1 PB
1 PB
Hasil Pengujian Cemaran Mikroba Listeria monocytogenes pada Susu Sapi di Wilayah
Pulau Jawa Kegiatan Pengawasan dan Monitoring Produk Pangan Tahun 2016-2017
282 | Proc. of the 20th FAVA CONGRESS & The 15th KIVNAS PDHI, Bali Nov 1-3, 2018
Berdasarkan Tabel 1, hasil pengujian Tingkat Peternak:
terhadap cemaran mikroba L. monocytogenes pada 1. Susu ditampung pada wadah yang terbuat
sampel susu sapi hasil PMSR pada tahun 2016 dan dari stainless steel (tidak mudah berkarat),
2017 menunjukkan hasil negatif setiap tahunnya. tertutup, dan dijaga higienitasnya.
Hal ini mengindikasikan bahwa sampel susu sapi 2. Susu segera disimpan pada lemari
yang berasal dari wilayah Pulau Jawa pada tahun pendingin (4-10oC)
2016 dan 2017 tidak ditemukan kontaminasi L. Tingkat konsumen :
monocytogenes. Kondisi ini dapat diasumsikan 1. Tidak mengkonsumsi susu mentah
bahwa pada sampel susu sapi tersebut, lingkungan 2. Susu segera dipanaskan mencapai suhu
pemerahan, peralatan dan kemasan yang 75oC. Pencegahan secara total
digunakan, pekerja yang turut menangani, serta kemungkinan tidak dapat dilakukan,
rangkaian proses pengolahan dari pemerahan namun makanan yang dimasak secara
hingga pendistribusian telah menerapkan sempurna dengan temperatur 75oC dapat
higienitas dan sanitasi yang baik. membunuh bakteri [1].
L. monocytogenes tersebar luas di alam dan 3. Apabila tidak langsung dikonsumsi, susu
dapat ditemukan pada proses pembusukan harus disimpan pada lemari pendingin
tumbuh-tumbuhan, pada umumnya hidup di tanah maksimal 2 hari
sebagai saprofit tetapi dapat berubah menjadi 4. Susu disimpan pada wadah yang higienis
patogen apabila tertelan oleh hewan atau manusia dan tertutup
[1]. Hewan dapat terinfeksi oleh L. monocytogenes 5. Susu yang sudah menunjukkan perubahan
karena memakan silase atau pakan yang fisik (bau, pecah, menggumpal. Berlendir,
terkontaminasi bakteri ini. Bakteri L. berubah warna) tidak boleh dikonsumsi
monocytogenes dapat diekskresikan melalui feces
sapi dan berperan sebagai kontaminan di SIMPULAN
lingkungan maupun ke dalam produk susu yang Hasil pengujian terhadap cemaran
dihasilkan. Prevalensi L. monocytogenes pada feces mikroba L. monocytogenes pada sampel susu hasil
sapi sebesar 4,8-29% [1]. Selain itu, Susu sapi dapat PMSR pada tahun 2016 dan 2017 menunjukkan
terkontaminasi L. monocytogenes melalui hasil negatif setiap tahunnya. Hal ini
kontaminasi silang dari lingkungan peternakan, mengindikasikan bahwa sampel susu yang berasal
peralatan yang digunakan saat pemerahan dan dari wilayah pulau Jawa pada tahun 2016 dan 2017
melalui pekerja yang terkontaminasi oleh bakteri L. tidak ditemukan kontaminasi L. monocytogenes.
monocytogenes [4]. Kegiatan PMSR terhadap cemaran mikroba L.
Manusia dapat berpotensi terserang monocytogenes dilakukan dengan tujuan
listeriosis terutama yang kondisi imunitasnya mengawasi susu sapi yang dihasilkan di lingkungan
rendah seperti penderita penyakit imunosupresif, peternak bebas kontaminasi bakteri tersebut. Hal
anak-anak, ibu hamil dan orang lanjut usia. ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan pangan
Penularannya dengan cara kontak langsung dengan yang ASUH.
sumber kontaminannya dan mengkonsumsi
produk susu yang terkontaminasi L. PUSTAKA
monocytogenes. Mengkonsumsi susu sapi mentah, [1] Aryanti T. 2010. Bakteri Listeria monocytogenes
susu pasteurisasi, dan produk fermentasi susu yang kontaminan makanan asal hewan (Foodborne
tidak diproses secara sempurna juga dapat menjadi disease). WARTAZOA 20 (2): 94-102.
sumber penularan bakteri L. monocytogenes pada [2] [EFSA] European Food Safety Authority. 2014.
manusia [1]. The European Union summary report on trends
Bentuk infeksi akibat listeriosis ada dua and sources of zoonoses, zoonotic agents and
macam, yang pertama adalah Listerial food-borne outbreaks in 2012. EFSA J.
gastrointestinal yaitu menyerang saluran 12(2):3547.
pencernaan secara langsung. Gejalanya meliputi [3] Ghanbari M, Jami M, Domig KJ, Kneifel W. 2013.
demam, mual, muntah, diare, kelelahan, dan pada Seafood biopreservation by lactic acid bacteria
ibu hamil dapat terjadi keguguran. Bentuk kedua – a review. LWT – Food Sci Technol. 50(2):315-
adalah, invasiv listeriosis yang sering terjadi pada 324.
manusia dengan kondisi imunitas yang rendah. [4] Nightingale KK, Schukken YH, Nightingale CR,
Listeriosis yang tidak diobati akan berlanjut Fortes ED, Ho AJ, Her Z, Grohn T, McDonough
menjadi bakterimia, dapat menembus barier otak PL, Wiedmann M. 2004. Ecology and
menjadi meningitis, hingga menyebabkan kematian transmission of Listeria monocytogenes
[6]. infecting ruminants and in the farm
Cara pencegahan kontaminasi L. environment. Appl Environ Microbiol. 70:4458-
monocytogenes pada susu sapi harus dilakukan 4467.
pada tingkat peternak dan tingkat konsumen yakni [5] Esteban JI, Oporto B, Aduriz G, Juste RA,
sebagai berikut [7]: Hurtado A. 2009. Faecal shedding and strain
Proc. of the 20th FAVA CONGRESS & The 15th KIVNAS PDHI, Bali Nov 1-3, 2018 | 283
diversity of Listeria monocytogenes in healthy
ruminants and swine in Northern Spain. BMC
Vet. Res. 5: 2 – 10.
[6] [KEMENKES] Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. “Mengenal Bakteri Listeria
monocytogenes”. 9 Maret 2018.
www.depkes.go.id
[7] [BPMSPH] Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi
Produk Hewan. “Cara Pintar Pilih Pangan Asal
Hewan : Cara Pintar Memilih Susu ”. 22 Juli
2018. www.bpmsph.org
284 | Proc. of the 20th FAVA CONGRESS & The 15th KIVNAS PDHI, Bali Nov 1-3, 2018