Anda di halaman 1dari 10

WORKSHEETS PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR (KI 406)

SEMESTER GENAP 2020-2021

JUDUL PERCOBAAN : Analisis Kualitatis Kation Zn2+, Ca2+, Cu2+, Al3+ dan Co2+

HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN : Sabtu, 20 Februari 2021

TUJUAN PERCOBAAN :

1. Mempelajari beberapa sifat dan pola reaktivitas yang terjadi pada pemisahan dan identifikasi ion-ion
tertentu dalam suatu larutan
2. Menguasai pemisahan zat anorganik secara kualitatif

A. PRINSIP DASAR PERCOBAAN


Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawa apa yang
terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan
mengidentifikasi sejumlah unsur. Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu
yang adadalam sampel.
(Underwood,1986)
Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi suatu unsure kimiadalamcuplikan yang
tidak diketahui untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis
kualitatif digunakan beberapa pereaksi untuk mengetahui jenis anion/kation suatu larutan.
(Wardiyah, 2016)
Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti prosedur kerja yang
khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah dalam bentuk suatu larutan. Untuk zat padat kita harus
memilih pelarut yang cocok. Ionion pada golongan-golongan diendapkan satu per satu, endapan dipisahkan dari
larutan dengan cara disaring atau diputar dengan centrifuga. Endapan dicuci untuk membebaskan dari larutan
pokok atau filtrat dan tiap-tiap logam yang mungkin akan dipisahkan
(Cokrosarjiwanto,1977).
Kation adalah ion-ion yang bermuatan positif.Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation
diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia.Dengan
memakai apa yang disebut regensia golongan secara sistematik,dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan-
golongan kation ,dan dapat juga memisahkan golongan-golongan ini untuk pemeriksaan lebih lanjut. Reagensia
golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida,
ammonium sulfida, dan ammonium karbonat.Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi
dengan reagensia- reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak.Jadi boleh kita katakan ,bahwa
klasifikasi kation yang paling umum , didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida,sulfida,dan karbonat dari
kation tersebut
(Svehla G,1985).
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang palingumum adalah asam klorida,
hidrogen sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan
reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh kita katakan bahwa klasifikasi kation
yang paling umum, didasarkan atas perbedaan kelarutan klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut.
(Vogel,1985)
Kation golongan I membentuk klorida-klorida yang tak larut. Namun PbCl2 sedikit larut dalam air,
karena itu timbale tidak pernah mengendap sempurna bila ditambahkan HCl encer kepda suatu cuplikan, ion
timbale yang tersisa itu di endapkan secara kuantitatif dengan H2S dalam suasana asam bersama-sama kation
golongan IV.
(Mulyono HAM, 2005)
Kation golongan II diatas dua subgolongan yaitu subgolongan tembaga dan sub golongan arsenik.
Subgolongan tembaga terdiri dari Hydrargium (II), Plumbum (II), Bismut (III), Cuprun (II), dan Codmium (II).
Subgolongan arsenik terdiri dari arsen (III), stibium (II), stibium (V), starnum (II), dan starnum (IV).
(Svehla G, 1985)
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation golongan III menurut vogel adalah larutan
hydrogen sulfida dengan adanya ammonia dan ammonium klorida atau laruta ammonium sulfide.
(Svehla G, 1985)
Logam-logam pada golongan III ini tidak diendapkan oleh reagensia golongan untuk kation golongan I
dan II, tetapi semuanya diendapkan dengan adanya ammonium klorida, dan hydrogen sulfide dari larutan yang
W o r k s h e e t P . D . K . A . A n a l i s i s K a ti o n | 1
telah dijadikan basa dengan larutan ammonia. Logam-logam ini diendapakan dengan silfide kecuali alumunium
dan kromium yang diendapkan sebagai hidroksida karena hidrolisis yang sempurna dari sulfida dalam larutan
air. Besi, alumunium dan krom (sering disertai mangan) juga diendapkan sebagai hidrokdsida aleh larutan
ammonia dengan adanya ammonium klorida. Sedangkan logam-logam dari kation golongan ini tetap berada
dalam larutan dan dapat diendapkan sebagai sulfida oleh hydrogen sulfida. Maka golongan ini biasanya dibagi
menjadi golongan besi, meliputi besi, alumunium, atau kromium sering disebut golongan III A dan dolongan
Zink meliputi nikel, kobalt, mangan dan seng atau disebut golongan III B
(Svehla G, 1985)
Kation golongan IV, meliputi barium, stronsium, dan kalsium. Reagensia yang dipakai untuk
klasifikasi kation golongan IV adalah (NH4)2CO3, yang nantinya akan menghasilkan endapan putih.
(Mulyono HAM, 2005)
Kation golongan V sering disebut sebagai golongan sisa sehingga tak ada regensia umum untuk
golongan V. Kation-kation golongan V tidak bereaksi dengan HCl, H2S, (NH4)2CO3. Reaksi-reaksi atau uji-
ujinya ia dapat dipakai untuk mengidentifikasi ion-ion ini. Adapun kation yang termasuk golongan V adalah
magnesium, kalium, natrium, dan ion ammonium.
(Svehla G, 1985)
Dalam contoh campuran ditunjukan kesulitan untuk menentukan dengan pasti kation-kation apa saja
yang terdapat dalam campuran. Disebutkan bahwa pereaksi spesifik dapat dipakai untuk tujuan itu dengan
melakukan reaksi untuk ion perion. Cara lain untuk analisa campuran adalah dengan reaksi selektif.
(Mulyono HAM, 2005)

B. ALAT-ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN


ALAT
Tabung reaksi besert arak, sentrifuse dan tabungnya, botol semprot, pipet tetes, dan gelas kimia.

BAHAN
Larutan garam nitrat 0,2 M yang mengandung Zn+2, Ca+2, Al+3, Cu+2, dan Co+2
Larutan : HNO3 3 M dan 6 M, Na3PO4 0,3 M, NH3 3 M dan 6 M, K3Fe(CN)60,2 M, NaOH 6 M, dan akuades

C. PROSEDUR PERCOBAAN
Siapkan masing-masing larutan ujikation dengan konsentrasi 0,2 M yang berasal dari garam nitrat untukkation
Zn2+,Cu2+, dan Al3+kecuali Ca dan Co2+dari garam kloridanya. Untuk setiap kation masing-masing sediakan
empat buah tabung reakasi, amatilah apa yang terjadi setelah penambahan pereaksi.

No
KEGIATAN EKSPERIMEN REAKSI KIMIA PENGAMATAN
.
1. UJI KATION Ca2+ CaCl2 0,2M: larutan ,tidak berwarna , dan
tidak berbau.
CaCl2 0,2M dimasukkan 10 tetes kedalam
setiap tabung reaksi.
Tabung reaksi-1 tambahkan dua 3Ca2+(aq) + 2PO42- (aq) → Larutan Ca2+ tak berwarna dan tak berbau.
tetesNH3 3M dantujuh tetes larutan Na3PO4 (Tb) (Tb)
0,3M. Ca3(PO4)2 (s) Ca2+ + NH3 tidak terjadi perubahan warna.
(endapan putih)
+ Na2PO4 larutan berubah warna menjadi
kuning seulas.
Tabung reaksi-2 tambahkan satu tetes Ca2+(aq) + 2K+ (aq) + Ca2+ + HNO3 tidak terjadi perubahan
larutan HNO3 3M dan tujuh tetes larutan (Tb) (Tb) warna.
K4Fe(CN)6 0,2M. Fe(CN)6]4-→ K2Ca[Fe(CN)6] (s)
(kuning) (endapan putih) + K4Fe(CN)6 larutan berubah warna
menjadi keruh dan terbentuk endapan.
Tabung reaksi-3 tambahkan satu tetes Ca2+(aq) + 2OH- (aq) → Ca2+ + NaOH terbentuk endapan putih.
larutan NaOH 6M dan tambahkan lagi (Tb) (Tb)
W o r k s h e e t P . D . K . A . A n a l i s i s K a ti o n | 2

Sheren Hana Elia


sepuluh tetes larutan NaOH 6M. Jika Ca(OH)2 (s) + NaOH endapan putih yang terbentuk
endapan sulit terbentuk, lakukan (endapan putih) semakin banyak.
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan
sepuluh tetes larutan NH3 6M.

Tabung reaksi-4 tambahkan satu tetes Ca2+ (aq) + 2NO3- (aq) → Ca2+ + NaOH tidak terjadi perbahan
larutan NaOH 6M (tanpa dihomogenkan) (Tb) (Tb) apapun.
dan tambahkan lagi sepuluh tetes larutan Ca(NO3)2 (s)
NaOH 6M. Jika endapan sulit terbentuk, (endapan putih) + NaOH tidak terjadi perubahan apapun
lakukan sentrifugasi dan dekantasi serta juga.
tambahkan 2 tetes larutan HNO3 3M.
2. UJI KATION Cu2+

Tabung reaksi-1 tambahkan empat tetes 3Cu2+ (aq) + 2PO42- (aq) → Larutan Cu2+ berwarna biru dan tak berbau
larutan NH3 3M dantujuh tetes larutan (Tb) (Tb)
Na3PO4 0,3M. Cu3(PO4)2 (s) Cu2+ + NH3 larutan berubah menjadi biu
(endapan biru) tua

+ Na2PO4 terbentuk endapan biru muda


dan larutan tak berwarna

Tabung reaksi-2 tambahkan satu tetes 2Cu2+ (aq) + [Fe(CN)6]4- (aq) Cu2+ + HNO3 larutan tidak berubah tetap
larutan HNO3 3M dan tujuh tetes larutan (Tb) (kuning) tidak berwarna
K4Fe(CN)6 0,2M. → Cu2[Fe(CN)6] (s)
(coklat kemerahan) + K4Fe(CN)6 terbentuk endapan berwarna
merah kecoklatan dan larutan tak
berwarna.

Tabung reaksi-3 tambahkan satu tetes Cu2+ (aq) + 2OH- (aq) → Cu2+ + NaOH terbentuk koloid berwarna
larutan NaOH 6M dan tambahkan lagi (Tb) (Tb) bitru tua
sepuluh tetes larutan NaOH 6M. Jika Cu(OH)2 (aq) + NH3 (aq) →
endapan sulit terbentuk, lakukan (endapan biru) + NaOH koloid biru muda semakin
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan [Cu(NH3)4]2+ (aq) + 2OH- (aq) banyak terbentuk tetapi antara larutan dan
sepuluh tetes larutan NH3 6M. koloid sulit dibedakan.

Tabung reaksi-4 tambahkan satu tetes 3Cu2+ (aq) + 8HNO3 (aq) → Cu2+ + NaOH terbentuk koloid berwarna
larutan NaOH 6M (tanpa dihomogenkan) (Tb) (Tb) bitru tua
dan tambahkan lagi sepuluh tetes larutan Cu32+ (aq) + 6NO3- (aq) +
NaOH 6M. Jika endapan sulit terbentuk, (Tb) + NaOH koloid biru tua semakin banyak
lakukan sentrifugasi dan dekantasi serta 2NO (g) + 2H2O (aq) terbentuk. Koloid dan larutan mudah
tambahkan lima belas tetes larutan HNO3 dibedakan
3M.

3. UJI KATION Al3+

Tabung reaksi-1 tambahkan satu tetes Al3+ (aq) + PO43- (aq) → Larutan Al3+ tidak berwarna dan tidal
larutan NH3 3M dantujuh tetes larutan (Tb) (Tb) berbau
Na3PO40,3M. Al(PO4) (s)
(endapan putih) Al3+ + NH3 larutan tidak berubah warna
tetap tidak berwarna

+ Na2PO4 terbentuk endapan putih dan


larutan tidak berwarna.

Tabung reaksi-2 tambahkan satu tetes Al3+ (aq) + 3Fe(CN)4- (aq) → Larutan Al3+ tidak berwarna dan tidal
larutan asam nitrat 3M dan tujuh tetes (Tb) (kuning) Al4[Fe(CN)6]3 berbau
larutan K4Fe(CN)6 0,2M. (aq)
W o r k s h e e t P . D . K . A . A n a l i s i s K a ti o n | 3
(kuning seulas) Al3+ + NH3 larutan tidak berubah warna
tetap tidak berwarna

+ Na2PO4 terbentuk endapan putih dan


larutan tidak berwarna.

Tabung reaksi-3 tambahkan satu tetes Al3+ (aq) + 3OH- (aq) → Al(OH)3 (s) + Al3+ + NaOH larutan tidak mengalami
larutan NaOH 6M dan tambahkan lagi NH3 (aq) → [Al(NH3)4]3+ (aq) + 3OH- perubahan, warnanya pun tetap tidak
sepuluh tetes larutan NaOH 6M. Jika (aq) berwarna.
endapan sulit terbentuk, lakukan
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan
sepuluh tetes larutan NH3 6M.

Tabung reaksi-4 tambahkan satu tetes Al3+ (aq) + 3OH- (aq) → Al(OH)3 (s) + Al3+ + NaOH terbentuk endapan putih dan
larutan NaOH 6M (tanpa dihomogenkan) NH3 (aq) → Al3+ (aq) + 3H2O (l) larutan tak berwarna.
dan tambahkan lagi sepuluh tetes larutan
NaOH 6M. Jika endapan sulit terbentuk,
lakukan sentrifugasi dan dekantasi serta
tambahkan lima belas tetes larutan HNO3
3M.

4. UJI KATION Co+2.

Tabung reaksi-1 tambahkan delapan tetes 3Co2+ (aq) + 2PO43- (aq) → Larutan Co2+ berwarna merah muda dan
larutan NH33M dantujuh tetes larutan (Tb) (Tb) tidak berbau.
natrium fosfat 0,3M. Co3(PO4)2 (s)
(endapan biru) Co2+ + NH3 terbentuk gumpalan biru
berupa koloid

+ Na2PO4 terbentuk dua fasa yaitu


gumpalan berwarna biru dan larutan
berwana merah muda

Tabung reaksi-2 tambahkan dua tetes 3Co2+ (aq) + [Fe(CN)6]4- (aq) Co2+ + HNO3 tidak terjadi perubahan
larutan HNO3 3M dan tujuh tetes larutan (Tb) (kuning) apapun.
K4Fe(CN)6 0,2M. → Co3[Fe(CN)6] (s)
(endapan hijau) + K4Fe(CN)6 terbentuk endapan berwarna
merah muda dan larutan yang tidak
berwarna.

Tabung reaksi-3 tambahkan satu tetes 3Co2+ (aq) + 2OH- (aq) → Co2+ + NaOH terbentuk gumpalan berupa
larutan NaOH 6M dan tambahkan lagi (Tb) (Tb) koloid berwarna hijau tua dan larutan tak
sepuluh tetes larutan NaOH 6M. Jika Co(OH)2 (s) berwarna
endapan sulit terbentuk, lakukan ( endapan merah muda)
sentrifugasi dan dekantasi serta tambahkan
sepuluh tetes larutan NH3 6M.

Tabung reaksi-4tambahkan satu tetes 3Co2+ (aq) + 2OH- (aq) → Co2+ + NaOH terbentuk gumpalan berupa
larutan NaOH 6M (tanpa dihomogenkan) (Tb) (Tb) koloid berwarna biru dan larutan tak
dan tambahkan lagi sepuluh tetes larutan Co(OH)2 (s) + 2H+ (aq) → berwarna
NaOH 6M. Jika endapan sulit terbentuk, ( endapan merah muda)
lakukan sentrifugasi dan dekantasi serta Co2+ (aq) + 2H2O (aq)
tambahkan lima belas tetes larutan HNO3 (Tb) (Tb)
3M.

5. UJI KATION Zn2+

Tabung reaksi-1tambahkan dua tetes 3Zn2+ (aq) + 2PO43- (aq) → Larutan Zn2+ tidak berwarnadan tidak
larutan NH3 3M dantujuh tetes larutan (Tb) (Tb) berbau.
W o r k s h e e t P . D . K . A . A n a l i s i s K a ti o n | 4
Na3PO4 0,3M. Zn3(PO4)2 (s)
(endapan putih) Zn2+ + NH3 larutan berubah menjadi
keruh.

Tabung reaksi-2 tambahkan dua tetes 2Zn2+ (aq) + [Fe(CN)6]4- (aq) → Zn2+ + HNO3 larutan tidak berubah tetap
larutan HNO3 3M dan tujuh tetes larutan (Tb) (kuning) tidak berwarna.
K4Fe(CN)6 0,2M. Zn2[Fe(CN)6] (s)
(endapan putih) + K4Fe(CN)6 terbentuk endapan putih.

Tabung reaksi-3 tambahkan tiga tetes Zn2+ (aq) + 2OH- (aq) → Zn(OH)2 (s) Zn2+ + NaOH terbentuk endapan putih
larutan NaOH 6M (tanpa dihomogenkan) + 4NH3 (aq) → [Zn(NH3)4]2+ (aq) +
dan tambahkan lagi dua tetes larutan NaOH 2OH- (aq)
6M lalu homogenkan. Jika endapan sulit
terbentuk, lakukan sentrifugasi dan
dekantasi serta tambahkan sepuluh tetes
larutan NH3 6M.

Tabung reaksi-4 tambahkan tiga tetes Zn2+ (aq) + 2OH- (aq) → Zn(OH)2 (s) Zn2+ + NaOH terbentuk endapan putih
larutan NaOH 6M (tanpa dihomogenkan) + 2H+ (aq) → Zn2+ (aq) + 2H2O (l)
dan tambahkan lagi dua tetes larutan NaOH
6M lalu homogenkan. Jika endapan sulit
terbentuk, lakukan sentrifugasi dan
dekantasi. Kemudian pada larutan tersebut
tambahkan sepuluh tetes larutan HNO3 6M.

D. DATA PENGAMATAN
Sampel
No. Pereaksi Hasil
Kation
Endapan putih dan larutan tidak
Tabung 1 NH3 (aq) + Na3PO4 (aq)
berwarna tidak berbau
Larutan kuning seulas tidak
Tabung 2 HNO3 (aq) + K4Fe(CN)6 (aq)
2+ berbau
1. Ca
Endapan putih dan larutan keruh
Tabung 3 NaOH (aq) + NH3 (aq)
tidak berbau
Endapan putih dan larutan keruh
Tabung 4 NaOH (aq) + HNO3 (aq)
tidak berbau
Endapan biru dan larutan biru
Tabung 1 NH3 (aq) + Na3PO4 (aq)
muda tidak berbau
Endapan cokelat kemerahan dan
Tabung 2 HNO3 (aq) + K4Fe(CN)6 (aq) larutan cokelat kemerahaan seulas
2. Cu2+ tidak berbau
Endapan hijau dan larutan biru
Tabung 3 NaOH (aq) + NH3 (aq)
tidak berbau
Endapan hijau dan larutan
Tabung 4 NaOH (aq) + HNO3 (aq)
berwarna biru seulas tidak berbau
3. Al3+ Endapan putih dan larutan
Tabung 1 NH3 (aq) + Na3PO4 (aq)
tidakberwarna tidak berbau
Larutan kuning seulas tidak
Tabung 2 HNO3 (aq) + K4Fe(CN)6 (aq)
berbau
Tabung 3 NaOH (aq) + NH3 (aq) Larutan tidak berwarna tidak
berbau

W o r k s h e e t P . D . K . A . A n a l i s i s K a ti o n | 5
Larutan tidak berwarna tidak
Tabung 4 NaOH (aq) + HNO3 (aq)
berbau
Endapan biru keunguan dan
Tabung 1 NH3 (aq) + Na3PO4 (aq) larutan tidak berwarna tidak
berbau
Endapan hijau dan larutan
Tabung 2 HNO3 (aq) + K4Fe(CN)6 (aq)
4. Co2+ tidakberwarna tidak berbau
Endapan merah muda dan larutan
Tabung 3 NaOH (aq) + NH3 (aq)
tidak berwarna tidak berbau
Endapan merah muda dan larutan
Tabung 4 NaOH (aq) + HNO3 (aq)
tidak berwarna tidak berbau

Endapan putih dan larutan tidak


Tabung 1 NH3 (aq) + Na3PO4 (aq)
berwarna tidak berbau

Endapan putih dan larutan tidak


Tabung 2 HNO3 (aq) + K4Fe(CN)6 (aq)
berwarna tidak berbau

5 Zn2+ Larutan tidak berwarna tidak


Tabung 3 NaOH (aq) + NH3 (aq)
berbau

Larutan tidak berwarna tidak


Tabung 4 NaOH (aq) + HNO3 (aq)
berbau

E. PEMBAHASAN DAN DISKUSI


Percobaan yang dilakukan yaitu analisis kualitatif anion Zn2+, Ca2+, Cu2+, Al3+ yang bertujuan untuk
mengidentifikasi adanya kation-kation dalam suatu pereaksi tertentu, serta mempelajari pengelompokannya
dalam golongan-golongan kation, dan memahami serta bisa menguasai pemisahan zat organik secara kualitatif.
Pada percobaan ini digunakan prinsip reaksi dengan zat pengidentifikasi yang dapat menimbulkan terjadinya
perubahan warna, endapan, maupun nyala api spesifik. Semua larutan tidak berwarna, kecuali Cu(NO)3.
Uji kualitatif kation Ca2+ digunakan sampel larutan CaCl 2. Untuk tabung pertama ditambahkan pereaksi
NH3 3 M tidak ada perubahan warna larutan maupun terbentuknya endapan, dan menghasilkan endapan putih
dengan larutan yang keruhkarena penambahan pereaksi Na 2PO4 0,3 M berlebih. Tabung kedua ditambahkan
pereaksi HNO3 3 M dan K4Fe(CN)6 0,2 M menghasilkan larutan keruh kekuningan dari CaK2[Fe(CN)6].
Selanjutnya tabung ketiga ditambahkan pereaksi NaOH 6 M larutan tetap tidak berwarna, namun ketika
direaksikan lagi dengan NaOH terbentuk endapan putih Ca(OH) 2. Tabung keempat ditambahkan pereaksi NaOH
6 M dan HNO3 6 M menghasilkan endapan berwarna putih seperti gel.
Uji kualitatif kation Cu2+ digunakan sampel larutan Cu(NO3)2. Untuk tabung pertama ditambahkan
pereaksi NH3 3 M menghasilkan endapan berwarna biru, dan menjadi biru keruh seperti koloid ketika
ditambahkan pereaksi Na2PO4 0,3 M. Tabung kedua ditambahkan pereaksi HNO 3 3 M dan K4Fe(CN)6 0,2
M menghasilkan endapan merah coklat Cu2Fe(CN)6. Hal ini terjadi karena Cu 2+ yang merupakan kation
golongan II memiliki nilai Ksp yang kecil sehingga menyebabkan hasil kali kelarutan konsentrasi logam dan ion

W o r k s h e e t P . D . K . A . A n a l i s i s K a ti o n | 6
sulfida melampaui nilai hasil kali kelarutan selain itu warna merah berasal dari besi yang membentuk kompleks
dengan Cu2+ dan (CN)6. Selanjutnya tabung ketiga ditambahkan pereaksi NaOH 6 M menghasilkan larutan biru
dan endapan biru Cu(OH)2 dan berubah menjadi endapan berwarna hijau lumut ketika ditambahkan pereaksi
NH3 6 M dan dan dilakukan disentrifugasi karena endapan sulit terbentuk. Tabung keempat ditambahkan
pereaksi NaOH 6 M dan HNO3 6 M menghasilkan endapan berwarna biru.
Uji kualitatif kation Al3+ digunakan sampel larutan Al(NO 3)3. Untuk tabung pertama ditambahkan
pereaksi NH3 3 M larutan tetap tidak berwarna, dan lautan menjadi keruh ketika ditambahkan pereaksi Na 2PO4
0,3 M. Tabung kedua ditambahkan pereaksi HNO 3 3 M dan K4Fe(CN)6 0,2 M larutan menjadi kuning pucat,
warna kuning ini berasal dari besi yang membentuk ion kompleks Al 4Fe(CN)6. Selanjutnya tabung ketiga
ditambahkan pereaksi NaOH 6 M pada tetes pertama menyebabkan larutan menjadi keruh seperti koloid, namun
ketika dirreaksikan lagi dengan NaOH larutan menjadi tidak berwarna. Penambahan reagensia berlebih
menyebabkan koloid melarut kembali membentuk kompleks [Al(OH) 4], sehingga penambahn NH3 6 M tidak
berpengaruh lagi. Kelarutan bergantung juga pada sifat dan konsentrasi bahan lain yang ada dalam campuran
larutan itu. Bahan lain tersebut dikenal dengan ion sekutu dan ion asing. Umumnya kelarutan endapan
berkurang dengan adanya ion sekutu yang berlebih dan dalam praktiknya ini dilakukan dengan memberikan
konsentrasi pereaksi yang berlebih. Tetapi penambahan pereaksi berlebih ini pada beberapa senyawa
memberikan efek yang sebaliknya yaitu melarutkan endapan. Hal ini terjadi karena adanya pembentukkan
kompleks yang dapat larut dengan ion sekutu tersebut. Sedangkan adanya ion asing menyebabkan kelarutan
endapan menjadi sedikit bertambah, kecuali jika terjadi reaksi kimia antara endapan dengan ion asing.
Penambahan ion asing seperti penambahan asam atau basa kuat dan ligan dapat menyebabkan endapan menjadi
larut kembali.Tabung keempat ditambahkan pereaksi NaOH 6 M dan HNO 3 6 M menghasilkan koloid yang
terbentuk tidak larut setelah disentrifugasi. Hal ini disebabkan karena berkurangnya kelarutan dengan adanya
efek ion sejenis. Dimana sebagian kecil endapan masuk ke dalam larutan sebagai koloid aluminium hidroksida
(sol). Sol ini berkoagulasi pada penambahan garam-garam yang larut.
Uji kualitatif kation Zn2+ digunakan sampel larutan Zn(NO3)2. Untuk tabung pertama ditambahkan
pereaksi NH3 3 M tidak ada perubahan warna larutan maupun terbentuknya endapan, dan larutan menjadi keruh
karena penambahan pereaksi Na2PO4 0,3 M berlebih. Tabung kedua ditambahkan pereaksi HNO3 3 M dan
K4Fe(CN)6 0,2 M menghasilkan endapan putih , endapan ni memilki komposisi yang berbeda-beda. Endapan
tidak larut dalam asam encer, tetapi mudah larut dalam NaOH, reaksi ini dapat diguakan umtuk membedakan
Al3+ dan Zn2+. Selanjutnya tabung ketiga ditambahkan pereaksi NaOH 6 M terbentuk endapan gelatin putih dari
Zn(OH)2. Endapan Zn(OH)2 ketika terus ditambahkan NaOH berlebihan endapan menjadi larut dan larutan
menjadi tidak berwarna. Dan larutan tetap tidak berwarna setelah dilakukan sentrifugasi dan penambahan NH 3 6
M. Tabung keempat ditambahkan pereaksi NaOH 6 M dan HNO 3 6 M menghasilkan endapan berwarna putih
seperti gel.
F. KESIMPULAN
Pada analisis kualitatif anion Zn2+, Ca2+, Cu2+, Al3+ dapat diidentifikais dengan mengguankan perekasi
NaOH, NH3, HNO3, K4Fe(CN)6, dan NA2PO4 yang dapat diamati dengan adanya perubahan warna, dan
pembentukan senyawa kompleks. Pada dasarnya analisi kualitatif kation ini digolongkan pada perbedaan
kelarutan.

W o r k s h e e t P . D . K . A . A n a l i s i s K a ti o n | 7
E. REFERENSI
Cokrosarjiwanto. 1997. Kimia Analitik Kualitatif I. Yogyakarta : UNY Press

Mulyono, HAM. 2005. Membuat Reagen Kimia Di Laboratorium. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta

Svehla, G. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Penerbit PT. Kalman Media Pustaka.
Jakarta

Underwood. (1993). Analisis Kimia Kualitatif ,Edisi IV. Jakarta:Erlangga.


Vogel. (1985). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro. Jakarta: PT. Kalman Pusaka.

Wardiyah. (2016). Praktikum Kimia Dasar Komprehensif. Jakarta: KEMENKES RI

G. POST LAB
1. Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya mengandung kation Ca 2+, kemukakan bagaimana anda
meyakinkan bahwa larutan tersebut mengandung kation Ca2+.
Jawab:
Bila larutan yang diuji ditambahkan larutan yang mengandung ionFe(CN) 64- akan membentuk larutan
warna kuning sedangkan bila ditambahkan larutan yang mengandung PO 43- akan membentuk endapan
warna putih.
2. Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya megandung kation Zn 2+ dan/atau Al3+, kemukakan
bagaimana anda menentukan jika kedua ion tersebut tidak ada, atau hanya satu dari kedua ion tersebut
yang ada atau kedua ion tersebut ada dalam larutan.
Jawab:
- Jika larutan tidak mengandung keduanya saat ditambahkan PO 43-tidak akan terbentuk endapan
putih
- Jika hanya mengandung salah satu ,saat ditambahkan PO 43- akan terbentuk endapan warna putih.
Zn2+akan larut sendikit dan Al3+endapannya akan larut jika ditambah NaOH berlebih
- Jika mengandung keduanya saat ditambahkan PO 43- akan terbentuk endapan warna putih dan jika
ditambah NaOH tidak berlebih akan membentuk endapan putih
3. Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya mengandung kation Cu 2+ dan/atau Co2+,kemukakan
bagaimana anda menentukan jika kedua ion tersebut tidak ada atau hanya ada salah satu.
Jawaban:
- Jika larutan tidak mengandung kation Cu2+ dan/atau Co2+ apabila ditambahkan NaOH tidak akan
menghasilkan reaksi apapun.
- Jika hanya mengandung ion Cu2+ saat ditambahkan NaOH endapan tidak larut. Jika hanya
mengandung ion Co2+saat ditambahkan NaOH endapan akan larut dan berubah menjadi coklat
kemerahan.
- Jika mengandung keduanya ketika ditambahkan NaOH akan terbentuk endapan biru.
4. Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya mengandung kation Zn 2+, Ca2+, Cu2+, Al3+ dan/ atau Co2+,
kemukakan bagaimana anda membenarkan atau menyangkal bahwa suatu larutan mengandung tiap
kation tersebut. Anda dapat merancang suatu skema analisis seperti ditunjukkan pada contoh berikut:

LarutanSampel
Zn2+, Ca2+, Cu2+, Al3+,
Co2+

W o r k s h e e t P . D . K . A . A n a l i s i s K a ti o n | 8
Ca2+, Cu2+, Co2+

Dicuci 2x denganaquades ditambahkanHNO3sampaiasam


ditambahkan10 tetes NH3 6 M ditambahkan 7 tetes K4Fe(CN)6
dihomogenkan, disentrifugasi, didekantasi
Endapan
Zn2+ Larutan
ion LarutanCa2+, Al3+
(putih)
Co2+ Cu2+ (kuning)
Dicuci 2x denganaquades
ditambahkan10 tetes NH3 6 ditambahkanHNO3sampaiasam
M dihomogenkan, ditambahkan 7 tetes K4Fe(CN)6
disentrifugasi, didekantasi
Endapan
EndapanWarnam Warnaputi
Endapan
Co2+berwarn erahkecoklatan h
acoklat

Lengkapi Reaksi Dibawah ini


1. Zn2+ (aq) + PO43- (aq) → Zn3(PO4)2 (s) endapan putih
2. Ca2+ (aq) + PO43- (aq) → Ca3(PO4)2 (s) endapan putih
3. Cu2+ (aq) + PO43- (aq) → Cu3(PO4)2 (s) endapan putih
4. Al3+ (aq) + PO43- (aq) → AlPO4 (s) endapan putih
5. Co2+ (aq) + PO43- (aq) → Co3(PO4)2 (s) endapan biru kehitaman
6. 3 Zn2+ (aq) + 2 Fe(CN)63- → Zn3[Fe(CN)6]2 (s) endapan putih
7. 3 Ca2+ (aq) + 2 Fe(CN)63- → Ca3[Fe(CN)6]2 (s) endapan putih
8. 3 Cu2+ (aq) + 2 Fe(CN)63- → Cu3[Fe(CN)6]2 (s) endapan coklat kemerahan
9. Al3+ (aq) + Fe(CN)63- → Al[Fe(CN)6](s) endapan kekuningan
10. 3 Co2+ (aq) + 2 Fe(CN)63- → Co3[Fe(CN)6]2 (s) endapan hijau
11. Zn2+(aq)+2OH-(aq) → Zn(OH)2(s)+4NH3(aq)→[Zn(NH3)4]2+(aq)+2OH-(aq)
Putih TB TB
2+ - + 2+
Zn (aq) + 2 OH (aq) → Zn(OH)2 (s) + 2H (aq) → Zn (aq) + H2O (l)
Putih TB TB
2+ - 2+ -
12. Ca (aq)+2OH (aq) → Ca(OH)2(s)+NH3(aq) →[Ca(NH3)4] (aq) +2OH (l)
Putih TB TB
Ca2+ (aq) + 2 OH- (aq) → Ca(OH)2 (s) + 2H+ (aq) → Ca2+ (aq) + H2O (l)
Putih TB TB
13. Cu (aq)+2OH (aq) → Cu(OH)2(s)+NH3(aq) →[Cu(NH3)4] (aq) +2OH-(l)
2+ - 2+

Putih TB TB
2+ - + 2+
Cu (aq) + 2 OH (aq)→Cu(OH)2 (s) + 2H (aq) →Cu (aq) + 2H2O (l)
Putih biru TB
3+ -
14. Al (aq) + 2 OH (aq) →Al(OH)3 (s) + NH3(aq) →
Berlebih putih
Al (aq) + 2OH (aq) →Al(OH)3 (s) + 2H (aq) → Al3+ (aq) + 3H2O (l)
3+ - +

berlebih Putih TB TB
15. Co (aq)+2OH (aq)→Co(OH)2(s) +NH3(aq) →[Co(NH3)4] (aq)+2OH-(l)
2+ - 2+

Berlebih Coklat kemerahan coklat/merah muda TB


Co (aq) + 2 OH (aq) →Co(OH)2 (s) + 2H (aq) → Co2+ (aq) + 2H2O (l)
2+ - +

Berlebih coklat kemerahan merah muda TB

W o r k s h e e t P . D . K . A . A n a l i s i s K a ti o n | 9
Sheren Hana Elia

W o r k s h e e t P . D . K . A . A n a l i s i s K a ti o n | 10

Anda mungkin juga menyukai