Anda di halaman 1dari 5

KIMIA

LARUTAn Penyangga
A.PENDAHULUAN b. Jika ditambahkan HCl 0,1 M 2mL
Larutanpenyangga (buffer/dapar) adalah Asam akan bereaksi dengan HS- (basa),
larutan yang dapat mempertahankan nilai pH HS-(aq) + H+(aq) →
tertentu walaupun diberi zat lain.
H2S(aq) M 10 mmol 0,2 mmol
B. LARUTAN PENYANGGA ASAM 10 mmol
Larutan penyangga asam dapat mempertahan- R 0,2 mmol 0,2 mmol 0,2 mmol
kan pH < 7, tersusun atas campuran: S 9,8 mmol – 10,2 mmol
1) Asam lemah dan garamnya 10,2
Contoh: CH COOH dengan CH COONa [H+] = 10-6 x = 1,04 x 10-6
9,8
pH = –log1,04 x 10-6 pH = 5,98
3 3

2) Asam lemah dan basa konjugasinya c. Jika ditetesi KOH 0,1 M 3 mL


Contoh: CH3COOH dengan CH3COO– Basa akan bereaksi dengan H2S (asam),
Larutan penyangga asam dapat dibuat dengan H2S(aq)+ OH-(aq) → HS-(aq)+ H2O(l)
mereaksikan asam lemah dengan basa kuat. M 10 mmol 0,3 mmol 10 mmol
Reaksi tersebut akan menghasilkan garam atau R 0,3 mmol 0,3 mmol 0,3 mmol 0,3 mmol
basa konjugasi, menghabiskan basa kuat dan
S 9,7 mmol – 10,3 mmol 0,3 mmol
menyisakan asam + -6
9,7
[H ] = 10 x = 9,4 x 10-7
lemah. 10,3
Contoh:
Larutan penyangga dari 100 mL H2CO3 0,3 M a. pH larutan penyangga
10
dan 100 mL NaOH 0,1 M, [H+] = 10-6 x = 10-6
10
H2CO3 + NaOH → NaHCO3 + H2O
pH = –log10-6 pH = 6
M 30 mmol 10 mmol – –
R 10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol
St 20 mmol – 10 mmol 10 mmol

Cara larutan penyangga asam menjaga pH:


1) Pada penambahan asam (penambahan H+),
kesetimbangan bergeser ke kiri, asam be-
reaksi dengan basa membentuk asam
lemah.
2) Pada penambahan basa (penambahan
OH-), kesetimbangan bergeser ke kanan,
basa bereaksi dengan asam membentuk air.
Konsentrasi H+ dalam larutan penyangga asam:
Garam dari asam dan basa monovalen/divalen

Ma na
[H+] = Ka. Mg [H+] = Ka. n g

Garam dengan asam atau basa divalen

Ma na
[H+] = Ka. 2. Mg [H+] = Ka. 2. n g

Contoh:
100 mL larutan penyangga mengandung 10
mmol H2S dan HS-. (Ka H2S = 1 x 10-6).
Tentukan pH larutan:

LARUTAN PENYANGGA 1
KIMIA
pH = –log9,4 x 10-7 pH = 6,02

C. LARUTAN PENYANGGA BASA


Larutan penyangga basa dapat
mempertahan- kan pH > 7, tersusun atas
campuran:
1) Basa lemah dan garamnya
Contoh: NH3 dengan NH4Cl.
2) Basa lemah dan asam konjugasinya
Contoh: NH3 dengan NH + 4

Larutan penyangga basa dapat dibuat


dengan mereaksikan asam kuat dengan
basa lemah.
Reaksi tersebut akan menghasilkan
garam atau asam konjugasi,
menghabiskan asam kuat dan
menyisakan basa lemah.
Contoh:
Larutan penyangga dari 250 mL NH3 0,1 M
dan 100 mL HCl 0,1 M,
NH3 + HCl →
NH4Cl
M 25 mmol 10 mmol –
R 10 mmol 10 mmol 10 mmol
St 15 mmol – 10 mmol

Cara larutan penyangga basa menjaga


pH:
1) Pada penambahan asam
(penambahan H+), kesetimbangan
bergeser ke kanan, asam be- reaksi
dengan basa membentuk asam
lemah.
2) Pada penambahan basa
-
(penambahan OH ), kesetimbangan
bergeser ke kiri, basa bereaksi
dengan asam membentuk air.

LARUTAN PENYANGGA 1
KIMIA
Konsentrasi OH- dalam larutan penyangga basa: D. FUNGSI LARUTAN PENYANGGA
Garam dari asam dan basa monovalen/divalen Larutan penyangga digunakan dalam:
1) Analisis zat kimia dan biokimia
Mb nb
[OH-] = Kb. Mg [OH-] = Kb. n g 2) Laboratorium bakteriologi
3) Kultur jaringan
Garam dengan asam atau basa divalen 4) Obat tablet dan cair
Mb nb 5) Cocok tanam hidroponik
[OH-] = Kb. 2. Mg [OH-] = Kb. 2. n g
Larutan penyangga terdapat dalam tubuh
manusia yang berfungsi menjadi keseimbangan
Contoh: pH tubuh, terdapat pada cairan intrasel dan
100 mL larutan penyangga mengandung NH3 cairan ekstrasel (misalnya darah dan air liur).
dan NH4Cl yang keduanya 0,1 M. (Kb NH3 = 10- Macam-macam larutan penyangga dalam tubuh:
5). Tentukan pH larutan: 1) Penyangga fosfat tersusun atas H2PO4-
a. pH larutan penyangga dan HPO
4 2-
dan berada pada seluruh cairan
10 tubuh.
[OH-] = 10-5 x = 10-5
10 Pada penurunan pH tubuh
pOH = –log10-5 = 5 pH = 9 HPO4 -(aq) + H+(aq) → H2PO4 -(aq)
b. Jika Pada
ditambahkan kenaikan pH
HCl 0,1 M 3 tubuh
mL
H2PO4-(aq)
Asam akan
+OH-(aq)
bereaksi
→HPO4- (aq)
dengan NH3
+ H2O(l)
(basa),
2) Penyangga
4 NH3(a
karbonat
M 10 mmol 0,3 mmol 10 mmol q) +
tersusun atas
R 0,3 mmol 0,3 mmol 0,3 mmol H2CO3
(aq)
S 9,7 mmol – 10,3 mmol → NH
+(aq)
dan HCO3 -
dan berada
3 pada darah.

[OH- P
]= a
10-5 d
x a
10,3

= p
1,06 e
x n
10-5 u
9,7
r
u
n
a
n

p
H

LARUTAN PENYANGGA 2
KIMIA
+ H+(aq) dan berada
t →H2CO3 3) Penyangg pada darah.
u a Kesetimbang
(aq)
b hemoglob an
Pada in
u hemoglobin
kenaika tersusun HHb(aq) +
h
n pH atas HHb O2(aq) →
tubuh dan HbO2 HbO2(aq) +
H H+(aq)
H2CO3(a Tanpa larutan
C
q) + OH- penyangga, tubuh
O3 manusia
(aq) → M 10 mmol 0,4
- dapat mengalami
mmol 10 mmol
HCO3 - asidosis dan
(a R 0,4 mmol 0,4
(aq) + alkalosis yang
q) mmol 0,4
H2O(l) mmol 0,4 menyebabkan
mmol kerusakan
p jaringan dan
S 9,6 mmol
O 9 10,4 mmol organ.
H , 0,4 mmol Asidosis adalah
0 penurunan pH
darah yang
= 3
[O = disebabkan
c. Jika ditetesi
H- 9, oleh
– KOH 0,1 M 4
mL ] 23 metabolisme
l x tubuh yang
Basa
4 akan = 10
o bereaksi terlalu tinggi
1 -6
g dengan NH + karena
0-
1 (asam) 5
diabetes
x
, NH4+ (aq) + 9, mellitus,
OH-(aq) → 6 penyakit ginjal,
0
NH3(aq) +
6 10,4
H2O(l)
pOH diare, dan
=–
log9, konsumsi
x
23 x makanan
10-6
= berprotein
1 5,03 berlebihan.
0 pH = Alkalosis
- 8,97 adalah
peningkatan
5
pH darah
yang
= disebabkan
hiperventilas
4 i karena
sedikitnya
,
kadar
9
oksigen di
7 lingkungan,
dan gas
p karbondioksi
H da yang
dilepas
terlalu
=

LARUTAN PENYANGGA 2
KIMIA
b
a
n
y
a
k
.

LARUTAN PENYANGGA 2

Anda mungkin juga menyukai