Anda di halaman 1dari 4

SAUJANA TRANSFORMASI

DESAIN Perpanjangan Akses Utama


KONSEP SAUJANA
Gugusan pulau-pulau yang terbentuk pada tapak membentuk klaster-klaster. Klaster-klaster tersebut diisi

NUSA
dengan penataan taman yang memiliki konsep yang berbeda-beda. sesuai dengan keragaman lansekap
Tapak dibentuk mengikuti garis jalan raya dan jalan wilayah pulau batam secara khususnya dan dan seluruh kepulauan di Indonesia secara umumnya
dari gedung BP Batam.
Pohon Beringin berjumlah 3 buah di tengah tapak Saujana Rimba menggambarkan Indonesia dan hutan tropisnya yang lebat. Saujana Dataran Tinggi

SAMUDERA
tetao dipertahankan bagian terluar tapak digunakan menggambarkan pegunungan dan perbukitan di Indonesia. Saujana Dataran Rendah menggambarkan
sebagai akses pedesterian mengelilingi taman wilayah dataran rendah di Indonesia. Saujana Rawa Menggambarkan wilayah di Indonesia yang berlahan
basah dan bertanah gambut. Saujana Pantai Menggambarkan pesisir wilyah pesisir pantai di Indonesia.
Saujana Laut Menggambarkan laut di Indonesia yang memiliki keanekaragaman hasil laut. dan yang
terakhir yakni Saujana Budaya yang menggambarkan budaya Indonesia yang beraneka ragam. Baik dalam
INTRO Walkability
wujud nilai-nilai kebiakan, perilaku yang luhur,maupun wujud artefak kebudayaan yang kaya.

Nusantara sejak zaman Kerajaan Sriwijaya


(abad ke VII) hingga Kerajaan Majapahit (abad XIV) telah menguasai tapak juga dipentuk melalui lajur-lajur jalan pendek
yang menghubungkan akses jalan dari pedestrian di
perdagangan melalui lautan. Posisi geografis Indonesia yang berada
pada persilangan jalur penting perhubungan dunia telah memberikan
sekeliling tapak. sehingga taman tidak hanya sebagai
elemen visual kota namun dapat diakses pejalan kaki
Pantai
kedudukan dan peranan strategis pada Indonesia, baik dalam di sekitar taman
percaturan hubungan antarbangsa maupun untuk pembangunan
kejayaannya sendiri.
Rimba Laut
Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat Bikability
strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini
memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan langsung dengan Jalur sepeda juga ditambahkan dalam tapak pada
Singapura dan Malaysia. Sebagai kota terencana, Batam merupakan bagian terluar, untuk memudahkan akses pesepeda
salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. mengelilingi taman. hal ini juga memicu masyarakat
untuk berbudaya berkendara menggunakan sepeda
sebagai transportasi yang sehat serta ramah
Di era reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang- lingkungan
Undang nomor 53 tahun 1999, Kotamadya administratif Batam
Dataran
berubah statusnya menjadi daerah otonomi, yaitu Pemerintah Kota
Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan
nggi Rawa
dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam (BP Batam).

Metode “Geo-Strategi”
Budaya Dataran
Lajur-lajur perpanjangan dari jalan utama, jalan bagi Rendah
Kepulauan Pulau Plaza pedestrian dan jalan sepeda tersebut membentuk
Indonesia Batam Saujana Nusa Samudera tapak sehingga seolah-olah menjadi bentukan yang
organik. Yang dipengaruhi dan terbentuk karena letak
KONSEP PERANCANGAN bundaran tapak menghubungkan berbagaii tempat MENARA JONG
dan lingkungan di sekitarnya. tapak dibentuk secara simbol budaya maritim masyarakat Batam.
Saujana berarti sejauh mata memandang, atau nun jauh “di ufuk”. geo-strategis terinspirasi dari permainan tradisional
Dalam wacana arsitektur nusantara kata saujana sendiri “Perahu Jong” yang menyiratkan bahwa bahkan
menggantikan istilah “landscape” atau yang diserap dalam bahasa pada permainan anak sekalipun nilai-nilai budaya
indonesia sebagai lanskap. Namun lebih dari kata lanskap yang maritim amat jelas tergambar sebagai latar belakang
budaya masyarakat Batam.
hanya bermakna bentang alam, saujana juga bermakna budaya Difungsikan menggantikan high mast lamp tower
manusia yang terintegrasi dan harmoni secara holistik dengan yang dilengkapi dengan panel surya. Untuk
bentang alam. mengupayakan energi mandiri dalam tapak

Nusa sendiri berarti kepulauan sedang Samudera berarti lautan,


Secara geopolitik, Negara Republik Indonesia, seperti pernah
dikatakan oleh Soekarno, adalah “negara lautan” (archipelago) yang
ditaburi pulau pulau, atau sering disebut sebagai “negara
kepulauan”.
Saujana Nusa Samudera
Terinspirasi dari fakta-fakta sejarah tersebut, Saujana Nusa Akhirnya bentukan tapak seolah-olah membentuk
Samudera menjadi gagasan dalam perancangan Taman Bundaran gugus pulau-pulau kecil yang dilewati jalur-jalur.
Plaza Internasional BP Batam ini. Seperti gugusan pulau di Nusantara yang letaknya
strategis sehingga dilewati jalur perdagangan dari
berbagai wilayah disekitarnya

saujana/sau·ja·na/ n,
-- mata (memandang) sejauh mata memandang; sepemandangan mata jauhnya
nusantara/nu·san·ta·ra/ n sebutan (nama) bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia

sumber: kbbi.web.id

BP56-SBPI
SAYEMBARA DESAIN TAMAN BUNDARAN PLAZA INTERNASIONAL
(BUNDARAN BP BATAM) 01
BP56-SBPI
SAYEMBARA DESAIN TAMAN BUNDARAN PLAZA INTERNASIONAL
(BUNDARAN BP BATAM) 02
BP56-SBPI
SAYEMBARA DESAIN TAMAN BUNDARAN PLAZA INTERNASIONAL
(BUNDARAN BP BATAM) 03
BP56-SBPI
SAYEMBARA DESAIN TAMAN BUNDARAN PLAZA INTERNASIONAL
(BUNDARAN BP BATAM) 04

Anda mungkin juga menyukai