Kelompok 7 Prosedur New
Kelompok 7 Prosedur New
Pentingnya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit.
Sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan kepada anak yang masih kecil,
karna salah satu penyakit pembunuh anak no.1 di Indonesia adalah diare, yang dapat
dicegah dengan mengajarkan anak untuk mencuci tangan. Karena pentingnya kegiatan
sehat mencuci tangan ini, setiap tanggal 15 Oktober dicanangkan sebagai Hari Cuci Tangan
Sedunia.
Berikut beberapa penyakit akibat tidak cuci tangan, yang dapat dicegah dengan
mencuci tangan dengan benar dan bersih, yaitu :
Diare
Cacingan
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1)
A. Pengertian
Mencuci tangan yaitu membersihkan tangan dari segala kotoran dari ujung kaki
sampai ujung siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai kebutuhan. Suatu prosedur
universal precaution sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
B. Tujuan
1. Mencegah terjadinya infeksi yang melalui tangan
2. Menjaga kebersihan perorangan
3. Sebagai acuan pedoman petugas agar dapat melaksanakan cara mencuci tangan
dengan baik dan benar
C. Indikasi
1. Sebelum melakukan prosedur invasive misalnya : menyuntik, pemasangan kateter
2. Sebelum melakukan asuhan keperawatan langsung
3. Sebelum dan sesudah merawat setiap jenis luka
4. Tindakan tertentu, tangan diduga tercemar dengan mikroorganisme khususnya pada
tindakan yang memungkinkan kontak dengan darah, selaput lender, cairan tubuh,
sekresi atau ekskresi
5. Setelah menyrentuh benda yang memungkinkan terkontaminasi dengan
mikroorganisme virulen atau secara epidemiologis merupakan mikroorganisme
penting. Benda ini termasuk urin atau penampung sekresi
6. Setelah melakukan asuhan keperawatan langsung pada pasien yang terinfeksi atau
kemungkinan kolonisasi mikroorganisme yang bermakna secara klinis atau
epidemiologis.
7. Setiap kontak dengan pasien-pasien di unit resiko tinggi
8. Setelah melakukan asuhan langsung maupun tidak langsung pada pasien yang tidak
infeksius
A. Tujuan
1) Membebaskan tangan dari kuman dan mencegah kontaminasi
2) Memindahkan angka maksimum kulit dari kemungkinan adanya organisme patogen
3) Mencegah atau mengurangi peristiwa infeksi
4) Memelihara tekstur dan integritas kulit tangan dengan cepat
I. StandarOperasionalProsedur
NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2
PersiapanAlat :
3. Persiapkan alat
4. Cuci tangan
Tahap Orientasi
3. Memperkenalkan nama
perawat
untuk bertanya
6. Menanyakan persiapan
pasien
TahapKerja :
jam tangan.
2. Perhatikan permukaan
dioperasikan dengan
tangan.
mencuci.
10-15 menit.
dengan mengatupkan.
gosok perlahan.
keringkan memakai
a. Perawat yang bekerja dalam area steril seperti ruang operasi, ruang bersalin
harus melakukan cuci tangan persiapan bedah.
b. Tekniknya memerlukan upaya lebih dari mencuci tangan rutin.
c. Selama penyikatan atau scrub bedah, perawat mencuci area yang lebih luas,
dari ujung jari ke ujung siku.
d. Biasanya lama penyikatan 5-10 menit untuk memastikan bahwa semua
permukaan kulit dibersihkan dengan menyeluruh.
B. Tujuan
1) Mencegah infeksi silang
2) Membebaskan kuman dan mencegah kontaminasi tangan
II. StandarOperasionalProsedur
PersiapanAlat :
1. Periksa catatan
3. Persiapkan alat
4. Cuci tangan
Tahap Orientasi
mengucapkan salam
bertanya
1. Lepaskan perhiasan
2. Kenakan masker wajah, pastikan
ditempatnya.
sebagai berikut :
10 kali gosokkan.
10 kali.
kali gosokkan.
kembali
lengan bawah.
tersebut.
3. Mencucitanganantiseptik
A. Pengertian
B. Tujuan
Bidandantenagakesehatanlainyadapatmelakukansesuaidenganstandarprosedurkerja
yang berlaku
III. StandarOperasionalProsedur
NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2
PersiapanAlat :
1. Sabun Antiseptik
1. Periksa catatan
3. Persiapkan alat
4. Cuci tangan
Tahap Orientasi
mengucapkan salam
3. Memperkenalkan nama
perawat
untuk bertanya
6. Menanyakan persiapan
pasien
TahapKerja :
4pcc)
15 detik.
secara bergantian.
melingkar bergantian
8. Menggosok buku-buku jari
secara bergantian
bergantian
secara bergantian
A. Pengertian
Menggunakan sarung tangan (handscoon) merupakan komponen kunci dalam
meminimalkan penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi.
B. Tujuan
1. Mengurangi resiko petugas terkena infeksi bakterial dari klien
2. Mencegah penularan flora kulit petugas pada klien
3. Mengurangi kontaminasi tangan petugas dengan mikroorganisme yang dapat
berpindah dari klien satu ke klien yang lainnya.
I. StandarOperasionalProsedur
NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2
PersiapanAlat :
1. Handscoonsteril (biladigunakan
tangan
3. Handuk bersih
4. Sabun
tangan
barang kotor)
7. Korentang
8. Tromol
1. Periksa catatan
keperawatan dan kaji
3. Persiapkan alat
4. Cuci tangan
Tahap Orientasi
3. Memperkenalkan nama
perawat
untuk bertanya
6. Menanyakan persiapan
pasien
TahapKerja :
1. Siapkanperalatandanbahan yang
dibutuhkan
tangandangelang
3. Cuci tangan
sesuaiprosedurcucitangan
4. Keringkantanganhinggabetul-
betulkering
memasang handscoon)
Pemasanganhandscoonsteril
GAMBAR
A. Pengertian
Suatu alat yang digunakan untuk melindungi diri agar tidak kontak langsung
dengan benda dan bahan specimen yang dipergunakan.
B. Tujuan
Untuk menghindari kontak langsung dan mencegah penularan infeksi.
I. StandarOperasionalProsedur
NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2
PersiapanAlat :
1. Apron (baju/gaun)
2. Sepatu pelindung.
3. Sarung tangan.
4. Masker.
5. Penutup kepala.
6. Pelindungwajahdanmata.
Tahap Pra Interaksi
1. Periksa catatan
3. Persiapkan alat
4. Cuci tangan
Tahap Orientasi
mengucapkan salam
3. Memperkenalkan nama
perawat
untuk bertanya
6. Menanyakan persiapan
pasien
TahapKerja :
1. Cuci tangan
2. Kenakan baju sebagai
lapisan utama pelindung .
3. Kenakan sepatu boot
karet.
4. Kenakan sepasang sarung
tangan pertama.
5. Kenakan gaun luar.
6. Kenakan celana plastik.
7. Kenakan sepasang sarung
tangan kedua.
8. Kenakan masker.
9. Kenakan penutup kepala.
10. Kenakan pelindung kaca
mata.
Langkah-langkah pelepasan
APD
1. Disinfekta sepasang
sarung tangan.
2. Disinfekta celemek dan
sepatu boot.
3. Lepaskan sarung tangan
bagian luar.
4. Lepaskan celemek.
5. Lepaskan gaun bagian
luar.
6. Disinfektan tangan yang
menggunakan sarung
tangan.
7. Lepaskan pelindung mata.
8. Lepaskan penutup kepala.
9. Lepaskan masker.
10. Lepaskan sepatu boot.
11. Lepaskan sepasang
sarung tangan bagian
dalam.
12. Semua alat pelindung diri
yang sudah digunakan
harus dibuang dalam
tempat sampah yang
tertutup dan dalam
kantong plastik kuning
jika tercemar oleh darah
atau dari kamar isolasi.
13. Semua alat pelindung diri
yang dapat dipakai ulang
seperti googles (kacamata
dan sepatu boot harus
dibersihkan atau
disinfektannlebih dahulu
dan dikeringkan sebelum
disimpan dalam tempat
yang kering dan bersih.
14. Cuci tangan dengan
sabundan air mengalir.
Gambar
A. Pengertian
Pemberian obat melalui mata adalah pemberian obat yang dilakukan dengan
memasukkan cairan tetes mata ke dalam mata.
B. Tujuan
1. Untuk mendilatasi pupil pada pemeriksaan struktur internal mata
2. Untuk mengobati gangguan pada mata
3. Untuk melemahkan otot pada mata saat pengukuran refraksi mata
4. Untuk mencegah ke keringan pada mata
C. Indikasi
1. Meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan yang dapat disebabkan
oleh debu. Sengatan sinar matahari, pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis
berenang
2. Antiseptik dan antiinfeksi
3. Radang atau alergi mata
D. Kontra Indikasi
1. Obat tetes mata yang mengandung nafazolin hidroksida tidak boleh digunakan
pada penderita glaukoma atau penyakit mata lainnya yang hebat, bayi atau anak.
Kecuali dalam pengawasan dan nasehat dokter
I. StandarOperasionalProsedur
NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2
PersiapanAlat :
a. Melakukanverifikasi data
sebelumnyabilaada
b. Mencucitangan
c. Menempatkanalatdidekat
pasien
d. Menjagaprivasiruangan
Tahap Orientasi
a. Memberikansalamsebagai
bentuk hormat dan
pendekatan terapeutik
b. Idenifikasi klien
sesuaikan dengan tanda
pengenal dan panggil
klien dengan namanya
c. Menanyakan keluhan dan
kaji keadaan spesifik
klien
d. Menjelaskan prosedur
dan tujuan tindakan
kepada klien dan keluarga
e. Menanyakan kesiapan
dan persetujuan klien
sebelum melakukan
kegiatan
TahapKerja :
a. Mendekatkan alat ke
dekat pasien
b. Pasien dibaringkan
dengan sikap yang
nyaman atau duduk
dengan kepala di
tengadahkan
c. Membersihkan bagian
mata terlebih dahulu
d. Teteskan obat tetes mata
dengan posisi membujur,
dekatkan dengan mata
jangan sampai menyentuh
e. Perawat membuka
kelopak mata dengan
jari , lalu memohon ijin
agar klien melihat keatas
(jika memungkinkan),
teteskan obat ke kantung
conjungtiva sesuai dosis
f. Jika ada kelebihan obat
bersihkan dengan kapas
g. Rapikan alat dank lien
seperti semula.
Gambar
A. Pengertian
Memberikan obat pada telingan melalui kanal eksternal dalam bentuk cair
B. Tujuan
1. Memberikan efek terapi local (mengurangi peradangan, membunuh organisme
penyebab infeksi pada kanal telinga eksternal)
2. Menghilangkan nyeri
3. Melunakkan serumen agar mudah diambil
C. Indikasi
Pasien dengan masalah atau peradangan dengan bagian telinganya
D. Kontra Indikasi
4. Infeksi telinga yang disebabkan oleh virus / jamur yang bernanah dan tidak
terobati
5. Pecahnya gendang telinga pada anak-anak
I. StandarOperasionalProsedur
NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2
PersiapanAlat :
1. Kapas bulat
2. Handuk
3. Obat yang sudah ditentukan
4. Pipet (K /P)
5. Lidi kapas steril
6. Bengkok
a. Melakukanverifikasi data
sebelumnyabilaada
b. Mencucitangan
c. Menempatkanalatdidekatp
asien
d. Menjagaprivasiruangan
Tahap Orientasi:
b. Memberikansalamsebagai
bentukhormatdanpendeka
tanterapeutik
c. Idenifikasikliensesuaikan
dengantandapengenaldan
panggilkliendengannama
nya
d. Menanyakankeluhandank
ajikeadaanspesifikklien
e. Menjelaskanprosedurda
ntujuantindakankepadak
liendankeluarga
Menanyakankesiapandan
persetujuankliensebelum
melakukankegiatan
TahapKerja :
a. . Cuci tangan
b. Menjelaskan prosedur
yang akan dilakukan
c. Membantu pasien dalam
posisi tidur miring,
telinga yang sakit
mengarah ke atas
d. Meletakkan dansuk
dibawah bahu pasien
e. Membersihkan liang
telinga dengan lidi kapas
f. Mengisi pipet dengan
obat yang sudah
disediakan
g. Menarik daun telinga
dan di angkat ke atas
dengan hati-hati
h. Menetesi obat melalui
sisi atau dinding telingan
untuk mencegah
terhalang oleh
gelembung udara, sesuai
dosis yang ditentukan
i. Membersihkan bekas
cairan obat dengan
kapas bulat
j. Merapikan pasien,
lingkungan, dan alat
k. Cuci tangan
Gambar
SOP PEMBERIAN OBAT SECARA ORAL
A. Definisi
Pemberian obat per oral adalah memberikan obat yang dimasukkan melalui muluB.
B. Tujuan Pemberian
a. Untuk memudahkan dalam pemberian
b. Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat
tersebut dapat segera diatasi
c. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri
d. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan
C. Indikasi
a. Pada pasien yang tidak membutuhkan absorbsi obat secara cepat
b. Pada pasien yang tidak mengalami gangguan pencernaan
D. Kontra Indikasi
a. Pasien dengan gangguan pada sistem pencernaan, seperti kanker oral, gangguan
menelan
I. StandarOperasionalProsedur
NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2
Persiapan Alat :
1. Obat-obat yang
diperlukandalamtempatnya
2. Gelasobat
3. Sendok
4. Gelasukuran (jikadiperlukan)
5. Air minumpadatempat
8. Spuitsteril
9. Kartu atau
bukuberisirencanapengobatan
1. Periksa catatan
3. Persiapkan alat
4. Cuci tangan
Tahap Orientasi:
3. Memperkenalkan nama
perawat
untuk bertanya
6. Menanyakan persiapan
pasien
TahapKerja :
1. Cucitangandanpakai handscoone
(sarung tangan)
diperlukan)
diperlukan tanpa
tehnik aseptik
untukmenjagakebersihanobat).
Tablet ataukapsul
a) Tuangkan tablet ataukapsul
ke dalam mangkuk disposibel
tanpa menyentuh obat.
b) Gunakanalatpemotong
tablet bila diperlukan untuk
membagi obat sesuai dengan
dosis yang diperlukan.
c) Jika klien mengalami
kesulitan menelan, gerus obat
menjadi bubuk dengan
menggunakan martil dan
lumpang penggerus,
kemudian campurkan dengan
menggunakan air. Cek dengan
bagian farmasi sebelum
menggerus obat, karena
beberapa obat tidak boleh
digerus sebab dapat
mempengaruhi daya kerjanya.
Obatdalambentukcair
a) Kocok /putar obat/dibolak
balik agar bercampur dengan
rata sebelum dituangkan,
buang obat yang telah
berubah warna atau menjadi
lebih keruh.
b) Bukapenutupbotoldan
letakkan menghadap keatas.
Untuk menghindari
kontaminasi pada tutup botol
bagian dalam.
c) Pegang botol obat
sehingga sisa labelnya
berada pada telapak tangan,
dan tuangkan obat kearah
menjauhi label. Mencegah
obat menjadi rusak akibat
tumpahan cairan obat,
sehingga label tidak bisa
dibaca dengan tepat.
d) Tuangobatsejumlah yang
diperlukan ke dalam
mangkuk obat berskala.
e) Sebelum menutup botol
usap bagian tutup botol
dengan menggunakan kertas
tissue. Mencegah tutup botol
sulit dibuka kembali akibat
cairan obat yang mengering
pada tutup botol.
f) Bila jumlah obat yang
diberikan hanya sedikit,
kurang dari 5 ml maka
gunakan spuit steril untuk
mengambilnya dari botol.
6. Untuk obat yang sangat asam
misalnya aspirin tawarkan
makanan kecil tanpa lemak,
misal biskuit.
7. Temani klien sampai semua
obat ditelan. Apabila anda ragu
apakah obat telah ditelan minta
klien membuka mulutnya.
8. Setelah selesai pasien
dirapikan dan bantu pasien
kembali ke posisi yang nyaman
9. Alat-
alatdibersihkandandikembalika
nketempatnya
10.Kembalikan kartu, format
obat atau huruf cetak nama obat
ke arsip yang tepat untuk
pemberian obat selanjutnya.
SOP PEMBERIAN OBAT SUPPOSITORIA
A. Pengertian :
Pemberian obat suppositoria adalah cara memberikan obat dengan memasukkan obat
melalui anus atau rektum dalam bentuk suppositoria.
B. Tujuan
2. Untuk memberikan efek local dan sistemik
3. Merangsang BAB
4. Melunakkan veses
C. Indikasi
1. Kontra indikasi pengobatan melalui oral
2. Bahan obat yang di berikan dapat mengiritasi saluran pencernaan
3. Pasien mengalami mual muntah da tidak mampu untuk makan dan minum
5. Pasien puasa atau terpasag alat in situ
6. Pasien dengan tingkat kesadaran rendah
7. Pasien dengan kontipasi
D. Kontra Indikasi
1. Pasien dengan nyeri di rectal/rectum
2. Riwayat operasi anorectal atau anal steosis
3. Pasien yang mengalami masalah jantung
II. StandarOperasionalProsedur
NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN
0 1 2
Persiapan Alat :
1. Obatsupositoriadalamtempatnya
2. Pelumaslarut air
3. Pengalas
4. Sarungtangan
5. Tissue
6. Bengkok
1. Periksa catatan
3. Persiapkan alat
4. Cuci tangan
Tahap Orientasi:
masuk mengucapkan
salam
2. Mengecek identitas
pasien
3. Memperkenalkan nama
perawat
4. Jelaskan prosedur
keluarga
5. Berikan kesempatan
pasien untuk bertanya
6. Menanyakan persiapan
pasien
TahapKerja :
1. Mencucitangandanpakaisarungt
angan
2. Bebaskanpakaianbawahpasien
3. Mengatur posisi pasien miring
kesalahsatusisi, kaki
sebelahatasditekuk
4. Membentangkan
pengalasdibawahbokongpasien
5. Pakaisarungtangan
dan jaritelunjuktangandominan
dengan tangannondominan ,
8. Masukanobat supositoria
masuk , sambil
memintapasienuntukmenarikna
pasdalammelaluimulut
pastikanobatsudahmasuk
kanaldengantissue
selama ± 5 menit
12. Lepaskansarungtangandanletak
kanpadabengkok
13. Rapikanpakaianpasiendanlingku
ngan
14. Bereskanalat
15. Mencucitangan
waktu pemberian
obatpadacatatanobat
obat diberikan
A. Pengertian
cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui vagina.
B. Tujuan: mendapatkan efek terapi obat (mengurangi rasa nyeri, terbakar,
ketidaknyamanan) dan mengobati saluran vagina atau serviks (infeksi,
peradangan).
C. Indikasi: klien dengan vagina yang kotor, radang, infeksi, dan persiapan tindakan
bedah jalan lahir (diberikan pada pasien dengan hymen yang sudah tidak utuh, dan
tidak kontak seksual selama pengobatan).
D. Kontra indikasi: menstruasi, perdarahan, KPD, placenta previa, partus preterm.
NILAI
NO TAHAP PELAKSANAAN 0 1 2
Persiapan Alat :
2. Bak instrumen
3. Sarung tangan
4. Kain kasa
5. Kapas sublimat
6. Vaselin / jelly
7. Kertas tisyu
9. Bengkok
10. Pengalas
Tahap Orientasi :
Tahap Kerja :
12. Cuci tangan
13. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
14. Gunakan sarung tangan
15. Siapkan obat yang akan digunakan:
buka pembungkus obat
16. Bersihkan sekitar alat kelamin dengan
kapas sublimat
17. Inspeksi kondisi genetalia eksterna dan
saluran vagina
18. Apabila jenis obat suppositoria maka
berikan pelumas pada obat
19. Regangkan labia minora dengan tangan
kiri dan masukkan obat sepanjang dinding
kanal vaginal posterior sampai 7,5-10 cm
20. Setelah obat masuk, bersihkan daerah
sekitar orifisium dan labia dengan tisu
21. Anjurkan untuk tetap dalam posisi
kurang lebih 10 menit agar obat bereaksi
22. Lepaskan sarung tangan
23. Cuci tangan
24. Kaji respon klien
25. Dokumentasi : catat identitas, waktu,
obat, dosis/jumlah, dan cara pemberian
26. Catatan : apabila obat jenis krim, isi
aplikator krim, atau ikuti petunjuk
penggunaan krim yang ada di kemasan,
masukan aplikator, dan lanjutkan sesuai
langkah 8 s.d 11
27.