BAB II Landasan Teori

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 29

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sistem

Menurut Jogiyanto (2005), “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja

dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang

tertentu”.

Terdapat dua kelompok didalam mendefinisikan sistem, yaitu

menekankan pada prosedurna dan yang menekankan komponen atau

elemennya. Pendekatan sistem lebih menekankan pada prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Sementara itu

pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen dari elemen-elemen

yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Jogiyanto, 2005:1).

Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan,

yang berbeda hanya cara pendekatannya namun, pendekatan sistem yang

merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen merupakan

definisi yang lebih luas. Definisi ini lebiih banyak dterima kerena

kenyataannya suatu sistem berdiri dari beberapa subsistem atau sistem-

sistem bagian.

Pada dasarnya sistem adalah sekumpulan komponen yang saling

terkait atau terpadu yang dimaksud untuk mencapai suatu tujuan. Jika dalam

sebuah sistem dapat komponen yang tidak memberikan manfaaf dalam

7
8

mencapai tujuan yang sama, maka komponen tersebut dapat dipastikan

bukanlah bagian dari komponen.

Secara umum sistem didefinisikan sebagai sekumpulan unsur atau

elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan

kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Definisi ini didukung juga

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Murdick dan Ross dalam buku

Adri (1993:1) yaitu “sistem sebagai perangkat elemen yang digabungkan

satu dengan yang lain untuk suatu tujuan bersama”. Tidak jauh berbeda juga

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mc. Leod dalam buku Adri

(1995:2) mendefenisikan “sistem sebagai sekelompok elemen - elemen yang

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan”.

Asti, dkk (2008:2) mengatakan bahwa Sistem merupakan sekelompok

elemen-elemen yang terintegrasi dengan maskud yang sama untuk mencapai

suatu tujuan. Selain itu menurut Abdul (2003:54) sistem merupakan

sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan

untuk mencapai suatu tujuan. Istilah sistem secara umum dapat

didefinisikan sebagai kumpulan hal atau elemen yang saling bekerja sama

atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu

kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.

Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu

komponen sistem, batasan sistem, lingkungan luas sistem, antarmuka

sistem, masukan sistem, keluaran sistem, pengolahan sistem dan sasaran

sistem (Edhy, 2009:4). Adapun penjabaran dari sistem tersebut yaitu:


9

a) Komponen Sistem

Dalam sebuah sitem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa

suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Komponen sistem

atau elemen-elemen sistem dapat berupa:

1) Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut subsistem.

Sebuah sistem umumnya tersusun atas sejumlah sistem-

sistem yang lebih kecil dan sistem-sistem yang berada dalam

sebuah sistem itulah yan disebut dengan subsistem (Abdul,

2003:60). Subsistem menurut Asti (2008:5) merupakan sistem

didalam sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari

sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan, misalkan

sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat keras,

perangkat lunak dan manusia.

2) Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supersistem

Berkaitan dengan sistem dan subsistem, ada istilah

supersistem yang sering dijumpai juga. Menurut Abdul

(2006:61) sebuah supersistem itu terbentuk jika suatu sistem

menjadi bagian dari sistem lain yang lebih besar, maka sistem

yang lebih besar tersebut dinamakan dengan supersistem.


10

b) Batas Sistem

Batas sistem merupakan suatu pemisah antara sistem dengan

sistem lainnya, daerah diluar sistem atau lingkungan (Adul, 2003:58).

Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu

kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruangan lingkup dari

sistem tersebut, batas sistem ini sangat relatif dan tergantung kepada

tingkat pengetahuan dan situasi serta kondisi yang dirasakan oleh

orang yang melihat sistem tersebut (Asti, dkk, 2008:4).

c) Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar

sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat

merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan

merupakan energy dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga

dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan

dan dikendalikan, kalau tidak muka akan mengganggu kelangsungan

hidup dari sistem.

d) Antarmuka (Interface) Sistem

Antarmuka sistem merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui antarmuka ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke

yang lainnya. Keluaran output dari satu subsistem akan menjadi

masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui antarmuka.


11

Dengan antarmuka satu subsistem dapat berintegrasi dengan

subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. Antarmuka

subsistem merupakan hal yang penting, sebab tanpa antarmuka ini

sistem hanya berisi sekumpulan subsistem yang terdiri sendiri dan

tidak saling berkaitan (Abdul, 2003:52).

e) Masukan (Input) Sistem

Masukan (input) adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam

sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses (Abdul,

2003:56). Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak

tampak.

f) Keluaran (Output) Sistem

Keluaran sistem adalah hasil dari energy ang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisi pembuangan.

Menurut Abdul (2003:57) keluaran sistem merupakan hasil dari

pemprosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu

informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya. Selain itu, keluaran

dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada

supersistem.

g) Pengolah (Process) Sistem

Proses merupakan bagian dari sebuah sistem ang melakukan

perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang

berguna (Abdul, 2003:56). Suatu sistem produksi akan mengolah


12

masukan barupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi

keluaran berupa barang jadi.

h) Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Setiap sistem pasti memiliki tujuan. Tanpa sebuah tujuan,

sebuah sistem akan tidak terarah dan tak terkendali (Abdul, 2003:54).

Sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh

suatu sistem. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran.

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem

tidak aka nada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali

masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan

sistem.

Manurut (Abdul, 2003:55) tujuan utama dari sebuah sistem ada

tiga macam, yaitu untuk mendukung fungsi kepengurusan,

pengambilan keputusan dan mendukung kegiatan operasional

perusahaan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran

atau tujuannya.

B. Absensi

Kehadiran siswa di sekolah sangat penting, karena jika siswa tidak

hadir di sekolah, maka aktivitas belajar mengajar tidak dapaatt di

laksanakan. Kehadiran siswa di sekolah adalah suatu kondisi yang

memungkinkan terjadinya intteraksi belajar mengajar. Siswa yang hadir

lebih memungkinkan untuk terlibat aktif dalam interaksi belajar mengajar.

1. Batasan Kehadiran dan Ketidakhairan Siswa


13

Menurut Ali Imron (2012:82) “Kehadiran peserta didik di

sekolah (school attandence) adalah kehadiran dan keikutsertaan

peserta didik secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada

jam-jam efektif di sekolah”. Pada jam-jam efektif di sekolah, siswa

memang harus berada di sekolah, jika siswa tidak hadir di sekolah,

maka harus memberikan keterangan yang diketahui oleh orangtua atau

wali siswa tersebut.

Keterangan yang diketahui oleh orangtua atau wali siswa sangat

penting karena seringkali ada siswa yang tidak hadir di sekolah,

namun orangtua atau walinya tidak mengetahuinya.

Menurut Sudrajat dalam artikelnya “absensi merupakan

kehadiran dan keikutsertaan siswa secara fisik dan manual terhadap

aktivitas sekolah pada jam-jam efektif di sekolah”. Sedangkan

ketidakhadiran adalah ketiadaan partisipasi secara fisik siswa terhadap

kegiatan-kegiatan sekolah. Pada jam-jam efektif sekolah, siswa

memang harus berada di sekolah. Kalau tidak ada di sekolah,

seharusnya dapat memberikan keterangan yang sah serta diketahui

oleh orangtua atau walinya.

Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, absen adalah daftar

adiminstrasi ketidakhadiran dimana tidak bekerjanya seseorang baik

itu siswa maupun pegawai karena sakit, ixin, alpa atau cuti. Absensi

merupakan suatu cara untuk mengetahui sejauh mana tingkat disiplin

seseorang.
14

2. Sebab-sebab Ketidakhadiran Siswa

Penyebab ketidakhadiran siswa di sekolah ada beberapa sumber,

diantaranya bersumber dari lingkungan keluarga, dari siswa sendiri,

dari sekolah dan dari masyarakat.

a. Ketidakhadiran bersumber dari keluarga

Adakalanya suatu keluarga mendukung kehadiran siswa di

sekolah, dan adakalanya tidak mendung, bahkan dapat juga

terjadi keluarga justru menjadi peghalang bagi siswa untuk tidak

hadir kesekolah. Sebab-sebab ketidakhadiran siswa yang

bersumber dari keluarga diantaranya:

1) Kedua orangtua kerja dan tidak mendapatkan pengawasan

dari keluarga.

2) Ada kegiatan keagamaan di rumah.

3) Ada persoalan di lingkungan keluarga.

4) Ada kegiatan darurat di rumah.

5) Ada musibah kematian.

6) Ada anggota keluarga yang sakit.

7) Letak rumah yang jauh dari sekolah.

8) Tidak memiliki seragam sekolah.

9) Ikut orangtua beribur.

b. Ketidakhadiran bersumber dari siswa

Ketidakhadiran siswa di sekolah yang bersumber dari

siswa itu sendiri dapat saja terjadi, terutama pada siswa yang
15

masih labil serta kurang mendapatkan pengawasan dari orangtua

atau keluarga. Sebab-sebab ketidakhadiran siswa yang berasal

dari siswa itu sendiri diantaranya:

1) Lupa tidak bersekolah.

2) Moralnya tidak baik.

3) Terjadi perkelahian antar siswa.

4) Sakit yang tidak diketahui kapan sembuhnya.

5) Anggota kelompok siswa yang suka membolos.

6) Siswa bersangkutan suka membolos.

7) Prestasinya lemah.

c. Ketidakhadiran bersumber dari masyarakat

Penyebab ketidakhadiran siswa di sekolah yang bersumber

dari masyarakat diantaranya:

1) Situasi yang genting di masyarakat.

2) Kemacetan jalan.

3) Adanya pemogokan missal.

4) Adanya perperangan.

5) Terjadinya ledakan jumlah penduduk sehingga terbatasnya

jumlah sumber-sumber yang dapat dipergunakan anak

untuk hadir di sekolah.

C. Wajah (Face)

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengertian wajah atau muka

adalah bagian depan dari kepala, pada manusia meliputi wilayah dari dahi
16

hingga dagu, termasuk rambut, dahi, alis, mata, hidup, pipi, mulut, bibir,

gigi, kulit dan dagu (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2014).

Tidak ada satupun wajah di dunia ini yang serupa mutlak, meskipun pada

kembar identik sekalipun.

Wajah adalah salah satu dari cirri biometrik pada diri manusia sebagai

identitas yang melekad pada orang yang memilikinya. Terdapat elemen-

elemen penentu terbentuknya wajah seperti bentuk mata, alis, hidung, mulut

dan elemen-elemen lain yang semua itu membentuk sebuah pola yang

kemudian dinamakan wajah.

Pada pengenalan wajah terdapat dua jenis yang mendasar yaitu pada

sistem feature based dan image based. Pada sistem pengenalan wajah

dengan feature based yang akan diekstraksi meliputi komponen citra pada

wajah itu sendiri seperti mata, hidung, mulut, dan lainnya. Dari hasil

ekstraksi tersebut kemudian dimodelkan secara geometris. Sedangkan pada

sistem pengenalan wajah image based menggunakan informasi dari piksel

citra wajah yang kemudian direpresentasikan dalam metode tertentu yang

sudah disesuaikan dengan pengambilan metode ini.

D. Metode Pengembangan Sistem

1. Model Pengembangan Sistem

Model System Development Life Cycle (SDLC) atau sekuensial

linier mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak

yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat dan


17

kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan

pemeliharaan.

Model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini

dilakukan berurutan. Model ini biasanya digunakan untuk membuat

sebuah software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam

waktu yang lama.

a. Model sekunsial linier mengikuti aktivitas seperti berikut ini:

1) Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi

Karena perangkat lunak merupakan bagian dari

suatu sistem maka langkah pertama dimulai dengan

membangun syarat semua elemen sistem dan

mengalokasikan ke perangkat lunak dengan manusia

perangkat keras dan batabase.

2) Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses menganalisis dan pengumpulan kebutuhan

sistem yang sesuai dengan domain informasi tingkah laku,

untuk kerja, dan antar muka (interface) yang diperlukan.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut didokumentasikan dan

dilihat lagi dengan pelanggan.

3) Desain

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan

kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat

diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus


18

pada struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi

interface dan detail (algoritma) prosedural.

4) Pengkodean (Coding)

Pengkodean merupakan proses menerjemahkan

desain ke dalam suatu bahasa yang bisa dimengerti oleh

komputer.

5) Pengujian

Proses pengujian dilakukan pada logika internal

untuk memastikan semua pernyataan sudah diuji.

Pengujian ekternal fungsional untuk menemukan

kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan

memberikan hasil yang aktual sesuai yang dibutuhkan.

6) Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada

pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan

tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena

perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan

(peripheral atau sistem operasi baru) atau karena

pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau

untuk kerja.

b. Keunggulan dan kelemahan model sekuensial linier

1) Keunggulan

a) Mudah aplikasikan.
19

b) Memberikan template tentang mode analisis, desain,

pengkodean, pengujian dan pemeliharaan.

2) Kelemahan

a) Jarang sekali proyek rill mengikuti aliran sekuensial

ang diajurkan model karena model ini bisa

melakukan interaksi tidak langsung. Hal ini

berakibat ada perubahan yang diragukan pada saat

proyek berjalan.

b) Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara

eksplisit sehingga sulit untuk mengakomodasi

ketidakpastian pada saat awal proyek.

c) Pelanggan harus bersikap sabar karena harus

menunggu sampai akhir proyek dilalui. Sebuah

kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan

menjadi masalah besar karena harus mengulang dari

awal.

2. Perangkat Pemodelan Sistem

Dalam memodelkan desain sistem berorientasi objek, identik

dengan menggunakan pemodelan UML. UML singkatan dari Unified

Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. Menurut

Choniles dalam Prabowo dan Herlawati (2011:6) mengatakan bahwa

UML merupakan bahasa yang berarti bahwa UML memiliki sintaks

dan semantik.
20

1. Use Case Diagram

Menurut Hanif (2007: 91) use case adalah metode berbasis

teks untuk menggambarkan dan mendokumentasikan proses

yang komplek. Use Case dikembangkan oleh analis sistem

bersama-sama dengan pengguna. Menurut Pooley dalam

Probowo dan Herlawati (2011:16) model use case dapat

dijabarkan dalam diagram use case, tetapi diagram tidak identik

dengan model karena model lebih luas dari diagram. Secara

umum use case menggambarkan external view dari sistem yang

akan kita buat modelnya. Disamping itu use case ini

menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa

komponen, kejadian atau kelas. (Pilone, dalam Probowo dan

Herlawati, 2011:21).

Terdapat beberapa komponen pembentuk diagram use

case diantaranya:

a) Actor (actor), mengambarkan pihak-pihak yang berperan

dalam sistem.

b) Use case, aktivitas atau sarana yang disiapkan oleh sistem.

c) Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam use

case ini.

Use case sangat menentukan karakteristik sistem yang kita

buat, oleh karena itu Chonoles dalam Probowo dan Herlawati


21

(2011:22) menawarkan cara untuk menghasikan use case yang

baik yakni:

a) Pilihlah nama yang baik. Use case adalah sebuah behavior

(perilaku), jadi seharusnya dalam frase kata kerja.

b) Ilustrasikan prilaku dengan lengkap. Use case dimulai dari

inisiasi oleh aktor primer dan berakhir pada aktor dan

mengahasilkan tujuan.

c) Identifikasi perilaku dengan lengkap. Untuk mencapai

tujuan dan menghasilkan nilai tertentu dari aktor, use case

harus lengkap.

d) Menyediakan use case lawan. Kita biasanya

membutuhkan use case yang membatalkan tujuan,

misalnya pada Use case pemesanan kamar dibutuhkan

pula use case pembatalan pemesanan kamar.

e) Batasi use case hingga satu perilaku saja. Guna

menghindari kerancuan, jagalah use case kita hanya fokus

pada satu hal.

f) Nyatakan use case dari sudut pandang aktor. Tulislah use

case dari sudut pandang aktor bukan sistem.

Tabel 1. Notasi dan Relasi dalam Use Case Diagram

Notasi Nama Keterangan


Use case Aktivitas atau sarana yang

disiapkan oleh bisnis/sistem


22

Pihak-pihak yang terlibat dalam

Actor sistem.

Actor
Komunikasi antar actor dan use

case yang berpartisipasi pada use

Asosiasi case atau use case memiliki

interaksi dengan actor.


Relasi use case tambahan ke

Extend sebuah use case yang ditambahkan

dapat berdiri sendiri walau tanpa

use case tambahan itu.


Relasi use case dimana proses

Include bersangkutan akan dilanjutkan ke

proses yang dituju.


Generalisasi Fungsi yang satu adalah fungsi

yang umum dari yang lainnya.

2. Activity Diagram

Diagram aktivitas (Activity Diagram) menunjukkan

aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi. Diagram

aktivitas ini juga merupakan salah satu cara pemodelan event-

event yang terjadi dalam use case.

Tabel 2. Notasi pada Activity Diagram

Notasi Nama Keterangan


Menandakan status awal aktivitas
23

Start State sistem, sebuah diagram aktivitas

memiliki sebuah status awal.


Aktivitas yang dilakukan sistem,

Akrivitas aktivitas biasanya diawali dengan

kata kerja.

Percabangan/ Asosiasi percabangan dimana jika

Decision ada pilihan aktivitas lebih dari

satu.
Status akhir yang dilakukan

Stop State sistem, sebuah diagram aktivitas

memiliki sebuah status akhir.


Swimlane Memisahkan organisasi bisnis

yang bertanggung jawab terhadap

aktivitas yang terjadi.


Asosiasi penggabungan dimana

Penggabuungan/ lebih dari satu aktivitas

Join digabungkan menjadi satu.

3. Class Diagram

Diagram kelas (Class Diagram) merupakan inti dari

proses pemodelan objek. Baik forward engineering maupun

reserve engineering. Forward engineering adalah proses

perubahan model menjadi kode program sedangkan reserve

engineering adalah proses sebaliknya yaitu merubah kode


24

program menjadi model. Diagram kelas juga merupakan

kumpulan kelas-kelas objek. Menurut Whitten dalam Probowo

dan Herlawati (2011:39) kelas adalah satu set objek yang

memiliki atribut dan prilaku yang sama. Secara umum class

memiliki tiga komponen pokok yaitu:

a) Nama merupakan nama dari sebuah class.

b) Atribut adalah properti dari sebuah class. Atribut

melambangkan batas nilai mungkin ada pada object dari

class.

c) Method merupakan sesuatu yang bisa dilakukan oleh

sebuah class lain terhadap sebuah class.

Tabel 3. Notasi pada Class Diagram

Notasi Nama Keterangan


Package merupakan pembungkus
Package
Package dari satu class ke beberapa class.

nama_kelas
Class pada struktur sistem.

+atribut Aktivitas

+operasi()

Merupakan sekumpulan dari method-

Interface method yang dibuat, namun belum

ada operasi di dalam method

tersebut.

4. Sequence Diagram
25

Sequence diagram menggambarkan melakukan objek pada

use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan

message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena

itu untuk menggambarkan sequence diagram maka harus

diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case

beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi

menjadi objek itu. Membuat Sequence diagram juga dibutuhkan

untuk melihat skenario yang ada pada use case (Salahuddin,

2013). Menurut Whitten, dkk (2004), sequence menggambarkan

bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui

pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Diagram ini

mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima di

antara objek dan dalam sequence.

Tabel 4. Notasi pada Sequence Diagram

Notasi Nama Keterangan


Object merupakan instance dari

sebuah class dan dituliskan

tersusun secara horizontal.

Object 1 Object Digambarkan sebagai sebuah

class (kotak) dengan nama obyek

didalamnya yang diawali dengan

sebuah titik koma.


26

Actor dapat berkomunikasi atau

Actor berinteraksi dengan sistem.


Lifeline mengindikasikan

keberadaan sebuah object dalam

Lifeline waktu. Notasi untuk Lifeline

adalah garis putus-putus vertical

yang ditarik dari sebuah obyek.


Activation dinotasikan sebagai

Activation sebuah kotak segi empat yang

digambar pada sebuah lifeline.

Activation mengindikasikan

sebuah objek yang akan

melakukan sebuah aksi


Message, digambarkan dengan

anak panah horizontal antara

Message Activation. Message

mengindikasikan komunikasi

antara object-object.

5. Entity Relationship Diagram (ERD)

Model Entity Relationship Diagram ang berisi komponen-

komponen himpunan relasi yang masing-maisng dilengkapi

dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari

‘dunia nyata’ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih


27

sistematis dengan menggunakan Diagram Entity Relationship

(Fathansyah, 1999:79). ER Diagram berfungsi untuk

menggambarkan relasi dari dua file atau dua tabel yang dapat

digolongkan dalam tiga macam bentuk relasi, yaitu satu-satu,

satu-banyak, dan banyak-banyak (Budi, 2003:130).

ERD pertama kali dideskrpsikan oleh Peter Chen (The

Entity Relationship Model-To-Ward a Unified of Data, March

1997). ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk

menggambarkan struktur dan huungan antar data. Pada dasarnya

ada tiga macam simbol yaitu:

a) Entity

Entity adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi

dalam lingkungan pemakai, suatu yang penting bagi

pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Entity

digambarkan menggunakan persegi empat.

b) Atribut

Atribut berfungsi mendeskripsikan karakter entity,

atribut bisa digambarkan dengan menggunakan simbol

elips.

Warna_item

Item Ukuran_item
28

Deskripsi_item

Gambar 1. Entity dan Atribut

c) Hubungan

Sebagai mana halnya entitas maka dalam hubungan

pun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk

hubungan antara entity dengan isi dari hubungan itu

sendiri.

Tabel 5. Elemen Entity Relationship Diagram

Simbol Nama

Entitas

Atribut

Relationship

Link

6. Model Relational

Model relational database dapat dikatakan sebagai

kumpulan satu atau lebih relasi dimana setiap relasi merupakan

koleksi dari data yang disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri

dari baris dan kolom (Utami, E dan Sukrisno, 2005).


29

Relasi merupakan konstruksi deskripsi data yang utama

dalam model relational. Relasi dapat dibayangkan sebagai

sebuah kumpulan record (tuple) dimana setiap record

mempunyai sebuah field yang sama serta dominan yang

bersesuaian. Sebuah relasi terdiri atas skema relasi (relation

scema) dan instance relasi (relation instance). Skema (scema)

merupakan deskripsi dari data dalam terminologi model data.

E. Perangkat Pengembangan Sistem

1. PHP (Hypertext Prepocessor)

PHP menurut Nugroho (2004:201) adalah “sebuah bahasa

pemrograman yang berbentuk scripting, dimana sistem kerja dari

program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai compiler”.

Server-side scripting language yang memungkinkan situs Web

menjadi benar-benar dinamis. Fleksibilitas dan kemudahannya untuk

dipelajari (terutama untuk programmer yang memiliki latar belakang

di C, Java atau Perl) membuatnya menjadi salah satu bahasa

pemrograman yang paling populer. Popularitas PHP terus

meningkatkan sebagai alternatif untuk bahasa pemrograman ASP


30

Microsoft dan telah banyak yang menyadari bahwa manfaat PHP

dalam hal biaya karena merupakan open source.

Salah satu kelebihan PHP adalah bahwa kode PHP dapat

dinamanya langsung ke halaman statis HTML. Agar kode dapat

melakukan sesuatu, halaman harus diteruskan ke mesin PHP untuk

diintrepretasikan. Bagaimanapun ini akan menjadi tidak efisien bagi

penerjemah untuk mengintrepretasikan setiap baris sebagai perintah

PHP yang potensial. Oleh Karen itu parser (program pendeteksi

kombinasi) membutuhkan beberapa cara untuk segera menentukan

bidang halaman yang menggunakan PHP.

2. MySQL

MySQL adalah database construct yang memungkinkan PHP

dan Apache bekerja sama untuk mengakses dan menampilkan data

dalam format yang mudah dibaca bagi browser. Ini adalah Structured

Query Language server yang dirancang untuk beban berat dan

pengolahan query yang kompleks. Sebagai sistem database relasional,

MySQL memungkinkan tabel yang berbeda bergabung bersama-sama

untuk memperoleh efisiensi maksimum dan kecepatan.

MySQl memiliki beberapa kelebihan antara lain:

a. Probabilitas
31

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi

seperti Windows, Linux, Mac OS dan masih banyak lagi.

b. Open-source

MySQL didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

(General Public Lisence).

c. Multi-user

MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam

bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

d. Security

MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti izin

akses user serta sandi terenkripsi.

e. Scalability

MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar

dengan jumlah rekaman (record) lebih dari lima puluh juta,

enam puluh ribu tabel serta lima milyar baris.

3. Sistem Basis Data

Database merupkan kumpulan data yang saling berhubungan

yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa

pengulangan (redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi beberapa

kebutuhan (Fathansyah, 1999:2).


32

Menurut Abdul (2003:254) “basis data (database) adalah suatu

pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga

memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi”. Basis data dapat

didefinisikan dalam beberapa sudut pandang seperti:

a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan

kembali dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara

bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi)

yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

c. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang

disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Berdasarkan beberapa pengertian basis data tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa basis data adalah sekumpulan data yang

saling berhubungan yang diorganisasi dan disimpan dalam media

penyimpanan elektronis agar dapat dimanfaatkan kembali dengan

cepat dan mudah untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Basis data

dimaksud untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai

pendekatan berbasis berkas.

Komponen sistem basis data terdiri dari:

1. Perangkat keras (Hardware)


33

Perangkat keras ang biasanya terdapat dalam sebuah

sistem basis data adalah komputer, memori sekunder (harddisk)

dan media/perangkat komunikasi.

2. Sistem operasi (Operating System)

Program yang mengaktifkan sistem komputer,

mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dalam komputer

dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer (operasi

I/O, pengelolaan file dan lain-lain).

3. Basis data (Database)

4. Sistem pengelola basis data (Database management

system/DBMS)

Menurut Abdul (2003:254) “DBMS adalah perangkat

lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat,

memelihara, mengontrol dan mengakses basis data dengan cara

yang praktis dan efisien”.

5. Pemakai (User)

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam

pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan

keluaran sistem infromasi.

6. Aplikasi (perangkat lunak)

Aplikasi ini bersifat optimal, artinya ada atau tidaknya

tergantung pada kebutuhan.


34

4. Database Management System

Menurut Budi (2003:106) DBMS merupakan software yang

menentukan bagaimana data diorganisasikan, disimpan, diubah,

diambil kembali, pengaturan mekanisme pengamanan data,

mekanisme pemakaian data secara bersama, mekanisme pengolahan

data dalam lingkungan SI multiuser dan lain sebagainya. DBMS

tersebut merupakan antar muka bagi pemakai dalam

mengorganisasikan database ang disusunnya.

DBMS menurut Abdul (2003:254) adalah perangkat lunak

sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,

mengontrol dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan

efisiensi. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai

macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda.

Menurut Asti, dkk (2008:93) DBMS dikelompokkan

berdasarkan segi penggunaannya menjadi General-purpose DBMS.

Multimedia DBMS, Geographic information system, data warehouse

DBMS dan real-time DBMS. Berikut penjabarannya:

a) General-purpose DBMS merupakan database yang digunakan

untuk kebutuhan umum misalnya bisnis, administrasi dan lain-

lain.

b) Multimedia DBMS adalah database yang dapat menyimpan

berbagai bentuk format data.


35

c) Geographic information system merupakan database yang dapat

menyimpan informasi text, angka dan juga informasi spasial

sehingga dapat digunakan untuk memetakan data terhadap

ruang.

d) Data warehouse DBMS merupakan database yang dirancang

untuk penggunaan aplikasi data warehouse.

e) Real-time DBMS adalah database yang digunakan untuk

aplikasi realtime misalnya jalur penerbangan, jalur kareta api

dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai