Anda di halaman 1dari 7

MATERI PEMBELAJARAN LABORATORIUM 

MATA KULIAH : ​Maternitas I  


KODE MATA KULIAH : WAT
POKOK BAHASAN : Kunjungan Awal Kehamilan
SUB POKOK BAHASAN :
1. Pemeriksaan HB
2. Pemeriksaan glukosa urine dengan metoda semi kuantitatif
3. Pemeriksaan protein urin dengan metode asam asetat
URAIAN MATERI
A. PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan peristiwa yang dialami oleh wanita dalam daur hidupnya.
Ilmu kebidanan memandang peristiwa ini sebagai peristiwa yang fisiologis.
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil merupakan salah satu kompetensi
bidan yang berada pada area III. sesuai dengan area kompetensi ini bidan
diharapkan dapat memberikan pelayanan prima terhadap ibu hamil. Untuk dapat
memberikan pelayanan kebidanan prima dan berkualitas tinggi tentu saja bidan
harus dibekali beberapa kompetensi pemeriksaan pada kehamilan. Pada uraian
materi ini akan memberikan gambaran tentang beberapa pemeriksaan laboratorium
yang dilakukan pada ibu hamil. Pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu
langkah yang harus dilakukan oleh seorang bidan untuk mendapatkan data objektif.
Dengan mendapatkan data yang pemeriksaan laboratorium yang akurat akan
membantu bidan dalam memberikan asuhan agar pasien mendapatkan pelayanan
yang tepat sesuai dengan kondisi ibu hamil.

B. URAIAN MATERI
1. PEMERIKSAAN HB DENGAN METODE SAHLI
a. PENGERTIAN
Hemoglobin adalah suatu substansi protein dalam sel-sel darah merah yang terdiri
dari zat besi yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen. Penentuan kadar
hemoglobin pada ibu hamil sangat penting diketahui terutama pada trimester I
dan III, yaitu untuk mengetahui status awal ibu hamil dan mengetahui kadar
hemoglobin pada saat terjadi hemodelusi. Dengan mengetahui kadar hemoglobin
Asuhan keperawatan kunjungan awal_bumil…..Eni Folendra Rosa, SKM., MPH Page 1
ibu hamil, maka seorang bidan dapat memberikan asuhan yang sesuai dengan
kondisi ibu tersebut. Kadar hemoglobin pada ibu hamil yang dianjurkan adalah 11
g% (g/dl) atau lebih. Apabila kadar Hb antara7 sampai dengan 10.9 maka ibu
hamil dikelola dengan diagnosa sebagai anemia. Sedangkan apabila seorang ibu
hamil mempunyai kadar Hb dibawah 7 maka seorang bidan harus merujuk ibu
tersebut ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap.
b. TUJUAN PEMERIKSAAN
Tujuan dari pemeriksaan Hb adalah untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam
darah ibu hamil. Dengan diketahuinya kadar hemoglobin pada ibu hamil maka
seorang bidan dapat mengetahui status kesehatan ibu hamil dan dapat
memberikan asuhan yang tepat, sesuai dengan kondisi ibu.
c. CARA PEMERIKSAAN
Ada dua cara pemeriksaan kadar hemoglobin darah yaitu:
1) Pemeriksaan dengan darah vena
Prosedur pengambilan sampel darah vena adalah mengambil 5 sampai 7 ml
darah vena dan dimasukkan ke dalam tabung tertutup. Hindari terjadinya
hemolisis. Pada pemeriksaan ini tidak diperlukan pembatasan makan dan
cairan. Sangat disarankan untuk tidak mengambil darah pada ekstremitas yang
telah terpasang infus.
2) Pemeriksaan dengan darah kapiler
Pengambilan sampel darah kapiler adalah dengan menusuk daun telinga, jari
atau tungkai dengan jarum steril. Buanglah tetesan darah yang pertama keluar.
Kumpulkan tetesan darah dalam pipet kecil dan kemudian dikumpulkan dalam
tabung dan dilarutkan dengan aquadest dan dibandingkan dengan standar.

1. ​PEMERIKSAAN GLUKOSA URINE DENGAN METODA SEMI KUANTITATIF


a. PENGERTIAN
Larutan benedict merupakan reagent yang diberi nama oleh seorang ahli kimia
asal amerika bernama Stanley Possiter Benedict. Benedict dengan rumus kimia
CuSO​4. M
​ erupakan tes yang dilakukan mengetahui adanya monosakarida.

Monosakarida ini termasuk glukosa, galaktosa, mannose, lactose dan maltose.


Pada reaksi ini karbohidrat (dalam hal ini adalah glukosa) mempunyai gugus
aldehid atau α-hydroxymethyl keton dapat dioksidasi oleh ion Cu(II) dan
Asuhan keperawatan kunjungan awal_bumil…..Eni Folendra Rosa, SKM., MPH Page 2
diklasifikasikan sebagai gula pereduksi. Gula ini mereduksi Cu(II) yang berwarna
biru menjadi Cu(I) yang berwarna merah bata, dengan reaksi sebagai berikut:

b. TUJUAN PEMERIKSAAN
Benedict dapat digunakan untuk mengetahui adanya glukosa didalam urine.
Dimana glukosa yang terdeteksi dalam urine dapat mengindikasikan adanya
diabetes pada kehamilan. Pemeriksaaan ini dilakukan pada trimenster I dan III
atau pada ibu hamil yang terindikasi menderita diabetes mellitus.

c. LANGKAH PEMERIKSAAN
Langkah-langkah pemeriksaan glukosa urine dengan metoda semi kuantitatif
1) Cuci tangan
2) Pakai sarung tangan
3) Saring urine dengan kertas saring
4) Mengisi tabung reaksi dengan pereaksi Benedict masing- masing 2,5 cc
atau 5 cc, salah satu tabung digunakan sebagai pembanding.

5) Memasukkan urin pada salah satu tabung tersebut sebanyak 4 atau 8 tetes

6) Memanaskan tabung yang telah ditetesi urin di atas lampu spiritus sampai
mendidih, biarkan dingi
Asuhan keperawatan kunjungan awal_bumil…..Eni Folendra Rosa, SKM., MPH Page 3

7) Membandingkan tabung yang dipanaskan dengan tabung pembanding dan


lihat perbedaan warnanya
8) Mendekontaminasi alat yang telah dipakai
9) Memberikan informasi kepada pasien tentang hasil pemeriksaan
10) Melakukan pencatatan pada lembar dokumentasi
d. HASIL PEMERIKSAAN
Hasil pemeriksaan
1) Biru/hijau keruh : (-)
2) Hijau/hijau kekuningan : (+)
3) Kuning/kuning kehijauan : (++)
4) Jingga : (+++)
5) Endapan merah bata : (++++)

2. ​PEMERIKSAAN PROTEIN URIN


a. PENGERTIAN
Pemeriksaan protein urin dengan metode kualitatif adalah suatu pemeriksaan urin
dengan menggunakan reagen Asam Asetat 5%. Pemeriksaan ini merupakan
pemeriksaan penunjang yang bertujuan untuk menegakan diagnosa adanya pre
eklampsi pada ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 mg. Kebanyakan cara
rutin untuk menyatakan adanya protein dalam urin berdasarkan kepada timbulnya
kekeruhan. Karena padatnya atau kasarnya kekeruhan itu menjadi satu ukuran
untuk jumlah protein yang ada, maka menggunakan urin yang jernih betul
menjadi syarat penting pada test – test terhadap protein.
b. TUJUAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan protein urin dilakukan untuk mengetahui adanya protein dalam urin
pada ibu hamil. Dengan diketahuinya adanya protein dalam urin ibu hamil maka
seorang bidan dapat memberikan asuhan yang tepat sesuai dengan kondisi ibu. c.
LANGKAH PEMERIKSAAN
1) Menyiapkan peralatan dan bahan untuk pemeriksaan protein urin

Asuhan keperawatan kunjungan awal_bumil…..Eni Folendra Rosa, SKM., MPH Page 4


2) Menggunakan sarung tangan bersih
3) Mengisi masing – masing tabung reaksi dengan urin yang sudah disaring 2-3cc
4) Memanaskan urin diatas lampu spiritus berjarak 2-3 cm dari ujung lampu
sambil digoyang – goyang hingga mendidih
5) Apabila urin keruh, menambahkan 4 tetes asam asetat 5 %
6) Apabila setelah ditetesi asam asetat 5 %, urin tetap keruh, kemudian
memanaskan urin sekali lagi.
7) Membandingkan hasil dengan urin control
8) Apabila urin masih tetap keruh, membaca hasil.
9) Mendekontaminasi alat yang telah dipakai
10) Memberikan informasi kepada pasien tentang hasil pemeriksaan
11) Melakukan pencatatan pada lembar dokumentasi

d. PEMBACAAN HASIL
Membaca hasil pemeriksaan dengan cara melihat tingkat kekeruhan urin seperti
tertera pada gambar dibawah ini

1. Negatif : tidak ada kekeruhan sedikit juga


2. Positif ( +1) : ada kekeruhan ringan tanpa butir-butir ; kadar protein kira – kira
0,01-0,05 %
3. Positif 2 (+2) : kekeruhan mudah dapat dilihat dan nampak butir –butir dalam
kekeruhan itu (0,05-0,2 %)
4. Positif 3 (+3) : Urin jelas keruh dan kekeruhan itu berkeping – keping (0,2-0,5%) ​5. 
Positif 4 (+4) : Urin sangat keruh dan kekeruhan berkeping – keping besar atau
bergumpal – gumpal ataupun memadat (lebih dari 0,5%). Jika terdapat lebih dari 3%
protein akan jadi bekuan.
Cara lain untuk membaca tingkat kekeruhan urin adalah :
+1 (positif 1)

Asuhan keperawatan kunjungan awal_bumil…..Eni Folendra Rosa, SKM., MPH Page 5

+2 (positif 2)

+3 (positif 3)

+4 (positif 4)
Asuhan keperawatan kunjungan awal_bumil…..Eni Folendra Rosa, SKM., MPH Page 6

Anda mungkin juga menyukai