Anda di halaman 1dari 10

21

BAB III
METODOLOGI

A. Desain

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode

studi kepustakaan atau literatus rivew. Literatur rivew merupakan ikhtisar

komprehensif tentang penelitian yang sudah di lakukan mengenai topik yang

spesifik untuk menunjukkan kepada pembaca apa yang sudah di ketahui

tentang topik tersebut dan apa yang belum, untuk mencari rasional dari

penelitian yang sudah di lakukan atau untuk ide penelitian selanjutnya

(denney dan twksbuny,2013).

Studi literatur bisa di dapat dari berbagai sumber baik jurnal, buku,

dokumentasi, internet dan pustaka. Metode studi literatur adalah serangakaian

kegiatan yang berkenaan dengan mentode pengumpulan data pustaka,

membaca dan mencatat, serta pengelolahan bahan penulisan (zed,2008 dalam

nursalam,2016). Jenis penulisan yang di gunakan adalah studi literatur revew

yang berfokus pada hasil penulisan yang berkaitan dengan topik atau variabel

penulisan. Adapun alur penelitian melalui tahapan sebagai berikut :

21
22

Tahap Persiapan

Pengumpulan Studi
Literatur

Melakukan Studi Literatur ( Hasil


Penelitian studi Kepustakaan)

Telaah Pustaka

Hasil Penelitian

Pembahasan pengaruh vulva


hygiene dengan penyembuhan
luka perineum pada ibu post
partum

Gambar 2 Diagram Alur Penelitian

B. Jenis Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data

sekunder berupa jurnal hasil penelitian yang terpublikasi dan diperoleh

melalui mesin pencari google dan google schoolar. Sampel

dalammpenelitiann ini sebenyak 4 Jurnal terpublikasi. Variable yang di teliti

yaitu waktu penyembuhan luka perineum pada ibu nifas dan intervensi vulva

hygiene pada luka perineum.


23

C. Metode Pengumpulan Literatur

Penelitian ini merupakan sebuah studi literatur yang merangkum

beberapa literatur yang relevan dengan tema. Peneliti melakukan pencarian

literatur melalui Google Scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian

literatur antara lain: “vulva hygiene” dan“penyembuhan luka pada perineum”.

Literatur yang digunakan adalah literatur yang dipulikasikan dari tahun 2015 s.d

tahun 2020.
24

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Penelitian ini merivew 4 jurnal yang memiliki topik pengaruh vulva

hygiene dengan penyembuhan luka perineum, dari 4 jurnal diperoleh hasil

ada 3 jurnal yang memperoleh hasil bahwa secara statistic terbukti adanya

pengaruh vulva hygiene terhadap penyembuhan, sedangkan 1 jurnal

menyatakan tidak ada perbedaan yang singnifikan terhadap jumblah kuman

vulva pada ibu nifas yang dilakukan perawatan vulva hygiene dengan

menggunakan teknik 1 kapas,2 kapas,3 kapas dan tanpa kapas.

Tabel 2.3. Hasil Telaah Jurnal

No Judul,Tahun Dan Tujuan Motode Hasil Penelitian


Pengarang
1. Pengaruh kemampuan Penelitian ini Jenis penelitian Dari uji
vulva hygiene terhadap bertujuan untuk observasional Spearman rank
waktu penyembuhan luka mengetahui dengan desain dengan α 0,05
perineum pada ibu post pengaruh longitudinal yang didapatkan hasil ρ
partum primipara di kemampuan ibu bersifat prospektif Value < 0,05 hal
puskesmas desa wilayah terhadap (kohort), sempel ini berarti H0
kerja turi lamogan tahun kebersihan vulva penelitian ini ditolak/Ha
22
2019 oleh sari ponco indah terhadap adalah 30,4 diterima, artinya
arista. penyembuhan menjadi 30 ibu ada pengaruh
luka perineum post partum yang kemampuan vulva
post partum di mengalami luka hygiene terhadap
puskesmas desa perineum. waktu
wilayah kerja turi penyembuhan
lomogan tahun luka perineum
2019. pada ibu post
partum.
2. Pengaruh Teknik Vulva Tujuan Penelitian Metode penelitian Sig/asymptotice
Hygiene Terhadap Jumlah untuk desain quasi adalah 0,321 atau
Kuman Vulva Pada Ibu Mengetahui eksperimen. probabilitas diatas
Nifas Di BPM Kota Pengaruh Teknik Penelitian ini 0,05 maka Ho
Bandar Lampung 2016 Vulva Hygiene membandingkan diterima, atau
Oleh Indrasari,N dan Terhadap Jumlah antara kelompok tidak ada
Purwati. Kuman Vulva yang mendapat perbedaan yang
Pada Ibu Nifas Di perlakuan dan nyata (siqnifikan)
BPM Kota kelompok kontrol. diantara jumlah
Bandar Lampung Kelompok kuman. Dengan
Tahun 2016. perlakuan 1 kata lain jumlah

24
25

diberikan kapas 1, kapas 2,


perlakuan vulva kapas 3 dan non
hygiene dengan kapas boleh
menggunakan 3 dikatakan sama.
kapas dtt,
kelompok 2
menggunakan 5
kapas dtt,
kelompok 3
menggunakan 1
kapas dtt serta
kelompok kontrol
tanpa perlakuan
70 responden.
3. Pengaruh Vulva Hygiene Tujuan dari Rancangan Hasil uji statistic
Terhadap Penyembuhan penelitian ini penelitian adalah dengan korelasi
Luka Heacting Robekan adalah untuk Two Group Post- Spearman Rho
Jalan Lahir Pada Ibu mengetahui Test Design. diketahui nilai p =
Bersalin Di BPM Bidan A. pengaruh 0,007, dimana
Nagori P. Simalungun kebersihan vulva p<0,05. Hal ini
Tahun 2019 oleh pada menunjukkan
Gintinting,D.Y,dkk penyembuhan bahwa ada
Luka Heacting pengaruh yang
Robekan Jalan signifikan antara
Lahir Pada Ibu vulva hygiene
Bersalin Di BPM menggunakan air
Bidan A. Nagori DTT dengan
P. Simalungun vulva hygiene
Tahun 2019. menggunakan
Iodine terhadap
penyembuhan
luka heacting
perineum.

4 Hubungan vulva hygiene Penenelitian ini Rancangan / Hasil analisa


dengan pencegahan infeksi bertujuan untuk desain deskriptif statistic
luka perineum pada ibu menganalisis analitik menggunakan
post partum di rumah sakit hubungan vulva dengan uji chi-square
pancaran kasih GMIM hygiene dengan menggunakan diperoleh nilai p =
manado tahun 2015 oleh pencegahan pendekatan cross 0,001
timbawa sriani,dkk. infeksi luka sectional. < á (0,05), dengan
perineum pada demikian dapat
ibu post partum dikatakan bahwa
di rumah sakit ada hubungan
pancaran kasih vulva
GMIM manado hygiene dengan
tahun 2015 pencegahan
infeksi luka
perineum pda ibu
post partum di
Rumah
Sakit Pancaran
Kasih GMIM
Manado.
26

B. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan secara statistic terdapat pengaruh secara

siknifikan antara tindakan vulva hygiene terhadap penyembuhan luka

perineum pada ibu post partum, hal ini di nyatakan dalam 3 jurnal yang di

revew dengan nilai ρ antara 0.001 – 0,007.

Vulva hygiene adalah tindakan menjaga kebersihan alat kelamin luar

perempuan (Hidayat, 2009) seperti membilas organ genetalia eksternal

dengan air matang dan sabun setelah buang air kecil atau buang air besar dan

perawatan sehari-hari dalam memelihara organ genetalia. Menurut Ayu

(2010) Vulva hygiene merupakan suatu tindakan untuk memelihara

kebersihan organ genetalia eksternal yang dilakukan untuk mempertahankan

kesehatan dan mencegah infeksi kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk

kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha

menjaga kesehatan tubuh secara umum. Kebersihan di area vagina sering

diabaikan kaum hawa, padahal jika berlarut-larut akan lebih rentan terinfeksi

virus berbahaya.

Manfaat perawatan vulva hygiene yaitu untuk mencegah terjadinya infeksi

pada vulva dan menjaga kebersihan vulva, menjaga vagina dan daerah

sekitarnya tetap bersih dan nyaman, mencegah munculnya keputihan, bau tak

sedap, gatal-gatal, dan mencegah rangsangan tumbuhnya jamur, bakteri,

protozoa.

Penelitian Ginting, D.Y,dkk (2019) meneliti dengan membandingkan

penggunaan air DTT dan iodine pada perawatan luka perineum dengan hasil

adanya pengaruh yang siknifikan antara perawatan mengunakan air iodine


27

terdapat penyembuhan luka perineum dengan pevelio 0,007 hal ini

menunjukkan bahwa peberian air kompres DTT menyembuhkan luka

perineum dengan cepat.

Berdasarkan buku (walyani 2014) langkah-langkah perawatan vulva

hygiene yaitu : Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara

membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke

belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus, bersihkan vulva

setiap kali buang air kecil dan besar, sarankan ibu untuk mengganti pembalut

atau kain pembalut setidaknya 2x sehari. Kain dapat digunakan ulang jika

telah di cuci dengan baik dan di keringkan di bawah matahari atau di

setrika,sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan

sesudah membersihkan daerh kelaminnya, jika ibu mempunyai luka laserasi

atau episiotomi, sarankan kepada ibu untuk menghinadari menyentuh luka,

cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun. Perawatan luka

perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan

mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan

dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis

BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kemudian

daerah anus. Sebelum dan sesudah ibu dianjurkan untuk mencuci tangan.

Pembalut hendaknya diganti minimal 2x sehari. Bila pembalut yang idpakai

ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan

dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.

Tanda-tanda bahaya yang perlu di perhatikan pada masa nifas yaitu

demam tinggi melebihi 38ºc, perdarahan vagina luar biasa atau tiba-tiba

bertambah banyak (lebih dari perdarahan haid biasa atau bila memerlukan
28

penggantian pembalut 2x dalam setengah jam), disertai gumpalan darah yang

besar-besar dan berbau busuk,nyeri perut hebat atau rasa sakit dibagian

bawah abdomen atau punggung, serta ulu hati, sakit kepala parah atau terus

menerus dan pandangan nanar atau masalah penglihatan,pembengkakan

wajah, jari-jari atau tangan,tubuh lemas dan terasa seperti mau pingsan,

merasa sangat letih atau nafas terengah-engah, kehilangan nafsu masan dalam

waktu lama, tidak bisa buang air besar dalam selama 3 hari atau rasa sakit

saat buang air kecil (walyani, 2014:147).

Penelitian inrasari N dan purwati (2015) menyatakan bahwa tidak ada

perbedaan secara statistic, jumlah kuman antara perawatan perineum

mengunakan kapas 1,2,3 dan non kapas.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data pengaruh vulva hygiene dengan

penyembuhan luka perineum pada ibu post partum dapat di simpulkan bahwa
29

pengaruh vulva hygiene pada ibu post partum sangat berpengaruh dalam

kesembuhan luka perineum ibu post partum, hal ini di sebabkan oleh

kurangnya pengetahuan pada ibu post partum atau status pendidikan ibu yang

rendah kemungkinan memiliki tingkat pengetahuan yang kurang tentang

perawatan pasca melahirkan seperti : mobilisasi, nutrisi, personal hygiene dan

vulva hygiene. Selain faktor pendidikan, faktor umur juga mempengaruhi

waktu penyembuhan luka perineum seseorang. Selain faktor pendidikan,

faktor umur juga mempengaruhi waktu penyembuhan luka perineum

seseorang.

Pada ibu yang memiliki umur muda, penyembuhan lukanya relatif

cepat terganti oleh jaringan yang baru. Sedangkan pada orang yang memiliki

umur tua telah terjadi penurunan dari fungsi tubuh dalam melakukan proses

regenerasi. Sehingga proses penyembuhan lukanya akan lebih lambat.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas maka peulis akan menyampaikan saran

yang bermanfaat yaitu di sarankan dapat menambah keilmuan pengembangan

media pembelajaran atau penerapan media pembelajaran secara lebih lanjut.

Selain itu juga menjadi sebuah nilai tambah pengetahuan tentang pengaruh

vulva hygiene dengan perawatan luka perineum pada ibu post partum.

Selain itu hasil studi literatur ini di harapkan menjadi referensi,

sumber bacaan di perpustakaan atau memungkinkan untuk di publis lebih

lanjut dan sebagai masukan untuk29ibu post partum dengan perawatan luka

perineum atau vulva hygiene.


30

Anda mungkin juga menyukai