Anda di halaman 1dari 24

PEMANASAN GLOBAL

Oleh : Dr. Ir. Gusti Zulkifli Mulki


FAKULTAS TEKNIK UNTAN
2010
• Yang g dimaksud dengan
g pperubahan iklim adalah
perubahan variabel iklim, khususnya suhu udara dan
curah hujan yang terjadi secara berangsur-angsur dalam
jangka waktu yang panjang antara 50 sampai 100 tahun
(i t centenial).
(inter t i l)
• Disamping itu harus dipahami bahwa perubahan
tersebut disebabkan oleh kegiatan manusia
(anthropogenic) khususnya yang berkaitan dengan
(anthropogenic),
pemakaian bahan bakar fosil dan alih-guna lahan.
• Dengan demikian fenomena alam yang menimbulkan
kondisi iklim ekstrem seperti siklon yang dapat terjadi di
dalam suatu tahun (inter annual) dan El-Nino serta La-
Nina yang dapat terjadi di dalam sepuluh tahun (inter
decadal) tidak dapat digolongkan ke dalam perubahan
iklim global.
EFEK RUMAH KACA

• Kegiatan manusia yang dimaksud adalah kegiatan yang


telah menyebabkan peningkatan konsentrasi GRK di
atmosfer, khususnya dalam bentuk karbon dioksida
(CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O). Gas-
Gas
gas inilah yang selanjutnya menentukan peningkatan
suhu udara, karena sifatnya yang seperti kaca, yaitu
dapat meneruskan radiasi gelombang-pendek yang tidak
b if t panas, tetapi
bersifat t t i menahan
h radiasi
di i gelombang-
l b
panjang yang bersifat panas.
• . Akibatnya atmosfer bumi makin memanas dengan laju
yang setara
t dengan
d llaju
j perubahan
b h kkonsentrasi
t i GRK
GRK.
PENYEBAB
• Revolusi Industri & Industrialisasi
Membakar energi fosil spt batubara, bbm
untuk produksi enersi & elektricity
• Penggundulan hutan ak. naiknya tekanan
populasi dan pembakaran lahan
• Naiknya jumlah lahan pertanian
• Penggunaan gas CFC (aerosol &
refrigerator)
• Meningkatnya jml kendaraan
DAMPAK

Gl b l Warming
Global W i

Climate Change Sea-level rise

Long-term Extreme
change events
Climate Change

Long-term
g Extreme
change events

T
Temperature
t St
Storms
precipitation Drought
fire
Sea-level
Sea level rise

River Waves
Coastal
flooding
flooding
Pakar iklim dunia bersiap mengikuti pertemuan empat hari
( 29 Januari-2
Januari 2 Februari 2007 di Paris), tempat mereka dijadwalkan
meluncurkan sesuatu yang lama ditunggu, yaitu pembaruan
bukti ilmiah pemanasan global.

• pada 2 Februari 2007


2007, Laporan terbaru dari IPCC (Intergovernmental Panel
on Climate Change) itu menegaskan Perubahan iklim telah terjadi dan ini
terjadi akibat aktivitas manusia.
• Laporan ilmiah tersebut memberikan “very likely” (probabilitas 90 %)
bahwa aktivitas manusia merupakan penyebab perubahan iklim iklim. Ini
lebih tinggi daripada laporan IPCC terakhir di tahun 2001 yang
menyebutkan bahwa kemungkinannya hanya 66% atau “likely”. Laporan
ilmiah ini menjawab pihak-pihak yang meragukan bahwa perubahan iklim
diakibatkan aktivitas manusia.
• Menurut IPCC, konsentrasi gas-gas karbondioksida, metana, dan dinitrogen
oksida (N2O) telah mengalami peningkatan pesat sejak 1750 sehingga
konsentrasi saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum era industri.
Peningkatan konsentrasi karbondioksida terutama disebabkan oleh
penggunaan bahan bakar fosil serta alih fungsi hutan menjadi lahan
ekonomis, sementara aktivitas pertanian menyebabkan peningkatan
konsentrasi gas metana dan dinitrogen oksida.
The report said man-made emissions of greenhouse gases can
already be blamed for fewer cold days, hotter nights, killer heat
waves, floods and heavy rains, devastating droughts, and an
increase in hurricane and tropical storm strength.

The panel predicted temperature rises of 2 to 11.5°F by the year 2100.


That was
as a wider
ider range than in the 2001 report
report. Ho
However,
e er the panel also
said its best estimate was for temperature rises of 3.2 to 7.1°F.
On sea levels, the report projects rises of 7-23 inches by the end of the
century.
y An additional 3.9-7.8 inches are p possible if recent, surprising
p g
melting of polar ice sheets continues.

"Alarm bells are ringing. The world must wake up to the threat posed by
climate change
change," said Catherine Pearce of Friends of the Earth
SEA LEVEL RISE

Global average sea level rose at an average rate of 1.8 [1.3 to 2.3] mm
per year over 1961 to 2003. The rate was faster over 1993 to 2003,
about 3.1 [[2.4 to 3.8]] mm per
p year.
y Whether the faster rate for 1993
to 2003 reflects decadal variability or an increase in the longer-term
trend is unclear. There is high confidence that the rate of observed
sea level rise increased from the 19th to the 20th century. The total
20th century y rise is estimated to be 0.17 [0.12
[ to 0.22]] m.
• The research shows that between 1993 and 2006, sea levels rose
by 3.3mm a year on average, while the 2001 IPCC report had
predicted an annual rise of less than 2mm.
• If the climate follows this upper sea level prediction we will
experience an 88cm rise in sea levels by the end of the century -
much higher than the 14 - 43cm rise predicted under the IPCC's
most likely climate scenario.


PRECIPITATIONS

Long-term
g trends from 1900 to 2005 have been observed
in precipitation amount over many large regions.
11 Significantly increased precipitation has been observed
in eastern parts of North and South America, northern
Europe and northern and central Asia. Drying has been
observed in the Sahel, the Mediterranean, southern
Africa and parts of southern Asia
Asia.
Precipitation is highly variable spatially and temporally, and
data are limited in some regions. Long-term trends have
not been observed for the other large regions
assessed.11 {3.3, 3.9}
More intense and longer droughts have been observed
over wider areas since the 1970s,, particularly
p y in the
tropics and subtropics. Increased drying linked with higher
temperatures and decreased precipitation have
contributed to changes in drought
drought.
Changes in sea surface temperatures (SST), wind patterns,
and decreased snowpack and snow cover have also
b
been lilinked
k d tto d
droughts.
ht {3{3.3}
3}
• The frequency of heavy precipitation events has
increased over most land areas,, consistent with warming g
and observed increases of atmospheric water vapour. {3.8,
3.9}
There is observational evidence for an increase of intense
tropical cyclone activity in the North Atlantic since about
1970, correlated with increases of tropical sea surface
t
temperatures.
t There
Th are also
l suggestions
ti off increased
i d
intense tropical cyclone activity in some other regions
where concerns over data quality are greater. Multi-
decadal variability and the quality of the tropical cyclone
records prior to routine satellite observations in about
1970 complicate the detection of long-term trends in
tropical
p cyclone
y activity.
y
There is no clear trend in the annual numbers of tropical
cyclones. It is very likely that hot extremes, heat waves,
and heavyy p precipitation
p events will continue to become
more frequent
Protokol Kyoto

• Pada tanggal 16 Februari 2007 Protokol Kyoto genap DUA tahun


berkekuatan hukum
hukum. Protokol yang telah diratifikasi 161 negara ini
merupakan perjanjian internasional untuk melakukan langkah-
langkah nyata dan terukur untuk menangani masalah perubahan
iklim – yang mungkin merupakan masalah lingkungan hidup
terbesar yang tengah dihadapi bumi
bumi.
• Berdasarkan Protokol Kyoto, negara-negara maju yang meratifikasi
perjanjian ini wajib menurunkan emisi gas rumah kaca mereka.
Setiap negara memiliki kewajiban yang berbeda, dengan total
penurunan sebesar
b 5
5,2%
2% dib
dibandingkan
di k titingkat
k t emisi
i i ttahun
h 1990
1990.
Menurut Pejabat Kepala UNFCCC, Richard Kinley, negara-
negara tersebut sudah melakukan tindak-tindakan yang sesuai
untuk menurunkan emisi mereka hingga setidaknya 3,5% dalam
periode
i d komitmen
k it pertama,
t yaitu
it ttahun
h 2008
2008-2012.
2012 IIa
menambahkan, dengan bantuan mekanisme-mekanisme
berbasis pasar yang tersedia dalam Protokol Kyoto mereka
akan mencapai target penurunan emisi.
APA YANG HARUS DILAKUKAN

• Beradaptasi terhadap perubahan


Perubahan iklim sudah mulai terjadi dengan
berbagai dampaknya dan kita harus bisa
menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan yang terjadi sesegera mungkin.
• Kegiatan adaptasi perlu dimasukkan ke dalam
rencana pembangunan, terutama di bidang yang
rentan dampak perubahan iklim seperti
pertanian, perikanan, kesehatan, kehutanan,
dan sumberdaya airair.
• Perubahan pola musim hujan dan kering telah ditemukan di
berbagai daerah di Indonesia
Indonesia. Dalam 10 tahun terakhir musim hujan
semakin singkat dengan intensitas lebih tinggi, dan musim kemarau
yang semakin panjang. Perubahan-perubahan ini ikut berperan
meningkatnya insiden banjir dan kekeringan di Indonesia

• Naiknya permukaan air laut & abrasi, dan meningkatnya siklon


tropis merupakan dampak perubahan iklim yang akan terasakan di
Kalimantan barat.
• kenaikan permukaan air laut ini berpotensi menenggelamkan 50
meter daratan dari garis pantai. ratusan ribu hektar tambak dan
sawah di daerah pasang surut akan hilang,
• Perubahan iklim global telah membawa perubahan pola
musim
i lokal.
l k l Perubahan
P b h pola l musimi tterjadi
j di d
dengan
bertambah lamanya musim kering dan peningkatan rasio
jumlah hujan di musim hujan terhadap musim kering
yang meningkat di atas 80 persen
persen.
• Bencana iklim merupakan kegagalan kita untuk
menerima besarnya potensi air tercurah yang disediakan
alam Aliran permukaan yang deras sehingga
alam.
mengakibatkan banjir dan longsor akan terbuang sia-sia
tanpa termanfaatkan atau tertampung pada aliran bawah
tanah. Selain mengancam
g suplai
p air untuk p pertanian,,
industri, serta perkotaan, juga sektor energi, seperti
berbagai PLTA yang bersumber pada air danau dan
waduk, juga terancam kelestariannya

Anda mungkin juga menyukai