Anda di halaman 1dari 17

A.

TUJUAN PENGKAJIAN

Periode bayi baru lahir mencakup waktu dari bayi lahir sampai usia 28

hari. Selama periode ini bayi baru lahir mengadakan adaptasi dari kehidupan

intrauterin ke ekstrauterin. Perawat membutuhkan pengetahuan tentang proses

adaptasi fisiologis dan tingkah laku bayi normal dan dapat mengenal perubahan

kondisi yang abnormal.

Tujuan utama perawatan pada bayi baru lahir yaitu untuk membangun dan

mempertahankan homeostasis. Perawatan ini harus didiskusikan dengan orang tua

dalam unit maternitas atau unit perawatan neonatus normal atau keluarga yang

berada dirumah.

B. ADAPTASI BAYI BARU LAHIR

1. Adaptasi Biologi

a. Sistem Pernapasan

Selama kehidupan intrauterine janin tidak membutuhkan paru paru untuk

mendapatkan oksigen, karena oksigen di dapat dari darah ibu dengan cara

sirkulasi plasenta. Bulan keempat gestasi, gerakan prerespirasi telah dimulai. Paru

berkembang, tetapi kantung udara semua dalam keadaan atelektasis. Pada saat

lahir oksigen dari plasenta terputus, terbentuk karbondioksida dalam darah bayi,

dan bayi secara spontan terpapar dengan lingkungan. Sebagai respon bayi

berupaya untuk bernapas, mengisi paru-paru dengan udara, dan dibantu dengan

menangis pada saat ekspresi pertama (Hamilton, 1995).

1
Respirasi normal bayi bervariasi dari 30 sampai 60 kali/ menit, dan

pergerakan dada serta abdomen naik secara simultan saat inspirasi (Bobak, 2005).

b. Sistem Kardiovaskuler

Sistem ini mengalami perubahan yang besar setelah bayi baru lahir. Foramen

ovale, duktus arteriosus dan duktus venosus menutup. Arteri umbilikalis, vena

umbilikalis dan arteri hepatika menjadi ligamen (Bobak, 2005). Nafas pertama

yang dilakukan bayi baru lahir membuat paru – paru berkembang dan menurunkan

resistensi vaskuler pulmoner, sehingga darah paru mengalir.

Frekuensi denyut jantung bayi rata - rata 140 kali/ menit saat lahir, dengan

variasi berkisar antara 120 dan 160 kali/ menit. Bunyi jantung selama periode

neonatal bernada tinggi, lebih cepat dan memiliki intensitas yang lebih besar dari

bunyi jantung orang dewasa (Bobak,2005).

Rentang normal tekanan darah adalah 65-95 mmHg untuk systolik dan 30-60

mmHg untuk diastolik untuk bayi lahir cukup bulan. Tekanan bervariasi

tergantung pada berat lahir, akan lebih rendah pada BBLR (Thureen,2005).

Tekanan darah berbeda dari hari ke hari selama bulan pertama kehamilan.

Tekanan darah sistolik bayi sering menurun (sekitar 15 mmHg) selama satu jam

pertama setelah lahir. Menangis dan bergerak biasanya menyebabkan peningkatan

tekanan darah sistolik (Bobak, 2005).

Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80 sampai 110 ml/ kg selama

beberapa hari pertama dan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama

(Bobak,2005).

c. Sistem Ginjal

Pada bulan keempat kehidupan janin, ginjal terbentuk. Didalam rahim urine sudah

terbentuk dan diekskresi ke dalam cairan amniotik (Bobak, 2005). Pada saat lahir

2
fungsi ginjal sebanding dengan 30%-50% dari kapasitas dewasa dan bayi biasanya

berkemih dalam waktu 24 jam (Hamilton, 1995).

d. Sistem Pencernaan

Bayi baru lahir cukup bulan mampu menelan, mencerna, memetabolisme dan

mengabsorpsi protein dan karbohidrat sederhana, serta mengemulsi lemak.

Kecuali amilase dan lipase, karakteristik enzim dan cairan pencernaan bahkan

sudah ditemukan pada bayi yang berat badan lahirnya rendah (Bobak, 2005)

Pencernaan dan absorpsi nutrien lebih lanjut berlangsung di usus halus.

Sekresi pankreas, sekresi pancreas dari hati melalui saluran empedu dan sekresi

dari duodenum membuat proses yang kompleks ini dapat berlangsung.

e. Sistem Hepatika

Hati dan kandung empedu dibentuk pada minggu keempat kehamilan. Pada

bayi baru lahir, hati dapat dipalpasi sekitar 1 cm di bawah kanan iga karena hati

besar dan menempati sekitar 40% rongga abdomen (Bobak, 2005).

Hati janin mulai menyimpan besi sejak masih dalam kandungan. Apabila ibu

mendapat cukup asupan besi selama hamil, bayi akan memiliki simpanan besi

yang dapat bertahan sampai bulan kelima kehidupannya diluar rahim.

Hiperbilirubinemia Fisiologis atau ikterik neonatal merupakan kondisi yang

normal pada 50% bayi cukup bulan dan pada 80% bayi prematur.

Kriteria ikterik fisiologis menurut korones (1986, dalam Bobak,2005) adalah

sebagai berikut:

1. Bayi dalam keadaan baik.

2. Bayi aterm terlihat setelah 24 jam dan hilang pada akhir hari ketujuh.

3. Bayi prematur, ikterik terlihat setelah 48 jam dan menghilang pada hari

ke-9 atau ke-10.

3
4. Konsentrasi bilirubin indirec tidak melebihi 12mg/100ml.

5. Peningkatan konsentrasi bilirubin setiap hari tidak melebihi 5mg/100ml.

f. Sistem Imun

Sel – sel yang menyuplai imunitas bayi berkembang pada awal kehidupan

janin. Namun sel – sel ini tidak aktif selama beberapa bulan. Selama tiga bulan

pertama kehidupan, bayi dilindungi oleh kekebalan pasif yang diterima dari ibu.

Bayi yang menyusui yang mendapat kekebalan pasif dari kolustrum dan ASI

(Bobak, 2005).

g. Sistem Neuromuskular

Bayi baru lahir memiliki banyak refleks primitif. Waktu saat reflek bayi baru

lahir ini muncul dan menghilang, menunjukkan kematangan dan perkembangan

sistem saraf yang baik.

Menurut Lowdermilk (1999), terdapat beberapa reflek pada bayi baru lahir

Refleks Menimbulkan Refleks Respon yang Khas


Rooting Sentuh bibir, pipi, sudut Bayi menoleh ke arah stimulus,
mulut bayi dengan puting membuka mulut, memasukkan
puting & mengisap

Swallowing Beri bayi minum Menelan biasanya diatur oleh


mengisap & biasanya terjadi
tanpa tersedak, batuk, muntah

Menggenggam Tempatkan jari pada Jari-jari bayi menggenggam jari


telapak telapak tangan – jari pemeriksa
tangan
telapak kaki Tempatkan jari pada
pangkal jari kaki

Menjulurkan Sentuh/tekan ujung lidah Bayi baru lahir menjulurkan


lidah lidah keluar

Glabellar Ketuk dahi, batang BBL akan mengejapkan mata


(Myerson) hidung/maksila BBL pada 4 sampai 5 ketukan
yang matanya sedang pertama
terbuka

4
Leher tonik Pada waktu bayi jatuh Jika bayi menghadap ke sisi kiri,
(Tonic Neck) tertidur atau keadaan lengan dan kaki pada sisi itu
tidur, dgn cepat putar akan lurus, sedangkan lengan &
kepala ke arah satu sisi tungkainya akan berada dlm
posisi fleksi

Moro Gendong bayi dalam Abduksi dan ekstensi simetris


posisi setengah duduk, lengan: jari-jari mengembang
biarkan kepala & bdn spt kipas & membentuk huruf C
jatuh ke belakang dgn dgn ibu jari dan telunjuk
posisi 30​0
Tempatkan bayi pada
permukaan yang rata :
hentakkan permukaan
untuk mengejutkan bayi

Melangkah Pegang bayi secara Bayi akan melakukan gerakan


vertikal, biarkan salah seperti berjalan, kaki bergantian
satu kaki menyentuh fleksi dan ekstensi
permukaan meja

Merangkak Baringkan bayi baru lahir BBL akan melakukan gerakan


diatas perutnya dengan menggunakan lengan
(tengkurap) dan tungkainya

Tendon dalam Pergunakan jari sebagai Refleks lutut akan timbul;


pengganti palu perkusi meskipun bayi baru lahir dalam
untuk menimbulkan keadaan rileks, reaksi
refleks lutut menyeluruh yang tidak selektif
dapat terjadi

Ekstensi Bayi harus dlm posisi Tungkai yang lain akan fleksi,
menyilang supine, luruskan satu aduksi, kemudian ekstensi
tungkai, tekan lutut ke
dalam, rangsang bagian
bwh kaki

Terkejut Suara keras dari tepukan Lengan melakukan gerakan


tangan yang nyaring akan abduksi disertai fleksi pada siku:
menimbulkan respons tangan tetap menggenggam

Tanda babinski Pada telapak kaki, Semua jari kaki hiperekstensi


dimulai pada tumit, gores dengan ibu jari dorsifleksi
sisi lateral telapak kaki ke
arah atas kemudian
gerakkan jari sepanjang
telapak kaki

5
Tarik ke duduk Tarik bayi pada Kepala akan tertinggal sampai
(traksi) pergelangan tangannya bayi bayi berada dalam posisi
dari posisi telentang tegak; lalu kepala akan berada
dengan kepala berada pda bidang yg sama dengan
digaris tengah dada & bahu sementara waktu
sebelum jatuh ke depan; bayi
akan mencoba menegakkan
kepalanya.

Inkurvasi tubuh Bayi harus Tubuh fleksi dan pelvis


ditengkurapkan pada diayunkan ke arah sisi yang
permukaan datar, terstimulasi
goreskan jari ke arah
bawah sekitar 4-5 cm
lateral thd tulang
belakang, awal pada satu
sisi & kemudian pada sisi
yg lain

h. Sistem Termogenik

Saat lahir suhu tubuh bayi (36,5-37,5 C), kira-kira sama dengan suhu tubuh

ibunya. Namun demikian, bayi memiliki sedikit insulasi lemak, luas permukaan

tubuh yang besar, dan sirkulasi yang relative buruk serta belum dapat berkeringat

dan menggigil, sehingga kemampuan mengatur suhu bayi masih buruk (Hamilton,

1995).

i. Sistem Reproduksi

1. BBL Wanita

Saat lahir ovarium bayi berisi sel germinal primitive. Pada bayi baru lahir yang

cukup bulan labia mayora dan minoranya menutupi vestibulum (Bobak, 2005).

2. BBL Pria

Testis turun kedalam skrotum pada 90% bayi baru lahir (Bobak, 2005).

j. Sistem Integumen

Semua struktur kulit bayi sudah terbentuk saat lahir, tetapi belum matang.

Verniks caseosa juga berfungsi sama dengan epidermis, yaitu sebagai lapisan

6
pelindung. Bayi cukup bulan memiliki kulit kemeerahan, beberapa jam setelah

lahir warna kulit memucat menjadi warna normal. Lanugo halus dapat terlihat

diwajah, bahu dan punggung (Bobak, 2005)

2. Adaptasi Perilaku

Menurut Lowdermilk (1999) adaptasi perilaku pada bayi meliputi

Siklus tidur terjaga

Menurut Brazelton (1984) siklus tidur terjaga merupakan variasi tingkat

kesadaran bayi baru lahir. Siklus ini membentuk siklus berkelanjutan yang

terdiri dari tidur yang dalam, narcosis atau letargi disatu sisi dan iritabilitas

disisi lain. Ada dua keadaan tidur, yaitu tidur yang dalam dan tidur yang tidak

dalam dan ada 4 tahap terjaga yaitu keadaan mengantuk, waspada-tenang

(​quiet alert​), waspada aktif (​active alert)​ , dan menangis.

a. Perilaku sensori

Sejak lahir bayi memiliki perilaku sensori yang mengindikasikan suatu

tahap kesiapan untuk melakukan interaksi sosial. Bayi mampu menggunakan

respon perilaku secara efektif dalam melakukan dialog mereka yang petama

dengan melakukan penglihatan, pendengaran, sentuhan, pengecapan dan

penciuman.

1. Penglihatan

Saat lahir pupil bayi bereaksi terhadap rangsang cahayadan

memperlihatkan refleks mengedip dengan muda,kelenjar airmata belum

berfungsi samapi bayi berusia 2 – 4 minggu,jarak pandang yang paling

jelas 17-20 cm.

7
2. Pendengaran

Segera setelah cairan amnion keluar dari telinga,pendengaran bayi sama

dengan pendengaran orang dewasa. Keadaan ini terjadi sejak 1 menit

setelah bayi baru lahir. Bunyi berkekuatan sekitar 90 desibel membuat

bayi berespon dengan memperlihatkan refleks terkejut.

3. Sentuhan

Semua bagian tubuh bayi berespon terhadap sentuhan,terutama

wajah,mulut,tangan dan telapak kaki merupakan daerah yang paling

sensitif.

4. Pengecapan

Bayi baru lahir memiliki sistem pengecap yang berkembang baik dan

rasa yang berbeda menyebabkan bayi memperlihatkan ekspresi wajah

yang berbeda.

5. Penciuman

Indera penciuman BBL sudah berkembang baik saat bayi lahir,BBL

tampaknya memberi reaksi yang sama dengan reaksi orang dewasa bila

diberi bau yang menyenangkan.

b. Respon terhadap stimulus lingkungan

Bayi berespon dengan lingkungan dengan berbagai cara. Hasil penelitian

Chess (1969), menghasilkan 3 gaya perilaku utama / pola temperamen:

1. Anak yang mudah beradaptasi dengan perubahan.

2. Anak yang menarik diri ketika menemui stimulus baru untuk pertama

kali.

3. Anak yang tidak tenang.

8
Pada saat masuk ke ruang perawatan, perawat bertanggung jawab untuk melakukan

hal – hal sebagai berikut :

1. Membina komunikasi interpersonal yang baik dengan keluarga dan semua

pemberi pelayanan perawatan

2. Mengambil dan membaca riwayat ayah ibu dan neonatus

3. Lakukan pemeriksaan fisik lengkap yang menyangkut :

a. Vital signs

b. Mengukur berat dan panjang neonatus seperti lingkar kepala, lengan dan

lingkar dada

c. Pengkajian penampilan secara umum

d. Pengkajian usia gestasi dari kondisi neonatus

e. Sebagai pencegahan terjadinya penyakit hemorhagi diizinkan untuk

memberikan vitamin K jika belum diberikan di ruang bersalin

f. Meyakinkan identitas bayi

g. Ambil bekas jejas tapak kaki bayi

h. Lakukan dokumentasi

Pengkajian setelah kelahiran dibagi dalam 3 tahapan

1. Pengkajian segera

Selama menit-menit pertama kehidupan BBL, terjadi perubahan fisiologis. Salah

satu cara untuk mengkaji kehidupan ekstrauterin adalah sistem apgar skor serta

9
observasi tanda-tanda vital. Pengkajian lainnya adalah skoring Gray untuk interaksi

bayi- orangtua.

a. Skoring Apgar

Observasi dilakukan interval 1 dan 5 menit setelah kelahiran (Sarwono, 2002).

Skor
Tanda
0 1 2
Warna kulit Biru, pucat Tubuh kemerahan, Semua kemerahan
ekstrimitas pucat
Denyut jantung Tak ada < 100 > 100
Upaya bernafas Tak ada Tak teratur Baik, menangis
Tonos Otot Lemah Fleksi pada ekstrimitas Gerakan aktif
Reflek terangsang Tak ada Meringis Batuk, bersin
Skor 7-10 : Bayi normal
Skor 4-6 : Asfiksia sedang-ringan
Skor 0-3 : Asfiksia berat

b. Skoring Gray

Skoring ini menilai interaksi/ ​bonding​ antara bayi dengan orangtua.

Bagaimana tindakan ibu terhadap bayinya


Skor Bonding
Memandang Berkata Melakukan sesuatu
1. Sangat negatif, Penampilan Membuat sesuatu, Memfokuskan
Tidak tepat umum: depresi, sebutan buat bayi, perhatian pada
ketakutan dan suaminnya; dirinya; menolak
memperlihatkan untuk melihat arah
permusuhan / rasa bayinga, menangis
kecewa terhadap jenis
kelamin bayinya
2. Agak negatif,
tidak tepat
3. Agak positif,
agak sesuai
4. Sangat positif, Sangat gembira, Berbicara langsung Mengulurkan
sesuai bahagia, antusias pada bayinga, tangan ingin
menggunakan nama memegang,
bayinya, memeriksa,
memeperlihatkan membuat kontak
reaksi positif mata dengan
bayinya.

10
Skoring tersebut untuk memprediksi adanya penyalahgunaan anak. Observasi

dilakukan di ruang bersalin selama dan segera setelah bayi lahir dan kembali

selama 2-3 hari post partum. Nilai 1 – 4 diberikan dalam setiap observasi, dan

nilai tersebut dijumlahkan dalam setiap periodenya. Interaksi yang sangat positif

akan memberikan nilai 10 – 12 untuk setiap periode. Interaksi yang sangat negatif

akan memberikan skor 3 - 6. Konseling tindak lanjut bagi orangtua dengan skor

yang rendah merupakan indikasi untuk mencegah penyalahgunaan anak dan

mengajarkan pengasuhan anak (Hamilton, 1995).

2. Pengkajian Transisional

Selama 24 jam pertama kehidupan bayi normal mengalami perubahan perilaku

dan fisiologis. Pengkajian meliputi:

a. Periode 1: reaktivitas (30 menit pertama setelah lahir). Bayi terjaga dengan mata

terbuka, memberikan respon terhadap stimulus, menghisap dengan penuh semangat,

dan menangis.

b. Periode II: Reaktivitas (2 -5 jam). Bayi bangun dari tidur yang nyenyak, diikuti

denyut jantung dan pernapasan meningkat.

c. Periode III: Stabilisasi (12 sampai 24 jam). Bayi lebih mudah untuk tidur dan

bangun. Tanda vital stabil, kulit kemerahan dan hangat (Hamilton, 1995).

3. Pengkajian periodik ,dengan pengkajian fisik secara sistematis

a. Pengkajian Fisik dari Neonatus

Pengkajian fisik yang lengkap adalah penampilan dengan menggunakan

format dari kepala sampai kaki. Parameter akan menunjukkan nilai normal

yang ditemukan.

11
1. Pengukuran Umum

▪ Berat badan : 2700 – 4000 gr

▪ Lingkar kepala (lingkar oksipitofrontalis) : 33 – 35 cm

▪ Lingkar dada(ukur pada garis buah dada ) : 30 – 33 cm

▪ Panjang dari kepala sampai kaki : 45 – 55 cm

2. Vital Sign

▪ Temperatur : 36,5 – 37,5​0​ C

▪ Denyut jantung : 120 – 160 kali per menit

▪ Respirasi : 30 – 60 kali per menit

▪ Tekanan Darah : systolik 65-95 mmHg dan diastolik 30-60

mmHg untuk bayi lahir cukup bulan. Tekanan bervariasi tergantung pada

berat lahir, akan lebih rendah pada BBLR

b. Penampilan Umum

1. Postur

Kepala fleksi dan ekstremitas mendekati dada dan abdomen

2. Kulit

o Verniks kaseosa

Keputihan, seperti keju, tidak berbau, jumlah bervariasi, biasanya lebih

banyak terdapat pada lipatan kulit. Observasi jumlah, warna, dan bau

sebelum bayi dimandikan.

o Rambut Lanugo

12
Adanya pertumbuhan rambut yang lembut pada bahu, bagian belakang,

ekstremitas, dahi dan pelipis. Pada bayi prematur lanugo akan banyak

dan menghilang selama satu minggu kehidupan.

o Bintik – bintik Mongolian/ Tanda lahir

Terdapat dibagian tengah – tengah tubuh berwarna hitam dan sering

agak kebiru – biruan terdapat dibagian bawah belakang, bokong,

bagian atas tubuh dan jarang pada jari dan kaki.

o Desquamasi

Pengelupasan yang terjadi pada hari ke 2 dan 4 minggu kehidupan.

Terdapat pada area yang lembut yaitu hidung, lutut, siku, karena

tekanan dan erosi akibat sprei yang kasar, kulit bagian bokong paling

sensitif pada keadaan lembab dan kain – kain kotor.

o Fisiologi Jaundice

Terlihat pada 2 – 3 hari setelah kelahiran, kulit akan berwarna kuning.

Kekuningan ini bukan hal patologis. Ini akan hilang pada hari 7 – 10

kelahiran.

3. Kepala

Inspeksi bentuk dan ukuran kepala; palpasi,inspeksi, ukur fontanel; palpasi

sutura; inspeksi pola, distribusi, jumlah rambut; raba tekstur.

Besar ¼ panjang tubuh; sutura teraba dan tidak menyatu; pola

pertumbuhan rambut menuju muka dan leher.

4. Mata

13
Kaji Reflek mengedip, pupil ukuran sama dan berekasi terhadap cahaya.

5. Telinga

Observasi ukuran, letak, cartílago, respon pendengaran.

Berada pada posisi garis horizontal yang sejajar dengan mata; terbentuk

dari tulang rawan padat.

6. Hidung

Observasi bentuk, letak, konfigurasi tulang hidung.

Tampak tidak ada tulang hidung, datar ,lebar, terdapat sedikit mukus tetapi

tidak ada ledir yang keluar.

7. Mulut dan tenggorokan

Utuh, lengkap adanya lengkungan palatum, refleks mengisap kuat, adanya

reflek rooting, air liur sedikit.

8. Leher

Pendek, tebal, dikelilingi lipatan kulit, tidak ada selaput/ no webbing.

c. Pengkajian sistem organ neonatus

Pengkajian sistem gastrointestinal

Pengkajian pada mulut dan abdomen dikaji ada tidaknya celahan abnormal

pada mulut dan gusi, gusi bagian belakang kadang – kadang agak keputih

– putihan, pipi terlihat gemuk, kapasitas perut bervariasi setelah lahir dari

30 – 60 cc dan akan meningkat dengan cepat sejalan dengan pertambahan

usia. Abdomen berbentuk silinder, pada palpasi hati teraba sekitar 1 cm

dibawah costa margin, ginjal baru dapat dipalpasi pada akhir minggu

pertama, tali pusat berwarna putih kebiru – biruan, terdiri dari 2 arteri dan

14
1 vena, terbentuk dari jaringan gelatinous koneksi yang disebut Wharton’s

jelly. Tali pusat akan menyusut, kering dan terlepas setelah 7 – 10 hari

kelahiran.

Pengkajian sistem kardiovaskular

Jantung. Apek jantung terdapat pada 4 – 5 intercosta bagian lateral batas

kiri sternum S2 jelas dan puncak tertinggi lebih dari S1. Dalam kehidupan

fetal, sistem sirkulasi merupakan bagian dari modifikasi system respirasi

karena O2 sebelumnya memperoleh pernafasan yang sebelum dilakukan

melalui plasenta.

Pengkajian sistem respirasi

Mengalami sedikit retraksi selama inspirasi, pernafasan utama adalah

abdominal, refleks batuk tidak terjadi saat lahir akan muncul pada 1 – 2

hari setelah lahir. Segera setelah lahir bayi bernafas lewat hidung, infant

tidak dapat bernafas saat mulut terbuka, pernafasan cuping hidung harus

diperhatikan. Kemungkinan dan tanda dari distress pernafasan adalah

takipnea, sianosis pada tangan, ujung tangan dan kaki, nafas cuping

hidung, ekspirasi yang mendekur terdengar dengan atau tanpa stateskop,

retraksi tidak simetris, refleks tonik neck reflek ini terjadi ketika infant

dibaringkan dengan kepala satu arah

Pengkajian ekstremitas

Terdapat 10 jari tangan dan kaki, range of motion penuh, kuku berwarna

pink.

d. Promosi kepada orang tua untuk tindakan bonding.

15
Bonding adalah proses kompleks untuk perkembangan lanjutan dan

menentukan kontak awal antar neonatus dan orang tua sebagai rasa

tanggung jawab ibu terhadap bayinya dan juga sebaliknya merupakan

respon bayi terhadap ibunya dengan ​cooing​, kontak mata dan genggaman.

Bonding ini dilakukan pada saat periode reaktivitas yang pertama dimana

pada periode ini memfasilitasi ikatan antara ibu dan bayi.

Langkah – langkah untuk bonding :

● Fase awal dimana terjadi interaksi antara orang tua dan infant

● Fase orientasi dimana orang tua membangun hubungan yang dekat

selama fase interaksi

● Perawat dapat menjelaskan bonding kepada orang tua dan mendorong

mereka untuk membangun dan meningkatkan bonding antara neonatus

dan orang tua dengan jalan :

Breastfeeding dalam satu jam setelah kelahiran sebagai fasilitas

interaksi infant dengan ibunya

Rawat gabung antara infant dengan ibunya

Kebebasan atas kunjungan ayah, sibling dan nenek-kakek

Sentuhan kulit pada bayi sangat penting

16
DAFTAR PUSTAKA

Bobak.(2005). ​Pengkajian keperawatan maternitas. ​Jakarta: EGC

​ akarta: EGC
Hamilton P.M. (1995).​ Dasar-dasar keperawatan maternitas edisi 6. Y

​ t. Louis: Elsevier
Hall.(2005). ​Assessment and careo f the well newborn 2nd edition. S
Saunders

Lowdermilk, Perry & Poter. (1999). ​Maternity nursing 4th​ ​ edition. S


​ t. Louis: Mosby.

Sarwono. (2002). ​Ilmu Kebidanan.​Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

17

Anda mungkin juga menyukai