Anda di halaman 1dari 3

ALAT UKUR

KUMPARAN PUTAR

Disusun Oleh :
Gresi Dwiretno (14030184057)
Pendidikan Fisika B

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2014
ALAT UKUR KUMPARAN PUTAR

A.     Pengertian Alat Ukur Kumparan Putar


Alat ukur kumparan putar (Moving Coil Meter) juga sering disebut dengan
d’Arsonval meter ( d’Arsonval diambil dari nama seorang ilmuwan Perancis bernama
Jacques-Arsène d'Arsonval (8 Juni 1851 – 31 December1940). Alat ukur kumparan putar
adalah alat ukur penting yang dipakai untuk bermacam arus, tidak hanya untuk arus searah,
akan tetapi dengan alat-alat pertolongan lainnya, dapat pula dipakai untuk arus AC.

Gambar 2.1 Alat Ukur Kumparan Putar

B.     Konsep Dasar Kumparan Putar


Sebuah kumparan (coil) kawat halus digantung dalam medan magnet yang dihasilkan
oleh sebuah magnit permanen. Menurut hukum dasar gaya elektromagnetik; kumparan
tersebut akan berputar di dalam medan magnit bila dialiri arus listrik. Fungsi kawat halus
(serabut) sebagai pembawa arus dari dan ke kumparan, keelastisan serabut halus tersebut
membangkitkan suatu torsi (gaya rotasional) yang melawan perputaran kumparan. Kumparan
akan terus berdefleksi (penyimpangan) sampai gaya elektromagnetiknya menyeimbangi torsi
mekanis lawan gantungan. Dengan demikian penyimpangan kumparan merupakan ukuran
bagi arus yang dibawa oleh kumparan tersebut.

C.     Prinsip kerja Alat Ukur Kumparan Putar


Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur, yang bekerja atas dasar prinsip dari
adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari suatu
magnet pemanen. Arus yang dialirkan melalui kumparan akan menyebabakan kumparan
tersebut berputar.
D.     Kegunaan Alat Ukur Kumparan Putar
Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting yang dipakai untuk bermacam
arus, tidak hanya untuk arus searah, akan tetapi dengan alat-alat pertolongan lainnya, dapat
pula dipakai untuk arus AC. Pengukuran arus AC dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
dengan menggunakan meter DC dan yang khusus untuk pengukuran AC. pembacaan arus
dengan meter DC tidak akan bekerja dengan benar jika langsung digunakan untuk mengukur
arus AC, sebab arah dari pergerakan jarum akan berubah sesuai setengah siklus dari arus AC.
Pada prinsipnya alat ukur maknit tetap bergerak seperti kumparan pada motor listrik, yaitu
tergantung polaritas voltase yang digunakan.
Jika kita ingin menggunakan meter DC untuk mengukur arus AC, maka arus AC
harus diubah terlebih dahulu ke bentuk DC. Kita dapat mengubahnya dengan menggunakan
alat yang disebut dioda. Kita lihat dioda yang digunakan dalam suatu sirkit dapat
menyelaraskan suatu frekuensi, yang berasal dari penyimpangan gelombang sinus. Mengapa
dan bagaimana dioda dapat bekerja seperti itu? Ingat, dioda memiliki kanal satu arah tempat
elektron mengalir, sehingga menjadi penyearah. Yang cukup mengherankan, arah yang
ditunjukkan pada simbol dioda berlawanan dengan arah aliran elektron pada kenyataannya.
Dalam bentuk jembatan, empat dioda akan melayani arah aliran arus AC yang melewati
meter sehingga arah aliran arus AC konstan.

E.     Peredaman alat ukur kumparan putar


Dalam alat ukur kumparan putar, pada umumnya kumparan putarnya dibentuk
kerangka berbahan aluminium. Secara listrik kerangka tersebut merupakan jaringan hubung
pendek, dan memberikan pada kumparan momen peredam. Bila kumparan putar berputar
yang disebabkan oleh arus yang melaluinya, maka dalam kerangkanya akan timbul arus
induksi. Ini disebabkan karena putaran kerangka aluminium ini terjadi dalam medan magnet
pada celah udara, sehingga tegangan yang berbanding lurus pada kecepatan perputaran akan
diinduksikan dalam kerangka tersebut. Arah dari tegangan dapat ditentukan melalui hukum
tangan kanan Fleming. Tegangan ini yang menyebabkan arus induksi mengalir ke dalam
kerangka kumparan. Sebaliknya arah arus induksi ini akan memotong fluks magnet dalam
celah udara bila kumaran berputar, dan akan dibangkitkan momen yang berbanding lurus
dengan kecepatan putar. Akan tetapi arah dari momen ini adalah berlawanan dengan arah
perputaran, menyebabkan perputaran terhambat. Dengan demikian, terjadilah redaman yang
berusaha melawan perputaran.

Anda mungkin juga menyukai