PEMBIMBING :
Waluyo, Ir, MT
Penyusun:
M Joe Devin B
NIM. 1731130074
TT 2E
I. Tujuan Kurikulum
1. Untuk memahami teori operasi delta adaptif modulasi (ADM).
2. Untuk memahami bentuk gelombang sinyal ADM modulasi.
3. Desain dan implementasi ADM modulator.
4. Pengukuran dan penyesuaian ADM modulator.
Gambar9-4(b) bentuk sinyal keluaran dari setiap titik uji ndari auto gain
controller.
Gambar 9-4 Rangkaian dan bentuk sinyal keluaran dari auto gain controller.
Dari persamaan di atas, kita tahu bahwa ketika nilai counter .he menjadi lebih
besar, keuntungan dari integrator juga menjadi lebih besar. Jika nilai output
counter lebih besar dari 3 tetapi belum me-reset ke nol, maka counter akan
memuat nilai output ke counter, yang berarti kenaikan akan selalu maksimal.
Penghitung hanya akan mengatur ulang sampai pin CLR adalah "LOW". Dengan
metode ini, kita dapat mencapai kontrol gain otomatis integrator. Perbedaan antara
modulasi delta dan delta adaptif modulator adalah bahwa gain dari integrator dari
modulator delta adalah tetap. Namun, delta modulator adaptif akan mengubah
gain dari integrator sesuai dengan sinyal termodulasi di masa sekarang dan masa
lalu. Dalam bab ini, counter yang kita gunakan adalah 2-bit counter, oleh karena
itu, hanya ada 4 variasi nilai kenaikan. Untuk mendapatkan nilai kenaikan lagi,
kita hanya perlu mengubah counter dan saklar analog.
1. Pada audio port input sinyal (Audio I / P), masukan 1 V amplitudo dan
500 Hz frekuensi gelombang sinus. Berikutnya di port input CLK (CLK
I / P),masukan amplitudo 5 V dan 32 kHz sinyal TTL. Kemudian amati
sinyal input (TP1), port output dari komparator (TP2), port output dari
konversi dari unipolar ke bipolar (TP3), pemilihan gain A (TP4), port output
gain merdu (T6), output port lereng controller (TP7), port output dari
integrator (T8) dan port output adaptif sinyal delta modulation (ADM O / P)
dengan menggunakan osiloskop. Akhirnya mencatat hasil yang diukur
dalam tabel 9-1.
2. Menurut sinyal masukan dalam tabel 9-1, ulangi langkah 2 dan mencatat
hasil yang diukur dalam tabel 9-1.
3. Pada audio port input sinyal (Audio I / P), masukan 1 V amplitudo dan
500 Hz frekuensi gelombang sinus. Berikutnya di port input CLK (CLK
I / P),masukan amplitudo 5 V dan 128 sinyal kHz TTL. Kemudian
mengamati bentuk gelombang sinyal output dari TP1, TP2, TP3, TP4, TP6,
TP7, TP8 dan ADM O / P. Akhirnya mencatat hasil yang diukur dalam tabel
9-2.
4. Menurut sinyal masukan dalam tabel 9-2, ulangi langkah 4 dan mencatat
hasil yang diukur dalam tabel 9-2.
V. Hasil Percobaan
Hasil pengukuran modulator ADM dengan sinyal CLK 32 kHz.
SINYAL
SINYAL OUTPUT WAVEFORMS
INPUT
TP 1 TP 2
TP 3 TP 4
500 Hz TP 5 TP 6
1V
TP 7 TP 8
TP 3 TP 4
500 Hz TP 5 TP 6
1V
TP 7 TP 8
VII. Kesimpulan
- Di TP8 dapat diperhatikan bahwa error slope terjadi. Hal tersebut diartikan bahwa
pada TP8, rangkaian sudah tidak mampu lagi menyalurkan informasi dengan baik.
- Teknik modulasi digital banyak dipakai dalam dunia telekomunikasi pada saat
sekarang ini. Dua teknik modulasi yang sering dipakai adalah Pulse Code
Modulation(PCM) dan Delta Modulation (DM).
-Dalam modulasi delta linier, eror kuantisasinya kecil namun eror slope- nya besar.
-Dalam modulasi delta adaptif, eror kuantisasinya besar namun eror slope-nya kecil.
-Dalam penerapannya, pengurangan slope error menghasilkan keuntungan bersih yang
lebih besar walaupun eror kuantisasinya meningkat.
- Eror slope akan terjadi pada TP8 di setiap inlai frekuensi yang diuji, hal ini karena
pada TP8 sudah tidak bias menjangkau beban yang diterima sehingga sinyal yang
dihasilkan akan rusak.