KASUS
Pasien datang ke RSUP dengan berjenis kelamin perempuan berumur 62 tahun. Keluarga pasien
mengatakan pasien jatuh dari tempat tidur pada tanggal 21 Mei 2017, pasien tidak dapat diajak
berkomunikasi. Pada pukul 12.30 pasien dibawa ke RSUD Prambanan untuk mendapatkan
perawatan medis. Karena kondisi pasien yang perlu penangan lebih lanjut dan fasilitas yang lebih
memadai, pasien di rujuk ke RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Pada pukul 13.30 pasien
telah sampai di IGD dan telah dilakukan pemeriksaan Tekanan Darah 60/palpasi, terpasang
SIMV rate 12 RR 23x/menit 20x/menit suhu 36,5 oC nadi 106x/menit, SaO2 95% kesadaran
Apatis GCS E4 M6 Vx dan diberikan terapi infus NacL 0,9% loading 500cc, injeksi Ranitidin
500 mg dan Ondansentron 4 mg, telah dilakukan head up 30o, pemasangan DC, NGT dan
Oksigen 4 liter/menit. Pada pukul 17.30 pasien dipindahkan ke HCU dan telah dilakukan foto
thorax, didapatkan hasil adanya Pneumonia. pada tanggal 22 Mei 2017 kondisi pasen semakin
kritis maka pada jam 17.30 dipindahkan ke ICU. Di ICU pasien mengalami gagal nafas lalu
dilakukan pemasangan Intubasi dan Ventilator.
PENGKAJIAN
1. Anamnesis
Nama : Ny. M
Umur : 62 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
No RM : 1010xxx
Ruang : Flamboyan
Alamat rumah : Prambanan
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa (Indonesia)
Status pendidikan : SMA
Pekerjaan klien : Ibu Rumah Tangga
Keluhan utama : Gagal Nafas
Diagnose medis : Pneumonia
DI RUMAH
e. Rambut
Penyebaran rambut tidak merata berwarna hitam, mudah rontok, bercabang, dan
tidak ada kelainan.
f. Mata
Palpebra tidak oedem, konjungtiva anemis, sklera non ikterik, pupil isokor,
diameter kanan 2 kiri 2, reflek terhadap cahaya baik, tidak menggunakan alat
bantu penglihatan.
g. Hidung
Terpasang NGT.
Inspeksi :
- Tidak ada jejas, simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak menggunakan
otot bantu pernafasan
Auskultasi :
- Suara napas vesikuler, terdengar suara tambahan ronkhi.
Perkusi :
- Redup
Palpasi :
- Ekspansi paru kanan kiri sama
(Jantung)
Inspeksi :
- Bentuk simetris, ictus cordis tidak Nampak
Auskultasi :
- Terdengar suara lub dub, tidak ada suara tambahan
Perkusi :
- Pekak
Palpasi :
- Ictus cordis teraba di ICS 5
k. Abdomen
a.) Inspeksi: Tidak ada jejas, tidak ada luka, bentuk simetris.
b.) Auskultasi : Bising usus 12x/menit
c.) Palpasi : abdomen tegang, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
d.) Perkusi : Bunyi kuadran I pekak, II, III, IV tympani
l. Genetalia
- Tidak di kaji
m. Ekstrimitas:
Atas : Kekuatan otot kanan 4 kiri 3, rom kanan kiri aktif, Capilary Refile Time >2
detik, tidak ada perubahan bentuk tulang, perabaan akral dingin.
Bawah: Kekuatan otot kanan 4 kiri 3, rom kanan kiri aktif, Capilary Refile Time
>2 detik, tidak ada perubahan bentuk tulang, perabaan akral dingin
Kekuatan Otot :
Atas : 4 3
Bawah : 4 3
Laboratorium
Nilai normal:
Hemoglobin 12,0 g/dL
1. Leukosit: 4,8 - 10,8 103/µL
Eritrosit 3,82 10ˆ6/ul
2. Eritrosit: 4,7 - 6,1 106/µL
Lekosit 17,0 10ˆ3/ul
3. Hemoglobin: 14 - 18
Trombosit 202 10ˆ3/ul
g/dL (pada pasien PGK
10 - 12 g/dL) Hematokrit 55,9%
4. Hematokrit: 37 - 54 MCV 94,0 fL
% 5. PLT: 150 - 450 MCH 31,4 Fl
4. Terapi Obat
DO:
- RR: 23x/menit,
- nadi 138 x/menit
- pH 7,49 PCO2 23 mmHg
- PO2 118 mmHg
- BE -4,2 mmol/L
- tCO2 17,6 mmol/L
- HCO3 16,9 mmol/L
- st HCO3 20,9 mmol/L
- Na+ 139 mmol/L K+ 3,4
mmol/L
- Cl- 111 mmol/L
- kesadaran somnolen
DO:
- Suhu 39oC,
- Balance Cairan -263 cc,
- turgor kulit tidak elastis,
- mukosa bibir kering,
- Hematokrit 55,9%
- Capilary Refile Time >2 detik,
- Tekanan Darah 91/75 mmHg,
- nadi 138x/menit
DO:
- Kekuatan otot
4 3
4 3
- Pasien tampak lemah,
- aktivitas dibantu oleh perawat,
- Tekanan Darah 91/75 mmHg,
- nadi 138x/menit,
- Suhu 39oC,
- kesadaran somnolen GCS
E3M5Vx
DIAGNOSA KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Respon Paraf
1 23/05/2017 Ketidakefektifan 1. Melakukan personal hygiene 1. Pasien tampak lebih nyaman, gigi bersih, Ns. Rika
2. Mengobservasi jalan nafas dan mulut bersih, bau badan berkurang.
Bersihan Jalan Nafas
auskultasi suara nafas 2. Terdapat sekret dimulut pasien (sebelum
b.d Obstruksi Jalan 3. Memberikan mobilisasi (posisi dioral hygiene), terpasang ventilator,
miring kiri telentang head up 30o terdengar suara ronkhi di lobus bawah paru
Nafas
dan kanan) kanan dan kiri
4. Melakukan fisioterapi Dada dan 3. Pasien tampak lebih rileks, RR 26x/menit,
suctioning SPO2 97% KU lemah
5. Monitor status himodinamik 4. Tidak ada penumpukan sekret dijalan
6. Memberikan mobilisasi (posisi nafas,sekret berwarna kuning
miring kiri telentang head up kemerahan,suara ronkhi terdengar di lobus
30odan kanan) bawah paru kanan dan kiri
5. - TD: 98/75 mmHg,
- Nadi 140x/menit,
- RR 29x/menit,
- Suhu 38,8oC,
- SPO2 97%
- kesadaran somnolen,
- GCS E3M5Vx,
- jenis ventilator SIMV rate 9,
- PEEP 7,
- VT/PS:10,
- FiO2: 90%
- Kekuatan otot
43
43
6. Pasien tampak lebih rileks, RR 24x/menit,
SPO2 97% KU lemah
2 23/05/2017 Gangguan 1. Melakukan personal hygiene 1. Pasien tampak lebih nyaman, gigi bersih, Ns. Rika
2. Mengobservasi jalan nafas dan mulut bersih, bau badan berkurang.
Pertukaran Gas b.d
auskultasi suara nafas 2. Terdapat sekret dimulut pasien (sebelum
Perubahan Membran 3. Monitor status himodinamik dioral hygiene), terpasang ventilator,
terdengar suara ronkhi di lobus bawah paru
Alveolar-Kapiler
kanan dan kiri
3. - TD: 98/75 mmHg,
- Nadi 140x/menit,
- RR 2x/menit,
- Suhu 38,8oC,
- SPO2 97%
- kesadaran somnolen,
- GCS E3M5Vx,
- jenis ventilator SIMV rate 9
- PEEP 7,
- VT/PS:10,
- FiO2: 90%
- kekuatan otot 4 3
4 3
3 23/05/2017 Kekurangan Volume 1. Memberikan nutrisi enteral (NGT) 1. Sonde ±200 cc, tidak ada residu Ns. Rika
2. Menghitung balance cairan 2. Intake NGT 200 cc, Infus 100 cc, output
Cairan b.d
3. Memberikan nutrisi enteral (NGT) urine 400 cc, IWL 263 cc, BC: 300-663=
Kegagalan 4. Menghitung balance cairan -363 cc
5. Memberikan cairan IV manitol 125 cc 3. Sonde ±200 cc, tidak ada residu
Mekanisme Regulasi
4. Intake NGT 400 cc, Infus 200 cc, output urine
350 cc, IWL 263 cc, BC: 600-613= -13 cc
5. - Turgor kulit tidak elastis,
- bibir kering,
- mata cekung,
- CRT >2 detik,
- akral dingin,
- TD 108/80 mmHg,
- N: 130x/menit
- Suhu: 38 oC
4 23/05/2017 Intoleran Aktivitas 1. Melakukan personal hygiene 1. Pasien tampak lebih nyaman, gigi bersih,
2. Memberikan mobilisasi (posisi miring mulut bersih, bau badan berkurang
b.d Tirah Baring
kiri telentang head up 30odan kanan) 2. Pasien tampak lebih rileks, RR 26x/menit,
3. Monitor status himodinamik SPO2 97% KU lemah
4. Memberikan nutrisi enteral (NGT) 3. - TD: 98/75 mmHg,
- Nadi 140x/menit,
- RR 29x/menit,
- Suhu 38,8oC,
- SPO2 97%
- kesadaran somnolen,
- GCS E3M5Vx,
- jenis ventilator SIMV rate 9
- PEEP 7,
- VT/PS: 10,
- FiO2: 90%
- Kekuatan otot
4 3
4 3
4. Sonde ±200 cc, tidak ada residu
EVALUASI KEPERAWATAN
No Hari/tgl Diagnosa Evaluasi Paraf
1. Selasa S:- Ns. Rika
23/05/201 O:
7 - Pasien terpasang ET Ventilator mode PS PEEP 7 VT/PS 10 fio2 70%,
- TD 90/70 mmHg,
- N 140x/menit,
- S 38,5oC,
- RR 28x/menit,
- SPO2 97%,
- mulut bersih,
- suara ronkhi terdengar di lobus bawah kanan dan kiri
- kesadaran somnolen
- GCS E3M5Vx,
- tidak ada sianosis
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
1. Lakukan oral hygiene
2. Berikan/bantu pasien untuk mobilisasi
3. Lakukan fisioterapi dada dan suctioning
4. Monitor status himodinamik
S:-
O:
- RR: 28x/menit,
- nadi 138 x/menit,
- kesadaran somnolen
- GCS E3M5Vx,
- tidak ada sianosis
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor status himodinamik
2. Monitor analisa gas darah dan urine elektrolit
S:-
O:
- BC -113 cc,
- suhu 38 oC,
- turgor kulit jelek,
- mukosa bibir kering,
- CRT >2 detik,
- mata tampak cekung,
- akral dingin
- TD 90/70 mmHg,
- N 140x/menit,
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor status himodinamik
2. Hitung balance cairan
3. Observasi tanda-tanda dehidrasi
4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian bolus cairan IV dan obat
S:-
O:
- TD 90/70 mmHg, -
- N 140x/menit,
- S 38,5oC,
- RR 28x/menit,
- KU pasien lemah, aktivitas dan latihan sehari-hari dibantu perawat,
- kekuatan otot 4 3
43
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Bantu ADLs pasien
2. Berikan/bantu pasien untuk mopbilisasi
3. Kaji kekuatan otot pasien