Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

E DENGAN
PERILAKU KEKERASAN
DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Ujian Praktikum Keperawatan Jiwa

Oleh :

Salma Tahaanii Wedias


4180180096

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2021
PENGKAJIAN KEPERAWATANKESEHATAN JIWA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

RUANG RAWAT : Elang TANGGAL DIRAWAT :

I. A. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn.E (L / P) Tanggal Pengkajian : 02 Januari 2021


Umur : 47 Tahun RM No. : 64793
Alamat : Kiaracondong, Bandung
Informan : Keluarga dan Klien

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB KLIEN


Nama : Ny. W
Umur : 56 tahun
Pendidikan : SMA
Alamat : Kiara Condong Bandung

II. ALASAN MASUK


Klien masuk RSJ Provinsi Jawa Barat, Sejak 7hari mengamuk bicara sendiri, keluyuran,
mengumpat dan merobohkan motor tetangga.
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan

III.FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di √ Ya Tidak
masa lalu ?
Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan
dirawat di RSJ Provinsi Jawa Barat untuk yang ke 4 kalinya.
Pada tahun 2016 klien menyatakan mengalami gangguan jiwa
dan menunjukan reaksi berlebihan seperti merobohkan motor
tetangga dan mengumpat.
2. Pengobatan Berhasil √ Kuran Tidak
sebelumnya g Berhasil
berhas
il
Klien sebelumnya pernah mendapat pengobatan tetapi kurang berhasil dalam
pengobatannya

3. Pengalaman yang Tidak menyenangkan Sebelumnya

Aniaya fisik : Klien mengatakan tidak pernah dipukul sama orang lain, atau
memukul
Aniaya seksual : Klien tidak mengalami aniaya seksual
Penolakan : Klien tidak mengalami penolakan
Kekerasan dalam keluarga : Klien tidak mengalami kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal : Klien tidak mengalami tindakan kriminal
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

4. Adakah anggota keluarga yang Ya √ Tidak


mengalami
Gangguan Jiwa?
Ada √ Tidak ada
Kalau ada : tidak ada
Hubungan keluarga : tidak ada
Gejala : tidak ada
Riwayat pengobatan : tidak ada
Masalah Keperawtan : tidak ada masalah

IV. FISIK
1. Keadaan umum :
Tanda TD : N : S : 36,7 P :
vital : 120/80 84x c 18x /menit
mmhg /menit
Ukur : TB : BB:
160cm 45kg
Keluhan √ Tidak Ya
fisik :
Klien mengatakan dulu dan sekarang klien tidak pernah menderita penyakit
fisik seperti Asma, gastritis, Hipertensi, kencing manis dan yang lainnya.
Masalah Keperawatan: Tidak ada Masalah Keperawatan

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram :

Keterangan :
Keterangan :
= Perempuan. = Klien

= Laki-laki = Garis Keluarga


= Meninggal

2. Konsep diri :
a. Citra Diri
Klien menganggap tubuhnya sebuah anugrah dari Tuhan. Klien bersyukur dan
menerima apa adanya
b. Identitas Diri
Klien tidak mampu mengungkapkan penyebab masuk rumah sakit jiwa dan
klien tidak menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa
c. Peran
Klien berusia 36 tahun, klien belum menikah, Bila klien mengalami masalah
kadang berbicara dengan orang lain tetapi sering memendamnya sendiri.
Apabila ada masalah cenderung menunjukan reaksi berlebihan seperti marah-
marah ataupun mengumpat dan banyak merokok.
d. Ideal Diri
Klien berharap dirinya cepat sembuh dan berkumpul dengan keluarga.
e. Harga Diri
Klien tidak bisa beradaptasi dengan orang sekitar, karena pada saat dikaji klien
tampak hati-hati dan curiga, banyak diam, dan akan berbicara jika ditanya saja
Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a) Orang yang Berarti
Orang yang berarti dalam kehidupan klien tempat mengadu, bicara dan
meminta bantuan adalah ibunya.
b) Peran serta dalam Kegiatan kelompok
Klien tidak ada berperan serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat sejak
sakit
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Tidak ada hambatan, tetapi Klien akan mencoba untuk berinteraksi dengan
orang lain, bergaul ke luar rumah, dan tidak terus menyendiri. Jika klien
mempunyai masalah, dia akan mencoba menyelesaikannya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
4. Spiritual
Nilai dan keyakinan: klien mengatakan beragama islam dank lien meyakini adanya
allah SWT.
Kegiatan ibadah : klien mengatakan tidak melaksanakan kegiatan
keagamaan nya
Masalah Keperawatan : Hambatan Religi

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan √ Cara
pakaian berpakaian
tidak sesuai tidak
seperti
biasanya

Kulit tampak bersih, kuku panjang dan kotor, distribusi rambut merata. Rambut kotor
dan teraba lengket, klien mengatakan mandi 1 X / hari. Klien mengatakan keramas
malas pakai shampo.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap

Inkohere Apatis Lambat


n

Membis √ Tidak Mampu Memulai


u Pembicaraan

Klien tampak hati – hati dan curiga, banyak diam, berbicara jika di tanya saja oleh
perawat, kontak mata kurang, klien banyak menunduk. Frekwensi bicara tertahan,
volume lembut, sulit dimengerti, sedikit bicara, koheren, pada saat pertama kali
berkomunikasi dengan perawat.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegan Gelisah Agitasi
g

Tik Grima √ Tremor Kompulsif


se

Klien mengalami tremor ditangan


Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Alam Perasaan
Sedih √ Ketakut Putus Khawatir
an Asa

Khawatir Gembira Berlebihan


Perasaan klien saat dikaji takut karena melihat ada orang yang memperhatikannya
ketika divalidasi orang tersebut tidak ada
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak
Sesuai

Klien menunjukan afek yang sesuai muka, klien tampak tegang, sikap tubuh
dekortikasi sambil memegang tangan perawat.
Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah

6. Interaksi Selama Wawancara


√ Bermusuhan Tidak Mudah
Kooperatif Tersinggun
g

√ Kontak Mata Defensif Curiga


Kurang
Selama wawancara, klien tampak hati-hati dan curiga, banyak diam, berbicara jika
ditanya saja oleh perawat, kontak mata kurang, klien banyak menunduk, klien mudah
tersinggung dan menunjukan sikap bermusuhan.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

7. Persepsi
Halusinasi

Pendengara Penglihata Perabaan


n n
Pengecapan Pembauan Lain-lain sebutkan ……
……

Tidak terdapat halusinasi.


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

8. Proses Pikir
Tangensial Sirkumstansialit Kehilangan
y Asosiasi

√ Flight of √ Blocking Pengulangan


Ideas Pembicaraan

Klien pernah mengalami kecelakaan motor tunggal pada tahun 2015 dengan merasa
jengkel ketika menceritakan kisah hidupnya, kontak matamudah beralih, klien
mudah tersinggung dan menunjukkan sikap bermusuhan .
Masalah Keperawatan :Tidak Ada Masalah Keperawatan

9. Isi Pikir
Obsesif Fobia Hipokondria

Depersonalis Ide Yang Pikiran


asi Terkait magis

Klien tidak ada letihan, hipokordria, ideas yang terkait, tidak ada pemikiran yang
logis, nihilistik, obsesi, fobia, dipersonalisasi dan neologis
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

10. Tingkat Kesadaran


Bingung Sedasi Stupor
Klien mampu menyebutkan nama perawat, Klien menyebutkan bahwa dirinya
berada di Rumah sakit Jiwa. Klien mampu menyebutkan Tuhan dan bulan sekarang.
Klien mampu berhitung namun mudah berlaih dalam konsentrasinya

11. Disorientasi :
√ Waktu √ Tempat √ Orang

Klien mampu menyebutkan nama perawat. Klien menyebutkan bahwa dirinya


berada di Rumah Sakit Jiwa. Klien mampu menyebutkan kembali nama perawat
setelah berkenalaan. Klien mampu menyebutkan tanggal masuk ke RSJ, yaitu
tanggal 18 januari. Klien mampu menyebutkan tahun kelahirannya yaitu tahun 1983.
Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah Keperawatan

12. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat jangka
jangka panjang pendek

Gangguan daya ingat Konfabulasi


saat ini

Klien mampu menyebutkan kembali nama perawat setelah berkenalan. Klien mampu
menyebutkan tanggal masuk ke RSJ yaitu tanggal 18 Januari. Klien mampu
menyebutkan tahun kelahirannya yaitu tahun 1983. Masalah Keperawatan : Tidak ada
Masalah

13. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


√ Mudah Tidak mampu Tidak mampu
beralih berkonsentrasi berhitung
sederhana

Konsentarsi mudah beralih, tiap ada orang lewat klien terus menegoknya sampai dia
tidak terlihat lagi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah

14. Kemampuan Penilaian


Gangguan ringan Gangguan bermakna

Klien tidak mampu mengungkapkan penyebab masuk rumah sakit jiwa dan klien
tidak menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan Jiwa
Masalah Keperawatan : Gangguan Isi pikir
15. Daya tilik diri /insight
√ Mengingkari penyakit Menyalahkan hal-hal diluar
yang diderita dirinya
Klien tidak mampu mengungkapkan penyebab masuk rumah sakit jiwa dan klien
tidak menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa. Bila klien mengalami
kesulitan dan ada masalah klien biasanya bercerita
Masalah Keperawatan : Kurangnya Pengetahuan

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
Klien dapat makan sebanyak 3x/hari tanpa bantuan

2. BAB / BAK
Bantuan minimal Bantuan total
klien dapat defekasi dan berkemih tanpa bantuan, frekuensi 1x/hari

3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
klien dapat mandi dengan frekuensi 1x/hari tanpa bantuan

4. Berpakaian / berhias
Bantuan minimal Bantuan total
Ganti pakaian 2 x sehari memakai baju RSJ
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

5. Istirahat dan tidur


Tidur siang lama : 1.5 s/d 2jam _______

Tidur malam lama : 7 s/d 8 jam _______

Aktivitas sebelum / sesudah tidur : _________ s/d


__________
Klien biasanya tidur siang selama 1,5-2jam an tidur malam selama 7-8jam. Kegiatan
yang dilakukan sebelum tidur klien biasanya hanya mengobrol dengan pasien lain
maupun perawat atau hanya berjalan jalan saja. Setelah bangun tidur pasien biasanya
membereskan tempat tidur kemudian mandi
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

6. Penggunaan obat
√ Bantuan minimal Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tida
k
Perawatan Lanjutan
Sistem Pendukung
Klienpun berharap ingin segera sembuh dan melakukan aktivitas seperti biasanya

8. Aktivitas di dalam rumah


Ya Tida
k
Mempersiapkan
makanan

Menjaga kerapihan
rumah

Mencuci pakaian

Pengaturan keuangan
Klien mengatakan jika di rumah melakukan aktifitas shari – hari.
9. Aktivitas di luar rumah
Ya Tidak
Belanja

Transportasi

Lain-lain
Klien biasanya dapat melakukan kegiatan diluar rumah secara mandiri seperti
berbelanja kebutuhan pribadi, mengendarai motor, pergi berjalan jalan disekitar
rumahnya maupun mengobrol dengan tetangga

VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

√ Bicara dengan orang lain Minum alcohol

Mampu menyelesaikan Reaksi lambat / berlebih


masalah

Teknik relokasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olah raga Mencederai diri

Lainnya Lainnya ………………………


…………………….. …..

Adaptif : Berbicara dengan orang lain, Mampu menyelesaikan masalah


Menurut pengakuan klien mengalami masalah kadang berbicara dengan orang lain
tetapi sering memendamnya sendiri. Klien apabila ada masalah cenderung
menunjukan reaksi berlebihan seperti marah – marah ataupun mengumpat dan banyak
merokok. Sumber koping klien memiliki kemampuan persomal sudah mampu
melakukan napas dalam dan 5 benar obat walaupun belum sepenuhnya mengingat dan
menerapkan sesuai dengan cara – cara tepat.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok : tidak ada masalah dengan dukungan
kelompok.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan : klien mampu berhubungan dengan
lingkungan ruang Merpati RSJ Provinsi Jawa Barat..
3. Masalah dengan pendidikan, : klien mengatakan lulus SMA.
4. Masalah dengan pekerjaan : klien bekerja serabutan
5. Masalah dengan perumahan : klien tinggal bersama orang tuanya
6. Masalah ekonomi : klien tidak bekerja karena sakit gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawstan

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :

Penyakit jiwa Sistem pendukung

Faktor presipitasi Penyakit fisik

Koping Obat-obatan

Lainnya : -
______________________________________________

Klien tidak mampu mengungkapkan penyebab masuk rumah sakit jiwa dan klien tidak
menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa. Bila klien mengalami kesulitan dan
ada masalah klien biasanya bercerita
Masalah Keperawatan : Kurang Pengetahuan

XI. ASPEK MEDIK

Diagnosa Medik : Skizoprenia Paranoid


Terapi Medik :
1. Haloperidol 5 mg 3x1 PO
2. Trihexypenidil 2 mg 3x1 PO
3. Chlorpomazine 100 mg 001 PO
New diatab 3x2 PO
XII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan

1. Perilaku kekerasan

I. ANALISA DATA
No Data Masalah
1. DO: klien mengatakan merasa marah Perilaku kekerasan
apabila keinginannya tidak terpenuhi
dan klien merasa tidak tenang

DS:
- Klien tampak tidak tenang
- Tidak kooperatif
- Ekspresi tegang
- Tidak mampu mengontrol marah
FORMAT INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Keperawatan
Perilaku Kekerasan 1. Klien dapat SP1 1. Beri
membina 1. Klien mau salam/panggil
hubungan saling membalas salam nama pasien
percaya 2. Klien mau 2. Sebutkan nama
menjabat tangan perawat sambil
3. Klien mau jabat tangan
menyebut-kan 3. Jelaskan maksud
nama hubungan
4. Klien mau interaksi
tersenyum 4. Jelaskan tentang
5. Klien mau kontrak yang
kontak mata akan dibuat
6. Klien mengetahui 5. Beri rasa aman
nama perawat dan sikap empati
7. Menyedia-kan 6. Lakukan kontak
waktu untuk singkat tapi
kontrak sering
2. Klien dapat SP 2 1. Beri kesempatan
mengidentifikasi 1. Klien dapat untuk
penyebab mengungkapkan mengungkapkan
marah/amuk perasaannya perasaannya
2. Klien dapat 2. Bantu klien untuk
menyebutkan mengungkapkan
perasaan marah atau jengkel
marah/jengkel
3. Klien dapat SP 3 1. Anjurkan klien
mengidentifikasi 1. Klien dapat mengungkapkan
tanda marah mengungkapkan perasaan saat
perasaan saat marah/jengkel
marah/jengkel 2. Observasi tanda
2. Klien dapat perilaku kekerasan
menyimpulkan tanda pada klien
tanda jengkel/marah
4. Klien dapat SP 4 1. Bantu klien untuk
mendemonstrasik 1. Klien dapat dapat memilih cara
an mendemonstrasikan yang paling tepat
cara mengontrol cara mengontrol 2. Klien dapat
perilaku perilaku kekerasan mengidentifikasi
kekerasan 1. Tarik nafas dalam manfaat yang dipilih
2. Mengatakan secara 3. Bantu Klien dapat
langsung tanpa mengidentifikasi
menyakiti manfaat yang dipilih
3. Sholat dan berdoa 4. Bantu klien
menstimulasi cara
tersebut
5. Anjurkan klien
menggunakan cara
yang telah dipelajari

5. Pasien mendapat SP 5 1. Identifikasi


dukungan Keluarga pasien kemampuan
keluarga dalam dapat : keluarga merawat
mengontrol 1. Menyebutkan pasien dari sikap
perilaku cara merawat apa yang telah
kekerasan pasien yang dilakukan
berperilaku keluarga terhadap
kekerasan pasien selama ini
2. Mengungkapk an 2. Bantu keluarga
rasa puas dalam mengungkapka n
merawat pasien perasannya
setelah
melakukan
demonstras
FORMAT IMPLEMENTASI
Tanggal dan Dx Kep Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam
22-01-2020 Perilaku SP1 S : “Klien mngatakan
Jam 09.00 kekerasan 1. Membina hubungan saling jengkel dan marah”
percaya dengan O : - tidak kooperatif
menggunakan - Kontak mata (-)
prinsipkomunikasi - Bicara kasar
teurapeutik : - Berteriak – teriak
2. Membantu klien - Memukul motor
mengungkapkan perasaan A : SP 1 belum tercapai
marahnya : P : lanjutkan SP1
3. Memotivasi klien untuk (perawat identifikasi
menceritakan penyebab bersama klien tanda
rasa kesal atau jengkelnya gejala, akibat, serta cara
4. Mendengarkan tanpa mengontrol perilaku
menyela atau memberi kekerasan. Pasien :
penilaian setiap ungkapan mampu perilaku
perasaan kiln kekerasan)

23-01-2020 5. Membantu klien S : “saya suka memendam


mengungkapkan tanda – kesal, mudah tersinggung,
tanda perilaku kekerasan terkadang melampiaskan
yang di alaminya : marah dengan memukul”
6. Memotivasi klien “saat memukul terasa
menceritakan kondisi fisik tangan saya keras, dan
saat perilaku kekerasan pikiran saya tidak
terjadi terkendali”
7. Memotivasi menceritakan “saya kurang bisa
kondisi emosionalnya saat mengontrol emosi (sering
terjadi perilaku kekerasan marah) tapi tidak akan
8. Memotivasi klien melakukannya lagi, saya
menceritakan hubungan juga mau belajar gimana
dengan orang lain saat biar tidak mengakmunya
terjadi perilaku kekerasan lagi. Nanti yang di
9. Mendiskusikan dengan ajarkan akan saya coba
klien perilaku kekerasan lakukan apabila saya
yang di lakukan selama ini merasa kesal kembali”
: O : - ekspresi klien tegang
10. Memotivasi klien saat bercerita
menceritakan jenis – jenis - Kooperatif
tindak kekerasan yang - Kooheran
selama ini pernah di - Posisi tangan relaxs
lakukan - Tidak ada agitasi
11. Memotivasi klien motoric
menceritakan perasaan A : SP1 tercapai
setelah tindakan tersebut P : lanjutkan interaksi
12. Mendiskusikan apakah SP2
dengan tindakan tersebut
masalah yang di alami
teratasi
13. Mendiskusikan dengan
klien akibat negate cara
yang di lakukan pada :
- Diri sendiri
- Orang lain
- Lingkungan
14. Mendiskusikan dengan
klien tentng cara yang
baik untuk
15. mengungkapkan marah
(mengontrol perilaku
kekerasan), dengan cara :
- Nafas dalam
- Memukul bantal atau
Kasur
- Mengungkapkan rasa
marah secara verbal
16. Mengungkapkan rasa
marah dengan spiritual
(mengambil air wudhu,
shalat, dan lain – lain)
17. Minum obat secara teratur
24-01-2020 SP 2 S : “yang mana yah?” “oh
Jam 09.00 1. Mengevaluasi jadwal yang Tarik napas lewat
kegiatan harian klien hidung dan keluarkan
lewat mulut yah?” “saya
sudah mempraktekkan
dan merasa lebih tenang
jika melakukan napas
dalam”
O : klien tenang, klien
mampu mempraktekkan
napas dalam
A : SP2 tercapai sebagian
P : lanjut SP2 (latihan
cara fisik 2 memukul
bantal)
24– 01 - 2020 2. Melatih klien mengontrol S : “saya mau belajar”,
Jam 12.30 perilaku kekerasan (marah) gimana caranya?
dengan cara latihan fisik 2 : O : - klien
3. Memukul bantal atau memperhatikan
Kasur penjelasan
4. Menganjurkan klien untuk - Kontak mata (+)
memprakttekan memukul - Klien mampu
bantal atau Kasur jika memukul bantal
merasa jengkel atau marah. A : SP2 tercapai, klien
mampu megontrol
perilaku kekerasan
dengan latihan fisik 2 :
memukul bantal
P : lanjutkan interaksi SP
3 (perawat : latihan klien
cara verbal menerima
dengan baik. Pasien :
mampu melakukan
pengontrolan perilaku
kekerasan dengan cara 3
meminta dengan baik)
25 – 01 -2020 SP 3 S : “saya sudah
Jam 08.00 1. Mengevaluasi jadwal memprakttekannya”.
kegiatan harian klien Lebih enak memukul
bantal yah, dripada
memukul orang. Karena
bantal empuk, jadi tangan
tidalk sakit”
O : klien tenang
A : SP3 tercapai sebagian
(klien mampu
memprakttekan nafas
dalam
P : lanjut SP 3 (perawat :
latih klien cara verbal
menerima dengan baik.
Pasien mampu melakukan
pengontrolan perilaku
kekerasan denga cara III
meminta denga n vaik)
25– 01 – 2020 2. Melatih klien mengontrol S : “kaya gimana?”
Jam 12.30 marah (perilaku kekerasan) “kalua ada jengkel,
dengan cara verbal : biasanya saya pendam
menerima, menolak, dan sendiri”. “kalaupun
mengungkapkan dengan marah, saya langsung
baik maki orang yang
3. Menganjurkan klien untuk membuat saya marah”.
mempraktekkan cara “oh jadi seperti itu cara
mengontrol marah secara mengungkapkan
verbal jika merasa marahnya”. “iya nanti
marah/jengkel saya akan coba
praktekkan kalua saya
merasa marah”
O : - klien kooperatif
Klien memperhatikan
dengan baik dan
memahami tujuan cara
tersebut
A : SP3 tercapai
P : lanjutkan interaksi
SP4
26-01-2020 SP4 S : “walaupun belum
Jam 08.00 1. Melatih klien mengontrol terbiasa, coba
marah (perilaku memperaktekannya”
kekerasan) dengan cara O : klien kooperatif
spiritual berdoa dan shalat A : SP4 tercapai
2. Menganjurkan klien untuk P : lanjutkan interaksi SP
mempraktekkan cara 5 (Perawat : diskusikan
dengan spiritual cara 5 minum obat, pasien
mampu mengontrol
perilaku kekerasan
dengan cara minum obat
teratur)
27-01-2020 Sp5 S : “saya sudah
Jam 08.00 1. Mengevaluasi jadwal mempraktekkan nafas
kegiatan harian klien dalam, mukul bantal,
2. Melatih klien mengontrol mengungkapkan dengan
marah (perilaku kekerasan) baik, tapi saya lebih suka
dengan cara minum obat latihan nafas dalam
3. Menganjurkan klien untuk soalnya praktis”. “disini,
memperaktekannya cara saya minum obat terus
mengontrol marah setap harinya. Biasanya
(perilaku kekerasan) setelah makan dan di
dengan minum obat bantu oleh perawat
disini”. “saya tidak tahu
mamfaat obatnya, da efek
jika tidak minum obat”.
Tapi saya tahu obat itu
membuat saya tenang” ya
tapi sekarang saya
sedikitnya tau setelah
dikasih tau”
O : klien tenang,
kooperatif, sudah ada acc
pulang
A : SP5 tercapai
P : evaluasi kembali
kemampuan klien
dalammengontrol
perilaku kekerasan,
persiapkan untuk
perawatan diri di rumah.

Anda mungkin juga menyukai