DI SUSUN :
KELOMPOK 8
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani
dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas mikrobiologi dengan judul “Mikroorganisme yang mengganggu kesehatan”
Disamping itu, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan
maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya kami di waktu
mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
juga bermanfaat untuk mikroba tertentu. Mikroba yang merugikan disebut juga
normal, atau mikrobiota. Selain itu, disebutkan bahwa flora normal adalah
nnormal dan sehat. Kebanyakan flora dan normal yang terdapat pada tubuh
manusia adalah dari jenis bakteri. Namun beberapa viru, jamur, dan protozoa
inang dapat menyerang jaringan tubuh dan merusak fungsi normal tubuh.flora
Mikroorganisme tidak saja terdapat dan hidup di lingkungan, akan tetapi juga di
tubuh manusia. Tubuh manusia tidaklah steril atau bebas dari mikroorganisme, begitu
a. Nutrisi
b. Kebersihan seseorang
c. Lingkungan
tubuh tertentu dan pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya akan selalu tetap,
baik jenis ataupun jumlahnya, jika ada perubahan akan kembali seperti semula.
Flora normal/tetap yang terdapat pada tubuh merupakan organisme komensal. Flora
normal yang lainnya bersifat mutualisme. Flora normal ini akan mendapatkan makanan
dari sekresi dan produk-produk buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin
atau zat hasil sintesis dari flora normal. Mikroorganisme ini umumnya dapat lebih
potensial patogen yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu
beberapa jam, hari, atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba
(tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak menimbulkan penyakit
dan tidak menetap. Flora sementara biasanya sedikit asalkan flora tetap masih utuh, jika
flora tetap berubah, maka flora normal akan melakukan kolonisasi, berbiak dan
menimbulkan penyakit.
langsung dengan lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut, usus, saluran urogenital,
1. Kulit
(lapisan luar epidermis), membentuk koloni pada permukaan sel-sel mati. Kebanyakan
bakteri ini adalah spesies Staphylococcus dan sianobakteri aerobik atau difteroid. Jauh di
dapat menimbulkan penyakit saat mencapai tempat -tempat tertentu seperti katup jantung
buatan dan sendi prostetik (sendi buatan). Bakteri ini lebih sering ditemui pada kulit
pada stratum (lapisan) korneum. Bakteri anaerob dan aerob sering bersama-sama
menyebabkan infeksi sinergistik, selulitis dari kulit dan jaringan lunak. Bakteri-bakteri
(suatu batang gram negatif). Pemusnahan flora normal faring dengan penisilin dosis
tinggi dapat menyebabkan over growth bakteria negatif Gram seperti Escherichia coli,
3. Mulut
Kelembapan yang paling tinggi, adanya makanan terlarut secara konstan dan
juga partikel kecil makanan membuat mulut merupakan lingkungan ideal bagi
pertumbuhan bakteri. Mikrobiota mulut atau rongga mulut sangat beragam dan,
Pada waktu lahir rongga mulut pada hakikatnya merupakan suatu inkubator
yang steril, hangat, dan lembab yang mengandung sebagai substansi nutrisi. Air liur
terdiri dari air, asam amino, protein, lipid, rongga mulut menjadi mantap.
4. Orofaring (oropharinx)
5. Perut
Isi perut yang sehat dan steril karena adanya asam hidroklorat di dalam sekresi
menurun kembali dengan disekresikannya getah lambung dan pH zat alir perut pun
menurun.
6. Usus Kecil
Usus kecil bagian atas (usus dua belas jari) mengandung beberapa bakteri. Di
antara yang ada, sebagian besar adalah kokus dan basilus gram positif. Didalam
jejunum atau usus halus kos ong (bagian kedua usus kecil, di antara usus dua belas jari
dan ileum atau usus halus gelung) kadang kala dijumpai spesies-spesies
dijumpai pada bagian usus kecil ini. Pada bagian usus kecil yang jatuh (ileum),
mikrobiota mulai menyerupai yang dijumpai pada usus besar. Bakteri anaerobik dan
7. Usus Besar
Di dalam tubuh manusia, kolon atau usus besar, mengandung populasi mikroba
tinja adalah kurang lebih 1012 organisme per gram. Basilus gram negatif anaerobik
oralis) dan Fusobacterium. Basilus gram positif diwakili oleh spesies Clostridium
serta spesies - spesies Lactobacillus. Flora saluran pencernaan berperan dalam sintesis
vitamin K, konversi pigmen empedu dan asam empedu, absorpsi zat makanan serta
Pada orang sehat, ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), dan
kandung kemih bebas dari mikroorganisme, namun bakteri pada umumnya dijumpai
pada uretra (saluran dari kandung kemih ke luar) bagian bawah baik pada pria maupun
wanita. Tetapi jumlahnya berkurang di dekat kandung kemih, agaknya disebabkan efek
anti bakterial yang dilancarkan oleh selaput lendir uretra dan seringnya epitelium
terbilas oleh air seni. Ciri populasi ini berubah menurut variasi daur haid. Penghuni
utama vagina dewasa adalah laktobasilus yang toleran terhadap asam. Bakteri ini
mengubah glikogen yang dihasilkan epitelium vagina, dan didalam proses tesebut
kegiatan indung telur. Hal ini tidak dijumpai sebelum masa akil balig ataupun setelah
vagina terpelihara pada sekitar 4,4 sampai 4,6. Mikrooganisme yang mampu
berkembang baik pada pH rendah ini dijumpai di dalam vagina dan mencakup
urinari dan genital secara anatomis terletak berdekatan, suatu penyakit yang
menginfeksi satu sistem akan mempengaruhi sistem yang lain khususnya pada laki-
laki. Saluran urin bagian atas dan kantong urine steril dalam keadaan normal. Saluran
ditemukan pada urin merupakan kontaminasi dari flora normal yang terdapat
pada kulit. Keberadaan bakteri dalam urine belum dapat disimpulkan sebagai penyakit
saluran urine kecuali jumlah mikroorganisme di dalam urine melebihi 105 sel/ml.
ada. Flora konjungtiva dalam keadaan normal dikendalikan oleh aliran air mata, yang
mengandung lisozim. Flora liang telinga luar biasanya merupakan gambaran flora kulit.
Pada keadaan normal darah dan jaringan adalah steril. Kadang-kadang karena
manipulasi sederhana seperti mengunyah, menyikat gigi, ekstraksi gigi, flora komensal
dari mulut dapat masuk ke jaringan atau darah. Dalam keadaan normal
mikroorganisme tersebut segera dimusnahkan oleh sistem kekebalan tubuh. Hal seperti
itu dapat terjadi pula dengan flora faring, saluran cerna dan saluran kemih. Pada
keadaan abnormal seperti adanya katup jantung abnormal, atau protesa lain, bakteremia
di atas dapat mengarah pada pembentukan koloni dan infeksi. Jalan Masuk
ataupun rute parental. Banyak bakteri dan virus memiliki akses memasuki tubuh inang
konjungtiva, serta membran penting yang menutupi bola mata dan kelopak mata.
minuman dan melalui jari tangan yang terkontaminasi mikroorganisme patogen. Mayoritas
mikroorganisme tersebut akan dihancurkan oleh asam klorida (HCL) dan enzim-enzim di
lambung, atau oleh empedu dan enzim di usus halus. Mikatroorganisme yang bertahan
dapat menimbulkan penyakit. Misalnya demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, dan
kolera. Patogen ini selanjutnya dikeluarkan melalui feses dan dapat ditransmisikan ke inang
Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk partikel debu. Penyakit
yang muncul umumnya adalah pneumonia, campak, tuberkulosis, dan cacar air.
1. Oral (pencernaan)
2. Pernapasan
3. Melalui kulit
melekat pada kulit, daging, tulang, atau darah hewan ternak yang sakit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kenyataan ini yang menjadikan perlunya koleksi kultur mikroorganisme. Koleksi
kultur masyarakat penyimpanan mikroorganisme secara baik dan benar agar dapat
bertahan dalam jangka waktu yang lama dengan resiko terjadinya perubahan sifat dan
potensi yang seminimal mungkin. Menyimpan dan memelihara kultur
mikroorganisme dalam jangka panjang serta dapat melakukan pertukaran koleksi
dengan berbagai lembaga atau laboratorium koleksi baik di dalam maupun di luar
negeri. Disamping itu mikroorganisme ini dapat dapat dijadikan suatu kegiatan untuk
dapat menyelamatkan mikroorganisme local yang sudah barang tentu merupakan
upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.
3.2 Saran
Saran kami, dimana harus mengetahui keanekaragaman mikroorganisme. Baik
Pengertian, Manfaat, Masalah, Ciri-Ciri, Faktor-Faktor, Upaya-Upaya Penyelamatan
Mikroorganisme, maupun Flora Normal yang ada pada tubuh Manusia juga kita harus
ketahui.
DAFTAR PUSTAKA
Irianto,Koes. 2007. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 2.
Bandung:CV.Yrama Widya.
Kedaibio.2009.(online)http://kedaibio.blogspot.com/2009/11/peranan-virus.html.
(diakses hari Rabu tanggal 13 November 2019)
Iqbalali.2008.(Online).http://iqbalali.com/2008/02/18/peran-mikroorganisme-dlm-
kehidupan/).( diakses hari Rabu tanggal 13 November 2019)
Krisno,Agus.2011.(Online).
(http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/10/patogenisitas-
mikroorganisme/). (diakses hari Rabu tanggal 13 November 2019)