Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

HALUSINASI PENDENGARAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Jiwa


Program Profesi Ners STIKes Kuningan

Dosen Pembimbing :
TIM

Disusun Oleh :

REVITA AYU SELVIANA

JNR0200117

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
KUNINGAN
2021
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Hari : Selasa Tanggal : 09/02/2021, Jam : 09.30 wib

Pertemuan : Pertama
Kondisi klien : Klien terlihat sedih dan berbicara sendiri , marah-marah tanpa
sebab, klien mengatakan mendengar suara-suara menyuruhnya
unruk membuang obat obat dan suara gaduh.
Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
Tujuan Tindakan Keperawatan

1) Tujuan Umum : Klien dapat mengenaloi halusinasi.


2) Tujuan Khusus :
a) Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b) Pasien mampu mengenal halusinasi
c) Pasien mampu mengontrol halusinasi

Tindakan Keperawatan

1) Membina hupakngan saling percaya perlu dipertibapakngkan agar pasien merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi
2) Membantu pasien mengenal halusinasi :
a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
b) Bantu pasien mengenal penyebab halusinasi
c) Mengajarkan klien untuk menghardik halusinasi

A. Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi, Assalammualaikum... Boleh saya kenalan dengan mba? Nama saya
Revita, saya mahasiswa dari Stikes Kuningan Kampus 2 Rs Ciremai, saya sedang
praktik disini mulai dari pukul 07.00 – 11.00 WIB siang. Kalau boleh saya tau, nama
mba siapa dan senang dipanggil dengan sebutan apa?

2. Evaluasi validasi
a. Perasaan klien saat ini
“Bagaimana kabar mba hari ini?”
b. Kondisi klien saat ini
“Apa keluhan mba saat ini?”
c. Kemampuan yang dimiliki oleh klien
3. Kontrak
a. Topik
“Apakah mba tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya? agar kita lebih dekat
lagi dan saya bisa tahu masalah yang sedang mba hadapi!”
b. Waktu
“Berapa lama mba mau berbincang–bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15
menit?”
c. Tempat
“Mba maunya kita berbincang dimana? Disini saja? baiklah kalau begitu!”

B. Fase kerja
“Tadi kan kita sudah berkenalan dan sudah sepakat untuk berbincang–bincang mengenai
masalah yang sedang mba hadapi saat ini! sekarang coba mba ceritakan kepada saya
masalah mba tersebut! Apa yang menyebabkan mba masuk panti ini! mba ceritakan saja
dengan saya! saya akan berusaha membantu mba dalam mengatasi masalah tersebut!
C. Fase terminasi
1. Evaluasi
a. subjektif
“Bagaimana perasaan mba setelah kita berbincang-bincang tadi?”
b. objektif
“coba mba sebutkan lagi nama saya! iya benar sekali, ternyata mba masih ingat
nama saya!
2. Rencana tindak lanjut
“Sampai disini dulu ya mba, besok kita ketemu lagi, mba ingat nama saya? betul
mba,”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik
“Bagaimana sebentar lagi kita berbincang–bincang lagi tentang masalah yang
sedang mba hadapi sekarang!”
b. Waktu
“Mau jam berapa mba? bagaimana kalau jam 10.30 siang?”
c. Tempat
“Dimana kita berbincangnya mba? Bagaimana kalau disini lagi?”
Baiklah kalau begitu mba, sampai jumpa besok ya mba? Selamat pagi!”
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Hari : Selasa Tanggal : 09/02/2021, Jam : 10.30 wib
Pertemuan : Kedua
Kondisi klien : Belum diketahui
Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
Tujuan Tindakan Keperawatan

3) Tujuan Umum : Klien dapat mengenaloi halusinasi.


4) Tujuan Khusus :
d) Pasien mampu membina hubungan saling percaya
e) Pasien mampu mengenal halusinasi
f) Pasien mampu mengontrol halusinasi

Tindakan Keperawatan

3) Membina hupakngan saling percaya perlu dipertibapakngkan agar pasien merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi
4) Membantu pasien mengenal halusinasi :
d) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
e) Bantu pasien mengenal penyebab halusinasi
f) Mengajarkan klien untuk menghardik halusinasi

A. Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat siang mba, perkenalkan nama saya Revita ayu selviana, biasa dipanggil
Revita, saya Mahasiswa Ners dari Kampus 2 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kuningan, saya dinas di panti ini dan akan merawat mba untuk 1 minggu kedepan!
nama mba siapa? mba senang dipanggil apa?
2. Evaluasi validasi
a. Perasaan klien saat ini
“Bagaimana kabar mba hari ini”
b. Kondisi klien saat ini
“Apa keluhan mba saat ini”
c. Kemampuan yang dimiliki oleh klien
3. Kontrak
a. Topik
“Apakah mba tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya? agar kita lebih dekat
lagi dan saya bisa tahu masalah yang sedang mba hadapi!”
b. Waktu
“Berapa lama mba mau berbincang–bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15
menit?”
c. Tempat
“Mba maunya kita berbincang dimana? Disini saja? baiklah kalau begitu!”

B. Fase kerja
“Tadi kan kita sudah berkenalan dan sudah sepakat untuk berbincang–bincang mengenai
masalah yang sedang mba hadapi saat ini! sekarang coba mba ceritakan kepada saya
masalah mba tersebut! Apa yang menyebabkan mba masuk panti ini! mba ceritakan saja
dengan saya! saya akan berusaha membantu mba dalam mengatasi masalah mba
tersebut!
C. Fase terminasi
1. Evaluasi
a. subjektif
“Bagaimana perasaan mba setelah kita berbincang-bincang tadi?”
b. objektif
“coba mba sebutkan lagi nama saya! iya benar sekali, ternyata mba masih ingat
nama saya!
2. Rencana tindak lanjut
“Sampai disini dulu ya mba, besok kita ketemu lagi, mba ingat nama saya? Ya benar
sekali”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik
“Bagaimana kalau besok kita berbincang–bincang lagi tentang masalah yang
sedang mba hadapi sekarang!”
b. Waktu
“Mau jam berapa mba? bagaiman kalau jam 11.30 siang?”
c. Tempat
“Dimana kita berbincangnyamba? Bagaimana kalau disini lagi saja?”
Baiklah kalau begitu mba, sampai jumpa besok ya mba? Selamat siang!”

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Hari : Rabu Tanggal : 10/02/2021 Jam : 11.30 wib

Pertemuan : ketiga
- Kondisi klien :

Subyektif :

- Klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan untuk membuang obat dan

terkadang suara sangat keras tapi tidak tahu suaranya bagaimana.

- Klien mengatakan takut saat mendengar suara bisikan.

Obyektif : K/U baik, Klien tampak gelisah, Saat diajak komunikasi suara dan nada bicara

pelan, Terkadang klien berbicara sendiri, Terkadang juga klien terlihat sedih dengan mata

berkaca-kaca seperti ingin menangis.

Diagnosa keperawatan: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran


Tujuan (TUK / SP ) :
1. Klien mampu mengenal halusinasi
2. Klien mampu mengontrol halusinasi cara pertama

Tindakan Keperawatan :
1. Identifiasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi pendengaran: menghardik, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan dan obat
3. Latih cara menontrol halusinasi dengan menghardik
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk menghardik

A. Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum mba! saya perawat revita, masih ingat dengan saya mba?”
2. Evaluasi validasi
a. Perasaan klien saat ini
“Bagaimana kabar mba hari ini”
b. Kondisi klien saat ini
“Apa keluhan mba saat ini”
c. Kemampuan yang dimiliki oleh klien
3. Kontrak
a. Topik
“Sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan berbincang–bincang tentang
masalah yang sedang mba hadapi sekarang dan cara mengatasinya!”
b. Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang pada hari ini mba! Bagaimana kalau
15 menit? Baiklah.”
c. Tempat
“Dimana kita akan berbincang mba ? Kita berbincangnya disini saja iya?”

B. Fase kerja
“Kemarin mba berbincang dengan saya kalau mba mendengar suara tanpa ada
wujud! Apa yang dikatakan suara itu? Apakah terus menerus terdengar atau sewaktu-
waktu? Kapan mba paling sering mendengar suara itu? Berapa kali dalam sehari mba
alami? Pada keadaan apa mba mendengar suara itu? Apakah pada waktu mba
sendiri?”
“Apa yang mba rasakan pada saat mendengar suara itu? Apa yang mba lakukan
saat mendengar suara itu? apakah dengan cara itu suara-suara nya akan hilang? Baiklah
mba, bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara itu jika suaranya datang
lagi.”
“Ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua dengan cara bercakap – cakap dengan orang lain.
Ketiga, dengan melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang keempat dengan
minum obat teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar cara yang pertama dulu yaitu dengan menghardik.
Caranya adalah saat suara-suara itu muncul, langsung mba tutup telinga dan katakan pergi
saya tidak mau dengar… saya tidak mau dengar! kamu suara palsu! Begitu diulang –
ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi oleh mba. Sekarang coba mba peragakan! Nah
begitu…. Bagus! Coba lagi! yah bagus, mba sudah bisa melakukannya. Bagaimana mba
sudah bisa ?”

C. Fase terminasi
1. Evaluasi
a. subjektif
“bagaimana perasaan mba setelah berbincang – bincang dengan saya tadi dan
setelah memperagakan latihan cara menghardik?”
b. objektif
“Coba mba sebutkan lagi isi, waktu, dan apa yang mba rasakan saat halusinasi itu
datang?”
2. Rencana tindak lanjut
“Kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan mba coba cara menghardik untuk
mengontrol halusinasi mba! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam
berapa saja latihannya?”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik
“Bagaimana kalau sekitar 1 jam kedepan kita bertemu lagi untuk belajar dan
latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua mengontrol
halusinasi?”
b. Waktu
“Mau jam berapa mba? bagaimana kalau jam 13.00 siang?”
c. Tempat
“Dimana tempatnya mba?” baiklah, sampai jumpa besok. selamat siang.”
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Hari : Rabu Tanggal : 10/02/2021 Jam : 13.00 wib

Pertemuan : keempat SP 2 Halusinasi


Kondisi klien :

Subyektif : Klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan untuk membuang obat

dan terkadang suara sangat keras tapi tidak tahu suaranya bagaimana.

Obyektif : K/U baik, klien tampak mondar-mandir, kontak mata kurang dan kooperatif, klien
tampak gelisah, klien tampak terlihat sedih
Diagnosa keperawatan: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran
Tujuan (TUK / SP ) :
1. Klien dapat mengenal halusinasi
2. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

Tindakan keperawatan:
1. Evaluasi kegiatan menghardik dengan bercakap-cakap
2. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan bercakap-cakap bersama
orang lain

A. Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum mba! saya perawat revita, masih ingat dengan saya mba?”
2. Evaluasi validasi
d. Perasaan klien saat ini
“Bagaimana perasaan mba saat ini? Apakah suara-suaranya masih muncul?
Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih? berkurangkah suara – suaranya?
Bagus”
e. Kondisi klien saat ini
“Apa keluhan mba saat ini ?”
f. Kemampuan yang dimiliki oleh klien
3. Kontrak
d. Topik
“Sesuai janji kita tadi, sekarang ini saya akan latih cara kedua untuk mengontrol
halusinasi dengan bercakap–cakap dengan orang lain saat halusinasi itu muncul.”
e. Waktu
“kita latihannya selama 15 menit iya mba?”
f. Tempat
“Mau dimana mba ? disini saja ya?”

B. Fase kerja
“Cara kedua untuk mencegah/ mengontrol halusinasi adalah dengan bercakap–cakap
dengan orang lain. Jadi kalau mba mulai mendengar suara–suara itu muncul, mba
langsung saja cari teman untuk diajak bercakap–cakap. Minta teman untuk mengobrol
dengan mba. Contonya begini, “Tolong, saya mulai mendengar suara–suara. Ayo
ngobrol dengan saya! Sekarang coba mba lakukan seperti yang saya lakukan tadi? Ya,
begitu. Bagus! Coba sekali lagi mba! Bagus! Nah dilatih terus ya mba! Disini mba dapat
mengajak perawat atau pasien lain yang ada diruangan ini untuk bercakap cakap.”

C. Fase terminasi
1. Evaluasi
a. subjektif
“bagaimana perasaan mba setelah kita latihan tadi?”
b. objektif
“Jadi sudah ada berapa cara yang mba pelajari untuk mencegah suara–suara itu?
Bagus, coba ibu sebutkan !”
2. Rencana tindak lanjut
“Cobalah kedua cara ini kalau mba mengalami halusinasi lagi. Bagaimana kalau kita
masukkan dalam jadwal kegiatan harian mba. Mau jam berapa latihan bercakap-
cakap? Nah, nanti lakukan secara teratur sewaktu-waktu suara itu muncul!”
3. Kontrak yang akan datang
d. Topik
“Besok siang saya akan kesini lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga,
yaitu melakukan aktivitas yang terjadwal”
e. Waktu
“Mau jam berapa mba? Bagaimana kalau jam 11.30 ”
f. Tempat
“Mau dimana? Disini lagi? Sampai besok ya mba. Assalamu’alaikum!”
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Hari : Kamis, Tanggal : 11/02/2021, Jam : 11.30 wib

Pertemuan : Kelima SP 3 Halusinasi


Kondisi klien :

S : Klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan untuk membuang obat dan

terkadang suara gaduh sangat keras tapi tidak tahu suaranya bagaimana.

O: K/U baik, klien tampak rapih, ada kontak mata dan kooperatif
Diagnosa keperawatan: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
Tujuan (TUK / SP ) :
1. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas yang terjadwal

Tindakan keperawatan :
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan bercakap-cakap, beri pujian
2. Latih cara menontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan aktivitas yang terjadwal
3. Masukan pada jadwal kegiatan klien

A. Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum”
2. Evaluasi validasi
a. Perasaan klien saat ini
“Bagaimana perasaan mba hari ini? Apakah suara–suaranya masih muncul?
Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih? Bagaimana hasilnya mba?
Bagus!”
b. Kondisi klien saat ini
“Apa keluhan mba saat ini ?”
c. Kemampuan yang dimiliki oleh klien
3. Kontrak
a. Topik
“Sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan latihan cara yang ketiga untuk
mencegah halusinasi yaitu dengan melakukan kegiatan terjadwal.”
b. Waktu
“Berapa lama kita latihannya mba? Bagaimana kalau 15 menit?
c. Tempat
“mau dimana kita latihannya mba? Baiklah mba”

B. Fase kerja
“Apa saja yang biasa mba lakukan selama di panti ini? Sore-sore apa kegiatannya, terus
jam berikutnya apa? Wah banyak sekali kegiatannya! Mari kita latih dua kegiatan hari
ini! Bagus sekali jika ibu bisa lakukan!”
Kegiatan ini dapat mba lakukan untuk mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan yang
lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan. ”

C. Fase terminasi
1. Evaluasi
a. subjektif
“Bagaimana perasaan mba setelah kita bercakap–cakap cara yang ketiga untuk
mencegah suara-suara? ”
b. objektif
“Coba mba sebutkan sudah berapa cara yang telah kita latih untuk mencegah
halusinasi datang? Bagus sekali? ”
2. Rencana tindak lanjut
“untuk selanjutnya mba lakukan semua aktivitas sesuai dengan jadwal ya! ”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik
“Bagaimana kalau untuk 1 jam kedepan kita bertemu lagi untuk membahas cara
keempat mencegah halusinasi? ”
b. Waktu
“Mau jam berapa mba? Bagaimana kalau jam 13.00 siang! baiklah ”
c. Tempat
“Tempatnya dimana mba! Di ruang ini saja ya!, Assalamu’alaikum ”

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Hari : Kamis, Tanggal : 11/02/2021 Jam : 13.00 wib

Pertemuan : keenam SP 4 Halusinasi


Kondisi klien :
Subyektif : klien mengatakan masih mendengar suara-suara bisikan untuk
membuang obat dan terkadang suara gaduhsangat keras tapi tidak tahu
suaranya bagaimana.
Obyektif : K/U baik, klien tampak rapi, kontak mata ada, afek sesuai, tenang
dan kooperatif
Diagnosa keperawatan: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Tujuan Khusus/TUK:

1. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan minum obat secara teratur

Tindakan Keperawatan:

1. Evaluasi latihan kegiatan harian klien


2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan minum obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara dan waktu minum obat)
3. Masukan pada jawal kegiatan klien

A. Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum, mba? ”
2. Evaluasi validasi
a. Perasaan klien saat ini
“Bagaimana perasaan mba sekarang? apakah suara–suaranya masih muncul?
Apakah sudah digunakan tiga cara yang telah kita latih? Apakah jadwal
kegiatannya sudah dilaksanakan? Apakah pagi tadi sudah minum obat? ”
b. Kondisi klien saat ini
“Apa keluhan mba saat ini ?”
c. Kemampuan yang dimiliki oleh klien
3. Kontrak
a. Topik
“Baik, sesuai janji kita tadi, saat ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan
yang mba minum. ”
b. Waktu
“Kita akan diskusi selama 15 menit. Bagaimana mba?? ”
c. Tempat
“Dimana kita diskusinya? Disini saja iya mba?”

B. Fase kerja
“mba, adakah bedanya setelah mba minum secara teratur? Apakah suara–suara itu
berkurang atau hilang? Jadi, minum obat itu sangat penting untuk mencegah suara yang
mba dengar dan mengganggu mba selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang
mba minum? Ini yang warna orange (chlorpromazine, CPZ) gunanya untuk
menghilangkan suara–suara. Obat yang berwarna putih (tpyhexilpendil, THP) gunanya
agar ibu merasa rileks dan tidak kaku, sedangkan yang merah jambu (haloperidol, HLP)
berfungsi untuk menenangkan pikiran dan menghilangkan suara–suara. Semua obat ini
ibu minum 2 kali sehari, setiap pukul 7 pagidan pukul 17.30 setelah makan sore. Kalau
suara-suara asing itu sudah hilang obatnya tidak boleh dihentikan. Nanti konsultasikan
dengan dokter, sebab kalau mba putus obat, mba akan kambuh dan sulit untuk sembuh
seperti keadaan semula. Kalau obat habis, mba bisa minta ke dokter untuk mendapatkan
obat lagi. mba juga harus teliti saat minum obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar,
artinya mba harus memastikan bahwa itu obat benar-benar punya mba. Jangan keliru
dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada
waktunya, dengan cara yang benar, yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya. mba
juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan mba juga harus cukup
minum 10 gelas per hari.”
C. Fase terminasi
1. Evaluasi
a. subjektif
“Bagaimana perasaan mba setelah kita bercakap–cakap mengenai obat? Sudah
berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? ”
b. objektif
“Coba mba sebutkan! Bagus!”
2. Rencana tindak lanjut
“Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan mba! minum
obatnya sesuai jadwal ya mba! ”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik
“Besok kita bertemu lagi ya mba, untuk melihat manfaat 4 cara mencegah suara
yang telah kita bicarakan. ”
b. Waktu
“Mau jam berapa mba?”
c. Tempat
“Dimana tempatnya mba? Baiklah mba, sampai bertemu besok.
Assalammu’alaikum”

Anda mungkin juga menyukai