Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aziz Wiranda

NPM : 2074201139

Fakultas / Prodi :Hukum / Ilmu Hukum

Makul : Hukum Islam

1. Pada masa Rasulullah hukum Islam belum mengalami perkembangan yang signifikan. Sumber hukum
yang menjadi titik acuan adalah al-Quran. Apabila terdapat persoalan yang tidak memiliki dasar hukum
dalam al-Quran (wayu), beliau berijtihad sendiri secara langsung dan ijtihad beliau dijadikan sebagi
landasan hukum bagi umat Islam pada masa itu.

2.

3. 1. Al Quran adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Tulisannya
berbahasa Arab dengan perantaraan Malaikat Jibril.

Al Quran juga merupakan hujjah atau argumentasi kuat bagi Nabi Muhammad SAW dalam
menyampaikan risalah kerasulan dan pedoman hidup bagi manusia serta hukum-hukum yang wajib
dilaksanakan. Hal ini untuk mewujudkan kebahagian hidup di dunia dan akhirat serta untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2.Al Hadits sebagai sumber hukum yang kedua berfungsi sebagai penguat, sebagai pemberi keterangan,
sebagai pentakhshis keumuman, dan membuat hukum baru yang ketentuannya tidak ada di dalam Al
Quran. Hukum-hukum yang ditetapkan oleh Rasulullah Muhammad SAW ada kalanya atas petunjuk
(ilham) dari Allah SWT, dan adakalanya berasal dari ijtihad.

3. Ijma sebagai Sumber Penetapan Hukum Islam dan Relevansinya dengan perkembangan Hukum Islam
Dewasa Ini karya Sitty Fauzia Tunai, Ijma' adalah salah satu metode dalam menetapkan hukum atas
segala permasalahan yang tidak didapatkan di dalam Al-Quran dan Sunnah. Sumber hukum Islam ini
melihat berbagai masalah yang timbul di era globalisasi dan teknologi Dan modern.

4. Qiyas yakni (analogi). Qiyas adalah bentuk sistematis dan yang telah berkembang fari ra'yu yang
memainkan peran yang amat penting. Sebelumnya dalam kerangka teori hukum Islam Al- Syafi'i, qiyas
menduduki tempat terakhir karena ia memandang qiyas lebih lemah dari pada ijma.

4. Agar mahasiswa mengerti dan memahami hukum islam, dapat menyebutkan dan menjelaskan
sumber, asas-asas hukum islam, dan al ahkam al khamsah, serta mampu melukiskan dan memaparkan
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hukum islam dari dahulu sampai sekarang.

Karena penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam dan jumlah orang muslimnya terbanyak di dunia,
maka sejak dahulu para pegawai, para pejabat pemerintahan, dan para pemimpin yang akan bekerja di
Indonesia selalu dibekali dengan pengetahuan keislaman, baik mengenai lembaganya maupun mengenai
hukumnya yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat muslim Indonesia.

5. Positivisasi hukum Islam di Indonesia juga merupakan rentetan sejarah panjang perjalanannya sejak
kedatangannya yang terus berpengaruh hingga sekarang. Atas dasar itulah pemahamanstrategis tentang
hukum Islam—fiqh perlu penyesuaian untuk mengisi wadah yang sudah terbentuk dalam KHI tersebut
sesuai konteks Indonesia. Penyesuaian yang memungkinkan adalah pengembangan dalam aplikasi sosial
tentang penerapan metode tertentu dalam ilmu agama.

6. Perbedaan Syariah Dan fikih, Syariah adalah jalan atau agama yang telah ditetapkan ALLAH
subhanahu wa ta’ala untuk ditempuh oleh hamba-hambaNYA yang didalamnya terdapat hukum-hukum
dan aturan – aturan serta ketentuan-ketentuan dalam menjalani agama ini sedang fikih ilmu fikih
berasal dari pemikiran ulama ahli fiki hatau fukaha yang didapat dari dalil-dalil dalam al quran dan as
sunnah.

7. Syarat sah perkawinan diindonesia ilmu fikih berasal dari pemikiran ulama ahli fiki hatau fukaha yang
didapat dari dalil-dalil dalam al quran dan as sunnah.

8. Menurut pendapat saya nikah sesama jenis itu diharam kan dalam agama dalam hukum negara tidak
ada. Nikah perkawinan beda agama adalah haram dan tidak sah. MUI yakin, bahwa laki-laki dan
perempuan non-Muslim meskipun menganut agama Yahudi maupun Nasrani, tetap bukan termasuk
sebagai Ahli Kitab,Menurut hukum Indonesia yakni Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan, pernikahan dianggap sah di mata negara jika dilakukan sesuai ajaran agama masing-masing.
Berdasarkan hukum yang berlaku, sebenarnya menikah beda agama tetap bisa dilakukan dan tetap legal
di mata hukum. nikah sedarah dilarangan perkawinan sedarah ini dipertegas dalam Pasal 8 UU
Perkawinan, secara agama mengharamkan mengawini perempuan-perempuan yang ada hubungan,
mahram, baik karena nasab, susuan ataupun semenda

Anda mungkin juga menyukai