Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat-Nya,
akhirnya penulisnya dapat menyelesaikan MAKALAH ILMU BIOMEDIK
DASAR mengenai “SISTEM INTEGUMEN”.

Makalah ini untuk memenuhi mata kuliah ILMU BIOMEDIK DASAR,


dalam makalah ini penulis membahas tentang sistem integumen, struktur kulit,
fungsi jaringan, fungsi kulit dalam keseimbangan cairan, fungsi kulit dalam
keseimbangan temperature.

Penulis menyedari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan ilmu yang dimiliki ataupun kurangnya
sumber pustaka. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan untuk
penyempurnaan dengan pengembangan makalah ke arah yang lebih baik. Semoga
segala yang tertuang dalam makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua, baik sekarang mau pun di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Atas perhatiannya, penulis
mengucapkan banyak terimakasih.

Bandar Lampung, 27 Juli 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................1

DAFTAR ISI.................................................................................................2

DAFTAR GAMBAR....................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................4

1.1.Latar Belakang..........................................................................................4

1.2.Rumusan Masalah.....................................................................................5

1.3.Tujuan Penulisan......................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................6

2.1.Pengertian Sistem Integumen.......................................................6

2.1.1.Komponen Integumen..........................................................6

2.1.2.Fungsi Sistem Integumen.....................................................7

2.2.Struktur Kulit................................................................................7

2.3.Fungsi Kulit................................................................................12

2.4.Fungsi Jaringan...........................................................................14

2.5.Fungsi Kulit dalam Pengaturan Keseimbangan Cairan..............18

2.6.Fungsi Kulit sebagai Pengatur Temperatur............................... 20

BAB III PENUTUP.....................................................................................22

3.1.Kesimpulan.............................................................................................22

3.2.Saran.......................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..23

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur kulit.....…………………………………………..…8

Gambar 2.2. Penampang epidermis.………………………….…………...9

Gambar 2.3. Penampang dermis.…………………………………………10

Gambar 2.6. Penampang kelenjar keringat……………………………….11

Gambar 2.7. Penampang kelenjar minyak……………………………..…12

Gambar 2.8. Skema pengturan suhu oleh kulit……………….…………..20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem integumen merupakan sistem yang membentuk lapisan terluar pada


tubuh. Sistem integumen melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan,
mencegah dehindrasi, menghasilkan vitamin dan hormon. Integumen terdiri dari
kulit beserta derivat-derivatnya yang terspesialisasi seperti rambut, kuku, dan
beberapa jenis kelenjar.

Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan
melindungi permukaan tubuh.

Kulit merupakan alat pertahanan eksternal yang dirancang untuk


mencegah penetrasi mikroba apabila jaringan tubuh terpajan ke lingkungan
eksternal.

Tubuh mengadakan kontak langsung dengan lingkungannya melalui


integumennya yakni kulit. Oleh karena itu kulit memiliki peran untuk melindungi
tubuh dari kerusakan mekanis atau fisik yang diakibatkan lingkungan sekitar.

4
1.2Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini antara lain:

1. Apa pengertian dari sistem integumen?


2. Apa saja pembagian struktur kulit?
3. Apa saja fungsi kulit?
4. Apa saja fungsi jaringan?
5. Bagaimana fungsi kulit dalam pengaturan keseimbangan cairan?
6. Bagaimana fungsi kulit dalam pengaturan temperatur?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:

1. Mampu menjelaskan pengertian dari Sistem Integumen


2. Mampu membedakan Struktur Kulit
3. Mengetahui fungsi Kulit
4. Mengetahui fungsi Jaringan
5. Mengetahui fungsi Kulit dalam pengaturan keseimbangan cairan
6. Mengetahui fungsi Kulit dalam pengaturan temperatur

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Integumen

Integumen berasal dari bahasa Latin “Integumentum” yang berarti


“penutup”. Sistem integumen merupakan sistem organ yang membedakan,
memisahkan, melindungi dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan
sekitarnya. Sistem ini merupakan bagian sistem organ terbesar yang mencakup
kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya berupa keringat
atau lendir.

Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan
melindungi permukaan tubuh.

Kulit merupakan alat pertahanan eksternal yang dirancang untuk


mencegah penetrasi mikroba apabila jaringan tubuh terpajan ke lingkungan
eksternal.

Tubuh mengadakan kontak langsung dengan lingkungannya melalui


integumennya yakni kulit. Oleh karena itu kulit memiliki peran untuk melindungi
tubuh dari kerusakan mekanis atau fisik yang diakibatkan lingkungan sekitar.

2.1.1. Komponen Sistem Integumen

Integumen terdiri dari beberapa komponen, komponen tersebut


adalah:

1. Kulit, merupakan organ terbesar tubuh. Pada laki-laki dengan berat


badan 75 kg, kulit dapat memiliki berat lebih kurang 4,5 kg yang
menutupi area seluas 1,67 m2.
2. Kuku jari, yakni salah satu bentuk derivatif kulit yang ditemukan
hanya pada ordo primata.

6
3. Rambut, adalah spesialisasi kulit yang hanya terdapat pada kelas
mamalia.
4. Kelenjar kulit, meliputi kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan
kelenjar susu.

2.1.2. Fungsi Integumen

Adapun fungsi dari sistem integumen adalah sebagai berikut:

1. Melindungi, kulit melindungi tubuh dari ancaman


mikroorganisme, kehilangan cairan, dan dari zat-zat kimia
penyebab iritasi maupun mekanik. Kulit juga mengandung
pigmen melanin yang mampu melindungi dari radiasi sinar
ultraviolet.
2. Mengatur suhu tubuh, pembuluh darah serta kelenjar keringat
pada kulit berfungsi untuk mempertahankan serta mengatur
suhu tubuh.
3. Pengekskresi zat berlemak, air, serta ion-ion Na+.
4. Metabolisme, proses sintesis vitamin D yang penting untuk
tulang dilakukan di kulit dengan bantuan sinar matahari.
5. Komunikasi, kulit menerima stimulus dari lingkungan dengan
reseptor khusus yang dapat mendeteksi suhu, sentuhan,
tekanan, dan nyeri. Kulit juga merupakan media ekspresi wajah
dan refleks vaskuler yang penting dalam komunikasi.

2.2 Struktur Kulit

Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan yaitu lapisan Epidermis dan
Dermis. Tepat dibawah dermis terdapat lapisan hipodermis yang banyak disusun
oleh jaringan adiposa (jaringan lemak).

7
Gambar 2.1. Struktur kulit

2.2.1. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan yang mengandung sel pigmen


berfungsi memberi warna pada kulit. Epidermis berfungsi melindungi kulit
dari kerusakan oleh sinar matahari. Epidermis tersusun atas 5 lapisan
utama yaitu:

a. Stratum Germinativum
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah,
berbatasan langsung dengan dermis. Melekat pada jaringan ikat. Pada
lapisan ini terjadi pembelahan sel yang sangat cepat dimana sel yang baru
dibentuk akan didorong masuk ke lapisan berikutnya. Sel-sel yang
dihasilkan dari pembelahan tersebut dapat mencapai berjuta-juta sel setiap
harinya

8
b. Stratum Spinosum
Lapisan ini disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina ini
merupakan bagian penghubung intraseluler yang disebut desmosom.
c. Stratum Granulosum
Lapisan ini merupakan daerah sel-sel mulai mati karena akumulasi
molekul bakal keratin yang memisahkan sel-sel ini dari daerah dermal.
Stratum ini merupakan prekursor pembentukan keratin. Keratin adalah
protein keras dan resilien, bersifat anti air dan melindungi permukaan kulit
yang terbuka. Namun keratin yang terdapat pada epidermis merupakan
keratin yang lunak yang berkadar sulfur rendah. Berbeda dengan keratin
yang ada pada kuku dan rambut.
d. Stratum Lusidum
Lapisan ini terdiri dari sel-sel berbentuk perisai yang jernih dan tembus
cahaya.
e. Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari epidermis yang melindungi
tubuh terhadap lingkungan. Lapisan ini disebut lapisan bertanduk karena
tersusun dari sel-sel berkeratin yang merupakan sel mati. Keratin yang
bersifat tahan air akan melindungi jaringan lebih dalam terhadap
kekurangan air. Lapisan ini terus-menerus mengalami gesekan dan
mengelupas, namun akan terus diganti oleh sel-sel yang lebih dalam yaitu
stratum germinativum.

Gambar 2.2. Penampang


epidermis

9
2.2.2. Dermis

Dermis merupakan lapisan kulit yang lebih sensitif. Mengandung


pembuluh darah, limfa, saraf, kelenjar, dan folikel rambut yang muncul ke
permukaan dalam bentuk papillae. Lapisan ini dipisahkan dari epidermis
dengan adanya membran dasar atau lamina. Membran ini terdiri dari dua
jaringan ikat.

Gambar 2.3. Penampang dermis

a. Lapisan papilar
Lapisan dermal ini terletak paling atas yang terlihat bergelombang.
Merupakan jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast, dan
makrofag. Papila dermal adalah proyeksi seperti kerucut yang menjorok ke
arah epidermis.

b. Lapisan retikular
Adalah lapisan kulit paling dalam yang mengandung banyak arteri,
vena, kelenjar keringat, kelenjar minyak, serta reseptor tekanan. Lapisan
papilar dan retikular mengandung banyak serat kolagen dan elastisyang
menyebabkan kulit lebih elastis. Pada orang usia lanjut serat ini menjadi
sangat berkurang sehingga kulitnya mudah keriput.

2.2.3.Lapisan subkutaneus (hipodermis)

10
Lapisan ini mengandung banyak sel lemak, juga berisi banyak
pembuluh darah dan ujung saraf.

2.2.4. Kelenjar pada Kulit

1. Kelenjar Keringat (Sudorifera)

Terbagi atas dua jenis berdasarkan strukturnya:

a. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar ini tersebar luas di seluruh


tubuh. Tidak berhubungan dengan folikel rambut. Sekresi
kelenjar ini berguna mempertahankan suhu tubuh.
b. Kelenjar keringat apokrin, kelenjar ini penyebarannya
terbatas. Ditemukan di aksila, areola payudara, dan regia
anogenital. Kelenjar apokrin di ketiak dan anogenital pada
masa pubertas menghasilkan sekresi sebagai respon stres
atau gembira. Biasanya tidak berbau, namun akan berbau
saat bereaksi dengan bakteri. Kelenjar apokrin seruminosa,
tertelatak di telinga sebagai getah telinga dan kelenjar
siliaris Moll yang terletak pada mata. Sementara kelenjar
mamae adalah kelenjar apokrin yang termodifikasi
menghasilkan susu.

Gambar 2.6. Penampang kelenjar keringat

2. Kelenjar Minyak (Sebasea)

11
Kelenjar ini mengeluarkan sebum yang dialirkan ke folikel
rambut.

a. Kelenjar sebasea adalah kelenjar holokrin


b. Sebum adalah campuran lemak, zat lilin, minyak dan
pecahan-pecahan sel.
c. Jerawat adalah gangguan pada kelenjar sebasea dimana
kulit menjadi terinfeksi karena reaksi kelenjar minyak
dengan bakteri menyebabkan kulit menjadi meradang dan
bernanah.

Gambar 2.7. Penampang kelenjar minyak

2.3. Fungsi Kulit

Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis


tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi
( perlindungan ), absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.

1. Kulit sebagai pelindung

Kulit memiliki lapisan kulit yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari tiap
bagian lapisan kulit terdalam sampai luar, seperti :

– Sel Keratin berfungsi melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas,
dan zat kimia. Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi
dan erat seperti batu bata di permukaan kulit.

12
– Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan
dehidrasi, selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh
melalui kulit.

– Sebum yang berminyak yang berasal dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan
rambut dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi untuk
membunuh bakteri di permukaan kulit. Dengan adanya sebum ini, bersamaan
dengan ekskresi keringat, akan menghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-
6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba.

– Pigmen melanin yang berfungsi untuk melindungi kulit efek dari sinar UV yang
berbahaya. Pada stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke
sel-sel di sekitarnya. Pigmen ini bertugas melindungi materi genetik dari sinar
matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi
gangguan pada proteksi oleh melanin, maka dapat timbul keganasan. Pigmen
melanin merupakan lapisan kulit yang berfungsi sebagai pemberi dan perubahan
warna kulit. Untuk itu pakailah Hand Body Lotion untuk mencegah kulit dari
pancaran sinar matahari, karena pigmen kulit mudah sekali berubah.

– Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang
pertama adalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap
mikroba. Kemudian ada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba yang
masuk melewati keratin dan sel Langerhans.

2. Fungsi absorpsi

Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti
vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida.
Permeabilitas kulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan
kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain itu beberapa material
toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4, dan merkuri. Beberapa obat juga
dirancang untuk larut lemak, seperti kortison, sehingga mampu berpenetrasi ke
kulit dan melepaskan antihistamin di tempat peradangan.

Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi,


kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung
melalui celah antarsel atau melalui muara saluran kelenjar tetapi lebih banyak
yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui muara kelenjar.

3. Fungsi ekskresi

Kulit juga berfungsi sebagai tempat pembuangan suatu cairan yang keluar dari dalam
tubuh beruoa keringat dengan perantara 2 kelenjar keringat yang dimiliki, yakni kelenjar
sebasea dan kelenjar keringat

13
– Kelenjar sebasea

Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan
melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan
ketika muskulus arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga
sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit. Sebum tersebut
merupakan campuran dari trigliserida, kolesterol, protein, dan elektrolig. Sebum
berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi keratin.

– Kelenjar keringat

Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 ml air dapat keluar
dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Bagi seorang yang
bekerja dalam ruangan mengekskresikan 200 ml keringat tambahan, dan bagi
orang yang aktif bekerja di luar ruangan akan menghasilkan kelenjar keringat
yang lebih terbuka sehingga keringat yang dikeluarkan lebih banyak dari mereka
yang bekerja di dalam ruangan. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga
merupakan sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua
molekul organik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea.

2.4. Fungsi Jaringan

1. Fungsi Jaringan Epitel

Fungsi khusus jaringan epitel adalah sebagai berikut:


a. Sebagai Perlindungan,
sel epitel di kulit berfungsi dalam melindungi jaringan dibawahnya
dari jaringan mekanik, bahan kimia berbaya, bakteri yang masuk dan
dari kehilangan air yang banyak atau berlebihan
b. Sebagai Penerima Impuls,
sel epitel khusus ditembus dari rangsangan sensorik dimana sel epitel
terdapat ujung saraf sensorik yang berada pada telinga, kulit, lidah, dan
hidung. 
c. Sebagai Alat Absorpsi,
sel epitel yang melapisi usus kecil menyerap nutrisi dari pencernaan
makanan
d. Sebagai Alat Sekresi,
Pada kelenjar, jaringan epitel khusus untuk mengeluarkan zat-zat kimia
tertentu seperti hormon, cairan pelumas dan enzim.

14
e. Sebagai Alat Penyaring atau Filtrasi,
epitel bersilia membantu dalam menghilangkan partikel debu dan benda
asing yang masu ke saluran udara.

2 Fungsi Jaraingan Ikat


a. Mengikat dan menyokong jaringan yang satu dengan jaringan lain
b. Melindungi jaringan lunak atau jaringan tubuh
c. Menyimpan mineral dan energi
d. Penghasil imunitas
e. Transportasi (darah)
f. Mengisolasi.

3. Fungsi Jaringan Tulang


Jaringan tulang (Osteon). Tulang keras (osteon) adalah jaringan ikat
bermineral. Osteoblas merupakan sel pembentuk yang berfungsi mensekresi
serat kolagen, kalsium, magnesium, dan fosfor secara kimiawi untuk bersatu
menjadi hidrosiapatit. Osteon dibungkus oleh selaput periosteum. Osteoblas
membentuk sel osteosit dan sel osteoklas. Struktur osteon terdiri atas sistem
Havers, berupa lamella yang konsentris (mengelilingi saluran havers) dengan
lakuna yang bersifat osteosit.
Antara saluran havers dengan lakuna terdapatkanalikuli yang memberi
nutrisi ke osteosit. Saluran havers dihubungkan oleh kanal/saluran Volkmann.
Berdasarkan rongganya, osteon dibagi menjadi :
Tulang kompak (compact bone). Yaitu tulang yang tidak mempunyai
rongga tapi mempunyai sistem Havers yang tersusun teratur.
Tulang spons. Yaitu tulang yang tidak mempunyai sistem Havers
tetapi mempunyai rongga dengan trabekula.       

15
4.  Fungsi Jaringan Darah
a. Pengangkutan
Jaringan darah yang menyusun sistem pengangkutan pada
tubuh hewan berfungsi mengangkut zat-zat penting maupun limbah
metabolisme dari tubuh hewan. zat – zat tersebut antara lain: nutrisi,
hormon, protein, garam, ion, urea, karbondioksida, oksigen, dan lain-
lain.

b. Kekebalan tubuh
Sel darah putih yang menyusun jaringan darah memiliki
fungsi penting sebagai pertahanan tubuh hewan melawan patogen. Sel
– sel leukosit akan memakan atau mengeluarkan antibodi untuk
melawan patogen yang berhasil masuk ke dalam tubuh.

c. Pembekuan darah
Di dalam plasma darah terdapat protein yang akan
merangsang trombosit ketika pembuluh darah terluka. Mekanisme
menutup pembuluh darah ini dilakukan untuk mencegah kehilangan
darah daam jumlah yang banyak.

5.  Fungsi Jaringan Otot


Telah diuraikan sebelumnya bahwa fungsi dari jaringan otot ialah
berhubungan dengan lokomosi (pergerakan). Pergerakan yang dihasilkan dari
kontraksi jaringan otot berperan dalam melaksanakan fungsi tertentu di dalam
tubuh, antara lain :

a. Menggerakkan rangka (tulang)

16
Jaringan otot yang menyusun rangka (tulang) disebut dengan otot rangka. Bersama-
sama menyusun sistem pergerakan yang mendukung lokomosi hewan dalam
bergerak, berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam berbagai tujuan, otot
berfungsi sebagai alat gerak aktif. Artinya ialah pergerakan yang terjadi ialah hasil
dari kerja otot, sementar tulang membuat pergerakan itu menjadi nyata. Dalam
pengertian yang lebih mudah dapat dianalogikan dengan parade pertunjukan boneka
tali, pergerakan boneka yang terjadi karena disebabkan oleh tali yang menggerakkan
boneka tersebut. Otot rangka disebut juga otot lurik karena coraknya yang berlurik-
lurik bekerja dibawah pengaruh kesadaran (otak) atau kemauan kita.

b. Menggerakkan organ – organ pencernaan

Organ-organ pencernaan mulai dari kerongkongan sampai ke anus didukung dengan


jaringan otot polos. Berbeda dengan jaringan otot yang menyusun rangka, kontraksi
yang dihasilkan oleh protein aktin dan miosin yang dihasilkan oleh otot polos jauh
lebih halus dan lambat. Oleh karena itu pergerakan yang dihasilkan oleh otot polos
selalu bertahap seperti gerakan peristaltik yakni gerakan mendorong makanan yang
terjadi pada saluran pencernaan. Perbedaan selanjutnya antara otot rangka dan polos
ialah cara kerja otot polos tidak dikontrol atas kemauan diri sendiri, melainkan terjadi
diluar kesadaran.

c. Menggerakan jantung

Jantung merupakan salah satu organ yang aktif bergerak. pergerakan jantung amat
penting karena berpengaruh terhadap kelangsungan hidup organisme. jantung
memompakan darah yang membawa senyawa – senyawa penting bagi tubuh serta
menngangkut limbah metabolisme untuk di keluarkan. Pompa jantung tak lain terjadi
atas kerja otot yang menyusun jantung, otot jantung. sedikit berbeda dengan otot lurik
dan polos, otot jantung memiliki karakter kontraksi yang cepat dan diluar kesadaran
tubuh.

d. Menahan tekanan

17
Tekanan yang dihasilkan dari pompa jantung cukup besar, otot polos yang elastis
menyusun saluran pembuluh darah mampu meredam tekanan jantung ini. dengan
demikian darah yang dipompakan dapat tetap mengalir sampai ke pelosok sel. Hal
yang sama juga terjadi pada saluran urine dan rahim yang tersusun atas otot polos,
dengan kemampuan yang elastis, rahim dapat melebar sampai 500x dari ukuran
normal saat masa kehamilan. sementara kantung kemih yang berfungsi menampung
urin juga tersusun atas otot polos, dengan demikian kita dapat menahan tekanan air
urine karena kemampuannya mengembang.
  
6.    Fungsi Jaringan Syaraf
       Saraf sebagai sistem koordinasi atau pengatur seluruh aktifitas tubuh manusia
mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai alat komunikasi, pengendali atau
pengatur kerja, dan pusat pengendali tanggapan.

a. Saraf sebagai alat komunikasi antara tubuh dan dunia di luar tubuh. Hal ini
dilakukan oleh alat indera yang meliputi mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit.
Karena ada indera, dengan mudah kita dapat mengetahui perubahan yang terjadi di
luar tubuh kita.

b. Saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja organ tubuh sehingga dapat bekerja
serasi sesuai dengan fungsi masing-masing.

c. Saraf sebagai pusat pengendali tanggapan atau reaksi tubuh terhadap perubahan
keadaan di sekitarnya. karena saraf sebagai pengendali kerja alat tubuh maka jaringan
saraf terdapat pada seluruh alat tubuh

2.4. Fungsi Kulit dalam Pengaturan Keseimbangan Cairan

Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait


dengan proses pengaturan panas. Proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang
disarafi oleh vasomotorik dengan kemanpuan mengendalikan arteriol kutan
dengan cara vasodilatasi dan vasouonstriksi. Proses pelepasan panas dapat
dilakukan dengan cara penguapan. Jumlah keringat yang dikeluarkan tergantung
pada banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh darah dalam kulit. Proses
pelepasan panas lainya dilakukan melalui cara pemancaran yaitu dengan

18
melepaskan panas ke udara sekitarnya. Cara tersebut berupa cara konduksi, yaitu
pengalihan panas ke benda yang disentuh dan cara konveksi, yaitu dengan
mengalirkan udara yang telah panas ke permukaan yang lebih dingin.
Keringat merupakan sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pengendalian
saraf simpatis. Melalui kelenjar keringat ini, suhu dapat diturunkan dengan cara
pelepasa.n air yang jumlahnya kurang lebih setengah liter sehari. Perangsangan
kelenjar keringat yang dihasilkan dapat diperoleh dari aktivitas otot, suhu
lingkungan, melalui kondisi tubuh yang panas

2.5. Kulit sebagai Pengatur Temperatur

19
Mekanisme pengaturan suhu tubuh oleh pusat pengatur suhu dalam
hipotalamus bila suhu tubuh meningkat dapat dilihat pada skema berikut:

Suhu pusat tubuh


meningkat

Termoreseptor pusat (dalam hipotalamus, korda spinalis


organ abdominal)

Pusat Pengintegrasi Termuregulatori


Hipotalamik

Sistem Saraf Sistem Saraf


Simpatetik Simpatetik

Pembuluh darah Kelenjar keringat


kulit

Vasodilatasi Berkeringat

Kulit menguapkan keringat


dengan mengambil panas
dari darah

Suhu pusat tubuh


kembali normal

Gambar 2.8. Skema pengturan suhu oleh kulit

20
Bila suhu pusat tubuh meningkat, maka perubahan suhu ini akan diterima
oleh termoreseptor pusat. Sinyal ini di teruskan ke pusat integrasi termoregulatori
hipotalamik yang kemudian mengurangi pengiriman sinyalnya lewat saraf
simpatetik ke pembuluh darah bawah kulit. Akibatnya, darah panas mengalir ke
bawah kulit. Disamping itu, sinyal juga di sampaikan ke kelenjar keringat untuk
mengekskresikan keringat ke permukaan kulit. Berikutnya adalah menguapkan
keringat dengan mengambil panas dari darah yang mengakibatkan suhu pusat
tubuh kembali normal.

Proses yang sama terjadi apabila tubuh menghadapi suhu lingkungan yang
panas, hanya perubahan suhu inimula-mula diterima oleh termoreseptor periferal
pada kulit. Selanjutnya termoreseptor periferal akan menyampaikan sinyalnya ke
pusat pengintegrasi termoregulatori hipotalamik yang meneruskannya ke
pembuluh darah bawah kulit dan kelenjar keringat. Proses selanjutnya sama
seperti bila suhu pusat tubuh meningkat.

Sebaliknya apabila tubuh menghadapi suhu lingkungan yang dingin, maka


hipotalamus akan mengatur penurunan kehilangan panas dan meningkatkan
produksi panas. Penurunan kehilangan panas dilakukan melalui perintah ke
pembuluh darah dibawah kulit, dan kelenjar keringat akan menghentikan ekskresi
keringat

BAB III

21
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Bahwa didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang


beragam yang masing-masing mempunyai fungsi, struktur dan tata letak yang
berbeda-beda. Termasuk didalamnya sistem integumen, yang sangat berperan
dalam melindungi sistem-sistem yang berada didalam tubuh. Karena sistem
integumen terletak pada luar tubuh. Selain itu juga masih banyak fungsi dari
sistem integumen sendiri, diantaranya yaitu menjaga suhu normal tubuh.
Mencegah patogen-patogen masuk kedalam tubuh. Maka bisa disimpulkan bahwa
sistem integumen merupakan ketahanan pertama atau awal dari pengaruh buruk
keadaan diluar tubuh.

3.2. Saran

Makalah ini hanya mencakup materi-materi umum Sistem Integumen


sehingga masih diperlukan referensi-referensi lain dalam menyusun makalah
maupun pembuatan tugas.

DAFTAR PUSTAKA

22
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia (Dari Sel ke Sistem). Jakarta: EGC

Sinaga, Erlintan, M. Silitonga. 2011. Anatomi Fisiologi Manusia. Medan:


UNIMED

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC

Sobotta, Frithjof Hammersen. 1993. Histologi Atlas Bewarna Anatomi


Mikroskopik Edisi III. Jakarta: EGC

Tim Dosen. 2015. Penuntun Praktikum Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia.
Medan: FMIPA UNIMED

23

Anda mungkin juga menyukai