Materi 1
Materi 1
Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana besar organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi biasanya
untuk jangka pendek. Apa yang tertuang dalam strategi adalah arah organisasi yang
dikehendaki oleh manajer senior sebagai responnya atas hambatan atau kesempatan yang
dihadapi organisasi.
Hambatan, misalnya pada kasus terjadinya perubahan selera konsumen, adanya regulasi
pemerintah yang berubah atau tuntutan baru sebagai akibat aksi pesaing. Kesempatan,
misalnya adanya persepsi baru konsumen, inovasi produk, ataupun inovasi teknologi.
Manajemen atas biasanya berpijak pada hambatan dan kesempatan untuk menentukan
strategi. Oleh karena itu sering kali terjadi perubahan strategi organisasi secara besar ketika
diangkat seorang manajer atas (top manager) baru.
Menurut Tjiptono (2007, p3) istilah strategi berasal dari kata Yunani Strategeia, artinya seni
atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Strategi itu bisa diartikan sebagai suatu rencana
untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Hamel dan Prahalad (Rangkuti,2008,p3) ”Strategi merupakan alat untuk mencapai
tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut,
serta prioritas alokasi sumber daya”.
Menurut pendapat Porter yang dikutip di buku dalam Rangkuti (2008,p3) ”Strategi adalah
alat yang sangat penting untuk mencapai tujuan bersaing”. Jadi, dapat disimpulkan dari
beberapa teori yang ada bahwa strategi adalah sesuatu yang dilakukan oleh suatu perusahaan
atau seseorang untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan untuk dapat lebih baik
dari para pesaingnya.
Konsep strategi
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert (Tjiptono,2007,p3) konsep strategi dapat didefinisikan
berdasarkan 2 perspektif yang berbeda, yaitu :
1. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan. Berdasarkan perspektif
yang pertama, strategi didefinisikan sebagai program yang menentukan dan
mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Makna yang
terkadung dari strategi ini adalah bahwa manajer memainkan peranan yang aktif,
sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi.
2. Strategi untuk unit bisnis dalam organisasi. Sekitar 85% dari perusahaan industri
Fortune 500 di AS memiliki lebih dari satu unit bisnis dan sebagai akibatnya
merumuskan strategi pada kedua tingkatan.
Untuk menentukan strategi, biasanya perusahaan melakukan analisis yang disebut dengan
SWOT Analysis, yaitu analisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan tantangan (threats).
Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun strategi
kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di perusahaan yang besar dan
terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan
menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk tetap hidup
mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi,
dan rasionalisasi biaya secara bersamaan.
Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:
1. Strategi Integrasi
2. Strategi Intensif
Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif
karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan
produk yang ada hendak ditingkatkan.
3. Strategi Diversifikasi
Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan
konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut
diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan
yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak
disebut diversifikasi konglomerat.
4. Strategi Defensif
Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan
strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi.
Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan
untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi
strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya
menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang
memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam
perusahaan. Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai
nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa
merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik
berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.
Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh
keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan
ketiganya strategi umum.
Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat
rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi
dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri
dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga.
Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah
kelompok kecil konsumen.
Fungsi Strategi
Fungsi dari strategi pada dasarnya adalah berupaya agar strategi yang disusun dapat
diimplementasikan secara efektif. Terdapat enam fungsi yang harus dilakukan secara
simultan, yaitu :
1. Mengkomunikasikan suatu maksud (visi) yang ingin dicapai kepada orang lain.
Menghubungkan atau mengaitkan kekuatan atau keunggulan organisasi dengan
peluang dari lingkungannya.
5. Menanggapi serta bereaksi atas keadaan yang baru dihadapi sepanjang waktu.
Proses yang terus-menerus berjalan bagi penemuan maksud dan tujuan untuk
menciptakan dan menggunakan sumber sumber daya, serta mengarahkan
aktivitas pendukungnya.