PENGANTAR MANAJEMEN
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Nim : 2019SA043
Progdi : S1 Akuntansi
2020
DAFTAR ISI
BAB II PERENCANAAN................................................................................................ 7
ii
4.6 Pengertian Pengarahan........................................................................... 14
4.7 Cara-cara Pengarahan............................................................................. 15
4.8 Fungsi Pengarahan.................................................................................. 15
BAB V MOTIVASI........................................................................................................ 16
iii
BAB X ETIKA............................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 31
iv
v
Peta Konsep Manajemen
MANAJEMEN
ORGANISASI
MANUSIA PROSES
STRUKTUR
ORGANISASI
1
BAB I
MENGENAL MANAJEMEN
Mempelajari sejarah manajemen sangat penting bagi kita untuk dapat untuk
memperoleh gambaran tentang bagaimana manajemen itu telah berlangsung pada masa lalu,
bagaimana manajemen iku berkembang.Manajemen kemudian berkembang sesuai dengan
perkembangan keahlian serta pengetahuan dan ketrampil-an yang diperoleh oleh manusia
tersebut. Pengetahuan serta teknologi (IPTEK) tersebut tumbuh dan berkembang .
Dengan mengetahui arah perkembangan tersebut maka kita juga akan mempersiapkan
diri kita untuk membekali diri kita masing-masing dengan ketrampilan manajerial yang
diperlukan masa mendatang.
1. Division of work
2. Discipline
3. Centralization
4. Order
5. Equity
6. Initiative
7. Asas kesatuan
2
Dalam perkembangan teori ilmu manajemen terdapat tiga aliran pemikiran
manajemen yaitu :
1. Aliran klasik
2. Aliran hubungan Manusiawi sering disebut aliran Neo klasik.
3. Aliran manajemen Modern.
a) Manajemen Klasik
Pada sejarah yang disebut manajemen ilmiah telah muncul revolusi industri pada abad
19 yang menyebabkan meningkatnya akan kebutuhan suatu pendekatan manajemen yang
sistematik.
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya suatu manajemen ilmiah yaitu
Robert Owen (1771-1858) dan Carles Babbage (1792-1871).
Rober owen pada permulaan tahun 1800, ada seorang manajer beberapa pabrik
pemintalan kapas di New Lanrak scolandia, menekankan bahwa pentingnya unsur manusia
dalam produksi.
3
11. Instruksi-instruksi prakitis yang standart
12. Balas jasa efisiensi, rencana insentif
Tokoh teori organisasi klasik yang terkenal antara lain yaitu Henry Fayol, James D.
Mooney,Mary Parker Follett dan Chaster I. Bernard.
Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan “bahwa teknik dan teori
administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam
bukunya yang berjudul Administration Industrielle et General atau Gneral and Industrial
Management yang ditulis pada tahun 1908oleh Constance Storrs”. Fayol membagi
manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah,
pengkoordinasian dan pengawasan, fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme.
Follett menjembatani bahwa antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana
pemikiran Follett pada teori klasik dengan memperkenalkan unsur-unsur hubungan
manusiawi. Dia menerapkan teori psikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintahan.
Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat pola konstruktif dengan menggunakan
proses integrasi.
Ia memandang sebuah organisasi sebagai sistem kegiatan yang dapat diarahkan pada
tujuan. Fungsi-fungsi utama manajemen menurutnya, adalah perumusan tujuan dan
pengadaan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Ia menekankan peralatan
komunikasi prnting untuk mencapai tujuan kelompok. Ia mengemukakan juga teori
penerimaan pada suatu wewenang
4
Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi organisasi melihat pada
hakikatnya adalah sumber daya manusia(SDM). Aliran klasik ini mempunyai pandangan
kurang lengkap karena terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna
dengan keharmonisan di tempat kerja. Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu dapat
dan dengan mudah diramalkan perilakunya karena tidak rasional.
Oleh sebab itu, Para manajer perlu dibantu dalam menghadapi rnanusia, melalui ilmu
sosiologi dan psikologi. Ada tiga orang pelopor aliran perilaku yaitu:
William Ouchi, dalam bukunya “Theory Z -How America Business Can Meet The
Japanese Challen ge (1981)”, memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk
menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang. Teori beliau didasarkan
pada perbandingan manajemen dalam sebuah organisasi. Jepang disebut tipe perusahaan
Jepang dengan manajemen dalam perusahaan Amerika -disebut tipe perusahaan Amerika.
5
Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif yang merupakan gabungan dari
Operation Research dan Management Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjana
matematika, pisik, dan sarjana eksakta lainnya dalam upaya memecahkan masalah-masalah
yang lebih kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II
dikenal dengan sebutan “OR Tema” dan setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri.
Masalah-masalah ruwet yang memerlukan “OR Tim” ini antara lain di bidang transportasi
dan komunikasi.
6
BAB II
PERENCANAAN
Perencanaan yaiku Fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari
kumpulan kegiatan dan tujuan, serta progam yang akan dilakukan. Perencanaan merupakan
proses terpenting semua fungsi manajemen. Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya
merumuskan apa yang sesungguhnya yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan serta
bagaimana mewujudkan sesuatu yang ingin dicapai tersebut.
Sebuah perencanaan itu penting bagi perusahaan ,berikut beberapa alasan harus adanya
sebuah perencanaan ,sebagai berikut :
7
6. Perencanaan juga dapat membantu mengurangi resiko dan ketidakpastian
dalam mencapai sebuah tujuan.
Robbins dan Coulter menjelaskan bahwa paling tidak ada 4 fungsi dari perencanaan ,diantara
nya sebagai berikut :
8
BAB III
PENGORGANISASIAN
Manusia , artinya jika ada manusia untuk melakukan kerja sama, ada
pemimpin da nada juga yang dipimpin.
Tempat kedudukan , artinya jika sudah ada nya suatu tempat ,maka dapat pula
beroperasi organisasi tersebut.
Tujuan , artinya dalam suatu organisasi harus ada namanya tujuan yang ingin
dicapai.
Pekerjaan , artinya baru adanya pekerjaan yang dikerjakan sebelum
membentuk sebuah organisasi.
9
3.3 Macam – Macam Pengertian Organisasi
10
Organisasi adalah tempat manajemen yang saling memengaruhi. Dalam rangka
membentuk organisasi perlu mengetahui dan memperhatikan asas-asas yang terdapat dalam
organisasi, antara lain :
Berdasarkan pendapat seorang ahli bernama Bernard dan dari penemuan eksperimen
Hawthorne, organisasi dapat dibedakan menjadi 2 ,yaitu :
1. Organisasi Formal
Suatu organisasi yang apabila aktivitas orang-orang lebih dikoordinasi secara
sadar menuju tujuan tertentu.
Ciri- ciri organisasi formal :
a. Dapat berkoordinasi satu sama yang lain.
b. Bersedia untuk bertindak
c. Bersama-sama memiliki tujuan yang sama.
2. Organisasi Non-Formal
Organisasi setiap gabungan aktivitas pribadi tanpa tujuan untuk bergabung secara
sadar, walaupun dapat memberikan hasil bagi para aktivis tersebut.
11
BAB IV
4.1 Pengertian
Ada beberapa kegiatan pokok dalam penarikan tenaga kerja , diantara lain :
1. Menentukan kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek & jangka panjang.
2. Memperoleh informasi di pasar tenaga kerja.
3. Menentukan metode penarikan tenaga kerja secara tepat.
4. Menentukan calon tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan.
Penarikan tenaga kerja secara umum bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kerja sesuai persyaratan perusahaan. Sedangkan , penarikan secara khusus bertujuan
12
menyesuiakan strategi dan progam perusahaan dalam rangka meningkatkan SDM perusahaan
dalam upaya mendukung progam pemerintah.
Seleksi sumber daya manusia adalah upaya untuk memperoleh tenaga kerja yang memiliki
klasifikasi yang dibutuhkan sebuah perusahaan.
Hal yang biasa nya dilakukan perusahaan terkait dengan proses seleksi, antara lain :
a. Seleksi administrasi.
b. Seleksi kualifikasi.
c. Seleksi sikap dan perilaku.
Untuk menghadapi tuntunan di era zaman sekarang dan terutama menjawab tantangan
mengembangkan kapasitas produktif pengembangan SDM yang baik, memiliki kemampuan
kompetitif yang lebih berdaya guna sehingga mampu bersaing di era global zaman sekarang.
b. keterampilan ( skills )
c. kemampuan ( ability )
Kesempatan demikian tak terbatas pada upaya perbaikan reformasi karyawan pada
pekerjaannya sekarang yang senantiasa berkembang sesuai dengan tuntunan organisasi dan
masyarakat, pengembangan tersebut dirasa sangat penting manfaatnya karena tuntutan
13
jabatan pekerjaan dampak gelombang reformasi yang melahirkan civil society terhadap
kualitas maupun kuantitas yang semakin kuat pelayanan yang menjadi haknya.
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seorang karyawan/ pekerja dengan suatu
perusahaan.
4.6 Pengarahan
Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat kompleks oleh karena itu pengarahan yang
dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu :
14
Prinsip tersebut amat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tanggungjawab
para bawahan.
a. Orientasis
Cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan
dapat dilakukan dengan baik.
b. Perintah
Cara pengarahan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya untuk
melakukan / mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
c. Delegasi wewenang
Pendelegasian wewenang bersifat umum yang artinya pimpinan melimpahkan
sebagian dari wewenang yang dimiliki kepada bawahan.
a. Memprakarsai aksi
b. Sebagai alat motivasi
c. Mengintegrasikan upaya
d. Menyediakan stabilitas
e. Penggunaan sumber daya dengan efisien
f. Koping perubahan
15
BAB V
MOTIVASI
Motivasi berasal dari kata movere , yang artinnya dorongan / menggerakkan. Motivasi
dalam manajemen hanya ditunjukkan pada sumber daya manusia pada umumnya dan
bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan cara mendorong gairah kerja bawahan agar
mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan & ketrampilan guna
mewujudkan tujuan perusahaan.
Tujuan motivasi, menurut Malayu S.P. Hasibuan ( 2005:146 ) adalah sebagi berikut :
16
Gambar bagan yang untuk memahami secara singkat isi motivasi (2.1).
MOTIVASI
17
BAB VI
FUNGSI PENGENDALIAN
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel mengemukakan asas – asas pengendalian, yaitu :
18
6.4 Sifat dan waktu pengendalian
19
BAB VII
KEPEMIMPINAN ( LEADERSHIP )
Menurut Mary Parker Follet, ada 3 faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan,
diantaranya sebagai berikut :
a. Pemimpin
b. Pengikut / bawahan
c. Situasi
Ketiganya saling berinteraksi satu sama lain, bahwa para pemimpin seharusnya
berorientasi pada kelompok dan bukan berorientasi pada kekuasaan.
Menurut Stoner, terdapat dua gaya kepemimpinan yang biasa digunakan oleh seorang
pemimpin dalam mengarahkan & memengaruhi bawahannya, yaitu :
20
Gaya kepemimpinan ini berusaha memotivasi dengan mendorong pekerjaannya
untuk bekerja dengan baik. Dengan demikian, hubungan antara pekerja dan
atasannya dapat terjaga dengan baik, dan saling mempercayai.
a. Proses intraindividual
Teori kepemimpinan yang berfokus pada proses di dalam individu tunggal adalah
sangat jarang, karena sebagian definisi kepemimpinan melibatkan proses
pengaruh antarindividu.
b. Proses Dyadic
Proses hubungan seorang pemimpin dan individu lain yang merupakan seorang
pengikut.
c. Proses kelompok
Proses ini yang sifat peran kepemimpinan dalam tugas kelompok dan teori
efektivitas kelompok.
d. Proses organisasi
Kepemimpinan sebagai proses dalam sistem terbuka yang lebih besar dimana
kelompok tersebut jadi subsistemnya.
21
BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengambilan keputusan adalah
proses bagaimana menetapkan keputusan terbaik, logis, rasional, berdasarkan fakta informasi
untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan resiko kecil, efektif, dan efisien
dilaksanakan di masa yang akan datang.
Keputusan diambil dari proses ,pengambilan keputusan dibagi menjadi 2 macam yaitu :
A. Model klasik
22
Pengambilan keputusan model klasik didasarkan pada asumsi ekonomi
rasional dan keyakinan manajer tentang seperti apakah seharusnya pengambilan
keputusan yang ideal itu.
Model klasik dalam mengambil sebuah keputusan dianggap sebagai model
yang normatif, yang berarti bahwa model ini menentukan bagaimana seorang
pengambil keputusan yang seharusnya mengambil keputusan.
B. Model Administratif
Model pengambilan keputusan tersebut menggambarkan bagaimana manajer
benar-benar melakukan pengambilan keputusan dalam situasi yang kompleks
bukannya mendikte bagaimana manajer seharusnya mengambil keputusan
berdasarkan teori ideal.
Model adminnistratif dalam pengambilan keputusan pada karya Herbert
A.Simon, dua konsep tersebut yang dapat berperan membentuk model
administratif yaitu rasionalitas yang terbatas dan pemuasan.
C. Model Politik
Model pengambilan keputusan ketiga ini sangatlah penting bagi membuat
keputusan yang tidak terprogam ketika situasi tidak jelas, dan adanya konflik antar
manajer tentang tujuan yang akan dicapai / tindakan apa yang akan dilakukan.
Berikut langkah – langkah yang harus diketahui dalam mengambil sebuah keputusan,
diantara sebagai berikut :
23
Dimana kemampuan manajerial, administrative, dan persuasive digunakan untuk
menjamin bahwa alternatif terpilih akan dijalankan.
6. Evaluasi dan umpan balik.
1. Gaya direktif
Gaya yang digunakan orang lebih memilih solusi sederhana, jelas dalam
mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
2. Gaya analisis
Gaya yang sering mempertimbangkan solusi yang kompleks berdasarkan data,
mereka mencari keputusan terbaik yang mungkin berdasarkan informasi yang
tersedia.
3. Gaya konseptual
Gaya yang cenderung senang memperhatikan jumlah besar informasi, cara ini
selalu mempertimbangkan alternatif yang banyak, dan senang menyelesaikan
masalah dengan kreatif.
4. Gaya perilaku
Gaya ini memiliki perhatian mendalam terhadap orang lain sebagai individu.
24
BAB IX
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Hal ini diperlukan mencapai, mempertahankan tingkat mutu yang diinginkan sebuah
organisasi. Kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan kepuasan dan dapat memenuhi
kebutuhan para pelanggan dan pasar.
Menurut Gasperz ( 2002 :10 ), sistem manajemen mutu memiliki dua tujuan, yaitu :
Sebuah langkah harus diperhatikan dengan benar dan konsisten , berikut langkah – langkah
nya , yaitu :
1. Memutuskan untuk mengadopsi suatu standar sistem manajemen mutu yang akan
diterapkan.
25
2. Menetapkan suatu komitmen pada tingkat pemimpin senior dari organisasi, lalu
diikuti perilaku manajemen yang konsisten dengan menerapkan prosedur kerja.
3. Menetapkan suatu kelompok kerja atau komite pengarah.
4. Menugaskan wakil manajemen.
5. Menetapkan tujuan – tujuan mutu implementasi sistem dalam organisasi.
6. Meninjau ulang sistem manajemen mutu yang sekarang.
7. Mendefinisikan struktur organisasi dan tanggungjawab dan meninjau ulang
struktur manajemen yang ada.
8. Menciptakan kesadaran mutu pada semua tingkat organisasi.
9. Mengembangkan peninjauan ulang dari sistem manajemen mutu dalam manual /
buku panduan mutu.
10. Menyepakati bahwa aktivitas dan fungsi dikendalikan oleh prosedur.
11. Mendokumentasikan aktivitas secara terperinci dalam prosedur operasional atau
prosedur terperinci.
12. Memperkenalkan dokumentasi.
13. Menetapkan partisipasi karyawan dan pelatihan dalam sistem.
14. Meninjau ulang dan melakukan audit sistem manajemen mutu.
Penerapan suatu proses dalam organisasi selalu memiliki manfaat , berikut manfaat
dari penerapan sistem manajemen mutu, yaitu :
26
BAB X
ETIKA
Pengertian etika (Etimologi), berasal dari Yunani “Ethos” yang berarti kesusilaan.
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan perilaku / kebiasaan manusia dalam sebuah
pergaulan antara sesama dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Etika
sangat mempengaruhi kehidupan manusia dalam berinteraksi kepada orang lain oleh karena
itu, etika dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
a. Etika Deskriptif yaitu Etika yang menelan secara kritis dan rasional tentang sikap
dan perilaku manusia, dengan berbicara secara fakta apa adanya mengenai nilai
dan perilaku manusia sebagai suatu yang fakta terkait dengan situasi dam realitas
yang membudaya.
b. Etika Normatif yaitu Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang
ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia / apa yang seharusnya dijalankan dan
tindakan apa yang dijalankan manusia untuk hidup.
Berkaitan antara reputasi dengan hubungan, etika, dan pemasaran maka perlunya
adanya sebuah tindakan eksplorasi dimensi tanggungjawab sosial dan etika pemasaran. Selain
itu menjadikan penelitian yang berkaitan dengan etika dan tanggungjawab sebagai referensi
terhadap kinerja pemasaran, mereka mendiskusikan peran tersebut dalam berbagai tahap
perencanaan pemasaran strategis , yaitu :
27
1. Dimensi TanggungJawab Sosial
Philantrophic
Philantrophic Ethical
Ethical
Responbillities
Responbillities Responbillities
Responbillities
Legal Economic
Responbillities
Responbillities Responbillities
Responbillities
Tanggung jawab sosial merupakan suatu konsep yang berhubungan dengan kewajiban
organisasi untuk memanfaatkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif. Empat
dimensi terdiri dari ekonomi, hukum, etika, dan filantropis. Pada gambar diatas berikut, etika
pemasaran mengacu pada prinsip – prinsip dan standar yang mendefiniskan perilaku
pemasaran dapat diterima oleh masyarakat, pemerintah, pesaing, dan perusahaan itu sendiri.
Etika pemasaran meliputi keputusan tentang apa yang benar atau salah , kegiatan
pemasaran dalam lingkungan bisnis global yang bermanfaat untuk :
Etika pemasaran meliputi prinsip dan standar yang memandu perilaku individu dan
kelompok untuk membuat keputusan pemasaran. Hal yang paling dasar standar tersebut telah
dikodifikasi sebagai hukum dan peraturan agar sesuai dengan ekspetasi masyarakat terhadap
perilaku bisnis.
28
Ketika perusahaan menyimpang dari standar yang berlaku di industry dan masyarakat,
hasilnya adalah ketidakpuasan dari pelanggan, kurangnya kepercayaan, dan tindakan hukum.
Hal tersebut dapat mempengaruhi reputasi nama perusahaan. Nilai reputasi positif sulit
dihitung, tetapi sangat penting. Reputasi perusahaan menjadi salah satu asset terbesar yang
tidak berwujud.
Kode etik dapat diartikan sebagai tata cara, aturan, pedoman etis dalam melakukan
kegiatan atau pekerjaan. Kode etik harus mencerminkan direksi dan keinginan manajemen
senior agar nilai didalam dipatuhi / kebijakan yang mendukung iklim etika. Kode etik
tersebut bisa mengatasi berbagai situasi dari operasi internal untuk praktik pengungkapan
keuangan dan presentasi penjualan.
Suatu pemasaran harus mempunyai kode etik dan nilai budaya yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Pada pelaksanaanya manajer harus menerapkan standar kebijakan yang ada. Hal
29
ini merupakan tindakan yang tidak beretika dan keluar dari nilai dank ode etik dalam
memasarkan saham perusahaan. Etika pemimpin pemasaran yang baik, sebagai berikut :
Kegiatan tersebut bisa membuat pegawai / karyawan dalam perusahaan tersebut melakukan
perbuatan etis.
Beberapa perusahaan mengintegrasikan etika dan tanggung jawab sosial dengan perencanaan
strategi perusahaan. Biasanya dilakukan melalui progam penyesuaian etika atau integritas.
Dalam perencanaan pemasaran, hal mencangkup unsur yang berbeda dari tanggung jawab
dan etika ditentukan oleh manajer pemasaran tingkat atas. Hubungan kedua ini didasarkan
pada pemahaman, sebagai berikut :
Hubungan antara etika dan perencanaan strategi ini diwujudkan dengan etika dan
kebiasaan tanggung jawab sosial melalu tindakan nyata.
30
DAFTAR PUSTAKA
Fathoni, Abdurrahman. 2009. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Rineka Cipta.
https:// addmanajemen.blogspot.com/2016/06/pengantar-manajemen-pengambilan.html
( Diakses pada 13 Maret 2020, 15.35 WIB ).
htpps:// kalisat-berbagi.blogspot.com/2017/04/pengantar-manajemen-prespektif-etika.html (
Diakses pada Jum’at 20 Maret 2020, 08.15 WIB ).
Karyoto. 2016. Dasar-Dasar Manajemen Teori, Definisi, dan Konsep. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Miftah, Thoha. 2007. Perilaku organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
Rajawali Grafindo.
Ribolic, Bimby Alpuarizky, dkk. 2015. Etika Pemasaran dan Tanggung Jawab Sosial
dalam Perencanaan Strategi. Universitas Brawijaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jurusan Manajemen.
Winarno, Wing Wahyu. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: STMIK YKPN.
31
TENTANG PENULIS
Perkenalkan nama saya Dimas Eko Prasetyo, Merupakan putra kelahiran Sukoharjo, 2
Agustus 2000. Beliau menempuh pendidikan SD Negeri 1 pabelan, SMP Negeri 2 Kartasura,
SMK Batik 2 Surakarta, dan sampai sekarang masih menempuh kuliah di ITB –AAS
Surakarta. “Hidup sederhana adalah kunci kebahagiaan”. Begitulah moto hidup keluarga
beliau.
Menginjak kelas 7 SMP beliau aktif dalam ektrakulikuler khususnya dibagian islam yaitu
hadroh. Sampai sekarang beliau masih menekuni organisasi
tersebut sampai ikut andil mendirikan organisasi hadroh di
kampung beliau yang grup hadroh tersebut. Ia pun
menekuni kuliah sambil bekerja disuatu tempat yaitu di
Assalam Hypermarket. Ia bekerja untuk kuliah agar tidak
merepotkan orang tua,.
Terakhir prinsip yang saya pegang adalah ”sebaik – baik ilmu yang bermanfaat dapat
bermanfaat untuk orang lain”.
sekiranya penulisan dari saya apabila ada kurangnya mohon dimaklumi dan dimaafkan
karena masih dalam tahap pembelajaran.
32