Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN

Analisis Penilaian dan Penerapan Keputusan


Investasi

Nama : Chandra Ichsan Kirana


NIM : 43219010153
Prodi : Akuntansi

Abstrak
Pengertian dan pentingnya manajemen keuangan, Penilaian
Investasi dengan Analisa Break Event Point
Serta memahami pentingnya investasi beserta fungsinya
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan


investasi setiap orang dapat mempertahankan dan memperluas basis kekayaan
yang dapat digunakan sebagai jaminan social di masa depannya. Seseorang
sering tidak menyadari dirinya telah melakukan investasi, misalnya dengan
menabung dan sebagainya. Agar tak terjebak melakukan investasi ke dalam
portofolio “sampah”, atau bahkan ditipu oleh pihak yang tak bertanggung jawab
dengan iming-iming yang menarik, anda harus mengedepankan rasionalitas dan
memahami betul resiko-resiko yang dihadapi dalam berinvestasi. Karena banyak
sekali jenis dari investasi tersebut. Jangan sampai terbuai dengan iming-iming
menarik yang tinggi, tapi uang anda habis sia-sia. Investasi pun banyak jenis dan
macamnya jadi harus pandai melihat ke sektor mana kita akan menanamkan
saham kita. Peran penting sekali dari beberapa pihak baik dari pemerintah dan
tiap kali individu.
Peran individu sangatlah penting dalam berperan aktif karena dapat mencegahnya
harga barang yang tak terkontrol. Pemerintah sebaiknya mengatur beberapa
aturan tentang peraturan penanaman modal, karena sejak pelaksanaan otonomi
daerah, pemerintah pusat terpaksa mengeluarkan kepres khusus mengenai
penanaman modal karena banyaknya kendala yang dihadapi oleh para investor.
Yng ingin membuka usaha daerah, khususnya yang berkaitan dengan proses
pengurusan izin usaha. Investor sering kali dibebani oleh urusan birokrasi yang
berbelat-belit sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan disertai
dengan biaya tambahan yang cukup besar.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Konsep Investasi?


2. Apa Saja Macam Dan Jenis Investasi?
3. Bagaimana Metode Dan Cara Penilaian Keputusan Investasi?
4. Kelebihan Dan Kelemahan Masing-Masing Penilaian Keputusan Investasi?
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP INVESTASI

Keputusan investasi merupakan salah satu aspek dari penentuan anggaran


modal, selain keputusan pendanaan. Perbedaan yang mendasar diantara keduanya
kalau keputusan pendanaan berfokus pada keputusan yang berhubungan dengan
usaha pemenuhan kebutuhan peningkatan dana melalui pinjaman, ekuitas atau
gabungan keduanya.
Keputusan investasi disisi lain lebih berfokus pada pilihan-pilihan apakah
membeli suatu aktiva, melaksanakan suatu proyek, membuat suatu produk, dan
lain sebagainya yang lebih mengarah kepada pengadaan infrastruktur untuk
menunjang kegiatan operasional. Umumnya investasi dalam bisnis memiliki dua
karakteristik kunci yang pertama, investasi meliputi aktiva yang mempunyai
umur ekonomis yang relative panjang, dan yang kedua, dari investasi tersebut
diharapkan dapat menyediakan suatu hasil tertentu dalam jangka panjang.
Alternative keputusan tersebut dapat berupa keputusan screening atau
keputusan preferensi. Keputusan screening meliputi keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan apakah sebuah proyek yang diusulkan memenuhi standar
penerimaan yang ada. Misalnya suatu perusahaan hanya akan membuat kebijakan
untuk menerima/menyetujui suatu proyek penurunan biaya apabila kebijakan itu
memungkinkan perolehan suatu tingkat atau pendapatan tertentu. Sebagai suatu
keputusan screening manajemen akan memutuskan menolak produk yang tidak
memenuhi tingkat laba atau pendapatan yang ditetapkan tersebut.
Keputusan referensi berhubungan dengan pemilihan dari beberapa bagian
kegiatan yang kompetitif. Sebagai iustrasi, sebuah perusahaan sedang
mempertimbangkan 5 jrenis mesin yang berbeda untuk mengganti mesin yang
ada pada lini perakitan. Pemilihan mesin yang akan dibeli merupakan suatu
keputusan preferensi. Keputusan-keputusan investasi yang sering dihadapi oleh
para manajer dalam perusahaan dapat berupa:
 Keputusan penurunan biaya. Apakah peralatan baru akan dibeli
untuk menurunkan biaya-biaya?
 Keputusan ekspansi pabrik. Apakah pabrik, gudang, atau fasilitas
baru lainnya akan dibeli untuk meningkatkan kapasitas dan penjualan?
 Keputusan pemilihan peralatan. Dari beberapa alternative mesin
yang tersedia jenis mana yang paling efektif pembiayaannya untuk
dibeli?
 Keputusan menyewa atau membeli. Apakah fasilitas pabrik baru
akan disewakan atau dibeli?
 Keputusan penggantian peralatan. Apakah peralatan lama akan
diganti sekarang atau ditunda penggantiannya?
B. MACAM DAN JENIS INVESTASI

Sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan investasi sebagai salah satu


tabungan yang berguna dalam jangka panjang atau masa depan. Selain karena
jika menabung berbentuk uang saja akan cepat habis atau sering diambil.
Investasi juga dapat dibentuk menjadi sebuah barang yang bahkan fungsinya
dapat dimanfaatkan oleh investor nya sendiri. Untuk itu kenapa investasi banyak
ditawarkan dan digunakan oleh para pengusaha atau pemilik uang dan juga
barang kekayaan. Investasi sekarang dapat anda nikmati diperusahaan keuangan
atau di bank-bank. Macam-macam dan jenis-jenis investasi yang perlu diketahui,
yaitu:
1. Reksa Dana
Reksa dana yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama manajer investasi
untuk kemudian diinvestasikan ke asset financial lainnya. Dana itu biasanya
disimpan di bank penyimpanan yang disebut dengan bank custodian. Reksa dana
adalah solusi bagi orang yang ingin berinvestasi dalam banyak asset namun
memiliki dana yang terbatas. Hal ini dimungkinkan karena dana yang dihimpun
dari banyak pihak cukup besar untuk kemudian dapat diinvestasikan pada saham.
Obligasi dan instrument pasar uang sesuai dengan kebijakan dari manajer
investasi.

2. Mata Uang Asing


Segala macam uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing ini lebih beresiko dibandingkan dengan investasi
lain seperti saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut system
mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan
dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata
uang rupiah sangat fluktuatif.

3. Property
Investasi dalam property berarti investasi dalam bentuk tanah dan
rumah. Keuntungan yang bisa didapat dari property yaitu, menyewakan property
tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa atau menjual property
tersebut dengan harga yang lebih tinggi.

4. Barang-barang koleksi
Biasanya barang-barang koleksi berupa perangko, lukisan, barang antic, cincin,
keris, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-
barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain yang
suka kepada barang koleksi tersebut. Jika orang yang kita tawari barang tersebut
suka pada barang itu biasanya bisa membeli dengan harga yang cukup tinggi.
5. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli
saham di suatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan
membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perushaan tersebut mengalami
keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan memperoleh sebagian
keuntngan yang disebut deviden. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain,
baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital loss.
Jadi, keuntungan yang bisa diperoleh dari saham ada dua jenis yaitu capital gain
dan deviden.

6. Emas
Emas merupakan barang berharga yang paling diterima diseluruh dunia setelah
mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang
memiliki perekonomian yang kuat, seperti amerika, jepang, jerman, inggris,
italia, kanada dan perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan mata uang dari
negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut,
semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding
searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula
kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan
inflasi itu sendiri.

7. Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga
tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan
biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapan pun yang kita inginkan.

8. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah maupun perusahaan, baik utnuk menambah modal perusahaan
ataupun membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama
dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya
sedikit lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.

9. Deposito di bank
Deposito di bank merupakan suatu produk deposito yang hamper sama dengan
produk tabungan, yang membedakannya disini adalah dalam melakukan deposito
tidak bisa diambil dalam waktu kapan saja sesuai keinginan, kecuali apabila uang
tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan
antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga
yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebh tinggi dibandingkan dengan
suku bunga tabungan. Selama deposito itu belum jatuh tempo, uang pada
deposito tersebut tidak akan terpengaruh oleh naik turunnya suku bunga di bank.
C. METODE DAN CARA PENILAIAN KEPUTUSAN

Ada beberapa alat analisa atau metode dalam keputusan investasi. Metode
yang sering digunakan antara lain:

1. Metode Net Present Value (NPV)


Net Present Value adalah selisih antara nilai sekarang dari cash flow
dengan nilai sekarang dari investasi. Dengan metode ini pertama yang harus
dilakukan adalah menghitung present value dari penerimaan dengan tingkat
discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari
investasi. Keputusan dari penilaian ini dengan metode ini bila selisih antara PV
dari clash flow lebih besar berarti nilai NPV bernilai posistif, artinya investasi
yang dijalankan layak, dan sebaliknya apabila selish PV dari cash flow lebih
kecil dibanding dengan PV investasi, maka investasi dipandang tidak layak.

2. Metode Payback Period (PBP)


Payback Period adalah suatu metode yang diperlukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterima,
atau dengan kata lain bahwa payback period digunakan untuk mengukur lamanya
dana investasi yang ditanamkan kembali seperti semula.

3. Metode Profitability Index (PI)


Metode ini menghitung perbandingan antara present value dari
penerimaan dengan present value dari investasi. Bila profitability index lebih
besar dari 1 maka proyek investasi layak untuk dijalankan.

4. Metode Average Rate of Return (ARR)


Metode ini mengukur seberapa besar tingkat keuntungan dari
investasi. Metode ini menggunakan dasar laba akuntansi, sehingga angka yang
dipergunakan adalah setelah pajak dibagi dengan rata-rata investasi.

5. Metode Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return atau vield untuk suatu investasi adalah tingkat
bunga yang menyamakan present value arus kas keluar dan present value arus kas
masuk.
Contoh perhitungan (Husnan: 2000, 140-145)
Perusahaan taxi akan membuka devisi baru, dimulai dengan membeli 50 buah
taxi dengan harga 30.000.000 per unit. Ditaksir usia ekonomis selama 4 tahun
dengan nilai sisa sebesar 4.000.000. penyusutan dengan metode garis lurus. Taxi
tersebut akan dioperasikan selama setahun full (asumsi 300 hari) dan setiap hari
pengemudi akan dikenakan setoran 50.000 per hari. Berbagai biaya yang yang
bersifat tunai ditaksir sebesar 3.000.000 pajak penghasilan yang dikenakan 35%.
Asumsi tingkat bunga yang relevan sebesar 16%.
Penghasilan 300 hari x 50 taxi x Rp 50.000 = 750.000.000
Biaya-biaya
a) Bersifat tunai 50 x 3 jt = 150.000.000
b) Penyusutan 50 x 6.5 jt = 325.000.000
= 475.000.000
Laba operasi (EBIT) = 275.000.000
Pajak 35% = 96.250.000
Laba setelah pajak (EAT) = 178.750.000
Taksiran kas masuk bersih = EAT + deprsiasi
= 178.750.000 + 325.000.000
= 503.750.000

a. Metode NPV

Tahun Cash Flow DF PV Of Cash Flow


1 Rp 503.750.000 0.862 Rp 434.267.241
2 Rp 503.750.000 0.743 Rp 374.368.312
3 Rp 503.750.000 0.641 Rp 322.731.303
4 Rp 503.750.000 0.552 Rp 278.216.641
Rp 200.000.000 0.552 Rp 110.458.220
Total PV Cash Flow Rp 1.520.041.716
PV of Invetasi Rp 1.500.000.000
Net Present Value Rp 20.041.716

Kesimpulan: karena nilai NPV posistif maka investasi tersebut diterima.

b. Metode Payback Period

1 Rp 503.750.000
2 Rp 503.750.000
PV Kas Masuk Rp 1.007 500.000
PV Investasi Rp 1.500.000.000
Sisa Rp 492.500.000

Karena tahun ke-3 diharapkan investasi tersebut menghasilkan


Rp 503.750.000 maka kekurangan sebesar Rp 492.500.000 diharapkan akan
kembali dalam jangka waktu:
= (Rp 492.500.000/Rp 503.750.000) x 12 bulan
= 11,73 bulan
Dengan demikian periode payback = 2 tahun, 11,73 bulan
c. Metode Profitability Index
Profitability index = PV Kas Masuk / PV Kas Keluar
= Rp 1.520.041.716 / Rp 1.500.000.000
= 1,013

d. Metode Average Rate of Return


Average Rate of Return = (rata-rata kas masuk bersih/rata-rata
investasi) x 100%
= (Rp 503.750.000/Rp 850.000.000) x 100%
= 59,26%

e. Metode Internal Rate of Return

16% 17%
1 Rp 503.750.000 0,862069 Rp 434.267.241 0,854701
2 Rp 503.750.000 0,743163 Rp 374.368.312 0,730514
3 Rp 503.750.000 0,640658 Rp 322.731.303 0,624371
4 Rp 503.750.000 0,552291 Rp 278.216.641 0,53365
Rp 200.000.000 0,552291 Rp 110.458.220 0,53365
PV Kas Masuk Rp 1.520.041.716
PV Investasi Rp 1.500.000.000
NPV Rp 20.141.716

Dengan trial and error


i PV Kas Masuk
16% Rp 1.520.041.716
17% Rp 1.488.634.646
1% Rp 31.407.070
= (Rp 20.041.716/Rp 31.407.070) x 1%
= 0.62%
I = 16% + 0,62%
I = 16,62%
D. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MASING-MASING
PENILAIAN KEPUTUSAN INVESTASI

1. Metode PayBack Period


Kelebihan dari metode playback period ini adalah:
 · Mudah dimengerti.
 · Lebih mengutamakan investasi yang menghasilkan aliran kas
yang lebih cepat.
 · Beranggapan bahwa semakin lama waktu pengembalian,
semakin tinggi resikonya.
 · Cukup akurat untuk mengukur nilai investasi yang
diperbandingkan untuk beberapa kasus dan bagi pembuat keputusan.

Kelemahan metode payback period ini adalah:


 · Mengabaikan nilai waktu daripada waktu uang (time value of
money).
 · Mengabaikan penerimaan-penerimaan invstasi atau proceeds
setelah periode tercapai.

2. Accounting Rate Of Return


Kelebihan dari metode ini adalah:
 · Sederhana dan mudah dimengerti
 · Metode ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia
sehingga tidak perlu memerlukan perhitungan tambahan.

Kelemahan utama dari metode ini adalah:


 · Tidak memperhitungkan “time value of money”
 · Menitikberatkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas
dari investasi bersangkutan.

3. Net Present Value (NPV)


Kelebihan dari metode ini adalah:
 · Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of
money).
 · Mengutamakan aliran kas yang lebih awal.
 · Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau
investasi

Kelemahan dari metode ini adalah:


 · Memerlukan perhitungan cost of capital sebagai discount rate.
 · Lebih sulit penerapannya dari pada payback period.
4. Internal Rate Of Return (IRR)
Kelebihan dari metode ini adalah:
 · Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek.
 · Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang.
 · Mengutamakan aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan.

Kelemahan dari metode ini adalah:


 · Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas
minimal dari nilai yang mungkin dicapai.
 · Lebih sulit melakukan perhitungan.

5. Profitability Indeks (PI)


Kelebihan dari metode ini adalah:
 · Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of
money)
 · Menentukan terlebih dahulu bunga yang akan digunakan.
 · Konsisten dengan tujuan perusahaan, yang memaksimalkan
kekayaan pemegang saham.

Kelemahan dari metode ini adalah:


 · Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada
proyek-proyek yang mutually exclusive yang memiliki unsure
ekonomis dan skala yang berbeda.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keputusan investasi merupakan salah satu aspek dari penentuan anggaran


modal, selain keputusan pendanaan. Perbedaan yang mendasar diantara
keduanya kalau keputusan pendanaan berfokus pada keputusan yang
berhubungan dengan usaha pemenuhan kebutuhan peningkatan dana melalui
pinjaman, ekuitas atau gabungan keduanya.

Macam dan jenis investasi yang perlu diketahui yaitu reksa dana, mata
uang asing, property, barang-barang koleksi, saham, emas, tabungan di bank,
obligasi, dan deposito di bank.
Ada beberapa alat analisa atau metode dalam keputusan investasi.
Metode yang sering digunakan antara lain:
1. Metode Net Present Value (NPV)
2. Metode Payback Period (PBP)
3. Metode Profitability Index (PI)
4. Metode Average Rate of Return (ARR)
5. Metode Internal Rate of Return (IRR)

DAFTAR PUSTAKA

Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapannya


(keputusan jangka panjang), Buku 1, Edisi 4, BPFE Yogyakarta.
Sutrisno.2007. Manajemen Keuangan Teori Konsep Dan Aplikasi, Cetakan
kelima Penerbit Ekonisia Yogyakarta.
Hendra S. Raharjaputra. 2009. Manajemen Keuangan Dan Akuntansi Teori
Konsep Investasi, Cetakan Pertama.
Putra, Y. M., (2017). Analisis Penilaian dan Penerapan Keputusan
Investasi. Modul Kuliah Manajemen Keuangan.  FEB-Universitas Mercu
Buana: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai