NIM : 020191421298 Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam Kelas : Manajemen Produksi Siaran I-B
1. Pendahuluan
Bersalaman setelah salat merupakan ekspresi pemahaman masyarakat
bahwa dengan bersalaman, Allah swt. akan menghapus dosa orang yang bersalaman tersebut sebelum berpisah. Selain itu, guna bersalaman adalah sebagai wujud mempererat tali silaturahmi. Sebab itu, bersalaman sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw. Yang akrab di keseharian umat muslim terutama di Indonesia yakni praktik bersalaman setelah salat berjamaah. Atas dasar fenomena tersebut, maka akan dipaparkan hasil analisis kebiasaan bersalaman setelah salat dengan membedakan aspek normatif dan historisnya.
2. Pembahasan
Bersalaman seusai melaksanakan salat biasanya dilakukan secara reflek
setelah terlaksananya salat berjamaah. Hal ini didorong dari kebiasaan santri serta umat muslim sejak zaman dahulu yang telah membudaya selama beratus-ratus tahun lamanya. Meski demikian, ada beberapa kalangan yang tidak menganjurkan bersalaman setelah melakukan rukun salat yang ketiga belas tersebut, dikarenakan tidak adanya hadis Nabi yang secara khusus menjelaskannya.
3. Kesimpulan
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa fenomena bersalaman
selepas salat berjamaah tergolong dalam aspek historis, sebab cocok menurut pengertian islam historis sendiri yakni berdasarkan peristiwa di masa lampau yang membudaya. Pun fenomena bersalaman selepas salat sejatinya bertentangan dengan aspek islam normatif, sebab tidak ada ayat alquran maupun hadis yang menganjurkan atau bahkan memerintah untuk melakukannya.