Anda di halaman 1dari 36

PROSEDUR MENCUCI TANGAN

Pentingnya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit.
Sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan kepada anak yang masih kecil,
karna salah satu penyakit pembunuh anak no.1 di Indonesia adalah diare, yang dapat
dicegah dengan mengajarkan anak untuk mencuci tangan. Karena pentingnya kegiatan
sehat mencuci tangan ini, setiap tanggal 15 Oktober dicanangkan sebagai Hari Cuci Tangan
Sedunia.

Berikut beberapa penyakit akibat tidak cuci tangan, yang dapat dicegah dengan
mencuci tangan dengan benar dan bersih, yaitu :

 Diare
 Cacingan
 Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
 Flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1)
A. Pengertian
Mencuci tangan yaitu membersihkan tangan dari segala kotoran dari ujung kaki
sampai ujung siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai kebutuhan. Suatu prosedur
universal precaution sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
B. Tujuan
1. Mencegah terjadinya infeksi yang melalui tangan
2. Menjaga kebersihan perorangan
3. Sebagai acuan pedoman petugas agar dapat melaksanakan cara mencuci tangan
dengan baik dan benar
C. Indikasi
1. Sebelum melakukan prosedur invasive misalnya : menyuntik, pemasangan kateter
2. Sebelum melakukan asuhan keperawatan langsung
3. Sebelum dan sesudah merawat setiap jenis luka
4. Tindakan tertentu, tangan diduga tercemar dengan mikroorganisme khususnya pada
tindakan yang memungkinkan kontak dengan darah, selaput lender, cairan tubuh,
sekresi atau ekskresi
5. Setelah menyrentuh benda yang memungkinkan terkontaminasi dengan
mikroorganisme virulen atau secara epidemiologis merupakan mikroorganisme
penting. Benda ini termasuk urin atau penampung sekresi
6. Setelah melakukan asuhan keperawatan langsung pada pasien yang terinfeksi atau
kemungkinan kolonisasi mikroorganisme yang bermakna secara klinis atau
epidemiologis.
7. Setiap kontak dengan pasien-pasien di unit resiko tinggi
8. Setelah melakukan asuhan langsung maupun tidak langsung pada pasien yang tidak
infeksius

D. Macam-macam cara mencuci tangan


1. Mencuci tangan bersih
2. Mencuci tangan steril
3. Mencucitanganantiseptik

1. Mencuci tangan bersih

A. Tujuan
1) Membebaskan tangan dari kuman dan mencegah kontaminasi
2) Memindahkan angka maksimum kulit dari kemungkinan adanya organisme patogen
3) Mencegah atau mengurangi peristiwa infeksi
4) Memelihara tekstur dan integritas kulit tangan dengan cepat

I. StandarOperasionalProsedur

NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2

PersiapanAlat :

1) Bakcucitangandengan keran air


hangat mengalir (sesuaikan dengan
kondisi yang ada)
2) Sabuncucitanganatau sabun
desinfektan
3) Handuk kerja
4) Sikat kuku (tidak menjadi suatu
keharusan)
5) Tempat untuk handuk kotor
6) Tissue kering

Tahap Pra Interaksi

1. Periksa catatan keperawatan dan

kaji catatan medis pasien

2. Kaji kebutuhan pasien

3. Persiapkan alat

4. Cuci tangan

Tahap Orientasi

1. Ketok pintu dan izin

masuk mengucapkan salam


2. Mengecek identitas pasien

3. Memperkenalkan nama

perawat

4. Jelaskan prosedur tindakan

pada pasien dan keluarga

5. Berikan kesempatan pasien

untuk bertanya

6. Menanyakan persiapan

pasien
TahapKerja :

1. Sisingkan lengan baju

seragam yang panjang di

atas pergelangan tangan,

lepaskan perhiasan dan

jam tangan.

2. Perhatikan permukaan

tangan kanan dan jari-jari

terhadap luka goresa, atau

potongan pada kulit.

Laporkan jika trdapat lesi

ketika merawat pasien

dengan kerentanan tinggi

3. Berdiri didepan bak cuci,

jaga agr tangan dan

seragam tidak menyentuh

permukaan bak cuci.

4. Buka keran yang

dioperasikan dengan
tangan.

5. Atur aliran air sehingga air

hangat (sesuaikan dengan

kondisi yang ada)

6. Basahi bagian tangan dan

lengan bawah secara

menyeluruh dibawah air

mengalir. Jaga tangan dan

lengan bawah berada lebih

rendah dari siku selama

mencuci.

7. Oleskan 1ml sabun cair

biasa atau 3ml sabuun anti

septik pada tangan dan

gosok sampai berbusa.

8. Cuci tagan menggunakan

banyak busa, usap dan

gosok kedua telapak

tangan secara lembut,

kemudian gosok juga

kedua puunggung tangan

secara bergantian selama

10-15 menit.

9. Gosok sela-sela jari hingga

bersih, bersihkan ujung

jari secara bergantian

dengan mengatupkan.

10. Gosok dan putar kedua ibu


jari secara bergantian.

11. Letakkan ujung jari ke

telapak tangan kemudian

gosok perlahan.

12. Bilas seluruh bagian

tangan dengan air bersih

yang mengalir lalu

keringkan memakai

handuk atau tisue, letakkan

handuk kotor dibawadah

yang sudah disediakan,

kemudian matikan keran

dengan siku atau tissue

dan tangan bersih terjaga

2. Mencuci tangan steril (pra bedah)


A. Definisi
Mencuci tangan steril adalah mencuci tangan secara steril khususnya jika akan
melakukan tindakan steril.

Konsep dasar cuci tangan :

a. Perawat yang bekerja dalam area steril seperti ruang operasi, ruang bersalin
harus melakukan cuci tangan persiapan bedah.
b. Tekniknya memerlukan upaya lebih dari mencuci tangan rutin.
c. Selama penyikatan atau scrub bedah, perawat mencuci area yang lebih luas,
dari ujung jari ke ujung siku.
d. Biasanya lama penyikatan 5-10 menit untuk memastikan bahwa semua
permukaan kulit dibersihkan dengan menyeluruh.

B. Tujuan
1) Mencegah infeksi silang
2) Membebaskan kuman dan mencegah kontaminasi tangan

II. StandarOperasionalProsedur

NO TAHAP PELAKSANAAN NILAI


0 1 2

PersiapanAlat :

1. Bak cuci tangan dengan keran air


2. Sabun antimikrobial dan sabun
cair
3. Sikat tangan
4. Handuk steril
5. Sikattangan
6. Handuk steril
7. Tissue kering
8. Pengikir kuku

Tahap Pra Interaksi

1. Periksa catatan

keperawatan dan kaji

catatan medis pasien

2. Kaji kebutuhan pasien

3. Persiapkan alat

4. Cuci tangan

Tahap Orientasi

1. Ketok pintu dan izin masuk

mengucapkan salam

2. Mengecek identitas pasien

3. Memperkenalkan nama perawat

4. Jelaskan prosedur tindakan pada

pasien dan keluarga

5. Berikan kesempatan pasien untuk

bertanya

6. Menanyakan persiapan pasien


TahapKerja :

1. Lepaskan perhiasan
2. Kenakan masker wajah, pastikan

bahwa masker menutupi hidung

dan mulut dengan baik.

3. Bila memungkinkan atur aliran

air pada suhu hangat

4. Alirkan air, hidupkan keran

dengan siku atau tangan dengan

sebelumnya bagian atas keran

ditutupi handuk atau tissue.

5. Hindari memercikan air

keseragam atau baju

6. Basahi tangan dan lengan bawah

secara menyeluruh dibawah air

mengalir. Pertahankan tangan

atas berada setinggi siku selama

prosedur. Pertahankan baju atau

seragam dalam keadaan kering.

7. Alirkan 2-5ml sabun cair ke

tangan dan gosok tangan serta

lengan sampai 5cm diatas siku.

8. Bersihkan kuku dibawah air

mengalir dengan pengikir,

selanjutnya tempatkan pengikir

ditempatnya.

9. Basahi sikat dan oleskan sabun

antimikrobial. Sikat ujung jari,

tangan, lengan dengan cara

sebagai berikut :

 Sikat kuku tangan 15 kali


gosokkan

 Lakukan gerakan sirkular,

sikat telapak tangan dan

permukaan anterior jari,

10 kali gosokkan.

 Sikat bagian samping ibu

jari 10 kali gosokkan dan

bagian posterior ibu jari,

10 kali.

 Sikat bagian samping dan

belakang tiap jari , 10

gosokkan tiap area.

 Sikat punggung tangan 10

kali gosokkan.

10. Cuci sikat, oleskan sabun

kembali

11. Bayangkan anda membagi bagian

lengan menjadi 3 bagian. Sikat

setiap permukaan bagian bawah

lengan dengan gerakan sikular

selama 10 kali gosokkan, sikat

bagian tengah dan atas lengan

bawah dengan cara yang sama.

Letakkan sikat pada tempatnya.

12. Keringkan tangan secara

menyeluruh, usap dari jari dan

turun kepergelangan tangan dan

lengan bawah.

13. Letakkan handuk ke dalam


wadah yang telah disiapkan.

14. Hentikan aliran air menggunakan

siku atau pedal keran dari kaki

atau gunakan handuk bersih dan

kering untuk mrnutup keran

tersebut.

3. Mencucitanganantiseptik
A. Pengertian

Suatutindakanmembersihkankotorandengan antiseptic tanpadibilasdengan air


mengalir.

B. Tujuan

Membunuhkumanpenyakit yang ada di tanganKebijakan

Bidandantenagakesehatanlainyadapatmelakukansesuaidenganstandarprosedurkerja
yang berlaku

III. StandarOperasionalProsedur

NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2

PersiapanAlat :

1. Sabun Antiseptik

Tahap Pra Interaksi

1. Periksa catatan

keperawatan dan kaji


catatan medis pasien

2. Kaji kebutuhan pasien

3. Persiapkan alat

4. Cuci tangan

Tahap Orientasi

1. Ketok pintu dan izin masuk

mengucapkan salam

2. Mengecek identitas pasien

3. Memperkenalkan nama

perawat

4. Jelaskan prosedur tindakan

pada pasien dan keluarga

5. Berikan kesempatan pasien

untuk bertanya

6. Menanyakan persiapan

pasien
TahapKerja :

1. Menyisingkan lengan baju

2. Melepaskan aksesoris yang ada

3. Menaruh sedikit antiseptic(2-

4pcc)

4. Menyisingkan lengan baju

5. Menggosokkan kedua telapak

tangan dengan cepat, elama 10-

15 detik.

6. Menggosokkan punggung tangan

secara bergantian.

7. Meenggosok sela-sela jari secara

melingkar bergantian
8. Menggosok buku-buku jari

secara bergantian

9. Menggosok ibu jari secara

bergantian

10. Menggosok ujung-ujung jari

secara bergantian

11. Membilas lengan dan tangan

dengan air bersih yang mengalir

12. Menutup kran dengan siku

13. Mengeringkan tangan dengan

handuk atau pengering.

 GAMBAR CUCI TANGAN


PROSEDUR MEMAKAI DAN MELEPAS HANDSOON

A. Pengertian
Menggunakan sarung tangan (handscoon) merupakan komponen kunci dalam
meminimalkan penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi.

B. Tujuan
1. Mengurangi resiko petugas terkena infeksi bakterial dari klien
2. Mencegah penularan flora kulit petugas pada klien
3. Mengurangi kontaminasi tangan petugas dengan mikroorganisme yang dapat
berpindah dari klien satu ke klien yang lainnya.

I. StandarOperasionalProsedur

NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2

PersiapanAlat :

1. Handscoonsteril (biladigunakan

untuk prosedur steril)

2. Watafel/air mengalir untuk cuci

tangan

3. Handuk bersih

4. Sabun

5. Bedak untuk ditaburkan ke

tangan

6. Bengkok (tempat barang-

barang kotor)

7. Korentang

8. Tromol

Tahap Pra Interaksi

1. Periksa catatan
keperawatan dan kaji

catatan medis pasien

2. Kaji kebutuhan pasien

3. Persiapkan alat

4. Cuci tangan

Tahap Orientasi

1. Ketok pintu dan izin

masuk mengucapkan salam

2. Mengecek identitas pasien

3. Memperkenalkan nama

perawat

4. Jelaskan prosedur tindakan

pada pasien dan keluarga

5. Berikan kesempatan pasien

untuk bertanya

6. Menanyakan persiapan

pasien
TahapKerja :

1. Siapkanperalatandanbahan yang

dibutuhkan

2. Lepaskan cincin, jam

tangandangelang

3. Cuci tangan

sesuaiprosedurcucitangan

4. Keringkantanganhinggabetul-

betulkering

5. Taburkan bedak ke tangan

(apabila diperlukan sebelum

memasang handscoon)
 Pemasanganhandscoonsteril

a. Buka pembungkus kemasan


bagian luar dengan hati-hati
menyibakkannya ke samping
b. Pegang kemasan bagian
dalam dan taruh pada
permukaan datar yang bersih
tepat diatas ketinggian
pergelangan tangan.
c. Buka kemasan, pertahankan
sarung tangan pada
permukaan dalam
pembungkus.
d. Identifikasi sarung tangan
kanan dan kiri.
e. Pegang tepi sarung tangan
dan masukkan jari tangan
yang sesuai, pastikan ibu jari
dan jari-jari lain tepat pada
posisinya (sentuh hanya pada
permukaan dalam sarung
tangan).
f. Tarik handscoon, lebarkan
manset, pastikan manset
tidak menggulung pada
tangan
g. Ulangi pada tangan kiri
 Pemasanganhandscoon steril di
dalam tromol
a. Buka tutup tromol dengan
meletakkan tutup disamping
tromol dalam
keadaanmenghadapkeatas.
b. Ambil handscon pada tromol
menggunakan korentang dan
ambim tepi sarung tangan
c. Pegangtepi handscon dan
masukkan jari tangan yang
sesuai, pstikan ibu jari dan
jari-jari lain tepat pada
posisinya.
d. Kembalikan korentang ke
tempatnya menggunakan
tangan yang belum
mengenakan handscoon.
h. Pegangtepisarungtangan
(menggunakan tangan yang
sudah mengenakan
handscoon) dan masukkan
jari tangan yang sesuai,
pastikan ibu jari dan jari-jari
lain tepat pada posisinya
(sentuh hanya
padapermukaandalamhandsc
oon).
i. Setelahterpasang,
keduatangan saling
ditelungkupkan
 Melepashandscoon
a. Dengan menggunakan
tangan yang dominan, ambil
ujung handscoon dan
lepaskan dengan cara
menarik handscoon hingga
terlepas dari tangan.
b. Genggam handscoon yang
telah terlepas menggunakan
tangan yang masih
mengenakan handscoon.
c. Pegang dan tarik bagian
dalam handscoon
menggunakan tangan yang
tidak mengenakan
handscoon hingga terlepas.
d. Letakkan handscoon pada
bengkok / tempat sampah
e. Cuci tangan kembali sesuai
prosedur cuci tangan
(menggunakan air mengalir)

 GAMBAR

PROSEDUR MEMAKAI APD (ALAT PELINDUNG DIRI)

A. Pengertian
Suatu alat yang digunakan untuk melindungi diri agar tidak kontak langsung
dengan benda dan bahan specimen yang dipergunakan.
B. Tujuan
Untuk menghindari kontak langsung dan mencegah penularan infeksi.

I. StandarOperasionalProsedur

NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2

PersiapanAlat :

1. Apron (baju/gaun)
2. Sepatu pelindung.
3. Sarung tangan.
4. Masker.
5. Penutup kepala.
6. Pelindungwajahdanmata.
Tahap Pra Interaksi

1. Periksa catatan

keperawatan dan kaji

catatan medis pasien

2. Kaji kebutuhan pasien

3. Persiapkan alat

4. Cuci tangan

Tahap Orientasi

1. Ketok pintu dan izin masuk

mengucapkan salam

2. Mengecek identitas pasien

3. Memperkenalkan nama

perawat

4. Jelaskan prosedur tindakan

pada pasien dan keluarga

5. Berikan kesempatan pasien

untuk bertanya
6. Menanyakan persiapan

pasien
TahapKerja :

1. Cuci tangan
2. Kenakan baju sebagai
lapisan utama pelindung .
3. Kenakan sepatu boot
karet.
4. Kenakan sepasang sarung
tangan pertama.
5. Kenakan gaun luar.
6. Kenakan celana plastik.
7. Kenakan sepasang sarung
tangan kedua.
8. Kenakan masker.
9. Kenakan penutup kepala.
10. Kenakan pelindung kaca
mata.
 Langkah-langkah pelepasan
APD
1. Disinfekta sepasang
sarung tangan.
2. Disinfekta celemek dan
sepatu boot.
3. Lepaskan sarung tangan
bagian luar.
4. Lepaskan celemek.
5. Lepaskan gaun bagian
luar.
6. Disinfektan tangan yang
menggunakan sarung
tangan.
7. Lepaskan pelindung mata.
8. Lepaskan penutup kepala.
9. Lepaskan masker.
10. Lepaskan sepatu boot.
11. Lepaskan sepasang
sarung tangan bagian
dalam.
12. Semua alat pelindung diri
yang sudah digunakan
harus dibuang dalam
tempat sampah yang
tertutup dan dalam
kantong plastik kuning
jika tercemar oleh darah
atau dari kamar isolasi.
13. Semua alat pelindung diri
yang dapat dipakai ulang
seperti googles (kacamata
dan sepatu boot harus
dibersihkan atau
disinfektannlebih dahulu
dan dikeringkan sebelum
disimpan dalam tempat
yang kering dan bersih.
14. Cuci tangan dengan
sabundan air mengalir.

 Gambar

PROSEDUR PEMBERIAN OBAT MELALUI MATA

A. Pengertian
Pemberian obat melalui mata adalah pemberian obat yang dilakukan dengan
memasukkan cairan tetes mata ke dalam mata.
B. Tujuan
1. Untuk mendilatasi pupil pada pemeriksaan struktur internal mata
2. Untuk mengobati gangguan pada mata
3. Untuk melemahkan otot pada mata saat pengukuran refraksi mata
4. Untuk mencegah ke keringan pada mata
C. Indikasi
1. Meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan yang dapat disebabkan
oleh debu. Sengatan sinar matahari, pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis
berenang
2. Antiseptik dan antiinfeksi
3. Radang atau alergi mata
D. Kontra Indikasi
1. Obat tetes mata yang mengandung nafazolin hidroksida tidak boleh digunakan
pada penderita glaukoma atau penyakit mata lainnya yang hebat, bayi atau anak.
Kecuali dalam pengawasan dan nasehat dokter

I. StandarOperasionalProsedur

NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2

PersiapanAlat :

1. Botol obat dengan penates


steril atau salep dalam tabung
(tergantung jenis sediaan
obat)
2. Buku obat
3. Kasa dan larutan desifektan
untuk membersihkan mata
4. bengkok
5. Bola kapas kering
steril(bisikan)
6. Bola kapas basah steril(salin
normal)
7. Baskom cuci dengan air
hangat
8. Penutup mata
9. Sarungtangan

Tahap Pra Interaksi

a. Melakukanverifikasi data
sebelumnyabilaada
b. Mencucitangan
c. Menempatkanalatdidekat
pasien
d. Menjagaprivasiruangan

Tahap Orientasi

a. Memberikansalamsebagai
bentuk hormat dan
pendekatan terapeutik
b. Idenifikasi klien
sesuaikan dengan tanda
pengenal dan panggil
klien dengan namanya
c. Menanyakan keluhan dan
kaji keadaan spesifik
klien
d. Menjelaskan prosedur
dan tujuan tindakan
kepada klien dan keluarga
e. Menanyakan kesiapan
dan persetujuan klien
sebelum melakukan
kegiatan

TahapKerja :

a. Mendekatkan alat ke
dekat pasien
b. Pasien dibaringkan
dengan sikap yang
nyaman atau duduk
dengan kepala di
tengadahkan
c. Membersihkan bagian
mata terlebih dahulu
d. Teteskan obat tetes mata
dengan posisi membujur,
dekatkan dengan mata
jangan sampai menyentuh
e. Perawat membuka
kelopak mata dengan
jari , lalu memohon ijin
agar klien melihat keatas
(jika memungkinkan),
teteskan obat ke kantung
conjungtiva sesuai dosis
f. Jika ada kelebihan obat
bersihkan dengan kapas
g. Rapikan alat dank lien
seperti semula.

 Gambar

SOP MENBERIKAN OBAT TETES PADA TELINGA

A. Pengertian
Memberikan obat pada telingan melalui kanal eksternal dalam bentuk cair
B. Tujuan
1. Memberikan efek terapi local (mengurangi peradangan, membunuh organisme
penyebab infeksi pada kanal telinga eksternal)
2. Menghilangkan nyeri
3. Melunakkan serumen agar mudah diambil
C. Indikasi
Pasien dengan masalah atau peradangan dengan bagian telinganya
D. Kontra Indikasi
4. Infeksi telinga yang disebabkan oleh virus / jamur yang bernanah dan tidak
terobati
5. Pecahnya gendang telinga pada anak-anak

I. StandarOperasionalProsedur

NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2

PersiapanAlat :

1. Kapas bulat
2. Handuk
3. Obat yang sudah ditentukan
4. Pipet (K /P)
5. Lidi kapas steril
6. Bengkok

Tahap Pra Interaksi:

a. Melakukanverifikasi data

sebelumnyabilaada

b. Mencucitangan

c. Menempatkanalatdidekatp

asien

d. Menjagaprivasiruangan

Tahap Orientasi:

b. Memberikansalamsebagai
bentukhormatdanpendeka
tanterapeutik
c. Idenifikasikliensesuaikan
dengantandapengenaldan
panggilkliendengannama
nya
d. Menanyakankeluhandank
ajikeadaanspesifikklien
e. Menjelaskanprosedurda
ntujuantindakankepadak
liendankeluarga
Menanyakankesiapandan
persetujuankliensebelum
melakukankegiatan

TahapKerja :

a. . Cuci tangan
b. Menjelaskan prosedur
yang akan dilakukan
c. Membantu pasien dalam
posisi tidur miring,
telinga yang sakit
mengarah ke atas
d. Meletakkan dansuk
dibawah bahu pasien
e. Membersihkan liang
telinga dengan lidi kapas
f. Mengisi pipet dengan
obat yang sudah
disediakan
g. Menarik daun telinga
dan di angkat ke atas
dengan hati-hati
h. Menetesi obat melalui
sisi atau dinding telingan
untuk mencegah
terhalang oleh
gelembung udara, sesuai
dosis yang ditentukan
i. Membersihkan bekas
cairan obat dengan
kapas bulat
j. Merapikan pasien,
lingkungan, dan alat
k. Cuci tangan

 Gambar
SOP PEMBERIAN OBAT SECARA ORAL

A. Definisi
Pemberian obat per oral adalah memberikan obat yang dimasukkan melalui muluB.

B. Tujuan Pemberian
a. Untuk memudahkan dalam pemberian
b. Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat
tersebut dapat segera diatasi
c. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri
d. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan
C. Indikasi
a. Pada pasien yang tidak membutuhkan absorbsi obat secara cepat
b. Pada pasien yang tidak mengalami gangguan pencernaan
D. Kontra Indikasi
a. Pasien dengan gangguan pada sistem pencernaan, seperti kanker oral, gangguan
menelan

I. StandarOperasionalProsedur

NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2

Persiapan Alat :

1. Obat-obat yang

diperlukandalamtempatnya

2.     Gelasobat

3. Sendok
4. Gelasukuran (jikadiperlukan)

5. Air minumpadatempat

6.    Lap makanatau tissue

7.  Martil dan lumpang

penggerus (bila diperlukan)

8.   Spuitsteril

9.   Kartu atau

bukuberisirencanapengobatan

Tahap Pra Interaksi

1. Periksa catatan

keperawatan dan kaji

catatan medis pasien

2. Kaji kebutuhan pasien

3. Persiapkan alat

4. Cuci tangan

Tahap Orientasi:

1. Ketok pintu dan izin

masuk mengucapkan salam

2. Mengecek identitas pasien

3. Memperkenalkan nama

perawat

4. Jelaskan prosedur tindakan

pada pasien dan keluarga

5. Berikan kesempatan pasien

untuk bertanya

6. Menanyakan persiapan

pasien
TahapKerja :

1. Cucitangandanpakai handscoone
(sarung tangan)

2. Kaji kemampuan klien untuk

dapat minum obat per oral

(menelan, mual, muntah, adanya

program tahan makan atau

minum, akan dilakukan

pengisapan lambung dll)

3. Periksa kembali perintah

pengobatan (nama klien, nama

dan dosis obat, waktu dan cara

pemberian) periksa tanggal

kedaluarsa obat, bila ada

kerugian pada perintah

pengobatan laporkan pada

perawat/bidan yang berwenang

ataudokter yang meminta.

4. Ambil obat sesuai yang

diperlukan (baca perintah

pengobatan dan ambil obat yang

diperlukan)

5. Siapkan obat-obatan yang akan

diberikan. Siapkan jumlah obat

yang sesuai dengan dosis yang

diperlukan tanpa

mengkontaminasi obat (gunakan

tehnik aseptik

untukmenjagakebersihanobat).

 Tablet ataukapsul
a) Tuangkan tablet ataukapsul
ke dalam mangkuk disposibel
tanpa menyentuh obat.
b) Gunakanalatpemotong
tablet bila diperlukan untuk
membagi obat sesuai dengan
dosis yang diperlukan.
c) Jika klien mengalami
kesulitan menelan, gerus obat
menjadi bubuk dengan
menggunakan martil dan
lumpang penggerus,
kemudian campurkan dengan
menggunakan air. Cek dengan
bagian farmasi sebelum
menggerus obat, karena
beberapa obat tidak boleh
digerus sebab dapat
mempengaruhi daya kerjanya.
 Obatdalambentukcair
a) Kocok /putar obat/dibolak
balik agar bercampur dengan
rata sebelum dituangkan,
buang obat yang telah
berubah warna atau menjadi
lebih keruh.
b) Bukapenutupbotoldan
letakkan menghadap keatas.
Untuk menghindari
kontaminasi pada tutup botol
bagian dalam.
c)  Pegang botol obat
sehingga sisa labelnya
berada pada telapak tangan,
dan tuangkan obat kearah
menjauhi label. Mencegah
obat menjadi rusak akibat
tumpahan cairan obat,
sehingga label tidak bisa
dibaca dengan tepat.
d) Tuangobatsejumlah yang
diperlukan ke dalam
mangkuk obat berskala.
e) Sebelum menutup botol
usap bagian tutup botol
dengan menggunakan kertas
tissue. Mencegah tutup botol
sulit dibuka kembali akibat
cairan obat yang mengering
pada tutup botol.
f) Bila jumlah obat yang
diberikan hanya sedikit,
kurang dari 5 ml maka
gunakan spuit steril untuk
mengambilnya dari botol.
6. Untuk obat yang sangat asam
misalnya aspirin tawarkan
makanan kecil tanpa lemak,
misal biskuit.
7. Temani klien sampai semua
obat ditelan. Apabila anda ragu
apakah obat telah ditelan minta
klien membuka mulutnya.
8.  Setelah selesai pasien
dirapikan dan bantu pasien
kembali ke posisi yang nyaman
9. Alat-
alatdibersihkandandikembalika
nketempatnya
10.Kembalikan kartu, format
obat atau huruf cetak nama obat
ke arsip yang tepat untuk
pemberian obat selanjutnya.
SOP PEMBERIAN OBAT SUPPOSITORIA

A. Pengertian :
Pemberian obat suppositoria adalah cara memberikan obat dengan memasukkan obat
melalui anus atau rektum dalam bentuk suppositoria.
B. Tujuan
2. Untuk memberikan efek local dan sistemik
3. Merangsang BAB
4. Melunakkan veses
C. Indikasi
1. Kontra indikasi pengobatan melalui oral
2. Bahan obat yang di berikan dapat mengiritasi saluran pencernaan
3. Pasien mengalami mual muntah da tidak mampu untuk makan dan minum
5. Pasien puasa atau terpasag alat in situ
6. Pasien dengan tingkat kesadaran rendah
7. Pasien dengan kontipasi
D. Kontra Indikasi
1. Pasien dengan nyeri di rectal/rectum
2. Riwayat operasi anorectal atau anal steosis
3. Pasien yang mengalami masalah jantung

II. StandarOperasionalProsedur

NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2
Persiapan Alat :

1. Obatsupositoriadalamtempatnya

2. Pelumaslarut air

3.  Pengalas

4.  Sarungtangan

5. Tissue

6.  Bengkok

Tahap Pra Interaksi

1. Periksa catatan

keperawatan dan kaji

catatan medis pasien

2. Kaji kebutuhan pasien

3. Persiapkan alat

4. Cuci tangan

Tahap Orientasi:

1. Ketok pintu dan izin

masuk mengucapkan

salam

2. Mengecek identitas

pasien

3. Memperkenalkan nama

perawat

4. Jelaskan prosedur

tindakan pada pasien dan

keluarga

5. Berikan kesempatan
pasien untuk bertanya

6. Menanyakan persiapan

pasien
TahapKerja :

1. Mencucitangandanpakaisarungt

angan

2. Bebaskanpakaianbawahpasien

3. Mengatur posisi pasien miring

kesalahsatusisi, kaki

sebelahatasditekuk

4.  Membentangkan

pengalasdibawahbokongpasien

5.  Pakaisarungtangan

6. Buka supositoria dari

kemasannya, lumasi ujungnya

dan jaritelunjuktangandominan

7.  Regangkan bokong pasien

dengan tangannondominan ,

sehingga anus terlihat

8.  Masukanobat supositoria

perlahan-lahan ke dalam anus,

sphincter anal interna serta

mengenai dinding rectal ±10 cm

pada orang dewasa, ±5 cm pada

bayi atau anak dorong hingga

masuk , sambil

memintapasienuntukmenarikna

pasdalammelaluimulut

9.  Minta pasien agar tidak


mengejan dan

pastikanobatsudahmasuk

10. Tarikjariandadan bersihkan area

kanaldengantissue

11.  Anjurkan pasien untuk

berbaring terlentang atau miring

selama ± 5 menit

12. Lepaskansarungtangandanletak

kanpadabengkok

13. Rapikanpakaianpasiendanlingku

ngan

14. Bereskanalat

15. Mencucitangan

16.   Catatnamaobat, dosis, dan

waktu pemberian

obatpadacatatanobat

17. Observasi adanya efek

supositoria ±30 menit setelah

obat diberikan

                                                             

SOP MEMBERIKAN OBAT INTRA VAGINAL

A. Pengertian
cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui vagina.
B. Tujuan: mendapatkan efek terapi obat (mengurangi rasa nyeri, terbakar,
ketidaknyamanan) dan mengobati saluran vagina atau serviks (infeksi,
peradangan).
C. Indikasi: klien dengan vagina yang kotor, radang, infeksi, dan persiapan tindakan
bedah jalan lahir (diberikan pada pasien dengan hymen yang sudah tidak utuh, dan
tidak kontak seksual selama pengobatan).
D. Kontra indikasi: menstruasi, perdarahan, KPD, placenta previa, partus preterm.

NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN 0 1 2

Persiapan Alat :

1. Obat dalam tempatnya

2. Bak instrumen

3. Sarung tangan

4. Kain kasa

5. Kapas sublimat

6. Vaselin / jelly

7. Kertas tisyu

8. Kapas sublimat dalam tempatnya

9. Bengkok

10. Pengalas

11. Lampu sorot/ lampu leher angsa


(gcoseneck)

Tahap Pra Interaksi :


8. Periksa catatan keperawatan dan kaji
catatan medis pasien
9. Kaji kebutuhan pasien
10. Persiapkan alat
11. Cuci tangan

Tahap Orientasi :

1. Mengindentifikasikan klien dengan tepat


(klien, obat, waktu, dosis, cara)

2. Menjelaskan kepada klien tujuan tindakan


yang akan dilakukan

3. Meminta klien untuk berkemih terlebih


dahulu
4. Menjaga privasi: menutup jendela, korden,
dan memasang sampiran atau sketsel apabila
diperlukan

5. Menganjurkan orang yang tidak


berkepentingan untuk keluar ruangan

6. Mengatur posisi klien berbaring, posisi


dorsal recumbent

7. Menutup dengan selimut mandi dan ekpose


hanya pada area perineal saja

Tahap Kerja :
12. Cuci tangan
13. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
14. Gunakan sarung tangan
15. Siapkan obat yang akan digunakan:
buka pembungkus obat
16. Bersihkan sekitar alat kelamin dengan
kapas sublimat
17. Inspeksi kondisi genetalia eksterna dan
saluran vagina
18. Apabila jenis obat suppositoria maka
berikan pelumas pada obat
19. Regangkan labia minora dengan tangan
kiri dan masukkan obat sepanjang dinding
kanal vaginal posterior sampai 7,5-10 cm
20. Setelah obat masuk, bersihkan daerah
sekitar orifisium dan labia dengan tisu
21. Anjurkan untuk tetap dalam posisi
kurang lebih 10 menit agar obat bereaksi
22. Lepaskan sarung tangan
23. Cuci tangan
24. Kaji respon klien
25. Dokumentasi : catat identitas, waktu,
obat, dosis/jumlah, dan cara pemberian
26. Catatan : apabila obat jenis krim, isi
aplikator krim, atau ikuti petunjuk
penggunaan krim yang ada di kemasan,
masukan aplikator, dan lanjutkan sesuai
langkah 8 s.d 11
27.

Anda mungkin juga menyukai