KUPANG
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin.
Penyusun
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….iii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………….1
A. Latar Belakang…………………………………………….…………..1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..1
C. Tujuan………………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………3
J. Manajemen kredit………………………………………………….…..49
A. Kesimpulan…………………………………………………………….60
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengelolaan bank umum decade 1990-an merupakan tugas yang amat
menantang. Kondisi perekonomian yang sedemikian sulit, terjadinya perubahan
peraturan yang cepat, persaingan yang semakin tajam, dan berbagai
kecenderungan lain dalam industry perbankan menjadi alasan perlunya
manajemen bank yang solid agar mampumenghadapi dan mengantisipasi semua
keadaan. Konsep dan teknik yang digunakan dan dikembangkan bank begitu cepat
menjadi ketinggalan dan harus segera diperbaharui. Demikian pula pasar yang
dilayani bank demikian cepat mengalami perubahan secara dramatis, terutama
sejak memasuki tahun 1990-an. Dalam menghadapi meningkatnya kompleksitas
dalam pengambilan keputusan, banyak manajemen bank menganggap hal tersebut
sebagai suatu beban dan sangat menyusahkan. Sebaliknya, banyka bank lain yang
menjadikannya sebagai suatu kondisi untuk menilai kinerja manajemen bank.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Fungsi usaha dan resiko bank
2. Komponen neraca bank
3. Permodalan dan resiko permodalan
4. Strategi mobilisasi dan penggunaan dana oleh bank
5. Biaya dana dan tingkat bunga, kredit perbankan
6. Penggunaan dana bank
7. Jasa-jasa bak komersial
8. Manajemen aktiva-pasiva
9. Manajemen kewajiban dan likuidasi bank
10. Manajemenen kredit
1
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja Fungsi usaha dan resiko bank
2. Untuk lebih memahami Komponen neraca bank
3. Untuk mengetahui apa itu Permodalan dan resiko permodalan
4. Untuk memahami Strategi mobilisasi dan penggunaan dana oleh bank
5. Untuk lebih mengetahui Biaya dana dan tingkat bunga, kredit
perbankan
6. Untuk lebih mengetahui Penggunaan dana bank
7. Untuk mengetahui apa saja Jasa-jasa bank komersial
8. Untuk memahami apa itu Manajemen aktiva-pasiva
9. Untuk memahami apa itu Manajemen kewajiban dan likuidasi bank
10. Unttuk mengetahui apa itu Manajemenen kredit
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BANK.
a) Bank adalah usaha yang mnghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan,dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
ataupun bentuk-bentuk lainnya,dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat banyak.
3
a. Surat-surat wesel,termasuk wesel termasuk surat yang di aksep oleh
bank
b. Surat pengakuan hutang
c. Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan pemerintah
d. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
e. Obligasi
f. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu tahun(1 tahun)
g. Instrument surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan
satu tahun
5. Memindahkan uang,baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabahnya
6. Menempatkan dana pada ,meminjam dana dari,atau meminjamkan
uang kepada bank lain,baik dengan mengggunakan surat,sarana
telekomunikasi,maupun dengan wesel unjuk,cek,atau sarana lainnya.
7. Menerima pembayaran dari tagihan atau surat berharga dan melakukan
perhitungan atau antara pihak ketiga
8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga
9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak
10. Melakukan penempatan dana dari menambah kepada nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek
11. Membeli melalui pelanggan
12. Melakukan kegiatan anjak piutang(factoring),kartu kredit,dan kegiatan
wali amanat.
13. Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
14. Melakukan kegiatan lain.
C. SASARAN MANAJEMEN BANK UMUM
1. Sasaran jangka pendek
Sasaran jangka pendek ini berkaitan dengan penggunaan waktu dalam
operasional bank untuk mencapai tujuan yang bersifat jangka pendek. Sasaran
manajemen jangka pendek antara lain pemenuhan likuiditas,terutama untuk
memenuhi likuiditas wajib minimum yang ditetapkan oleh otoritas moneter di
4
samping kebutuhan likuiditas untuk memenuhi penarikan dana dari nasabah
sehari-hari,menyediakan jasa-jasa lalu lintas pembayaran,dan penanaman dana
dalam bentuk surat berharga jangka pendek atau intrumen pasar uang.
2. Sasaran jangka panjang
Sasaran jangka panjang manajemen bank adalah bagaimana memperoleh
keuntungan dari kegiatan bank,untuk meningkatkan nilai perusahaan dan
memaksimalkan kekayaan pemilik bank. Untuk mencapai sasaran jangka panjang
ini,manajemen mempertimbangkan factor-faktor resiko yang dapat
membahayakan kondisi usaha bank. Untuk mencapai sasaran jangka panjang
ini,bank tidak boleh mengorbankan sasaran jangka pendek dan mengabaikan
praktik-praktik dan prinsip perbankan yang sehat,
Dari penjelasan di atas,dapat di simpulkan bahwa sasaran pokok
manajemen bank akan tercapai jika memperhatikan beberapa hal berikut yaitu:
1. Mengelola likuiditasnya
2. Memperkecil resiko dengan mengalokasikan dananya pada asset yang
berisiko rendah atau melakukan diversifikasi
3. Memperoleh dana dengan biaya rendah
4. Menentukan jumlah modal yang harus di pertahankan dan
meningkatkan modal sesuai kebutuhan.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN
BANK
a. Faktor internal
Factor yang bersumber dari dalam bank yang mempengaruhi manajemen
bank yaitu:
1. Struktur organisasi bank yang mempengaruhi proses pengambilan
keputusan,kebijakan,atau perencanaan.
2. Budaya kerja perusahaan(corporate culture)
3. Filosofi dan gaya manajemen ; konservatif atau agresif
4. Strategi segmentasi pasar dan jaringan kantor
5. Ketersediaan sumber daya manusia dan penggunaan teknologi
6. Komitmen pemilik terhadap pengembangan usaha bank.
b. Factor eksternal
5
Factor eksternal yang mempengaruhi manajemen bank yaitu :
- Kebijakan moneter
- Fluktuasi nilai tukar dan tingkat inflasi
- Volatolitas tingkat bunga
- Sekuritisasi
- Treasury management
- Globalisasi
- Persaingan antar bank,maupun lembaga keuangan nonbank
- Perkembangan teknologi
- Inovasi instrumen keuangan
E. RISIKO USAHA BANK
Risiko usaha atau bussines risk bank merupakan tingkat ketidakpastian
mengenai pendapatan yang di perkirakan akan di terima. Risiko usaha yang dapat
dihadapi oleh bank adalah :
a. Risiko kredit
Risiko kredit merupakan suatu risiko akibat kegagalan atau
ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang diperoleh dari
bank beserta bunganya sesuai dengan jangka panjang yang telah di tentukan atau
di jadwalkan.
b. Risiko investasi
Risiko investasi berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kerugian akibat
suatu penurunan nilai portofolio surat-suat berharga ,misalnya obligasi dan surat-
surat berharga lainnya yang dimiliki bank.
c. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang mungkin di hadapi oleh bank untuk
memenuhi kebutuhan likuiditasnya dalam rangka memenuhi permintaan kredit
dan semua penarikan dana oleh penabung pada suatu waktu.
d. Risiko operasional
Efektifitas system,prosedur,dan pengendalian dalam menjalankan kegiatan
operasionalnnya.berpengaruh terhadap kelancaran jalannya operasi usaha dan
tingkat pelayanan bank kepada nasabah.
e. Risiko penyelewengan
6
Risiko penyelewengan atau penggelapan berkaitan dengan kerugian yang
dapat terjadi akibat ketidakjujuran,penipuan,atau moral,dan perilaku yang kurang
baik dari pejabat,karyawan,dan nasabah bank
f. Risiko fidusia
Risiko fidusia akan timbul akibat usaha bank dalam memberikan jasa
dengan bertindak sebagai wali amanat baik untuk individu maupun badan usaha.
g. Risiko tingkat bunga.
Risiko yang timbul akibat berubahnya tingkat bunga yang pada gilirannya
menurunkan nilai pasar surat-surat berharga ,dan pada saat yang sama ,bank
membutuhkan likuditas.
h. Risiko solvensi
Risiko yang di sebabkan oleh ruginya beberapa asset yang pada
gilirannya menurunkan posisi modal bank.
i. Risiko valuta asing
Risiko ini terutama dihadapi oleh bank-bank devisa yang melakukan
transaksi dalam valuta asing baik dari sisi aktiva maupun dari sisi
pasiva(kewajiban).
j. Risiko persaingan.
Produk-produk yang ditawarkan bank hampir seluruhnya bersifat
homogen,sehingga persaingan antar bank lebih terfokus kepada kemampuan bank
memberikan pelayanan kepada nasabah secara professional dan paling baik.
F. NERACA BANK
Sebagimana halnya dengan neraca perusahaan,neraca bank juga
merupakan persamaan dari :
7
Untuk memberikan ilustrasi mengenai neraca bank,di bawah ini
merupakan komposisi neraca bank umum berdasarkan persentase sebagai berikut :
( % dari total)
8
simpan di brankasnya sebesar Rp100.000 transaksi tersebut terlihat dalam
neraca sebagai berikut :
H. PERMODALAN BANK
1. Fungsi modal bank.
Modal bank sekurang-kurangnya memiliki tiga fungsi utama yaitu : fungsi
operasional,fungsi perlindungan,fungsi pengamanan dan pengaturan. Keseluruhan
fungsi modal bank tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Memberikan perlindungan kepada nasabah
b. Mencegah terjadinya kejatuhan bank
c. Memenuhi kebutuhan gedung kantor dan inventaris
d. Memenuhi ketentuan permodalan minimum
e. Meningkatkan kepercayaan masyarakat
f. Menutupi kerugian aktiva produktif bank
g. Sebagai indicator kekayaan bank
h. Meningkatkan efisiensi operasional bank
Fungsi modal sebagai perlindungan terhadap masyarakat yang menyimpan
dananya di bank pada saat bank di likuidasi merupakan hal yang dapat diterima.
Namun,perlu di ingat bahwa meskipun suatu bank memiliki modal kecil,tidak
berarti bank tersebut dapat dengan mudah mengalami insolvensi
Untuk mempermudah pemahaman terhadap fungsi modal yang dapat
mencegah kejatuhan bank ,dapat dilakukan dengan simulasi neraca dua bank yang
memiliki struktur neraca yang sama namun memiliki jumlah modal yang berbeda.
9
Neraca Bank Alpha
a. Return on asset
Rasio ini memberikan informasi seberapa efisien suatu bank dalam melakukan
kegiatan usahanya,karena rasio ini mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang
dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah asetnya. Return on asset dapat
diperoleh dengan menggunakan rasio berikut
b. Return on equity
Pemilik bank lebih tertarik pada seberapa besar kemampuan bank
memperoleh keuntungan terhadap modal yang ia tanamkan.
10
Return on equlity = laba setelah pajak
Tota equlity
Kedua rasio diatas yaitu ROA dan ROE memiliki hubungan langsung .
hubungan tersebut ditentukan oleh apa yang disebut dengan equity multiplier
yaitu ;
11
tinggi potensi risiko suatu asset semakin besar semakin besar pula bobot risiko
dinyatakan dalam suatu persentase tertentu.
Factor-faktor yang dipertimbangkan dalam menilai kebutuhan modal
antara lain :
a. Kualitas dan integritas manajemen
b. Likuiditas
c. Kualitas aktiva
d. Laba yang di tahan
e. Pembebanan biaya
f. Struktur sumber dana
g. Kualitas prosedur operasi
h. Ketentuan permodalan minimum
i. Kebijakan pemupukan modal dan pembagian dividen.
I. MOBILISASI DANA BANK
a. Factor-faktor keberhasilan mobilisasi dana.
Kegiatan penghimpunan dana merupakan kegiatan pokok yang dapat
dilihat dari sisi pasiva neraca bank. Keberhasilan bank dalam melakukan
penghimpunan atau mobilisasi dana ini sangat dipengaruhi beberapa factor antara
lain:
1. Kepercayaan masyarakat pada suatu bank jelas akan mempengaruhi
kemampuan bank menghimpun dana dari berbagai sumber,terutama
dari masyarakat atau institusi.
2. Ekspektasi,yaitu perkiraan pendapatan yang akan diterima oleh
penabung di bandingkan dengan alternative investasi lainnya dengan
tingkat risiko yang sama.
3. Keamanan,yaitu jaminan keamanan oleh bank atas dana nasabah.
4. Ketepatan waktu,yaitu pengembalian simpanan nasabah yang harus
selalu tepat waktu.
5. Pelayanan yang lebih cepat dan fleksibel
6. Pengelolaan dana bank yang hati-hati.
b. Risiko mobilisasi dana.
12
Risiko yang mungkin dihadapi dalam menghimpun dana dipengaruhi oleh
jenis sumber dana yang diterima bank. Sumber dana yang berbeda memberi
dampak risiko bank dengan cara yang berbeda pula. Manajemen harus benar-
benar mempertimbangkan risiko dan juga biaya dan dari berbagai jenis sumber
dana dalam upayanya untuk memaksimalkan keuntungan atau nilai investasi
pemilik bank. Pada bagian ini akan di bahas bagaimana sumber-sumber dana bank
mempengaruhi risiko utama bank yaitu; risiko likuiditas,risiko tingkat
bunga,risiko modal,dan risiko kredit.
1. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas berkaitan dengan sumber dana bank terutama adalah
adanya kemungkina deposan atuar debitur menarik dananya dari bank. Risiko
penarikan dana tersebut berbeda antara masing-masing jenis sumber dana. Giro
dan deposito berjangka tentunya akan berbeda risiko likuiditasnya. Giro memiliki
risiko likuiditas yang lebih tinggi karen sifat sunber dana ini sangat labil,karena
dapat di tarik kapan saja sehingga bank harus dapat memproyeksi kebutuhan
likuiditasnya untuk memenuhi penarikan nasabah giro.
2. Risiko tingkat bunga
Risiko tingkat bunga yang dikaitkan dengan sumber dana bank sangat
tergantung pada sensitivitas tingkat bunga dari asset yang dibiayai dengan dana
bank tersebut.
3. Interaksi dengan risiko kredit
Sumber dana bank pada dasarnya tidak memiliki pengaruh langsung atas
risiko kredit karena deposito atau kreditor menanggung risiko kemungkinan bank
tidak membayarkan kembali dana mereka.
Namun,ada dua dampak tidak langsung yang mungkin dapat terjadi.
Pertama,biaya dana yang mahal dapat menjadi efek samping bagi kekhawatiran
deposan mengenai kemampuan bank mengembalikan dananya pada saat ditarik
atau jatuh tempo. Kedua,apabila bank memilii biaya dana yang tinggi,hal ini
secara langsung akan meningkatkan risiko kreditnya dalam usaha untuk
mempertahankan marjin.
4. Interaksi dengan risiko modal
13
Sumber dana bank memiliki dampak langsung terhadap risiko modal
leverage bank. Biaya modal bank melebihi biaya simpanan dan pinjamannya
karena disebabkan oleh besarnya ketidakpastian dikaitkan dengan return on
equity.
c. Strategi mobilisasi dana
Bank harus mengembangkan strategi dalam kegiatan penghimpunan dana
setelah bank memutuskan dampak berbegai jenis dana teehadap biaya dan
risikonya.
1. Pengembangan Produk
Langkah awal dalam pengembangan produk adalah mengidentifikasi
keinginan dan kebutuhan nasabah. Begitu semuanya telah diidentifikasi,bank
harus mengembangkan dan mengelola produknya untuk memenuhi kebutuhan
nasabah tersebut.
Strategi pengembangan produk dapat dibedakan menjadi dua kelompok.
Pertama,yang berkaitan dengan produk individu yang berarti pengidentifikasian
kualitas,dan tampilan produk,serta harga produk. Kedua,untuk keseluruhan lini
produk,bank harus membentuk strategi yang meliputi berbagai jenis produk
,termasuk layanan pendukung,misalnya : jam kerja,lokasi,dan layout.
2. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar merupakan pemisahan sector-sektor tertentu dari
keseluruhan pasar dan menciptakan produk-produk baru yang dirancang khusus
untuk memnuhi kebutuhan suatu sector di mana tidak ada belum ada persaingan
dalam waktu dekat.
Dalam menghadapi masalah diatas,bank melakukan kombinasi strategi-
strategi pengembangan produk. Pertama,berusaha tetap mengembangkan produk-
produk. baru untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya dalam beberapa segmen
pasar
3. Diferensiasi dan citra produk.
Meskipun bank mampu menciptakan suatu produk baru dan memulai
memasarkan atau berhasil mencontoh produk bank pesaing lain,bank menghadapi
kemungkinan akan menghadapi persaingan dari produk yang samadari bank lain
dalam waktu yang sangat singkat.
14
Citra bank berkaitan dengan alat pengidentifikasian yang dijelaskan di
atas. Citra bank merupakan perpaduan sifat dan kesadaran nasabah dan calon
nasabah terhadap suatu bank.
d. Sumber- sumber dana bank
Sumber utama dana bank berasal dari simpanan dalam bentuk giro, deposit
berjangka,dan tabungan. ketiga jenis dana inisering disebut sebagai sumber dana
tradisonal bank. Sumber-sumber dana bank dalam bentuk simpanan tersebut dapat
berasal dari masyarakat maupun dari nasabah institusi.
1. Giro.
Giro adalah simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,sarana
perintah pembayaran lainnya,atau dengan cara pemindah bukuan,
Cara perhitungan jasa giro: Penghitungan besarnya jasa giro bank yang
diberikan kepada nasabah dapat dilakukan dengan ketentuan tingkat bunga jasa
giro Bank ABC untuk setiap saldogiro nasabah sebagai berikut:
2. Deposito berjangka
Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentumenurut perjanjian antara penyimpan dengan bank.
Perhitungan bunga deposito berjangka dapat di lakukan dengan
menggunakan contoh berikut;
15
Jenis simpanan ini seting di sebut pula dengan deposito harian,yaitu
simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya yang dapat dilakukan
dengan pemberitahuan terlebiih dahulu sesuai dengan kesepakatan bank dengan
nasabah.
5. Sertifikat deposito
Sertifikat deposito atau sertificate of deposit sering disingkat CD saja
adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat di perjual belikan.
Untuk menghitung penjualan CD oleh bank secara diskonto dapat di
lakukan dengan menggunakan rumus true discount sebagai berikut:
360 + (r× t)
Di mana p = proceeds
t = Tingkat bunga
p = Rp 10 juta × 360
16
7. Repurchase agreement
8. Setoran jaminan
Setoran jaminan adalah dana yang dterima bank dari nasabah dalam
rangka pemberian jasa-jasa perbankan
9. Dana transfer
10. Obligasi.
Obligasi pada dasarnya merupakan bukti utang dari emiten yang di jamin
dengan agunan berupa harta kekayaan milik pihak ketiga yang menanggung janji
pembayaran bunga
Kredit likuiditas adalah kredit yang diberikan oleh BI kepada bank yang
membtuhkan dana guna memenuhi penarikan yang dilakukan oleh nasabah,
17
Dana sendiri adalah dana yang berasal dari pemegang saham maupun dari
hasil keuntungan yang di peroleh bank dari operasinya. Dana sendiri bank secara
umum terdiri dari:
a. Modal disetor
b. Cadangan-cadangan
e. Agio saham
Biaya dana pada dasarnya adalah biaya bunga yang di bayarkan oleh bank
atas keseluruhan dana yang dihimpun dari berbagai sumber.Biaya dana
merupakan biaya terbesar dari total biaya operasional bank. Keberhasilan bank
menekan biaya dananya akan memperbaiki net interest margin. Oleh karena
itu,bank sangat berkepentingan untuk menghitung biaya dananya. Menurut
George Hempel (1994)ada beberapa alasan kenapa bank perlu menghitung biaya
dana yang digunakannya.
18
ketentuan cadangan likuiditas wajib atau reserve requirement. Sedangkan cost of
loanable fund adalah biaya dana setelah dikurangi ketentuan reserve requirement.
Untuk menghitung biaya yang bersumber dari giro deposito dan tabungan
terlebih dahulu harus mencari biaya dana rata rata tertimbang dari masingmasing
dana tersebut.Karena sumber sumber dana ini memiliki tingkat bunga yang
ditentukan berdasarkan jumlah saldo dan jangka waktu bank memberika jasa giro
berdasarkan jumlah saldo dan lamanya saldo tersebut mengendap saldo giro
dibawahjumlah minimal yang ditetapkan bank tidak diberikan jasa
giro.sedangkan untuk deposito berjangka tingkat bunganya dipengaruhi oleh
jangka watktu jatuh tempo.
Tabel.:
*)saldo giro yang jumlahnya dibawa ketentuan saldo minimum untuk memperoleh
jasa giro.
(Jutaan Rp)
19
163.088 3 bulan 11,5 18.755
244.632 6 bulan 12,0 29.356
326.176 12 bulan 11,0 35.879
815.440 92.960
Cost of fund = 92.960: 815.440 *100%
=11,40%
Total cost of fund dari keseluruhan sumber dana dihitung sebagai berikut:
Jutaan Rp
=10,42%
20
Selanjutnya untung menghitung total cost of loanable diasumsikan
ketentuan reserve requirement (RR) uuntuk masing masing sumber dana sebesar
5%.
Perhitungan cost of loanable fund dari keseluruhan sumber dana serta setelah
memperhitungkann ketentuan RR sebagai berikut.
= 10,97 %
21
Deposito 815.440 11,40 92.960
berjangka
Tabungan 154.142 9,80 15.106
Sertifikat 187.485 11,25 21.092
deposito
Pinjaman 116.025 10,00 11.603
dana tidak
berbiaya
Saldo giro 49.504
dibawah
jumlah
minimum
Setoran 14.317
jaminan 21.525
12.342
Dana titipan
1.320
Lain lain
Jumlah 1.451.451 147.887
Biaya dana rata rata historis tertimbang dapat dihitung sebagai berikut.
=10,55 %
=10,19 %
22
dana dana(Rp posisi bung %) efektif i biaya
juta) dana a(%) (5) (%) dana
(2) (%) (4) (6) (3)*(6)=
(1) (7)
(3)
Giro 143.172 10,11 5,53 5 5,82 0,59
Deposito 815.440 57,58 11,40 5 12,00 6,1
berjangka
Tabungan 54.142 10,88 9,80 5 10,32 1,12
1 187.485 13,24 11,25 5 11,84 1,57
Sertifikat
deposito 16.025 8,19 10,00 5 10,53 0,86
Pinjaman 1
jumlah 1.416.264 100 - - - 11,05
Biaya dana bank berdasarkan konsep biaya dana rata- rata tertimbang adalah
sebesar: 11,05%
c) konsep biaya dana marjinal
Konsep ini menyatakan bahwa akan menggunakan biayamarjinalnyayaitu
biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan tambahan dana dan memperoleh
keuntungan yang dapat diterima atas pertambahan aset yang dibiayai dengan dana
yang diperoleh tersebut.Misalnya untuk memenuhi permintaan kredit bank
menerbitkan sertifikat deposito12 bulan dengan tingkat bunga 12% p.a dan biaya
biaya lain 2.5% serta ketentuan liquiditaswajib 5% .Biaya dana marginal dihitung
sebagai berikut:
Marginal cost of funds= Biaya bunga + biaya lain/1- reserve requirement
=12.0 + 2,5/1-0,05
=15,26%
L. PENENTUAN TINGKAT BUNGA KREDIT
Menentukan berapa besarnya Tingkat bunga kredit dikenakan kepada
nasabahDebit sangat dipengaruhi oleh berbagai variabel Yaitu berapa besar biaya
dana bank (costofloanablefunds),biaya overheard ,pajak Dan Premresiko yang
diperkirakan semuanya dinyatakan dalam presentasi tertentu
a. Cost of loanable fund
23
Perhitungan ini memperlihatkan betapa besar sesungguhnya biaya dana
bank atas dana yang dihimpun setelah dikeluarkan bagian untuk cadangan
liquidatswajib untuk selanjutnya disalurkan dalam bentuk kredit.semakin besar
jumlah cadangan yang ditahan semakin meningkat jumlah biaya bank karena
semakin kecil dana yang disalurkan.Untuk menghitung coastofloanablefunds
dapat diasumsikan sebagi berikut.:
Total dana yang dihimpun sebesar Rp 1.112.754 dengan biaya dana rata
rata tertimbang 10,42% apabila ketentuan reserve requirement5% untuk seluruh
dana maka costofloanablefunds dapat di hitung yaitu 100/95 * 10,42% =10,97%.
b. Spread.
Spread adalah selisih antara biaya dan(borrowingrate) dengan tingkat
bunga kredit (lendingrate) atau selisih antara biddingratedan offeringrateyang
sering digunakan dalam trasanksipasar uang.
Misalnya dalam menghitung tingkat bunga kredit bank menentukan spread
sebesar 3,5% dihitung dari perkiraan keuntungan yang diinginkan bank.proyeksi
tersebut dapat saja dikuantifikasi dengan cara menghitung berapa jumlah
keuntungan yang diperkirakan Dengan jumlah rata rataoutstanding Lian dalam
satu bulan.misalnya jumlah proyeksi keuntungan sebesar Rp 42 miliyar sementara
proyeksi penyaluran kredit sebesar Rp 1.200 miliyar maka spread adalah Rp 42
miliyar/ Rp 1.200 miliyar= 3.5 %
c. Biaya overheard
Semua biaya yang dikeluarkan bank dalam kegiatan menghimpun dana
dari berbagai sumber yang menjadi beban rugi Laba antar
lain,Bebanpersonalia,administrasi dan umum Dan beban lainnya.
Misalnya biaya overhead yang dikeluarkan bank selama sebulan adalah
Rp 56,1 miliyar sementara jumlah dan berhasil dikumpulkan Sebesar Rp 1,402
miliyar maka biaya overhead bank adalah :Rp 56,1 miliyar/Rp 1,402 milyar
=4,0%.
d. Premi resiko
Faktor resiko merupakan salah satu komponen penentu tingkat bunga
kredit dapat dihitung dengan menggunakn meteoe pembentukan cadangan
(penyelisihan)penghapusan kredit yang dikaitan dengan presentasi tertentu
24
terhadap kulitas atau kolektibilitas kredit bagi dengan rata-rata outstanding
loan(saldo debet).
Perhitungan cadangan (penyelisihan)penghapusan sebagai berikut.
1. Cadangan Umum
- 1% dari total aktiva produktif (dalam hal ini kredit)
2. Cadangan Khusus
- 5% dari kredit dalam perhatian khusus
- 15% dari kredit kurang lancar
- 50% dari kredit yang diragukan
- 100% dari kredit macet
Apabila diasumsikan outstanding loan atau saldo debet bank rata-rata
sebesar Rp1.200 milyar dan kolektibilitas kredit masing-masing: lancar 80%;
dalam perhitungan khusus 5%; kurang lancar 4%; diragukan 3%;dan macet 3%.
Maka jumlah krdit berdasarkan kolektibilitasnya dan jumlah cadangan
penghapusan kredit dapat dihitung sebagaimana di paparkan pada Tabel dibawah.
25
4. Diangkut 3% 36 100,0% 36,0
5. macet 3% 36
26
Spread :2,25%
COM + spread :16,22%
Pajak 30% :0,67%
Premi resiko :6,00%
Base lending rate :22,89%
a. Jangka waktu
b. jaminan kredit
c. reputasi perusahan
d. hubungan baik
e. jaminan pihak ketiga.
M. PENGGUNAAN DANA BANK
1. Prioritas Penggunaan Dana
Prioritas pengguna dana bank untuk dua prioritas pertama adalah dalam
bentuk cadangan liquditas yang terdiri dari cadangan perimer dan cadangn
skunder.
a. Cadangan primer
Cadangan ini dimaksudkan untuk memenuhi ketetuan likuiditas wajib
minuman dan keperluan operasi bank sehari-hari, termasuk untuk memenuhi
semua penarikan simpanan dan permintaan kredit nasabah.cadangan primer terdiri
dari uang kas yang dalam bank,saldo rekening giro pada bank sentral dan bank
bank lainnya,warket warket yang dalam proses penagihan.
b. Cadangan skunder.
Cadangan ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan
likuiditas yang jangka waktunya diperkirakan kurang dari satu tahun.Fungsi
cadangan skunder antara lain sebagai berikut.
- Memenuhi kebutuhan kas yang bersifat jangka pendek dan
musiman dari penarikan simpanan dan pencarian kredit dalam
jumlah besar yang telah diperkirakan.
27
- Memenuhi liquiditas yang segera harus dipenuhi dankebutuhan –
kebutuhan lainnya yang sebelumnya tidak diperkirakan.
- Sebagai tambahan apabila cadangan primer tidak mencukupi.
- Kebutuhan liquiditas jangka pendek yang tidak diperkirakan dari
deposan dan dan penarikan nasabah debitur.
c. Penyaluran kredit
Memberikankredit atau loan kepad nasbah yang memenuhikebutuhan –
kebutuhan kebijakan perkreditan bank.penyaluranm kredit merupakan kegiatan
utama bank.
d. Investment
Yaitu penanaman dana dalam surat-surat berhaga yang berjangka
panjang.tujuan penggunaan dana ini semata mata untuk memaksimalkan
penghasilan.Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan investment
adalah:
Tingkat bunga atau capital gain(ekspetasi)
Kualitas atau keamanan
Mudah diperjualbelikan
Jangka waktu jatuh tempo
Pajak
Diversifikasi.
28
Aktiva tidak produktif atau non- earning assets adalah penanaman dana ke
dalam aktiva yang tidak memberikan hasil bagi bank terdiri dari:
Alat likuid
Alat Likuid atau cash assets adalah: aktiva yang dapat digunakan setiap
saat untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank. Aktiva bank yang dapat
digolongkan sebagai cash assets adalah: Kas, giro pada bank sentral, dan Giro
pada bank - bank lain.
Aktiva tetap dan inventaris
Dalam membiayai aktiva tetap dan inventaris, bank hanya diperkenankan
menggunakan maksimal 50% dari total modalnya untuk membiayai seluruh
kebutuhan aktiva tetap dan inventarisnya.
b. Aktiva produktif
Aktiva produktif atau earning assets adalah: semua penanaman dana dalam
rupiah dan valuta asing yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan sesuai
dengan fungsinya. pengelolaan dana dalam aktiva produktif merupakan sumber
pendapatan yang dimaksudkan untuk membiayai keseluruhan biaya operasional
bank, termasuk biaya bunga, biaya tenaga kerja dan biaya operasional lainnya.
komponen aktiva produktif bank terdiri dari:
Kredit yang diberikan. adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjaman pinjaman antara bank
dengan pihak lain yang diwajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian
keuntungan.
Penempatan pada bank lain. Dalam bentuk call money, deposito
berjangka, deposit on call dan sertifikat deposito.
Surat surat berharga. Meliputi surat-surat jangka pendek dan jangka
panjan
Penyertaan. Adalah penanaman dana dalam bentuk saham secara langsung
pada bank atau lembaga keuangan yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
N. JASA JASA BANK
29
Salah satu fungsi bank yang sangat membantu transaksi bisnis adalah:
penyediaan jasa-jasa guna memperlancar lalu lintas pembayaran. Jasa jasa yang
disediakan bank umum sebagai berikut:
Kliring. Adalah suatu cara penyelesaian utang piutang dalam
bentuk warkat atau surat-surat berharga antara bank-bank peserta
kliring di suatu tempat tertentu. warkat warkat kliring antara lain
adalah cek, bilyet, CD, nota debet dan nota kredit. Mekanisme
kliring
Inkaso. Inkaso akan memberikan kemudahan dan keamanan
kepada nasabah ah dalam menggunakan warkat-warkat.
Letter of Credit adalah suatu fasilitas atau jasa yang diberikan
kepada nasabah dalam rangka mempermudah dan memperbesar
transaksi jual beli barang, terutama yang berkaitan dengan
transaksi internasional.
Bank garansi. Adalah jaminan yang diberikan oleh bank atas
permintaan nasabah dan memenuhi kewajibannya kepada pihak
lain apabila nasabah yang bersangkutan tidak memenuhi
kewajibannya.
Transfer. Merupakan kasa bank yang bayak di manfaatkan oleh
nasabah. Transfer dapat dilakukan untuk pengiriman uang baik di
dalam negeri maupun ke luar negeri.
O. MANAJEMEN AKTIVA-PASIVA BANK
Manajemen aktiva-pasiva atau asset liability management (ALM)
Merupakan Fokus utama dalam manajemen bank umum. ALM dapat juga
diartikan sebagai koordinasi hubungan timbal balik yang dilakukan secara terpadu
antara kedua sisi neraca bank berdasarkan keputusan dan rencana jangka
pendek.Dalam menghadapi kondisi sensitivitas assets liabilities bank terhadap
perubahan tingkat bunga maka ada beberapa strategi yang dapat digunakan
sebagai berikut.
pada saat tingkat bunga cenderung menaik maka diutamakan adalah
flooting reat - assets sebaliknya di sisi pasiva diutamakan fixed rate
30
liabilities. sementara pada saat tingkat bunga mencapai puncaknya maka
yang diutamakan adalah fixed rate assets.
pada saat tingkat bunga cenderung menurun maka diutamakan fixed rate
assets dan flooting rate liabilities. pada saat tingkat bunga berada pada
posisi rendah maka fixed rate liabilities yang menjadi prioritas.
Tujuan utama ALM Adalah: Menstruktur portofolio Sisi aktiva dan pasiva
Bank secara konsisten, koordinasi, dan terpadu dalam rangka memaksimalkan
keuntungan.
Masalah utama yang sering dihadapi adalah: memecahkan konflik atau Dilema
antara likuiditas dan keamanan di suatu pihak dengan kemampuan meningkatkan
laba di lain pihak
Asset-liability committee
Proses ALCO bervariasi dari satu bank ke bank lainnya dan sangat
mempengaruhi oleh jenis dan ukuran besar-kecilnya bank, filosofi, lokasi operasi,
sumberdaya manusia dan alasan alasan lainnya yang mempengaruhi namajemen
bank secara keseluruhan.
31
Struktur organisasi dan tugas ALCO
32
2. Menyusun laporan mengenai masalah-masalah yang perlu diketahui dan
ditanggapi anggota Alco.
3. Mengembangkan teknik-teknik ALM misalnya bagaimana memonitor dan
mengukur risiko tingkat bunga dan risiko likuiditas yang mungkin
dihadapi bank.
4. Membantu komite membuat keputusan dengan menyusun simulasi
skenario mengenai peramalan atau perkiraan pendapatan hasil bunga dari
operasi bank melalui beberapa cara perkiraan tingkat bunga dan neraca.
5. Menganalisis keputusan komite dan menyusun rekomendasi kepada
komite (ALCO).
6. Menyerahkan proposal dengan memberikan rekomendasi atas kebijakan
mengenai pengelolaan aktiva dan pasiva (ALM) bank untuk dimintakan
persetujuan komite.
7. Melakukan analisis mengenai permasalahan politik, sosial, dan keadaan
perekonomian yang berpengaruh pada profitabilitas atas bank dan posisi
neraca bank.
8. Merencanakan strategi pinjaman melalui pasar uang dengan menganalisis
keadaan pasar uang pread dan sebagainya.
9. Merencanakan permodalan, yaitu dengan menganalisis dan mengusulkan
Apakah mengeluarkan saham-saham baru atau melakukan pinjaman.
Rapat ALCO
Materi pokok nominal yang harus dibahas dalam rapat Alco, di mana semua
anggota harus terlibat antara lain sebagai berikut:
33
Laporan laporan yang bersifat reguler meliputi:
1. Masalah perekonomian
2. Pertumbuhan dana kredit
3. Kegiatan dalam pasar uang.
4. Perkiraan tingkat bunga.
5. Pertumbuhan neraca bank.
6. Perkembangan laba usaha.
7. Risiko tingkat bunga.
8. Laporan masalah likuiditas.
Laporan laporan yang bersifat khusus yaitu apabila terjadi sesuatu keadaan
yang bersifat khusus album melakukan rapat untuk membahas masalah-
masalah yang secara langsung dipengaruhi oleh kebijakan pengelolaan
aktiva pasiva bank.
Laporan pengambilan keputusan atau kebijakan ALKO yang bersifat
reguler yaitu menyangkut masalah strategi bulanan atau triwulan atas
kegiatan pasar uang portofolio investasi risiko tingkat bunga dan masalah-
masalah lain.
Laporan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang memerlukan
persetujuan ALCO antara lain untuk memperkenalkan produk produk baru
dan perubahan strategi produk yang telah ada.
Biasanya akan membentuk suatu sub komite untuk melakukan fungsi-
fungsi yang membutuhkan perhatian yang lebih serius dan keahlian
keahlian tertentu misalnya dalam hal kegiatan bank dalam pasar uang atau
masalah perencanaan pajak dan permodalan.
Liability Management.
34
Liability management ( LM ) merupakan suatu usaha untuk
mengembangkan sumber dana non tradisional melalui pinjaman dari pasar uang
( purchased funds ) atau dengan menerbitkan instrument pasar uang, terutama
untuk memenuhi permintaan kredit untuk meningkatkan penghasilan bank.
Konsep LM ini lebih agresif dan berbeda dengan pendekatan asset-
liabilitymanagement dan teori likuiditas yang sangant tergantung pada sisi asset
bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya.
35
Meminimumkan Biaya Dana Bnak
a. ketidakpedulian
b. kurangnya persaingan
c. daya beli yang minim
d. biaya transaksi
e. factor lainnya: politik, kebijakan pemerintah, pelayanan, dan
kepercayaan
Tingkat
bunga
s simpanan
36
Masalah utama dalam analisis sentetif bunga ini adalah kemampuan bank
melakukan segmentasi atau pengelompokan nasabah deposanya atau segmentasi
pasar berdasarkan sensitivitas terhadap perubahan tingkat bunga.dengan
melakukan diversifikasi tingkat bunga simpanan berdasarkan segmentasi nasabah
terebut bank akan mampu mengurangi biaya dananya.
tingkat bunga
s’
0 so simpanan
Apabila bank suatu kitika tidak dapat memenuhi permohonan kredit dari
nasabah utamanya karena tidak mencukupinya dana misalnya sudah barang tentu
akan memberikan dampak yang kurang menguntungkan atas hubungan bank
dengan nasabahnya.
Hubungan baik antara bank dengan nasabah utama sangat penting bagi
setiap bank dan harus ditepatkan pada prioritas yang tinggi.
Mengimbangi praturan.
37
Pengelolaan likuiditas merupakan masalah kompleks dalam kegiatan operasi
bank. Sulitnya pengelolaan likuiditas tersebut disebabkan dana yang dikelolah
bank sebagian besar adalah dana masyarakat yang sifat jangka pendek dan dapat
ditarik sewaktu-waktu. Oleh karena itu bank harus memperhatikan seakurat
mungkin kebutuhan likuiditas untuk suatu jangka waktu waktu tertentu.
1. Joshep E. Burns
Likuiditas bank berkaitan dengan kemampuan suatu bank untuk
menghimpun sejumlah dana dengan biaya tertentu dalam jangka waktu
tertentu.
2. Oliver G. Wood Jr
Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi semua penarikan dan
oleh nasabah deposan, kewajiban yang telah jatuh tempo dan memenuhi
permintaan kredit tanpa adanya penundaan.
3. Wiliam M. Glvin
Likuiditas berarti memiliki sumber dana yang cukup tersedia untuk
memenuhi semua kewajiban. Sedangkan pengertian likuiditas manajement
menurut beberapa sumber :
4. Duane B. Graddy
Manajement likuiditas melibatkan perkiraan, permintaan, oleh masyarakat
dan penyediaan cadangan untuk memenuhi semuaa kebutuhan.
5. Oliveer G. Wood
Manajement likuiditas melibatkan perkiraan kebutuhan dan penyediaan
khas secara terus menerus, baik kebutuhan jangka pendek atau musim
maupun kebutuhan jangka panjang.
b. Sumber-Sumber Kebutuhan
Sumber utama likuiditas bank berasal dari adanya kebutuhan antara lain
untuk memenuhi:
38
1. Ketentuan likuiditas wajib (reserve requirement) atau cash ratio.
2. Saldo rekening minuman pada bank koresponden.
3. Penarikan simpanan dalam operasional sehari-hari.
4. Permintaan kredit dari masyarakat.
1. Untuk menjaga posisi likuiditas bank agar selalu berada pada posisi yang
ditentukan bank sentral
2. Mengelola alat-alat likuid agar selalu dapat memenuhi semua kebutuhan
cash flow, termasuk kebutuhan yang tidak diperkirakan, misalnya
penarikan yang tiba-tiba terhadap sejumlah giro atau deposito berjangka
yang belum jatuh tempo
3. Sedapat mungkin memperkecilkan terjadinnya idle funds.
Selanjudnya agar menjaga posisi likuiditas dan proyeksi cash flow agar
selalu berada dalam posisi yang aman, terutama dalam kondisi tingkat bunga
berfluktuasi, beberapa strategi yang dapat dikembangkan oleh bank sebagai
berikut (Raflus Rax,1996):
a. Memperpanjang jatuh tempoh semua kewajiban bank, kecuali bila tingkat
bunga cenderung mengalami penurunan
b. Melakukan diversifikasi sumber dana bank
c. Menjaga keseimbagan jangka waktu aset dan kewajiban
d. Memperbaiki posisi likuiditas antara lain mengalihkan aset yang
marketable menjadi lebih marketable.
39
Bank Alpha
Aktiva Pasiva
Kredit 80.000
Bank Alpha
Aktiva Pasiva
Kondisi ini sangat berbeda apabila sebuah suatu bank tidak memiliki
cadangan likuiditas yang cukup. Misalnya, dari pada bank menahan kelebihan
cadangan Rp1.000 tersebut, maka Bank Alpha menyalurkannya dalam bentuk
40
kredit sehingga bank tidak lagi memiliki kelebihan likuiditas Neraca Bank Alpha
akan terlihat sebagai Berikut:
Bank Alpha
Aktiva Pasiva
Bank Alpha
Aktiva Pasiva
Setelah terjadi penarikan dana tersebut, Bank Alpha tidak lagi memiliki
cadangan, dan ini tentu akan menjadi masalah, karena yang bersangkutan harus
memelihara likuiditas wajib 10% dari total simpanan, yaitu minimal Rp9.000,
sementara pada kenyataannya Bank Alpha tidak memiliki cadangan likuiditas lagi
atau pos cadangan sudah nihil. Untuk mengatasi masalah cadangan likuiditas ini,
bank memiliki 4 alternatif pemecahan:
41
ditempuh Bank Alpha untuk memenuhi likuiditas wajibnya sebesar Rp9.000 (10%
x Rp90.000), maka neracanya akan tampak:
Bank Alpha
Aktiva Pasiva
Bank Alpha
Aktiva Pasiva
Bank Alpha
Aktiva Pasiva
42
Cadangan 9.000 Simpanan 90.000
Bank Alpha
Aktiva Pasiva
Dengan mengurangi nilai portofolio kredit, misalnya dengan cara call loan
atau dengan menjaul (selling the loan off) kepada bank lain, dpat digunakan
sebagai alternative untuk menambah cadangan likuiditas sesuai kebutuhan. Proses
pengurangan kredit pada dasarnya merupakan suatu alternative yang paling mahal
untuk mendapatkan cadangan likuiditas karena call loan atau selling the loan off
dilakukan dengan cara discounted sehingga akan mengurangi nilai ril asset bank.
43
Pengurangan kredit dengan cara call loan di atas adalah tidak
memperpanjang lagi kredit bila telah jatuh tempo. Ini berarti bank memutuskan
hubungan sepihak dengan nasabahyang sebenarnya maih membutuhkan kredit
dari bank yang bersangkutan. Sedangkan cara lain mengurangi kredit, yaitu
dengan selling the loan off kepada bank lain, akan menimbulkan biaya tinggi
kerena bank pembeli kredit tersebut mungkin tidak mengenal nasabah debitur
yang bersangkutan sehingga ia kurang berminat membelinya, dan kalaupun ia
berminat, mugkin akan meminta discound yang cukup besar dari nilai out-
standing laon.
d.Konsep Likuiditas
f.Perencanaan Likuiditas
44
pertama, kklasifikasikan kas sumber-sumber dana utama bank berdasarkan tingkat
kecepatan berputarnya. Kedua, kelompokkan jenis aktiva yang ikuid maupun
tidak likuid. Ketiga, bandingkan total aktiva lancar dengan dana yang dianggap
berubah-ubah.
g.Rasio-Rasio Likuiditas
Rasio ini dapat dijadikan ukuran untuk menilai kemampuan bank dalam
memenuhi kebutuhan likuiditas akibat penarikan dana oleh pihak ketiga dengan
menggunakan alat-alat likuid bank yang tersedia.
Rasio likuiditas ini juga sering disebut dengan loan to deposit ratio atau
LDR. Rasio ini memberikan indikasi mengenai jumlah dana pihak ketiga yang
disalurkan dalam bentuk kredit
Rasio ini menunjukkan besarnya call money bank terhadap total aktiva
lancar yang meliputi: kas, giro pada Bank Indonesia, SBI dan SBPU yang telah di
endos bank lain. Menurut ketentuan bank Indonesia maksimum rasioi adalah
100%.
45
Rasio ini memberikan informasi bahwa semakin besar porsi penanaman
dana dalam surat-surat berharga yang jatuh temponya kurang dari satu tahun
terhadap total portofolio surat-surat berharga semakin baik pula posisi likuiditas
bank.
Perhitungan Giro Wajib Minimum suatu bank bagi analisis luar dapat
menggunakan data keuangan yang bersumber dari Neraca dan perhitungan Laba-
Rugi Bank yang dipublikasikan melalui media cetak. Menurut ketentuan Bank
46
Indonesia, setiap bak di wajibkan menggunakan Neraca dan perhitungan Laba-
Rugi, termasuk laporan Komitmen dn kontinjensi yang belum diaudit, melalui
surat kabar harian untuk posisi per 31 Maret, 30 Juni,30 September, dan 31
Desember, dengan menggunakan data laporan keuangan bank yang dipublikasi
pada satu tanggal tertentu untuk menghitung posisi Giro pada Bank Indonesia,
sesungguhnya hasilnya tidaklah begitu akurat karena dalam laporan keuangan
tersebut tidak secara rinci dicantumkan pos-pos yang dibutuhkan untuk
menghitung komponen-kompoenen tertentu menurut ketentuan perhitungan Giro
Wajib Minimum. Oleh karena itu, hasil yang diperoleh tidak menggambarkan
keadaan likuiditas bank secara akurat. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya
misleanig karena ketidaksesuaian antara saldo giro pada Bank Indonesia yang
wajib dipelihara dengan jumlah dana pihak ketiga yang berada pada posisi tanggal
yang sama. Padahal menurut ketentuan, seharusnya antara saldo giro pada Bank
Indonesia dan dna pihak ketiga ada kesenjangan waktu 2 masa pelaporan
sebelummya.
a. Giro
b. Deposito Berjangka
c. Tabungan
d. Sertifikat Deposito
e. Kewajiban jangka pendek lainnya
47
Perhitungan wajib minimum dalam rupiah dapat dilakukan dengan
menggunakan Neraca PT Bank XYZ per 31 Desember 1999. Perhitungan giro
wajib minimum Rupiah PT Bank XYZ per 31 Desember 1999 sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah).
J. MANAJEMEN KREDIT
48
Terkosentrasinya usaha dalam penyaluran kredit tersebut disebabkan oleh
beberapa alasan. Pertama, sifat usaha bank yang berfungsi sebagai lembaga
intermediasi antara unit surplus dengan unit defisit. Kedua, penyaluran dana
memberikan spread yang psti sehingga besarnya pendaptn dapat diperkirakan.
Ketiga, melihat posisinya dalam pelaksanaan kebijaksanaan moneter, perbankan
merupakan sector usaha yang kegiatannya paling diatur dan dibatasi. Di Indonesia
misalnya, bank-bank tidak diperkenankan melakukan jual beli saham di bursa
efek. Keempat, sumber dana utama bank berasal dari dana masyarakat sehingga
secara moral mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam
bentuk kredit.
1. Pengertian Kredit
2. Penggolongan kredit
Kredit dapat digolongkan berdasarkan:
49
a. Jangka waktu. Penggolongan kredit berdasarkan jangka waktu dapat
dibedakan:
- Kredit jangka pendek
- Kredit jangka menengah
- Krdit jangka panjang
b. Barang jaminan. Dilihat dari barang jaminan, kredit dapat dibedakan:
- Kredit dengan jaminan
- Kredit dengan tanpa jaminan
Segmen usaha, sector industry yang dibiayai oleh bank biasanya dibagi
lagi menjadi segmen-segmen usaha, misalnya: perdagangan, otomatif, farmasi,
tekstil, makanan, konstruksi, dan sebagainya.
50
dapat menimbulkan kewajiban pembayaran bagi bank apabila
dijamin cedera janji.
c. Jaminan lain yang terjadi karena perjanjian bersyarat sehingga
dapat menimbulkan kewajiban financial bagi bank.
Contoh:
- Bank Garnsi untuk uang muka dalam rangka suatu kerja
sama/pelaksanaan kontrak kerja.
- Bank Garansi untuk pelaksanaan suatu proyek.
- Bank Garansi untuk penanggungan pembayaran bea cukai.
- Bank Garansi untuk dapat mengikuti tender.
2. Fasilitas pembukaan L/C. pemberian fasilitas pembukaan L/C
kepada nasabah dalam pelaksnaan transaksi pembelian barang,
baik yang berkaitan dengan . perdagangan dalam negeri maupun
dengan luar negeri.
4 Struktur Organisasi Perkreditan
Kebijakan perkreditan
51
b. Memenuhi peraturan-peraturan perkreditan yang telah ditetapkan baik
oleh direksi atau pengurus bank yang bersangkutan maupun oleh
etoritas moneter
c. Menjamin keseragaman pengambilan keputusan kredit
d. Dapat membandingkan strategi dengan keadaan yang sedang
dijalankan bank.
Pendelegasian wewenang
Komite kredit atau loan commitlee memiliki tugas untuk meniliti semua
permohonan kredit yang jumlahnya melebihi batas maksimum wewenang
pemutusan persetujuan masing-masing pejabat, atau karena adanya kasus-kasus
khusus dalam perkreditan, misalnya, yang berkaitan dengan fasilitas credit line.
Komite kredit sangat penting bagi semua bank, karena komite ini
memeriksa dan menilai permohonan kredit kredit dan kredit-kredit yang muai
bermasalah. Dalam kaitan ini biasanya bank-bank yang berskala besar dengan
portofolio kredit dan jumlah nasabah yang banyak memiliki dua komite yang
terdiri dari komite kredit direksi dan komite pejabat senior kredit.
52
e. Memeriksa kelengkapan dokumen-dokumen kredit.
f. Memeriksa konsistensi perlakuan terhadap permohonan kredit.
Rapat komite kredit
Penilaian kredit atau disebut juga analisis kredit, dilakukan oleh suatu tim
atau bagian dalam organisasi perkreditan terhadap permohonan kredit yang
diajukan dengan tujuan untuk menilai kondisi calon debitur. Analisis yang
dimaksud agar pemberian kredit tersebut mencapai sasaran yang lebih terarah,
memberikan hasil, dan aman.
53
Agar tujuan analisis tercapai, perlu analisis persiapan analisis berupa
pengumpulan informasi atau data sebagai bahan analisis dengan menggunakan
teknik-teknik penganalisisan yang mnecakup analisis kuantitatif dan kualitatif.
Bahan analisis tersebut haruslah dapat dipercaya sehingga akan memberikan
output yang akurat. Selain itu, tenaga analisis haruslah yang memiliki ketrampilan
dan berpengalaman di bidang ini secara teknis dan teoretis.
5 Prinsip-prinsip Perkreditan
Prinsip perkreditan ini disebut pula 5C. pada dasarnya konsep 5C ini dapat
memberikan informasi mengenai itikad baik dan kemampuan membayar nasabah
untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya. Prinsip perkreditan tersebut
adalah
a. Character
b. Capacity
c. Capital
d. Collateral
e. Condition of economy
6 Aspek-aspek Penilaian Kredit
a. Aspek pemasaran
b. Aspek teknis
c. Aspek manajemen
d. Aspek yuridis
e. Aspek social ekonomi
f. Aspek finansial
7 Kredit Bermasalah
54
Kredit bermasalah atau problem loan dapat diartikan sebagai pinjaman
yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya factor kesengajaan atau karena
factor eksternal di luar kemampuan kendali debitur. Kredit bermasalah sering juga
disebut non performing loan yang dapat diukur dari kolektibilitasnya.
Kolektibilitas merupakan gambaran kondisi pembayaran pokok dan bunga
pinjaman serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan
dalam surat-surat berharga. Penilaian kolektibilitas kredit digolongkan ke dalam 5
kelompok yaitu: lancar (pass), dalam perhatian khusus (special mention), kurang
lancar (substandard), diragukan (doubtful), dan macet (loss).
a. Indikasi Internal
1. Perkembangan kondisi keuangan yang cenderung berlawanan dari
proyeksi yang diharapkan
2. Terjadinya penundaan pembayaran cicilan pokok dan bunga
3. Ada anggota eksekutif perusahaan yang mengundurkan diri
4. Meningkatkan penggunaan fasilitas overdraft
55
5. Permintaan penambahan kredit tanpa menyertakan data-data
keuangan yang lengkap dan mutakhir
6. Permohonan perpanjangan atau penjadwalan ulang
7. Usaha nasabah terlalu ekspansif
8. Debitur menghindari penyampaian informasi keuagan pada saat
diminta.
b. Indikasi eksternal
1. Adanya penyelidikan dari lembaga-lembaga keuangan lain
2. Kreditur lain melakukan tindakan proteksi, misalnya penambahan
dan pengikatan barang jaminan secara normal
3. Kegagalan perusahaan membayar pajak
4. Adanya anggota eksekutif perusahaan ynag mengundurkan diri
5. Pemogokan buruh (pekerja) secara terorganisasi
6. Permohonan perpanjangan atau penjadwalan ulang
7. Peluncuran produksi baru oleh pesaing.
9 Factor-faktor Penyebab Kredit Bermasalah
56
d. Debitur mengalami musibah
3. Loan Review.
57
b. Apabila setelah dilakukan peringatan tiga kali namun belum ada reaksi
dan usaha debitu untuk melunasi utangnya, dapat ditempuh jalur
hukum yaitu lembaga somatie yang ada di pengadilan Negara bagi
bank swasta . sedangkan bagi bank BUMN melalui Badan urusan
piutang dan Lelang Negara (BUPLN).
1. Penjadwalan ulang
2. Penataan ulang
3. Persyaratam ulang
58
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
59
biaya terbesar dari total biaya operasional bank. Keberhasilan bank menekan
biaya dananya akan memperbaiki net interest margin. Oleh karena itu,bank
sangat berkepentingan untuk menghitung biaya dananya. Pengelolaan likuiditas
merupakan masalah kompleks dalam kegiatan operasi bank. Sulitnya pengelolaan
likuiditas tersebut disebabkan dana yang dikelolah bank sebagian besar adalah
dana masyarakat yang sifat jangka pendek dan dapat ditarik sewaktu-waktu. Oleh
karena itu bank harus memperhatikan seakurat mungkin kebutuhan likuiditas
untuk suatu jangka waktu waktu tertentu. Penyelamatan kredit merupakan usaha
yang dilakukan bank terhadap kredit yang digolongkan sebagai kredit bermasalah.
Penyelamatan kredit dimaksud sebagia upaya terakhir untuk menyelesaikan kredit
yang tergolong kredit bermasalah atau non performing loan setelah semua upaya
pembinaan kredit dilakukan.
B. SOAL DISKUSI
DAFTAR PUSTAKA
60
(Edisi Kelima) Dahlan Siamat,-Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.2005.
61