Anda di halaman 1dari 2

1. Ratna S. Alifen, Ruben S.

Setiawan, Andi Sunarto (1999)


ANALISA “WHAT IF” SEBAGAI METODE ANTISIPASI
KETERLAMBATAN DURASI PROYEK
DIMENSI TEKNIK SIPIL VOL. 1, NO. 2, SEPTEMBER 1999 : 103 - 113
Setiap aktivitas baik kritis maupun non kritis pada jaringan kerja
CPM memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari sisi kontraktor
maupun dari sisi pemilik, hal ini sangat tergantung pada perencanaan
jaringan kerja yang dipengaruhi oleh beberapa parameter, antara lain durasi
aktivitas, total jam-orang, jumlah pekerja, dan nilai float. Peranan dari
masing-masing parameter dapat dinyatakan melalui Analisa “what if” dalam
bentuk grafik yang lebih komunikatip yang akan bermanfaat bagi pemilik
maupun kontraktor.

2. Iik Radevi B.P (2013)


PERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE
WHAT IF PADA PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS JALAN
BATAS KOTA RUTENG –KM 210- BATAS KAB. MANGGARAI
NUSA TENGGARA TIMUR
Iik Radevi B.P1 Saifoe El Unas2, Kartika Puspa Negara2
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
MALANG
Pengaruh keterlambatan proyek terhadap total durasi ialah
bertambahnya durasi pekerjaan. Pada perencanaan awal seharusnya proyek
selesai pada tanggal 11 November 2013, Namun dikarenakan keterlambatan
yang terjadi menjadi 27 november 2013. Keterlambatan yang terjadi sekitar
15 hari kerja dari jadwal yang telah di rencanakan. Hal tersebut dikarenakan
keterlambatan yang terjadi terdapat pada jalur kritis.
Alternatif yang dapat diambil untuk percepatan ini ialah
menggunakan metode What If untuk mempercepat durasi pekerjaan pada
lintasan kritis dengan cara menghitung durasi pekerjaan dengan meninjau
kapasitas produksi alat berat untuk setiap volume pekerjaan. Dampak yang
terjadi pada proyek ini setelah penerapan What If adalah pekerjaanpekerjaan
yang terlambat dapat diselesaikan selama yaitu 166 hari, 14 hari lebih cepat
daripada rencana awal yaitu 180 hari.

3. Diana Petra H. (2013)


MENGANTISIPASI KETERLAMBATAN DAN SOLUSI
PERCEPATAN DENGAN ANALISIS “WHAT IF”
Diana Petra H.1), Endang Mulyani2), Budiman Arpan2)
Teknik Sipil FT UNTAN (UNIVERSITAS TANJUNGPURA)
PONTIANAK
Dengan metode analisis “what if”, dalam mempercepat aktivitas
kegiatan konstruksi yaitu dengan penambahan jumlah pekerja dan jam kerja.
Dapat diketahui bahwa aktivitas bedeng pekerja dan gudang material,
jackroof, pasangan batako, dan pengecatan dinding tidak dapat dilakukan
percepatan karena tidak memiliki aktivitas pengikut.

Anda mungkin juga menyukai