OKSIGENASI
OLEH
MARIA NIRMALA LILO
OKSIGENASI
A.Definisi
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh.
(Wartonah Tarwanto,2003)
Oksigen ( O2) adalah gas untuk bertahan hidup yang diedarkan ke sel-sel darah
tubuh melalui sistem pernafasan dan sistem kardiovaskuler ( peredaran darah)
(Vanghans,2011)
Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional mengalami
kemunduruan dan menimbulkan kematian oleh kare itu kebutuhan oksigen
merupakan kebutuhan yang paling utama, oksigen adalah memberikan aliran
gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan antimoster sehingga
konsenterasi oksigen meningkat dalam tubuh ( Saryono.2011)
B.Etiologi
Etiologi menurut Vanghans (2011) adalah
1. Faktor fisiologis
kontraksi dan relaksasi otot jantung memompakan jantung untuk
memompa darah secara efisien. kontraksi dan relaksasi pada diafragma
dan otot-otot jantung tergantung pada persyaratan yang tempat dari sistem
saraf. pembuluh darah juga tersusun oleh otot-otot halus yang membantu
sirkulasi darah yang kaya oksigen kejaringan yang dituju
2. Usia dan tahap perkembangan
sistem pernafasan dan sistem kekebalan tubuh yang tidak sempurna diikuti
ukuran jantung lebih kecil mengjadikan anak-anak kecil berisiko lebih
besar terhadap gangguan oksigenasi. orang dewasa lanjut juga berisiko
mengalami gangguan oksigenasi karena kapasitas fungsional paru-paru
dan jantung berkurang seiiring bertambhanya usia seseorang
Usia dan Faktor yang mempengaruhi perkembangan
Karateristik Efek
Anak-anak
Saluran pernafasan pendek, - Resiko infeksi pernafasan
dangkal meningkat
sistem kekebalan belum - Laju pernafasan meningkat
sempurna pernafasan abdomen
jumlah saluran dan alveolus
lebih sedikit
otot pernafasan belum
sempurna
Dewasa
Elasitas paru-paru menurun - Pertukaran udara kurang
3. Faktor perkembangan
beberapa variabel dilingkungan mempengaruhi kemampuan seseorang
untuk memenuhi kebutuhan oksigennya. ploutan dan alegi udara ( misal
serbuk sari, kabut asap, zat kimia beracun) dan juga asap rokok sekunder
merusak jaringan paru-paru mengarah pada dampak janga panjang seperti
kangker paru-paru dan penyakit pulomonari (cold) dataran tinggi juga dapat
menggangu oksigenasi karena terjadi penurunana jumlah oksigen di udara
4. Makanan
dampak makanan yang buruk didokumentasikan dengan baik kandungan
makanan dan jaga jumlah makanan yang dicerna dapat menyebabkan
masalah yang secara langsung mempengaruhi oksigenasi
5. Kandungan Makanan
Makanan berlemak tinggi dan berkolesterol tinggi terkait dengan munculnya
plek yang tersusun di pembuluh darah juga disebut aterolkelrosis.
pertumbuhan plak dapat terjadi di pembuluh darah apa saja. jika terjadi
diarteri koronorjan tentang seseorang berikio serangan jantung. jikla diteri
yang menuju ke otak terhambat seseorang mungkin mengalamai stroke jika
pembuluh di kaki dan peniferal ytang dapat menyebabkan sakit, rasa geli
dan usler makanan berlemak tinggi kolesterol tinggi dan tinggi juga
mengakibatkan kecenderungan hipertensi mengkonsumsi kafein dalam
jumlah banyak dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. gizi
yang keduanya dapat meningkatkan belum kerja jantung
6. Jumlah Makanan
obesitas meningkatnya beban kerja jantung yang dapat mengurangi aktivitas
jantung untuk memompa dan pada akhirnya mengakibatkan gagal jantung.
obesitas juga dapat membatasi gerakan dada yang pada intru7ksi oksigen
orang yang kegemukan biasanya kurang aktif ketidak efektifan dapat
mengganggu kelemahan otot yang membantu pernafasan dan otot jantung
7. Gaya Hidup
beberapa contoh pilihan gaya hidup dan dampat terkaitnya diantaranya
a. gaya hidup konstan meningkatkan beban kerja jantung karena ini
menurun obesitas dan mengurangi kekuatan otot ( misal diafragma dan
jantung)
C.Patofisiologi
Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi,difusi dan transportasi
proses ventilasi (proses penghantaran jumlah oksigen yang masuk dan keluar
dari dan keparu-paru).Apabila pada proses ini terdapat obstruksi maka oksigen
tidak dapat tersalur dengan baik dan sumbatan tersebut akan direspon jalan
nafas sebagai benda asing yang menimbulkan pengeluaran mukus.Proses
difusi(penyaluran oksigen dari alveoli kejaringan) yang terganggu akan
menyebabkan ketidak efektifan pertukaran gas.selain kerusakan pada proses
ventilasi,difusi,maka kerusakan pada transportasi seperti perubahan volume
sekuncun,afterioad,preiood dan kontak tilitas miokard juga dapat
memepngaruhi pertukaran gas.(Brunner dan Suddarth,2002)
D.Pathway
Gangguan pertukaran
Pola nafas tidak
gas
efektif
(Harahap,2005)
b. Merokok terkait dengan kelainan pernafasan kardias dan kangker. nikotin
memyebabkan pemyumbatan asteri koroner dan meningkatnyta tekanan
darah (meningatkan laku kerja jantung) pada saat yang sama nikotin
meningkatnya jumlah karbon moniksida dalam tubuh yang menyebabkan
kekurangan jumlah oksigen yang tersedia untuk sirkulasi kejaringan tubuh
1. Pengkajian
Mengkaji identitas pasien dan identitas penanggung jawab pasien dengan
format nama, umur, jenis kelamin, status, agama, pekerjaan, suku bangsa,
alamat, pendidikan, diagnose medis, sumber biaya, hubungan antara pasien
dengan penanggung jawab
a. Riwayat keperawatan
Keluhan Utama : Perawat memfokuskan pada hal-hal yang menyebabkan
klien meminta bantuan pelayanan seperti :
1) Fungsi kardiopulmoner saat normal
2) Fungsi respirasi dan sirkulasi saat mengalami perubahan atau
gangguan
3) Pengukuran penggunaan O2 secara optimal
Kaji :
a) Masalah-masalah respirasi
b) Rasionalisasi penyakit/masalah respirasi
c) Adanya batuk dan penanganan
d) Kebiasaan merokok
e) Nyeri
f) Masalah kardiovaskuler
g) Faktor resiko yang memperlambat
h) Rasionalisasi penggunaan medikasi
i) Stressor yang dialami
j) Status/kondisi kesehatan
Faktor resiko yang memperberat masalah oksigenasi
a. Rasionalisasi hipertensi :sakit jantung atau cerebro vaskuler
asadent
b. Merokok
c. Obesitas
d. Diet tinggi lemak
e. Meningkatnya kolesterol
Anamnese riwayat kesehatan
Masalah bernafas:
a. Nyeri dada
b. Dypsnoe
c. Hipoventilasi
d. Batuk
e. Hiperventilasi
f. Cyanosis
Riwayat psikososial
a. Kebiasaan merokok
b. Riwayat tumbuh kembang
c. Tanggapan terhadap penyakit
d. Alkohol
Faktor resiko
a. Obesitas
1) Gangguan syaraf (CVA).
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Kaji kondisi yang pernah dialami oleh klien diluar gangguan yang
dirasakan sekarang khususnya gangguan yang mungkin sudah
berlangsung lama bila dihubungkan dengan usia dan kemungkinan
penyebabnya, namun karena tidak mengganggu aktivitas klien, kondisi
ini tidak dikeluhkan.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengkaji kondisi kesehatan keluarga klien untuk menilai ada tidaknya
hubungan dengan penyakit yang sedang dialami oleh klien.Meliputi
pengkajian apakah pasien mengalami alergi atau penyakit keturunan.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Meliputi pengkajian apakah gangguan yang dirasakan pertama kali atau
sudah sering mengalami gangguan pola tidur.
e. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara :
1. Inspeksi
Menggunakan indra penglihatan, Observasi dari head to toe (kepala
sampai kaki) meliputi :
a. Kulit
b. Warna membrane mukosa
c. Keadaan umum
d. Tingkat kesadaran
e. Keadekuatan sistem sirkulasi
f. Pola nafas
g. Gerakan dinding dada
h. Bentuk thorax
i. Tipe pernafasan (brot, kussmaul)
j. Gerakan otai pernafasan
2. Palpasi
Menggunakan indra peraba, meletakkan tangan pada bagian tubuh
yang dapat di jangkau tangan.
Misal : suhu, kelembapan, tekstur, gerakan, vibrasi, pertumbuhan
atau massa edema, krepitasi dan sensasi.
a) Palpasi ringan
Dengan menggunakan telapak tangan dan tangan sejajar
dengan kulit tekan hati-hati dengan kedalaman 1-2 cm gerakan
bantalan jari dengan gerakan memutar.
b) Palpasi dalam
Palpasi tangan tunggal dengan sisi telapak tangan pada kulit
dengan tangan menekan ke bawah, bantalan jari di tekan 4 - 5
cm.
3. Perkusi
Meliputi pengetukan permukaan tubuh untuk menghasilkan bunyi
yang akan membantu dalam penentuan densitas, lokasi, ukuran dan
posisi struktur di bawahnya.
a. Perkusi langsung (segera)
Permukaan tubuh ditekuk dengan satu jari atau lebih pada satu
lengan.
b. Perkusi tidak langsung (perantara)
Jari tengah pada satu tangan (fleksimer) hipertensi dalam tulang
distal jari ditempelkan berlawanan dengan permukaan tubuh.
c. Hasil perkusi
1. Timpani
Intensitas keras, bunyi nada tinggi, lamanya sedang, setara
dengan bunyi dram.
2. Hiperresonansi
Intensitas sangat keras, bunyi dengan nada sangat rendah,
lamanya sangat singkat setara dengan bunyi dentuman.
3. Resonansi
Intensitas sedang, bunyi nada rendah, lamanya panjang setara
dengan gaung.
4. Pekak
Intensitas lembut, bunyi nada tinggi, lamanya sedang.
5. Bunyi datar
Intensitas halus, bunyi nada tinggi, lamanya singkat.
4. Auskultasi
Tindakan mendengarkan bunyi yang di timbulkan oleh bermacam-
macam organ dan jaringan dalam tubuh, instrument yang digunakan
untuk auskultasi adalah stetoskop.
a. Bunyi nafas normal
1) Bronchial
Bunyi keras, nada tinggi dengan gaung atau kualitas
2) Bronkovasikuler
Bunyi sedang dengan nada sedang, mempunyai kualitas redam
3) Vasikuler
Bunyi yang dihasilkan nada rendah, halus, respirasi lebih keras
dan lebih tinggi dari ekspirasi
b. Bunyi nafas menyimpang
1) Fine crackles
Bunyi tidak terus menerus terdegar bunyi ledakan mirip dengan
gesekan rambut dekat telinga
2) Coarse crackles
Bunyi tidak terus merus, bunyi ledakan keras dengan kualitas
gelembung, mirip gelembung soda karbonat
3) Ronchi
Bunyi keras, tinggi, kualitas mendengkur terus menerus mirip
gesekan 2 balon
4) Mengi
Bunyi berkualitas musik, nada tinggi terus menerus
f. Analisa Data
Sekresi Ketidakefektifan
kental/berlebihan akibat bersihan jalan
infeksi, fibrosis kistik nafas
atau influenza
Imobilitas statis
sekresi dan batuk tidak
efektif
Sumbatan jalan
nafas karena benda
asing
Ansietas Ketidakefektifan
Posisi tubuh pola nafas
Deformitas dinding
dada
Keletihan
Hiperventilasi
Sindrom
hipoventilasi
Gangguan
muskuloskeletal
Kerusakan
neurologis
Imaturitas
neurologis
Disfungsi
neuromuskuler
Obesitas
Nyeri
Keletihan otot
pernafasan
Perubahan membran Gangguan
alveolar – kapiler pertukaran gas
Ventilasi perfusi
2. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2. Ketidakefektifan pola nafas
3. Gangguan pertukaran gas
3. Intervensi Keperawatan
KASUS
Tn. F berusia 69 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnose medis TBC paru. Klien
mempunyai riwayat merokok sejak remaja. Saat dilakukan pengkajian, klien mengeluh batuk,
tampak sesak nafas dan lendir sulit dikeluarkan, pasien juga mengatakan napas terasa
semakin berat jika pasien tidur terlentang, wajah nampak pucat. Klien nampak lemah, semua
aktifitas dibantu oleh perawatan dan keluarga. Tn.F menganut agama protestan bekerja
sebagai seorang pegawai swasta dengan penidikan SMA. Hasil TTV: TD 150/80mmHg,
Suhu 380 C, Nadi 100x/menit, RR 28x/menit.
I. Pengkajian
NIM : PO.5303211201246
Ruang/Kamar :
Identitas Pasien
Identitas Penanggung
Nama : Pekerjaan :
Alamat :
Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama : klien mengeluh batuk, tampak sesak nafas dan lendir sulit dikeluarkan,
pasien juga mengatakan napas terasa semakin berat jika pasien tidur
terlentang, wajah nampak pucat. Klien nampak lemah, semua aktifitas
dibantu oleh perawatan dan keluarga.
• Kapan :
• Lokasi : Dada
• Lokasi : …………………………………………………….
o Ya , Sebutkan ,
Cara Mengatasi : ……..
o Tidak
• Riwayat Alergi
o Tidak
• Riwayat Operasi
o Tidak
4. Kebiasaan
• Merokok
o Tidak
• Minum alkohol
o Tidak
o Tidak
• Minum obat-obatan
o Tidak
Pemeriksaan Fisik
• Kepala :
ya tidak
- Penglihatan :
- Sklera: Putih
- Nyeri : Tidak
- Peradangan : Tidak
- Operasi :
- Jenis :……………………………………………………………
- Waktu ……………………………………………………………
- Tempat …………………………………………………………..
- Pendengaran
- Hidung
- Inspeksi :
4. Sistem Respirasi
- Keluhan : klien tampak sesak nafas dan lendir sulit dikeluarkan, pasien juga
mengatakan napas terasa semakin berat jika pasien tidur terlentang.
Massa : Ya tidak
- Auskultasi :
• Ronchi : Ya tidak
• Wheezing : Ya tidak
• Krepitasi : Ya tidak
5. Sistem Pencernaan
b. Inspeksi :
- Keadaan abdomen
c. Auskultasi :
e. Palpasi :
6. Sistem Persyarafan
(E/M/V):4/6/5
c. Pupil
d. Kejang
tidak
7. Sistem Musculoskeletal
f. kekuatan otot :
8. Sistem Integumentari
f. Lain lain:……………………………………………………………………………..
9. Sistem Perkemihan
ya tidak
d. Produksi urine :
Lain-lain : ..................................................................................
• Riwayat Persalinan:…………………………………………………………
• Abortus:……………………………………………………………………..
• Pengeluaran pervagina: Abnormal, Jelaskan ……… normal
• Lain-lain:…………………………………………………………………
d. Lain-lain:…………………………………………………………………..
A. Nutrisi
1. Kebiasaan :
- BB : …… kg TB : …… cm
B. Eliminasi
a. Kebiasaan
……….……….……….……….……….……….
……….……….……….………………….…
……….……….……….………
Bangun jam :
……….……….……….……….……….……………
……….……….……….………..
Pola Interaksi Sosial
Status rumah :
Cukup/ tidak :
Bising / tidak:
Banjir / tidak :
4. Jika mempunyai masalah apakah dibicarakan dengan orang lain yang dipercayai/
terdekat :
1. Ketaatan menjalankanibadah :
No Jenis Pemeriksaan
Tanggal
No Jenis Pemeriksaan
Tanggal
No Jenis Pemeriksaan
Tangga l
Diagnostik Test
Dll :
• Lain-lain
II. Diagnosa keperawatan
a. Analisa Data
b. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan Sekresi yang tertahan yang
ditandai dengan Klien mengeluh batuk, tampak sesak nafas dan lendir sulit
dikeluarkan, pasien juga mengatakan napas terasa semakin berat jika pasien tidur
terlentang, Klien tampak pucat dan lemas, Hasil TTV: TD 150/80mmHg, Suhu 380
celcius, Nadi 100x/menit, RR 28x/menit.
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen yang ditandai dengan pasien tampak pucat dan lemah, semua
aktifitas dibantu oleh perawatan dan keluarga.
II. Intervensi Keperawatan