajaran lainnya . Meleknya seseorang
terhadap informasi, media dan teknologi akan menjadi batu loncatan seseorang untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dalam
mata pelajaran IPS kemampuan akan meleknya terhadap teknologi akan mampu menjadi faktor pendorong dalam menumpang perubahan
sosial dalam masyarakat
 Keterampilan hidup dan karir
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional untuk membangun insan Indonesia secara utuh, pendidikan karakter dan penanaman nilai-nilai
spiritual harus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kurikulum pendidikan. Bekal nilai-nilai karakter dan spiritual ini juga
tidak kalah penting dengan keterampilan-keterampilan lain dalam menghadapi kehidupan abad 21. Dengan bekal nilai-nilai tersebut,
peserta didik akan memiliki keseimbangan dalam mengarungi kehidupan yang semakin keras, ketat, dan penuh dengan persaingan dan
kompetisi, memiliki daya tahan dalam menghadapi segala bentuk permasalahan yang semakin kompleks, sebagai bekal utama sebelum
mereka mampu merespon terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu, integrasi nilai-nilai karakter positif dan
spiritual harus menjadi bagian dari kurikulum yang diimplementasikan dalam pembelajaran di dalam kelas. Dalam Mata pelajaran IPS
pengaplikasian nilai-nilai karakter terhadap peserta didik sangat diperlukan, hal ini disebabkan karena peserta didik diharpakna mampu
untuk memiliki kepribadian yang bermatabat dan mampu beradaptasi dengan masyarakat setempat yang memiliki perbedaan nilai,
norma dan aturan yang berlaku.
9

LK 1.2
3. Jelaskanlah tentang konsep IPS!
Uraian :
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada SMP/MTs/SMPLB. IPS dipahami sebagai
mata pelajaran sekolah yang dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang diorganisasikan dengan satu pendekatan
interdisipliner, multidisipliner, atau transdisipliner dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora (Widarwati dan Wijayati, 2018 : 18). Merujuk
pada kurikulum 2013 IPS untuk SMP/MTs/SMPLB bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang isu-isu sosial dengan
unsur kajiannya dalam konteks peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi (Supardan, 2015 : 17). Sedangkan menurut National Council For
Sosial Studies menjelaskan tentang 10 (sepuluh) konsep sosial studies seperti (1) culture/budaya; (2) time/waktu, continuity and change
keberlanjutan dan perubahan; (3) people/manusia, places /tempat and environments/lingkungan; (4) individual development and
identity/ kemajuan individual dan identitas; (5) individuals, group, and institutions/ individu, kelompok dan institusi; (6) power,
authority and govermance/ kekuatan, kekuasaan dan kepemerintahan; (7) production, distribution and consumption/produksi, distribusi
dan konsumsi; (8) science, technology and society/ sains, teknologi dan masyarakat; (9) global connections/ koneksi atau keterhubungan
global, dan; (10) civic ideals and practices. (NCSS http://www.sosialstudies.org/)
Berdasarkan versi FPIPS dan Jurusan Pendidikan IPS bahwa pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan
humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan
(Somantri, 2001 : 92). Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata
pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta
warga dunia yang cinta damai. Pendidikan IPS bukan merupakan pendidikan disiplin ilmu tetapi adalah suatu kajian tentang masalah-
masalah sosial yang dikemas sedemikian rupa dengan mempertimbangkan factor psikologis perkembangan peserta didik dan beban
10

waktu kurikuler untuk program pendidikan, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah sebuah program pendidikan dan bukan sub-
disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial, maupun ilmu
pendidikan (Gunawan, 2013 : 113). Studi sosial (IPS) sebagai pendidikan ilmu sosial; definisi ini berasal dari paham realisme dan
positivisme yang meyakini bahwa isi dan metode sosial atau IPS diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial. Warga negara yang baik adalah ia yang
mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial, kemudian
diaktualisasikan untuk menyelesaikan berbagai isu dan masalah sosial (Awan Mutakin, 1997 : 2). Metode-metode tersebut erat kaitannya
dengan upaya menemukan pengetahuan melalui pancaindra, intuisi ataupun kata hati untuk memecahkan masalah sosial (Mohammad Ali,
2014 : 10)

2. Bagaimana karakteristik utama pembelajaran IPS menurut Djahiri?


Uraian :
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada SMP/MTs/SMPLB. IPS dipahami sebagai
mata pelajaran sekolah yang dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang diorganisasikan dengan satu pendekatan
interdisipliner, multidisipliner, atau transdisipliner dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora (Widarwati dan Wijayati, 2018 : 18). Merujuk
pada kurikulum 2013 IPS untuk SMP/MTs/SMPLB bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang isu-isu sosial dengan
unsur kajiannya dalam konteks peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi (Supardan, 2015 : 17). Menurut Djahiri dalam Sapriya dan
Nurdin (2006: 8) mengemukakan bahwa karakteristik utama pembelajaran IPS adalah sebagai berikut:
 IPS berusaha mentautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya.
 Penelaahan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang ilmu saja, melainkan bersifat komprehensif.
 Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inquiri agar siswa mampu berpikir kritis, rasional, dan analitis.
 IPS menghayati hal-hal, arti, dan penghayatan hubungan antarmanusia yang bersifat manusiawi.
 Berusaha untuk memuaskan siswa yang berbeda melalui program maupun pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat
11

siswa dan masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya

3. Pelajari Permendikbud No. 37 Tahun 2018 secara cermat, kemudian analisislah mana yang termasuk pengetahuan faktual, konseptual
dan prosedural pada salah satu Kompetensi Dasar pada kelas VII/VIII atau IX!
Uraian :
a) Pengetahuan faktual.
Pengetahuan faktual merupakan pengetahuan yang harus dimiliki peserta didik jika mereka akan dikenalkan dengan suatu disiplin
ilmu atau untuk memecahkan masalah apapun di dalamnya yang berkaitan dengan pernyataan yang benar karena sesuai dengan
kenyataan yang sebenernya (Anderson & Krathwohl, 2017:46). Pengetahuan faktual berkaitan dengan pernyataan yang benar karena
sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Fakta adalah tingkatan yang paling rendah dari suatu abstraksi. Suatu fakta adalah dalam
keadaan aktual (yang sesungguhnya), dapat diterima sebagaimana adanya dan tidak mempunyai konotasi nilai. Fakta adalah data yang
spesifik tentang peristiwa, obyek, orang dan hal-hal yang terjadi (peristiwa). Misalnya : Indonesia adalah negara kepulauan, Kemerdekaan
Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, Rupiah adalah mata uang yang berlaku di Indonesia
b) Pengetahuan Konseptual.
Anderson & Krathwohl (2017:46) mengungkapkan bahwa pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan mengenai skema, model,
atau teori eksplisit dan implisit dalam model psikologi kognitif yang berbeda. Skema, model, dan teori menunjukan pengetahuan yang
seseorang miliki mengenai bagaimana pokok bahasan tertentu diatur dan disusun, bagaimana bagian atau potongan informasi yang
berbeda saling berhubungan dan berkaitan dalam suatu cara yang sistematis, bagaimana bagian-bagian ini berfungsi bersama-sama.
Pengetahuan konseptual memuat ide atau gagasan dalam suatu disiplin ilmu yang memungkinkan orang untuk mengklasifikasikan suatu
objek atau mengelompokan atau mengklasifikasikan berbagai objek. Pengetahuan konseptual berkaitan dengan klasifikasi, kategori,
prinsip, generalisasi, teori, model dan struktur. Penguasaan pengetahuan konseptual ditandai dengan kemampuan mengklasifikasikan
data, mengelompokan data berdasarkan ciri-ciri kesamaannya, atau berdasarkan perbedaannya menunjukan kekuatan atau kelemahan
12

suatu pernyataan, mengenai prinsip-prinsip, menyimpulkan, menguasai teori, menunjukan contoh, dan mengenali struktur. Konsep
adalah kata-kata atau frase yang mengelompok, berkategori dan memberikan arti terhadap kelompok fakta yang berkaitan. Pengertian
konsep yang lain adalah sekelompok fakta atau data yang banyak memiliki ciri yang sama dan dapat dimasukkan ke dalam satu nama
label.
Contohnya : pada disiplin ilmu geografi ada konsep Wilayah Letak Lokasi Jarak. Pada disiplin ilmu Sosiologi ada Konsep Status
Stratifikasi sosial Norma Nilai,. Pada Disiplin Ilmu Ekonomi terdapat Konsep Produksi Distribusi Konsumsi Kelangkaan, dan pada
disiplin ilmu Sejarah terdapat konsep Peristiwa Tahun kejadian Perubahan dan keberlanjutan.

c) Pengetahuan prosedural.
Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan mengenai bagaimana melakukan sesuatu. Pengetahuan prosedural sering
mengambil bentuk dari suatu rangkaian langkah-langkah yang akan diikuti. Hal ini meliputi pengetahuan keahlian alogaritma, tekhnik,
dan metode secara kolektif sebagai prosedur-prosedur (Suwarto, 2010:80). Pengetahuan prosedural juga meliputi pengetahuan mengenai
kriteria yang digunakan untuk menentukan kapan menggunakan beragam prosedur. Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan
mengenai tindakan peserta didik dan peluang meramalkan, memperkirakan, atau hipotesis dan merancang cara untuk penyelidikan (Star
& Stylianides, 2013:4). Penguasaan pengetahuan prosedural meliputi pengetahuan tentang keterampilan khusus, tahapan sistematis
mengenai sistem program (meliputi; input, proses, dan output). Prosedur berarti tahap demi tahap suatu proses untuk mencapai hasil
yang diharapkan. Penguasaan pengetahuan prosedural berarti penguasaan proses, misalnya, siswa dapat melaksanakan penelitian
melalui proses yang bertahap, yaitu (1) merumuskan pertanyaan (2) merumuskan latar belakang pemikiran (3) merumuskan hipotesis
(4) menguji kebenaran hipotesis melalui eksperimen (5) analisis hasil atau menyimpulkan bahwa hipotesis benar atau salah (6)
merumuskan hasil penelitian. Penguasaan prosedur bisa juga dalam proses berpikir yang dapat diwujudkan dalam proses berpersepsi,
introspeksi, mengingat, berkreasi, berimajinasi, mengembangkan ide, atau berargumentasi. Di sini terdapat penguasaan untuk
13

merumuskan atau mengikuti tahap kegiatan sesuai dengan proses yang seharusnya.
Contoh pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural pada KD IPS kelas VII, VIII dan IX

Salah satunya pada KD 31 kelas VII yaitu tentang


 3.1 “Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora, dan fauna) dan interaksi
antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan ”
(Pengetahuan Faktual)
 3.2 Mengidentifikasi interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai
dan norma serta kelembagaan sosial budaya (pengetahuan Konseptual)
 3.3 Memahami konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi (produksi,
distribusi, konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi antarruang untuk keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial,
14

dan budaya Indonesia ( Pengetahuan Prosedural)


 3.4 Memahami kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya,
geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan Islam (Pengetahuan Faktual)

4. Simpulkan dengan kata-kata Anda sendiri tujuan pembelajaran IPS menurut Sapriya, Suwarma Al-Muchtar, Nursid Sumaatmadja, dan
James A Bank!
Uraian :
Adapun tujuan IPS menurut
 Sapriya, berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh sapriya dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS pada hakikatnya
untuk mempersiapkan agar peserta didik memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang mampu menjawab tantangan
dan permasalahan sosial yang ada di tengah masyarakat dan mampu menjadi warga negara yang baik seutuhnya.
 Suwarna Al Mucthar, berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Suwarna Al Mucthar dapat disimpulkan bahwa tujuan
pembelajaran IPS pada hakikatnya untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik dan mamu memberikan
penalaran dan pengambilan keputusan akan permasalahan yang ada
 Nursid Sumaatmadja, berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Nursid Sumaatmadja dapat disimpulkan bahwa tujuan
pembelajaran IPS pada hakikatnya untuk menjadikan peserta didik menjadi warga negara yang baik yang mampu mengatasi
pemasalahan sosial yang ada di masyarakat, negara dan bangsa
 James A Bank berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh James A Bank dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS pada
hakikatnya Menciptakan peserta didik yang mampu menghadapi setiap permasalahan yang ada melalui tindakan sosial yang
dilakukannya
Inti dari semua tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial menurut para ahli adalah untuk menpesriapkan dan menciptakan peserta didik yang bisa
mengatasi setiap permasalahan sosial yang ada di dalam masyarakat, mengahdapi tantangan sosial dalam masyarakat agar terwujudnya
15

peserta didik sebagi cerminan warga negara yang baik

5. Buatlah satu contoh mind map keterpaduan dari lingkup materi atau muatan IPS dari aspek geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi
yang berbasis kecakapan abad 21!
Uraian :
Materi Interaksi Sosial

Interaksi
Sosial
16

Membentuk peserta didik yang mampu


beradaptasi dengan masyarakat dan
Pengertian dan Syarat Bentuk-Bentuk
mampu menyelesaikan permasalahan
Interaksi Sosial Inetraksi Sosial

Lembaga Sosial

Pengertian Lembaga
Pengertian Lembaga
Sosial
Sosial
17

6. Bagaimanakah upaya mengembangkan pembelajaran IPS secara terpadu yang berbasis kecakapan abad 21?
Uraian :
Pendidikan pada Abad 21 merupakan pendidikan yang mengintegrasikan antara kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap,
serta penguasaan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kecakapan tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai model
kegiatan pembelajaran berbasis pada aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi pembelajaran. Selain dari pada
itu, kecakapan yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan pada Abad 21 adalah keterampilan berpikir lebih tinggi (Higher Order Thinking
Skills (HOTS)) yang sangat diperlukan dalam mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan global, atau dengan kata lain
pendidikan dapat menciptakan masyarakat terdidik yang di masa depan nanti dapat bersaing dengan negara lain. Kecakapan Abad
21 yang terintegrasi dalam Kecakapan Pengetahuan, Keterampilan dan sikap serta penguasaan TIK dapat dikembangkan melalui:
(1) Kecakapan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah (Critical Thinking and Problem Solving Skill;
(2) Kecakapan Berkomunikasi (Communication Skills);
(3) Kecakapan Kreatifitas dan Inovasi (Creativity and Innovation); dan
(4) Kecakapan Kolaborasi (Collaboration). Keempat kecakapan tersebut telah dikemas dalam proses pembelajaran kurikulum 2013.
Guru dalam membelajarkan IPS secara terpadu (integrated) memerlukan pemahaman terhadap ruang lingkup mata pelajaran IPS
meliputi aspek-aspek
(a) manusia, tempat, dan lingkungan;
(b) waktu, keberlanjutan, dan perubahan; dan
(c) sistem sosial dan budaya (Permendikbud No. 21 Tahun 2016).
18

Aspek manusia tempat dan lingkungan mengajarkan pada peserta didik untuk memiliki semangat dalam mensyukuri, menjaga dan
memanfaatkan lingkungan sekitarnya serta mempunyai etos kerja yang tinggi dalam mencukupi kebutuhannya. Mensyukuri bahwa
lingkungan tempat dirinya tinggal adalah karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kandungan kekayaan alam yang sangat banyak dan
bermanfaat bagi kehidupan. Menjaga dan memanfaatkan lingkungan dengan sebaikbaiknya akan mengurangi dampak negatif dari
rusaknya lingkungan alam. Aspek waktu, keberlanjutan dan perubahan mengajarkan pada peserta didik untuk memiliki semangat belajar
sepanjang hayat. Seiring dengan perkembangan abad 21, beberapa aspek kehidupan mengalami perubahan sehingga membutuhkan
pengetahuan dan keterampilan yang baru. Aspek sistem sosial dan budaya mengajarkan pada peserta didik pentingnya perilaku positif
dalam interaksi sosial. Kejujuran, keteladanan, tanggung jawab, kerjasama merupakan sikap yang harus ditunjukkan oleh mereka dalam
berinteraksi sosial. Pemaparan tersebut menunjukkan bahwa aspek-aspek dalam pembelajaran IPS memiliki nilai-nilai karakter yang
sangat tinggi sebagai bekal di kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai